Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Noferi
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang dampak sosial ekonomi dari pencemaran air Danau Maninjau. Penelitian ini dianggap perlu sebagai bahan kajian bahwa pengelolaan sumber daya alam yang salah tidak hanya merusak lingkungan fisik dan biologi danau, namun juga membawa akibat pada lingkungan masyarakat terutama dari sosial ekonomi. Pencemaran ini telah membawa dampak -sosial ekonomi berkepanjangan yang dirasakan oleh masyarakat disekitar danau ini.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, yang diperoleh dari hasil wawancara dengan para informan, observasi dan penelusuran kepustakaan. Pemilihan informan dilakukan secara snowball sampling, dimana informan-informan berikutnya merupakan hasil rekomendasi dari informan sebelumnya atau informan pertama.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan Danau Maninjau selama ini belum memperhatikan aspek keberlanjutan dari sumber daya alam Pencemaran ini menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat pemanfaatnya dan penurunan aktivitas perkenomian serta memperberat kehidupan masyarakat.
Dampak sosial ekonomi pencemaran yang dirasakan masayarakat meliputi dampak terhadap mata pencaharian, pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja dan kesehatan masyarakat. Hal tersebut juga telah menyebabkan terjadinya berbagai perubahan sosial di masyarakat.
Dampak terhadap mata pencaharian yakni terganggunya aktivitas usaha masyarakat di danau yang selanjutnya mendorong masyarakat untuk melakukan berbagai perubahan dalam mata pencahariannya tersebut. Perubahan pada mata
pencaharian terjadi dalam beberapa bentuk meliputi masyarakat yang bertahan pada mata pencaharian semula, kembali menggeluti usaha pertanian, menggeluti lapangan usaha baru dan merantau. Dalam perkembangannya juga terdapat penambahan jenis usaha yang digeluti masyarakat dari sebelum terjadinya pencemaran. Disamping itu berbagai perubahan diatas menuntut adanya pembelajaran keterampilan baru di masyarakat.
Pendapatan masyarakat mengalami penurunan yang sangat signifikan dibanding sebelumnya. Penurunan ini menyebabkan terjadinya perubahan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat kepada kebutuhan pokok saja. Selanjutnya terjadi penambahan penduduk miskin baru akibat penurunan tingkat penghasilan ini. Disamping itu juga terjadi pergeseran pada sumber penghasilan utama masyarakat dimana sumber penghasilan sampingan mulai bergeser menjadi penghasilan utama. Hal ini disebabkan oleh penurunan tingkat produksi dari sumber penghasilan utama tersebut, yang dipengaruhi oleh perubahan intensitas kegiatan usaha. Penurunan pendapatan keluarga juga disebabkan menurunnya kontribusi anggota keluarga dalam membantu penghasilan keluarga sebab mereka juga kehilangan penghasilan.
Penyerapan tenaga kerja juga mengalami perubahan, hal ini terlihat dari curahan tenaga kerja produktif yang mengalami peningkatan, sementara kesempatan kerja untuk menampung angkatan kerja ini mengalami penurunan bahkan terjadi banyak pemutusan hubungan kerja. Hal ini menyebabkan terjadinya kenaikan jumlah pengganguran yang kentara. Selain itu juga terjadi peningkatan arus urbanisasi yakni peningkatan jumlah perantau karena alasan ekonomi. Disamping itu penyerapan tenaga kerja saat ini disebabkan oleh berkembangnya usaha-usaha baru yang digeluti masyarakat, namun hanya sedikit tenaga kerja yang mampu diserap.
Pengaruh pencemaran terhadap kesehatan masyarakat terlihat pada terganggunya ketersediaan air bersih terutama bagi masyarakat yang bermukim dipinggir danau, walaupun dapat dikurangi dengan adanya PAM Desa. Selain itu pencemaran menimbulkan gangguan berupa gatal-gatal dan bau. Sementara itu sanitasi lingkungan masyarakat hampir tidak berubah dengan kebiasaan membuang limbah ke danau. Pola konsumsi dan asupan gizi masyarakat hampir tidak mengalami perubahan, sebab yang terjadi hanya penurunan kualitas bahan konsumsi karena penurunanan pendapatan. Namun fasilitas kesehatan yang tersedia masih belum ditunjang oleh ketersediaan tenaga medis yang memadai.
Oleh karena itu, melihat kepada besarnya dampak yang dirasakan masyarakat maka langkah perbaikan dalam pengelolaan lingkungan tak pelak lagi merupakan suatu kebutuhan yang mendesak. Pembuatan aturan pengelolaan sumber daya alam yang tepat disertai dengan pelaksanaan dan penegakkan. Disamping itu perubahan persepsi masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam juga harus diluruskan. Sehingga dalam pemanfaatan sumber daya alam tidak hanya keuntungan ekonomis yang dikejar namun juga keberlanjutan dari sumber daya tersebut."
2003
T5088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Safitri
"Manusia senantiasa mengembangkan kearifan Iingkungan (ecological wisdom) berdasarkan pengalamannya beradaptasi secara aktif, sebagai pedoman daiam mengolah sumber daya alam dan mengelola lingkungan, karena ketergantungannya pada lingkungan hidup dan menyadari akan arti pentingnya keseimbangan Iingkungan yang harus dirawatnya. Adat Minangkabau merupakan mekanisme adaptif yang dikembangkan masyarakatnya dan memiiiki iandasan filosomi dasar alam terkembang jadi guru, merupakan aouan norrnatif periiaku yang sarat mengandung unsur-unsur pelestarian lingkungan. Melalui peran pendidikan, pewarisan nilai adat menjadi efektif digunakan sebagai sarana pelestafian Iingkungan Salingka Danau.
Penelitian ini bertuiuan untuk menemukan pemahaman masyarakat Salingka Danau terhadap konservasi lingkungan yang berkaitan dengan kualitas pelestarian Iingkungan Saiingka Danau, menemukan pemahaman masyarakat Salingka Danau trhadap pewarisan nilai adat Minangkabau yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, dan membuat model pewarisan nilai adat Minangkabau yang efektif digunakan sebagai sarana pelestarian lingkungan Salingka Danau.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan Hubemlan. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer dan sekunder yang meliputi anaiisis fokus dan sub fokus. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung, pengisian angket, Serta in depth inten/iew dengan responden terpilih. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis jaringan hubungan sebab akibat.
Hasil peneiitian rnenunjukkan bahwa.- pelestarian Iingkungan dapat didukung oleh pemahaman terhadap konservasi lingkungan yang berinteraksi positif dengan pemahaman terhadap pewarisan nilai adat, dimana adat Minangkabau berisi berbagai nilai adat yang dapat diwariskan dengan model yang melibatkan berbagai komponen, sehingga pewarisan nilai adat menjadi efektif sebaga? sarana dalarn pelestarian Iingkungan Danau.

Human often improverecotogicai-wisdom as guidance to process natural resources and 'manage environment due to their independences on living environment and their realization of importance of environmental balance that has to be maintained. The ecological wisdom which is improved based on experience adapting actively will function as guidance to construct relationship with the environment. Minangkabau custom is adaptive mechanism improved by its society, has philosophical basis of nature improved to be teacher. Environmental conservation of Salingka Lake can be supported by understanding about lake environmental conservation which is positively interacted with understanding about inheritance of Minangkabau custom value. Minangkabau custom contains various custom value which can be inherited with model involving education function so that custom value inheritance will be effectively used as facility in Salingka Lake conservation.
The purpose of this study is to know about factors which cause decrease of environmental quality in Maninjau lake area, to find a part of Minangkabau custom being able to be inherited through education in environmental cosenration, and to make a model of custom vaiue inheritance will be effectively used as facility of environmental conservation lake.
Research methods used are qualitative approach improved by Miles and Huberman. Data collection is done with primary and secondary data involving analysis of focus and sub focus. Techniques of data collection are done by directly observation, questionnaire, and in depth intenriew with chosen respondents. Data analysis in this study uses analysis of cause-effect relationship. network.
The result of this study shows that environmental conservation can be supported by understanding of environmental conservation interacting potively with understanding of custom value inheritance Minangkabau custom consist of various custom value inherited with a model including various components, so that custom value inheritance will be effective as a facility in environmental conservation.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
D1890
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Safitri
"Manusia senantiasa mengembangkan kearifan Iingkungan (ecological wisdom) berdasarkan pengalamannya beradaptasi secara aktif, sebagai pedoman daiam mengolah sumber daya alam dan mengelola lingkungan, karena ketergantungannya pada lingkungan hidup dan menyadari akan arti pentingnya keseimbangan Iingkungan yang harus dirawatnya. Adat Minangkabau merupakan mekanisme adaptif yang dikembangkan masyarakatnya dan memiiiki iandasan filosomi dasar alam terkembang jadi guru, merupakan aouan norrnatif periiaku yang sarat mengandung unsur-unsur pelestarian lingkungan. Melalui peran pendidikan, pewarisan nilai adat menjadi efektif digunakan sebagai sarana pelestafian Iingkungan Salingka Danau.
Penelitian ini bertuiuan untuk menemukan pemahaman masyarakat Salingka Danau terhadap konservasi lingkungan yang berkaitan dengan kualitas pelestarian Iingkungan Saiingka Danau, menemukan pemahaman masyarakat Salingka Danau trhadap pewarisan nilai adat Minangkabau yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, dan membuat model pewarisan nilai adat Minangkabau yang efektif digunakan sebagai sarana pelestarian lingkungan Salingka Danau.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan Hubemlan. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer dan sekunder yang meliputi anaiisis fokus dan sub fokus. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung, pengisian angket, Serta in depth inten/iew dengan responden terpilih. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis jaringan hubungan sebab akibat.
Hasil peneiitian rnenunjukkan bahwa.- pelestarian Iingkungan dapat didukung oleh pemahaman terhadap konservasi lingkungan yang berinteraksi positif dengan pemahaman terhadap pewarisan nilai adat, dimana adat Minangkabau berisi berbagai nilai adat yang dapat diwariskan dengan model yang melibatkan berbagai komponen, sehingga pewarisan nilai adat menjadi efektif sebaga€ sarana dalarn pelestarian Iingkungan Danau.
Human often improverecotogicai-wisdom as guidance to process natural resources and ' manage environment due to their independences on living environment and their realization of importance of environmental balance that has to be maintained. The ecological wisdom which is improved based on experience adapting actively will function as guidance to construct relationship with the environment. Minangkabau custom is adaptive mechanism improved by its society, has philosophical basis of nature improved to be teacher. Environmental conservation of Salingka Lake can be supported by understanding about lake environmental conservation which is positively interacted with understanding about inheritance of Minangkabau custom value. Minangkabau custom contains various custom value which can be inherited with model involving education function so that custom value inheritance will be effectively used as facility in Salingka Lake conservation.
The purpose of this study is to know about factors which cause decrease of environmental quality in Maninjau lake area, to find a part of Minangkabau custom being able to be inherited through education in environmental cosenration, and to make a model of custom vaiue inheritance will be effectively used as facility of environmental conservation lake.
Research methods used are qualitative approach improved by Miles and Huberman. Data collection is done with primary and secondary data involving analysis of focus and sub focus. Techniques of data collection are done by directly observation, questionnaire, and in depth intenriew with chosen respondents. Data analysis in this study uses analysis of cause-effect relationship. network.
The result of this study shows that environmental conservation can be supported by understanding of environmental conservation interacting potively with understanding of custom value inheritance Minangkabau custom consist of various custom value inherited with a model including various components, so that custom value inheritance will be effective as a facility in environmental conservation."
2007
D859
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Bakhrizal
"Filariasis masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia karena tingginya angka Mikrofilaria Rate (MFR) yaitu 3,1%, sementara WHO menetapkan angka MFR yang dapat memutus mata rantai penularan filariasis adalah <1%. Di Nagari Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam angka MFR nya 9,8%. Filariasis dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor risiko salah satunya adalah kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari. Oleh karena itu peneliti ingin mencari hubungan kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari dengan kejadian filariasis.
Desain penelitian adalah kasus kontrol dimana kasus adalah penduduk yang berumur lebih dari 6 tahun yang telah diperiksa darah jarinya dengan hasil mikrofilaria positif dan ditambah dengan penderita filariasis kronis, sedangkan kontrol adalah penduduk yang berumur lebih dari 6 tahun yang telah diperiksa darah jarinya dengan hasil mikrofilaria negatif dan tidak dijumpai gejala klinis filariasis. Kasus berjumlah 33 orang sementara kontrol 111 orang. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan observasi lansung kelapangan.
Hasil akhir penelitian ini mendapatkan model interaksi antara variabel keluar rumah pada malam hari dengan variabel pengetahuan, dimana keluar rumah pada malam hari mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian filariasis. Nilai p = 0,000 dan nilai OR nya 45,50 (95% CI 11,85-174,66) pada responden yang berpengetahuan tinggi dan OR 0,76 (95% CI 0,71-8,12) pada responden yang berpengetahuan rendah serta tidak ditemukan variabel yang merupakan konfonding terhadap variabel utama.
Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara keluar rumah pada malam hari dengan kejadian filariasis dimana responden yang berpengetahuan tinggi mempunyai risiko berada di luar rumah pada malam hari terhadap kejadian filariasis sebesar 45,5 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak keluar rumah malam hari, sementara itu responden yang berpengetahuan rendah berisiko berada diluar rumah pada malam hari terhadap kejadian filariasis hanya sebesar 0,76 kali dibanding orang yang tidak keluar rumah pada malam hari.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada Penduduk Nagari Tiku Lima Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara diharapkan untuk dapat mengurangi aktivitas diluar rumah pada malam hari terutama saat larut malam tanpa menggunakan pelindung diri dari gigitan nyamuk, dan kepada Pemerintahan Daerah Kabupaten Agam melaluai Dinas Kesehatan agar melakukan penyuluhan tentang bahaya keluar rumah pada malam hari terhadap kejadian filariasis.

Filariasis is still a health problem in Indonesia, because the rate of Microfilaria Rate (MFR) is high, i.e. 3.1%, while WHO acknowledged that in order to disconnect the filariasis transmission chain, the rate of MFR should lower than 1%. The MFR on Nagari Tiku V Jorong of Tanjung Mutiara sub-district at the district of Again is 9.8%, a very high feature. One of risk factors for the occurrence of filariasis is that the habit of being outside of the house during the night. Therefore, it's important to find out how the correlation between the customs on being outside the house during the night and the occurrence of filariasis.
The design of the study is case-control. The case is people with age more than six years old that have filariasis positive upon her/his blood finger lab examination, and people having chronic filariasis. The control is people with age more than six years that have filariasis negative result on the examination of blood finger and have no clinical symptom on filariasis. The number cases found are 33 people, and controls are 111 people. Data gathered through structured interview and direct observation in the field.
The result of the study is producing an interaction model of the variable on being outside of the house during the night and variable of knowledge, which the first variable mention is being have significant relationship with the occurrence of filariasis. P value at 0.000 and the OR at 45.50 (95% CI 11.85 - 174.66) for respondents with high level of knowledge and the OR at 0.76 (95% CI 0.71 - 8.12) for respondents with low level of knowledge, and there are no variables to be confounding towards main variable.
The conclusion of the study: there is a significant correlation between being outside the house at night and filariasis occurrence. Respondents with high level of knowledge who prefer to be outside of the house at night has a risk 45.5 times more to get filariasis than those who not to be outside of the house at night. While respondents with low level of knowledge who prefer to be outside of the house at night has only risk 0.76 times more to get filariasis than those who not to be outside of the house at night.
Refer to the study results, it is suggested to the community of Nagari Tiku Lima Jorong of Tanjung Mutiara sub-district for reducing the outside of the house activities during the night, particularly without any protection from being bitten by the mosquitoes. To the district authority of Again through its health authority office (Dinkel), it is suggested to carry out mass education (penyuluhan) about the risk of being outside the house in the night towards the occurrence of filariasis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendy Hendharto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S9076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mashudi
"Penelitian ini mengkaji tentang perubahan sosial akibat pembangunan perkebunan sawit di Desa Sembuluh, Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan proses perubahan yang terjadi di tingkat masyarakat, yaitu bagaimana perubahan yang terjadi, dan bagaimana masyarakat merespon perubahan tersebut.
Kerangka konsep yang digunakan adalah pembangunan dan perubahan sosial. Pembangunan bukanlah istilah yang netral. Antara para perencana pembangunan dan masyarakat lokal mempunyai persepsi yang berbeda. Pada proses pembangunan perkebunan sawit, terdapat sebagian masyarakat yang mendukung, dan sebagian lainnya menolak program tersebut. Konsep perubahan sosial dalam penelitian ini mengacu pada konsep perubahan sosial menurut Soemardjan (1981) dan Cohen (1983). Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai sosia!, pola tingkah laku antara kelompok dalam masyarakat, dan organisasi sosial masyarakat. Penyebab terjadinya perubahan sosial adalah adanya kontak antara masyarakat lokal dengan pihak luar yang memperkenalkan sesuatu yang baru, yang mana terdapat proses dinamis dari perubahan tersebut.
Indikator yang digunakan untuk melihat perubahan sosial dalam penelitian ini adalah: pertama, mata pencaharian hidup masyarakat, yaitu perubahan sistem mata pencaharian hidup masyarakat dari pekerjaan-pekerjaan yang mengandalkan ketersediaan surnberdaya alam, menjadi buruh di perusahaan perkebunan sawit. Kedua, pengusaan lahan, yaitu perubahan dari pola penguasaan lahan komunal merijadi individual dan komersial. Ketiga, kepemimpinan lokal dan organisasi sosial, yaitu perubahan dari dari kepemimpinan kepala desa yang mewakili pemerintahan pusat menjadi kepemimpinan yang berperan ganda, yaitu mewakili pemerintahan pusat, dan mewakili masyarakat ketika berhubungan dengan perusahan perkebunan sawit."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T 21478
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembangunan kesejahteraan sosial selama ini selalu melibatkan instansi terkait termasuk komponen masyarakat di level grassroot. Salah satu komponen masyarakat yang ikut dalam mewarnainya di level grassroot adalah kelompok kerja ketahanan sosial (Pokja Tansosmas) Sriwijaya sebagai "garda penggerak pembangunan kesejahteraan sosial" di Desa Tanjung pasir di kabupaten ogan illir. Pokja tansosmas sriwijaya telah membuktikan kiprahnya di desa Tanjung Pasir dalam meningkatkan kepedulian sosial dan lingkungan hidup. Salah satu bentuk perlindungan sosial yang telah diwujudkan yaitu membangun rumah layak huni bagi keluarga penyandang masalah kesejahteraan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum keberadaan pokja tansosmas tersebut telah dirasakan manfaatnya, terutama dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap permasalahan sosial yang ada di lingkungannya. "
SOSKES 17:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Marliana
"Dalam penulisan skripsi ini masalah yang diketengahkan adalah tentang ekonomi pertanian di daerah Kabupaten Klaten. Permasalahan yang diteliti adalah mengenai Revolusi Hijau yang terjadi di Klaten, yaitu suatu revolusi di bidang pertanian yang dimulai dengan dlketemukannya bibit jenis padi baru pada tahun 1968. Dalam penulisan ini permasalahan yang diangkat adalah tentang dampak dari Revolus Hijau tersebut di. K1aten. Revolusi Hijau adalah suatu Cara atau metode baru di bidang pertanian yang sudah dimulai di negara-negara Asia lainnya seperti Vietnam, Philipina, Thailand. Metode tersebut sebenarnya ditemukan oleh Amerika Serikat pada akhir tahun 1940-an, hal tersebut sehubungan dengan sernakin banyaknya negara-negara yang kekurangan pangan dan mengalami kelaparan sehingga mereka mengimpor bangan pangannya dari luar negeri. Dari peristiwa itulah maka penemuan baru Jenis bibit padi disebarkan oleh Amerika Serikat ke seluruh dunia terutama Asia dan Afrika yang kemudian terkenal dengan sebutan Revolusi Hijau. Untuk Indonesia istilah tersebut sebenarnya tidak terialu popular, karena metode tersebut hampir bersamaan dengan metode pertanian yang disebut Intensi fikasi da Ekstensifikasi Pertanian. Tetapi cara tersebut bukanlah suatu inovasi baru dalam bidang pertanian sehingga tidak banyak mernberikan hasil yang maksimal. Revolusi Hijau di Indonesia dilaksanakan pertama kali adalah di Klaten ,pada tahun 1968. Klaten dijadikan sebagai Pilot Project 'dari pelaksanaan Revolusi Hijau hal ini disebabkan karena daerahnya yang subur dan dikenal dengan sistem pertanian sawah yang cukup luas dibandingkan daerah lainnya di Jawa, selain itu Klaten dijadikan sebagai pemasok bahan-bahan pangan seperti sayur dan buah-buahan, ini terjadi sejak abad ke-19. Dari faktor tersebut diatas masalah yang diangkat adalah tentang Pelaksanaan Revolusi Hijau di Klaten dengan melihat dampak atau akibat dari penerapan Revolusi Hijau yang dapat mepengaruhi sistem pertanian serta yang mengakibatkan adanya perubahan--perubahan Sosial-Ekonomi masyarakatnya. Hal ini mengingat pemakalan istilah Revolusi Hijau itu sendiri tidak secara langsung digunakan dalam pelaksanaannya, tetapi istilah yang dikenalkan adalah Program Bimas Tani Makmur."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S12309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>