Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18177 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indreswari
"Tesis ini mengenai analisa perilaku besi terlarut [Fe2+] terhadap Dissolved Oxygen [DO], pH, Amonia [NH3] dan [Organik] sepanjang WTC. Fe2+, DO, pH, Amonia dan zat organik merupakan parameter kunci dalam penentuan kualitas badan air. Kualitas badan air sepanjang WTC sangat penting diperhatikan karena WTC merupakan pensuplai air baku air minum untuk wilayah Jakarta.
Permasalahan dalam tesis ini adalah besarnya [Fe2+] dalam WTC yang dirasa cukup mengganggu untuk air baku air minum sehingga tujuan dari diambilnya parameter-parameter tersebut adalah dengan diketahuinya hubungan dari masing-masing parameter tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi [Fe2+] dalam badan air maupun air yamg diolah dalam sistem pengolahan air minum.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, laboratorium, dan kepustakaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T3204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Yayuk Sri Rahayu
"PAM JAYA, sebagai Perusahaan Air Minum Milik Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, saat ini dinilai belum mampu mencapai sasaran pada kedua misinya. Berbagai faktor internal dan elcternal, seperti struktur organisasi, sumber daya manusia (SDM) dan kepuasan pelanggan, diduga kuat mempengaruhi kinerja PAM JAYA saat ini (sumber : 70 Tahun PAM JAYA).
Menyadari betapa besar peranan faktor-faktor tersebut pada perkembangan PAM JAYA, maka pendekatan dan solusi yang dipandang mampu mengangkat potensi dan mengurangi kelemahan PAM JAYA adalah pendekatan manajemen strategi yang didukung dengan kebijaksanaan publik yang relevan.
Berdasarkan pada asumsi demikian, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1). mengidentifikasi faktor-faktor struktur organisasi, SDM, dan pelanggan sebagai faktor-faktor SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ; 2). Memformulasikan strategi PAM JAYA berdasarkan temuan-temuan SWOT serta membandingkannya dengan strategi PAM JAYA saat ini; 3). Mengevaluasi kebijaksanaan publik yang diduga turut mempengaruhi implementasi strategi yang diformulasikan tersebut; serta 4). Mengetengahkan pendekatan privatisasi sebagai solusi terhadap masalah kebijaksanaan publik yang sulit untuk dipecahkan.
Rencana yang ditetapkan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, sebelumnya telah diawali oleh studi literatur terhadap teori-teori yang relevan dengan permasalahan penelitian ini. Selanjutnya ditetapkan lima teori utama sebagai logika berpikir pada tahap-tahap penelitian ini, yaitu : 1). Pada tahap analisis SWOT, teori manajemen strategi (Pierce-Robinson, 1991) menjadi kerangka berpikir yang utama sebelum memformulasikan strategi atas dasar faktor-faktor SWOT. Sedangkan untuk mengukur faktor-faktor SWOT itu sendiri, beberapa teori dipergunakan disini, antara lain teori karakteristik struktur organisasi (Lubis-Huseini, 1987, Robbins, 1990) untuk mengukur derajat formalisasi, sentralisasi dan kompleksitas struktuk organisasi PAM JAYA. Kemudian teori atau konsep SERVICE QUALITY SERVQUAL (Valerie-Parasuraman, 1990) yang secara berturut-turut dipergunakan dalam pengukuran faktor kualitas SDM PAM JAYA, serta faktor kepuasan pelanggan; 2). Pada tahap kedua, yaitu analisis kebijaksanaan publik, kerangka teori yang relevan adalah hirarkhi kebijaksanaan publik (Bromley, 1989). Selain itu beberapa teori pendukung melengkapi analisis tentang kebijaksanaan publik di PAM JAYA; 3). Tahap terakhir adalah tahap preskripsi dengan pendekatan privatisasi. Tentu saja teori-teori privatisasi, utamanya oleh Donahue (1991), Keith Hartley (119I) serta Savas (1987) akan mewarnai analisis pada tahap ini.
Hasil identifikasi faktor-faktor SWOT, menunjukkan bahwa struktur organisasi PAM JAYA berada pada derajat formalisasi dan kompleksitas rendah, namun sentralisasi tinggi. Di lain pihak kualitas SDM yang diukur melalui kualitas pelayanan, mengalami kesenjangan pada kualitas pelayanan tingkat manajerial (gap 1 dan gap 2) yaitu kurang riset pemasaran, lemah pada komitmen pelayanan dan persepsi manajemen terhadap kemampuan perusahaan, dukungan pendidikan formal yang rendah, distribusi pegawai yang tidak merata, serta penghitungan ratio pelayanan yang tidak tepat. Sebaliknya pada kualitas pelayanan di tingkat CabanglRayon justru tidak mengalami kesenjangan yang berarti. Hal ini dibuktikan pula dengan temuan pada tingkat kepuasaan pelanggan tentang aspek pelayanan administratif dan aspek tarip. Sedang pada aspek pelayanan kualitas air, kepuasan pelanggan nampak kurang.
Berdasarkan temuan faktor-faktor SWOT tersebut, kemudian diformulasikan empat model strategi berikut kekuatan dan kelemahan pada masing-masing model. Pada dasarnya implementasi strategi akan memerlukan dukungan kebijaksanaan baik pada level operasional, organisasional maupun pada level policy (Bromley, 1989). Oleh karena itu analisis terhadap hirarkhi kebijaksanaan publik pada ketiga level itu pun dilakukan. Kenyataan membuktikan bahwa keterikatan kebijaksanaankebijaksanaan operasional PAM JAYA dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan pada level diatasnya, sangat tinggi dan rigid. Bahkan terdapat beberapa kebijaksanaan yang sudah tidak relevan untuk kondisi masa kini. Melihat kenyataan ini maka diperkirakan bahwa implementasi strategi operasional akan banyak menemui hambatan pada segi dukungan kebijaksanaan publik di level organisasional dan policy level. Apabila demikian halnya, maka sulit bagi PAM JAYA untuk dapat mengembangkan dirinya sebagai suatu perusahaan yang juga dibebani misi komersial.
Mengacu pada kondisi temuan tersebut, maka diajukan beberapa model kombinasi privatisasi (Savas, 1987), dengan tema pembagian fungsi dalam perusahaan. Kombinasi public - privat - public merupakan tawaran yang sangat patut untuk dipertimbangkan oleh PAM JAYA. Dengan fungsi kepemilikan masih berada ditangan Pemda, sedang fungsi manajemen day-to day ditangan swasta (bisa sebagian atau keseluruhan) dan operasional ditangan Pemda, maka diharapkan misi sosial PAM JAYA tidak akan hilang, di lain pihak misi komersial mendapatkan perhatian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko M. Hartono
Jakarta: UI-Press, 2013
PGB 0340
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
"Kebutuhan air minum untuk kota Depok seiring dengan perkembangan penduduk yang mencapai pertumbuhan 3,23% pertahun. Untuk dapat memenuhi perkembangan kebutuhan air minum diperlukan evaluasi dan optimalisasi kinerja dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Citayam yang mensuplai kebutuhan air minum wilayah pelayanan Cabang I, Kota Depok. Kinerja IPA dapat diketahui melalui evaluasi dengan meninjau kebutuhan air, kuantitas dan kualitas air baku, kapasitas pengolahan IPA dan kualitas air produksi yang dihasilkan IPA Citayam. Tahap awal berupa pengumpulan data primer dan sekunder, observasi lapangan, serta wawancara dan diskusi dengan pengelola IPA Citayam yang meliputi Instalasi Kedasih dan Degremont.Tahap evaluasi kinerja berupa menghitung proyeksi kebutuhan air penduduk serta dimensi unit bangunan dengan membandingkan dengan kriteria disain yang ada, dan tahap optimalisasi kerja dengan memberikan solusi pemecahan masalah. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa efektifitas pengolahan instalasi sekitar 40% dan diperlukan perbaikan teknis pada unit intake, koagulasi, flokulasi, filtrasi dan desinfeksi. Dari hasil optimalisasi kapasitas desain pengolahan (kapasitas produksi), instalasi Kedasih dapat ditingkatkan kapasitasnya sebesar 30% dari 100 lt/dt menjadi 130 lt/dt. Sedangkan instalasi Degremont dapat ditingkatkan sebesar 50% dari 10 lt/dt-paket menjadi 15 lt/dt-paket. Maka total peningkatan kapasitas IPA Citayam adalah 37,5% dari 160 lt/dt menjadi 220 lt/dt, sehingga masih dapat memenuhi kebutuhan air sampai tahun 2015.
"
540 LTR 4:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jelita Ninda Qorina
"ABSTRAK
Microbial Desalination Cell (MDC) adalah salah satu metode dalam wastewater treatment dimana MDC juga dapat mendesalinasi air laut dan memproduksi listrik karena bakteri yang dimanfaatkan pada sistem MDC merupakan bakteri exoelectrogenic yang merupakan bakteri penghasil listrik. Stacked Microbial Desalination Cell (SMDC) merupakan pengembangan MDC dimana SMDC menggunakan banyak pasangan dari ion Exchange Membranes (IEMs) dimana IEMs diletakkan diantara Anion Exchange Membrane (AEM) dan Cation Exchange Membrane (CEM). Hal ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi transfer elektron. SMDC juga dapat mengembalikan lebih banyak energi dibandingkan jenis MDC lain sehingga biaya yang digunakan lebih efektif. Namun, kekurangan SMDC yaitu terbatasnya proton pada elektroda yang menyebabkan kecilnya produksi listrik SMDC dimana memengaruhi juga SMDC sebagai sistem pengolahan limbah. Oleh karena itu, dilakukan penambahan resin penukar ion yang dapat menstabilkan hambatan ohm dimana hambatan semakin meningkat seiring dengan pengurangan konsentrasi garam dan konduktifitas. Studi ini mengembangkan sistem SMDC dengan penambahan resin penukar ion pada ruang garam dimana substrat yang digunakan yaitu model limbah oli. Variasi yang dilakukan yaitu perbandingan resin penukar ion berturut turut sebesar 1:1; 1;1,7; dan tanpa penambahan resin penukar ion. Hasil yang didapat, resin dengan perbandingan 1:1,7 dapat mengurangi konsentrasi COD sebesar 50,729% dan power density sebesar 7,035 x 10-4 W/m3, serta perubahan pH sebesar 0,19. Hasil ini lebih baik dibanding dengan variasi perbandingan 1:1 dan tanpa penambahan resin.

ABSTRACT
Microbial Desalination Cell (MDC) is one of the methods in wastewater treatment where MDC can also desalinate seawater and produce electricity because bacteria that used in the MDC system are exoelectrogenic bacteria which are electricity-producing bacteria. Stacked Microbial Desalination Cell (SMDC) is an MDC development where SMDC uses many pairs of ion Exchange Membranes (IEMs) where IEMs are placed between the Anion Exchange Membrane (AEM) and the Cation Exchange Membrane (CEM). This is intended to increase the efficiency of electron transfer. SMDC can also return more energy than other types of MDC so that the cost is more effectively. However, the lack of SMDC is the limited proton of the electrode which causes the small production of SMDC electricity which also affects the SMDC as a waste treatment system. Therefore, the addition of ion exchange resins can stabilize the ohm resistance where the resistance increases with the reduction in salt concentration and conductivity. This study develops an SMDC system by adding an ion exchange resin to the salt ruang where the substrate used is waste engine oil model. Variations made are the ratio of successive ion exchange resins by 1: 1; 1; 1,7; and without the addition of ion exchange resins. The results obtained, resin with a ratio of 1: 1.7 can reduce the COD concentration by 50,729% and power density by 7.035 x 10-4 W / m3, and the change in pH by 0.19. This result is better than the 1: 1 ratio variation and without the addition of resin."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Parlindungan
Jakarta: UI-Press, 2015
PGB 0280
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yani
"Air adalah satu diantara kebutuhan hidup yang paling penting, Manusia bisa bertahan hidup 2 - 3 minggu tanpa makan, tapi hanya 2 - 3 hari tanpa minum manusia bisa mati. Secara global kuantitas sumberdaya air di bumi relatif tetap, sedangkan kualitasnya makin hari makin menurun.Sebagai contoh , di DKI Jakarta pada tahun 2003 lalu, dari 43 kecamatan yang ada, ll kecamatan dinyatakan mulai mengalami krisis air bersih. Kapasitas produksi air bersih DKl Jakarta paling banyak hanya mampu melayani empat puluh persen penduduk .Apabila dimasukan kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran, industri, rumah sakit, pertamanan, rumah-rumah ibadat dan sebagainya, maka ancaman akan defisit air betul - betul meresahkan, sehingga akan mengganggu stabilitas ketahanan daerah.
Tujuan dalam penelitian ini meliputi : (I). Menentukan jumlah penduduk dan kebutuhan air bersih untuk lima tahun kedepan serta mengukur besarnya pengaruh faktor jumlah penduduk dan produksi air bersih terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih , (2). Mengetahui faktor-factor yang menyebabkan semakin terbatasnya kemampuan alam dalam memenuhi ketersediaan air bersih, dan (3). Mengajukan strategi pemecahan untuk mengatasi kelangkaan air bersih dan terbatasnya kemampuan alam guna memperkecil dampak negatif yang ditimbulkan agar ketahanan daerah provinsi DKI Jakarta tetap stabil.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptitl regresi dan model AHP. Metode deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual yang melukiskan gejala-gejala yang ada secara rinci. Metode regresi ( SPSS ) digunakan untuk menentukan proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air bersih lima tahun kedepan, serta mengukur besarnya pengaruh faktor jumlah penduduk dan peroduksi air bersih dalam pemenuhan kebutuhan air bersih. Model AHP digunakan untuk menentukan skala prioritas dari hasil kuisioner dan diolah dengan program Expert Choice.
Hasil penelitian : (1) Jumlah penduduk DKI Jakarta untuk lima tahun kedepan hampir mencapai sebelas juta jiwa dan kebutuhan air bersih diperkirakan mencapai empat ratus sembilan puluh dua juta meter kubik pertahun. Kebutuhan air bersih untuk lima tahun kedepan masih dapat terpenuhi sebcsar enam puluh satu persen. Faktorjumlah penduduk dan produksi air bersih berpengaruh sangat signifikan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih dengan koefisien determinasi mencapai hampir sembilan puluh empat persen. (2). Faktor penyebab semakin terbatasnya kemampuan alam dalam memenuhi ketersediaan air bersih adalah kualitas air menurun akibat pembuangan berbagai limbah ke sumber air, iahan untuk resapan air berkurang, meningkatnya bencana banjir , penggunaan air tanah yang semakin meningkat,dan melebihi kemampuan pengisian kembali air tanah. (3). Strategi yang pertama efiseiensi pemakaian air bersih, strategi kedua menambah jumlah PAM Daerah, strategi ketiga mempermudah ijin pendirian PAM Swasta, strategi keempat pasok air bersih dari luar Jakarta, strategi kelima penerapan teknologi penyulingan air laut.
Bila pengelolaan sumberdaya air yang bijaksana dan pemakaian air bersih yang tepat guna maka akan memperoleh manfaat ekonomis, ekologis, dan sosial- budaya yang saling berkaitan satu sama lain, secara simultan akan mendukung peningkatan ketahanan daerah provinsi DKI Jakarta.

Water is one of most important basic substance needs, human can survive
without food within two to three weeks, but without drink can survive to live just two to three days, it is inevitably can die. It is relative remain stable of water resource in the earth globally, while the quality is getting more decrease. For example, in Capital City Special Region of Jakarta in 2003 ago, of 43 the existing subdistricts, 11 of them are stated begin to go through freshwater crisis. Freshwater production capacity of Jakarta Special Region at least it only will able to serve forty percent of population. If freshwater need distributed to hotel, offices, industries, hospitals, parks, worship houses and so forth, therefore threaten toward the deficit of water simply give rise to be restlessness, so that it will disturb stability of regions endurance.
The purpose of the research consists of : (1). Decide the number of population and freshwater need for tive years onward as well as measure magnitude of effect of total of population factor and freshwater production for supplying freshwater need, (2). Interpreting factors generating progressively limited nature capacity in fulfilling freshwater availability, and (3) to propose solution strategy to cope with scarcity of freshwater and a limited nature capacity for minimizing negative impact emerging for endurance of Capital City of Jakarta Special Region is remain stable.
This research use descriptive method, regression and AHP model. Descriptive method is aimed to gather actual information representing the detailed existing tendencies. Regression method (SPSS) is used to determine projection of the total population and freshwater need onward, and also measure the magnitude of effect of the amount of population factor and reproduction of freshwater in supplying freshwater need. AHP model is used to determine scores (priority scale) from questionnaires result and adapted and processed with Expert Choice program.
The result of research: (1) The amount of population of Jakarta for five years onward almost to reach eleven million people and freshwater need estimated run into four hundreds ninety two cubic meter per year. Freshwater need for five years onward can be still fulfilled of sixty one percent. Total population factor and freshwater production has most significant role on supply offreshwater need with determination coefficient reach nearly of ninety four percent. (2). Cause factor is progressively the limited of nature capacity in supplying freshwater availability is water quality decrease due to wastewater to the source of water, pervasiveness water area is reduce, flood disaster is more increasing, the use of ground water is getting more increase, and exceeding capacity if ground water refilling. (3) The first strategy is the use of freshwater is efficient, the second strategy is to increase total of District PAM, the third strategy is facilitating the establishment permission of Private PAM, the fourth strategy freshwater supply from out of Jakarta, the fifth strategy is sea water refining technology application.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tegar Rezavie Ramadhan
"Permintaan terhadap air minum dalam kemasan semakin meningkat. Hal ini menjadi masalah dengan ditemukannya kontaminasi fekal coli pada produk depot air minum isi ulang di Kota Depok. Walaupun demikian, penelitian yang ada belum meneliti bakteri indikator kontaminasi fekal manusia, Escherichia coli. Selain itu, faktorfaktor yang kemungkinan mempengaruhi kontaminasi juga belum diteliti. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kontaminasi Escherichia coli di depot air minum isi ulang dan faktor yang kemungkinan berhubungan dengan terjadinya kontaminasi, yaitu higiene perorangan operator serta sanitasi lingkungan depot air minum. Penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif deskriptif dengan mengambil sampel sebanyak 21 depot di Kecamatan Pancoran Mas, Depok. Jumlah E. coli dienumerasi dengan teknik MPN. Sedangkan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan dikuantifikasi dengan skoring. Hasil penelitian menemukan bahwa dari 21 depot yang diteliti ada dua depot (9.5%) terkontaminasi Escherichia coli. Depot yang terkontaminasi masing-masing terletak di wilayah kerja Puskesmas Cipayung dan Depok Jaya. Hasil observasi mengindikasikan bahwa sanitasi lingkungan kemungkinan lebih berpengaruh terhadap terjadinya kontaminasi pada air minum bila dibandingkan dengan higiene perorangan. Untuk itu peneliti menyarankan agar pengusaha melengkapi sarana dan prasarana sanitasi serta menjaga kebersihan DAMIU miliknya.

The demand of packaged water products is increasing. This create problems as the findings of fecal contamination on those water refilling station packaged water products is becoming often in Depok. Even so, the previous research have not examine human faecal bacteria indicator, Escherichia coli. Some more the factors that have influence to contaminate have not examine too. Therefore, this research is conducted to projects the Escherichia coli contamination on the products along with its risk, personal hygiene and environment sanitation. This is a quantitative descriptive research that acquires sample from 21 depot in Pancoran Mas Subdistrict, Depok. Quantity of E. coli was enumerated by MPN. Whereas personal hygiene and enviroment sanitation was quantified by scoring. Research detects the Escherichia coli contamination on two (9.5%) the sample products from 21 samples was taken. Contaminated depot reside in Puskesmas Cipayung and Depok Jaya working area. Observation indicate that environment sanitation have higher possibility to contaminate water product than personal hygiene. Therefore, researcher suggest to water refilling enterpriser for completing sanitation infrastructure and keep clean their the water refilling station.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yaumil Akhir
"Hotel adalah salah satu konsumen air terbesar. Kategori kebutuhan air di hotel bervariasi dari kebutuhan air minum hingga kebutuhan irigasi kebun di mana setiap kebutuhan memiliki kriteria kualitas air yang berbeda. Namun di Indonesia, semua kebutuhan air di hotel dipenuhi dengan satu kualitas air, yaitu air bersih. Ini menyebabkan limbah pada sumber daya air bersih terbatas dan biaya pengadaan air bersih di hotel. Penggunaan greywater sebagai sumber air alternatif di hotel adalah cara untuk mengurangi konsumsi air bersih di hotel. Penggunaan greywater dapat dimaksimalkan dengan memproses greywater sesuai dengan setiap kriteria kualitas air yang diperlukan di hotel. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan skema pemanfaatan greywater untuk memenuhi kebutuhan air di sebuah hotel berdasarkan kategori kebutuhan dan kriteria kualitas air. Potensi greywater di sebuah hotel ditinjau melalui studi literatur dan studi kasus di sebuah hotel bintang-lima di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan greywater di hotel memiliki potensi untuk menghemat hingga 65,20 % dari konsumsi air bersih, setara dengan 43,04 m3/hari dan menghemat biaya pasokan air sebesar Rp 10.607.000 per tahun.

Hotel is one of the biggest water consumers. The water needs category in hotels varies from drinking water requirements to garden irrigation needs where each requirement has different water quality criteria. But in Indonesia, all water needs in hotels are met with one water quality, which is clean water. This causes waste in limited clean water resources and the cost of procuring clean water at the hotel. The use of greywater as an alternative water source in hotels is a way to reduce the consumption of clean water in hotels. The use of greywater can be maximized by processing greywater according to each water quality criterion needed at the hotel. Therefore, this research was conducted to aim for developing a scheme for utilizing greywater to meet water requirements in a hotel based on the category of water quality needs and criteria. The potential of greywater in a hotel is reviewed through literature studies and case studies in a five-star hotel in Jakarta. The results showed that the use of greywater in hotels has the potential to save up to 65,20 % of clean water consumption, equivalent to 43,04 m3/day and save water supply costs of IDR 10.607.000 per year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Danau Maninjau merupakan salah satu danau di Indonesia yang dimanfaatkan untuk budidaya ikan dengan karamba jaring apung (KJA). Kegiatan KJA pada umumnya menjadi kontroversi antara kebutuhan ekonomi masyarakat dan kelestarian lingkungan, serta antara target pencapaian produksi ikan dan daya dukung perairan. Penelitian ini bertujuan mengamati pola distribusi oksigen terlarut (DO; Disolved Oxygen) di wilayah KJA di Danau Maninjau, dan bagaimana kaitannya dengan kadar organik dan kadar klorofil di dalam air. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada dua periode, yaitu bulan Oktober 2009 dan Maret 2010. Kondisi kualitas air Danau Maninjau yang cukup nyata adalah tingkat kecerahan rendah (maksimum < 3,5 m), kadar klorofil cukup tinggi (0,005 - 0,012 mg/L), kadar Total Phosphor (TP) dan Total Nitroten (TN) cukup tinggi, yang mencirikan kondisi perairan eutrofik, demikian pula kadar bahan organik total (TOM; Total Organic Matter) menujukkan kadar yang cukup tinggi. Pola oksigen terlarut harian menunjukkan kondisi yang beragam, dengan kadar DO maksimum antara pukul 06.00 dan pukul 18.00 dan kadar yang relatif aman bagi kehidupan biota hanya sampai kedalaman 5 meter. Fluktuasi harian tersebut tampak bahwa ketersediaan DO sangat dipengaruhi aktivitas fotosintesis. Kadar DO meskipun tidak secara nyata, tampak menurun dengan bertambahnya kadar bahan organik pada kolom air."
551 LIMNO 21:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>