Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146006 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ria Lumintuarso
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kegiatan humas dalam organisasi olahraga di Indonesia yang meliputi berbagai aspek seperti keberadaan dan fungsinya, pelaksanaannya, kekuatan dan kelemahan humas pada organisasi olahraga agar organisasi olahraga di Indonesia mampu mengkaji dan memanfaatkan kegiatan humas dengan baik untuk memajukan organisasinya.
Penelitian ini merupakan studi survey ke seluruh Induk Organisasi Cabang Olahraga di Indonesia. Untuk pengumpulan data digunakan kuesioner dan wawancara sebagai data primer, sedangkan untuk data sekunder digunakan berbagai dokumen yang ada di Induk Organisasi dan di KONI Pusat sebagai induknya. Pengolahan dan Interpretasi data digunakan analisis prosentasi dari tiap-tiap faktor kegiatan humas. Pengolahan juga dilakukan dengan statistik cluster untuk mengelompokkan organisasi olahraga berdasarkan pola kegiatan kehumasannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kegiatan humas pada organisasi olahraga di Indonesia secara umum masih belum ditangani secara profesional. Humas pada organisasi olahraga hanya kuat pada aspek internal organisasi, namun untuk aspek-aspek eksternal sebagian besar belum digarap dengan baik. Dilihat dari segi kehumasan dikaitkan dengan marketing maka organisasi olahraga masih belum banyak yang mampu bergerak untuk memasarkan olahraga dengan baik. Mereka baru mampu memasarkan olahraganya pada kalangan internal.
Hasil dari analisis cluster menunjukkan ada 31% organisasi olahraga yang humasnya masih bersifat amatir dimana humas tidak bekerja secara terencana dan hanya bersifat insidental. 31% organisasi bersifat birokrat dimana struktur humas daiam organisasi sudah ada, kegiatan internal cukup baik namun untuk kegiatan eksternal masih sangat tergantung pada pejabat struktural di atasnya dan masih bersifat insidental. Sementara itu 38% organisasi dapat dikategorikan aktifitas humasnya profesional, mereka telah merencanakan dan melaksanakan kegiatan mereka dengan hasil yang baik.
Hambatan terbesar pada lemahnya program humas dalam organisasi olahraga ini adalah popularitas cabang olahraga yang rendah miasalnya beberapa cabang olahraga tidak digemari oleh masyarakat. Prestasi olahraga yang jelek juga merupakan kendala dari kinerja humas. Perhatian elit pengurus organisasi terhadap bidang humas termasuk salah satu masalah dalam organisasi olahraga yang menyebabkan humas organisasi olahraga belum mampu bekerja secara optimal.

The pattern of Public Relation Activities of the Sport Organization in Indonesia This research is aiming to distinguish the pattern PR activity of the Sports Organizations in Indonesia, covering various aspects, such as its existence and functions, how it carried out its activity. This also aimed to spot where its strength does and weaknesses lie. It is hoped that the Sports Organizations in Indonesia would be able to look into this result and make the most of PR activity to their advantage.
This research constitutes a survey study in all of the Sports Organization in Indonesia. For compilation of primary data, it has been collected through the result of questionnaires and interviews, whereas for secondary data was through available documents of the Organizations and the Indonesian National Sports Committee (KON1). For data processing and interpretation, percentage analyses of each PR factor activity were used. Cluster statistic was also used in m the data processing as a way to group the sports organizations into the pattern that based on their PR activity.
The result shows that, in general, the management of the PR activity of the Sports Organizations in Indonesia has not been professionally handled, for the PR has only had its strength in internal aspect, while external aspect has not been properly processed. Seen from the PR point of view and in relations to the marketing, there had not been many of sports organizations which were able to properly market their sport. They had only been able to do it within internal circle.
According to the result of cluster analyses there were 31% sports organizations with amateurish PR, for they worked only incidentally and without plan. There were 31% bureaucratic sports organizations with structured PR that has had sufficient internal activity, while for external activity they have much depended on their above bureaucratic officials, and also still incidentally. In the mean time there are about 38% organizations, which can be put in the category of organizations with professional PR activity; they worked according to planned schedule and carried out their activities with satisfactory result.
The problems that mostly hamper the PR activity in the sports organizations were the less popular sports among the people. Low performances of athletes in sports have also been one of the obstacles in the PR activity. Lack of elite sports officials attention on the PR section has become one of the main problems of organizations for it caused the PR to unable carry out their work optimally."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Novitaria
"Tesis ini membahas tentang peranan humas serta program-program yang dilakukan oleh humas organisasi olahraga di Indonesia dalam memasarkan olahraga dan meningkatkan citra olahraga, dimana fungsi dan tujuan humas adalah menciptakan citra yang baik dari organisasi dihadapan publiknya. Humas sangat bermanfaat bagi suatu organisasi dalam mengelola iklim organisasi yang kondusif dan menciptakan citra yang baik bagi organisasi di mata publiknya, begitu pula dalam organisasi olahraga. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah enam organisasi olahraga yang di pilih berdasarkan prestasi cabang olahraga yang mengikuti ajang multi event seperti SEA Games, ASIAN Games dan OLYMPIC Games. Untuk metode yang dipakai dalam mengumpulkan data dengan melakukan wawancara mendalam terhadap divisi humas atau pengurus organisasi yang berkompeten untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan masalah penelitian dari enam organisasi olahraga tersebut. Adapun Hasil penelitian ini menyatakan bahwa peranan humas dalam organisasi olahraga berperan sebagai peranan teknisi, sedangkan untuk program-program humas yang dilakukan oleh organisasi olahraga hanya bersifat tentatif atau apabila ada event-event olahraga. Saran untuk organisasi olahraga adalah supaya organisasi olahraga membuat lebih banyak lagi event-event olahraga dan bersifat teratur terutama di dalam negeri agar humas mempunyai berita yang harus disampaikan kepada publik. Selain itu komunikasi yang dilakukan humas pada organisasi harus lebih pro aktif dan inovatif dalam membuat program-program kehumasan dan dalam membuat berita-berita yang akan disampaikan kepada publik.

This tesis is focus on the role of public relations with the programs which done by the public relations of sports organization in Indonesia in order to marketing and increasing the image of sports. Where the function and the objective of public relations is to create a good image of the sports organization in front of its publics. Because of that public relations will be useful for the organization in order to manage the condusif organization climate and to create a good image for the sports organization in front of its publics. This research is a qualitative research with descriptive design. The subject of research that use in this research is six sports organization which is choosing base on the achievement of the sports event that follow the multievent like SEA Games, ASLAN Games and 0LYMP1C Games. The method that use to collect the data in this research is depth interview toward the public relations division or the management of organization which has a competent to answer the question that related to the problem of research from six of the sports organizations. The result of this research explain that the role in sports organization play a role as a technician role, and for the public relations programs that done by the sports organization only have the temporarily quality or done if there is an events. And the suggestion for sports organizations is that the sports organizations has to make more sports events and make it more continously especially in Indonesia so the public relations have a news that have to be published to the publics. Beside that the communication that done by the public relations officer in sports organization have to be more pro active and inovative in making a public relations programs and in order to making a news that will be publishing to the publics."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25734
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Debby
"Perkembangan dan kemajuan di segala bidang, baik di bidang pengetahuan, industri, perhubungan dan lain-lain, mengakibatkan adanya suatu kebutuhan akan Humas sebagai salah satu bagian yang ikut menggerakkan roda manajemen perusahaan kearah tujuan perusahaan. Dimana fungsi Humas adalah untuk menciptakan komunikasi organisasi perusahaan secara secara efektif dengan masyarakat sekelilingnya, melalui kegiatan-kegiatan yang terkoordinir. Penulisan skripsi ini menguraikan bagai mana kegiatan komunikasi organisasi pada PT Caltex Pasific In donesia. Untuk mendapatkan data penulisan diperoleh melalui obser vasi partisipasi pada Humas PT CPI dan wawancara secara menda lam (depth interview) terhadap orang-orang yang dianggap ling mengetahui keadaan perusahaan terutama dalam hal sayang berhubungan dengan proses kehumasan. Selain itu data juga diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, dapatlah dikatakan bahwa PT CPI cukup berhasil dalam menjalankan tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya. Dimana hal ini tidak terlepas dari kedudukan strategi yang diberikan kepada Humas yaitu "Manajer Humas dan Hupem". sebagai Kegiatan yang menonjol dari Humas PT CPI adalah dalam hal pemberian informasi dan data khususnya mengenai yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, melalui massa terutama harian CPI Daily News dan mingguan Karyawan Mi masalah media nyak. Kegiatan ini tampak lebih jelas dalam hubungannya dengan publik intern, dimana fungsi Humas hanya sebagai sumber dan penyalur informasi yang diperlukan. Sedangkan keterlibatan langsung dalam hal pembinaan karyawan tidak ada. Walaupun demikian setidak-tidaknya prinsip kehumasan telah dijalankan dalam perusahaan. Hal ini dapat dilihat dengan diperhatikan nya kesejahteraan karyawan dan turut sertanya perusahaan dalam kegiatan pengembangan masyarakat."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S-3782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donda Marsaulina
"Penelitian mengenai kegiatan Humas di Perpustakaan Nasional telah dilakukan di Perpustakaan Nasional, jalan Salemba Raya No. 28 Jakarta, pada bulan Juni-Juli 1989. Tujuannnya ialah untuk mengetahui sampai sejauh mana Perpustakaan Nasional sebagai perpustakaan terbesar dan terpenting di Indonesia telah mengadakan kegiatan Humas sebagai upaya menjembatani dirinya dengan masyarakat dan mendayagunakan seluruh koleksinya.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan orang-orang yang berwenang dan para pelaksana di Perpustakaan Nasional, dan melalui observasi langsung di perpustakaan tersebut. Seluruh data yang terkumpul dianalisis dengan memperbandingkannya dengan berbagai teori Humas perpustakaan rincian The Library Association dan American Library Associaton.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan Humas yang dilaksanakan di Perpustakaan Nasional masih sangat minim dan jauh dari memadai. Banyak tugas kehumasan yang belum dilaksanakan dan luput dari perhatian. Tidak adanya bagian Humas atau tim khusus Humas di Perpustakaan Nasional merupakan kendala utama dari masalah ini. Keadaan ini akan dapat diperbaiki apabila Perpustakaan Nasional mulai mengadakan bagian Humas atau tim khusus Humas yang kiranya dapat mengelola seluruh kegiatan Humas di perpustakaan tersebut."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Piet Magda Mory
"Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) adalah instansi pemerintah yang dilahirkan kembali dalam Kabinet Indonesia Bersatu. KEMENPORA menata lembaganya untuk menopang kerja Menteri dengan menempatkan Humas sebagai salah satu bagian dibawah Biro Hukum dan Humas. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari Humas belum mempunyai deskripsi atau pembagian kerja yang resmi dan secara lengkap menjadi acuan kerja. Peraturan Menteri yang mengatur tentang Tata Kelola Hubungan Masyarakat di Lingkungan KEMENPORA baru diselesaikan pada Desember 2008.
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan fungsi, tugas, peran dan strategi Humas di lingkungan KEMENPORA. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif, dengan unit analisis Bagian Humas KEMENPORA. Data primer penelitian ini diperoleh dengan pengamatan dan wawancara mendalam dengan pejabat Humas, pejabat terkait dan staff bagian Humas, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi kegiatan-kegiatan Humas yang dilakukan KEMENPORA. Penilaian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi teori dan triangulasi Pakar oleh Bp. Ir. Ridwan Nya? Baik MM, corporate dan strategic communication specialist Pertamina dit. Hulu.
Hasil penelitian menyarankan Humas di KEMENPORA untuk menyusun peraturan sampai ke Sistem Operasi Prosedur dan mengembangkan sumber daya manusia untuk memiliki kompetensi yang tepat dalam era kebebasan informasi publik dan dapat menghasilkan produk kerja humas yang memajukan organisasi.

The minister of youth and sport of Indonesia Republic (KEMENPORA) is a government institution of which being re-founded by United Indonesia Cabinet. KEMENPORA is restructuring its organization to support the Minister and appoint Public Relations (PR) as a subordinate to Law and PR bureau. In daily performances PR has no official and complete job description or job distribution as reference. The Minister?s Regulation that regulates the management of PR in KEMENPORA has just completed in December 2008.
This mini thesis is to analyze the function, duty, role and strategy of PR in KEMENPORA. The research approach is in qualitative-descriptive on analysis of PR section in KEMENPORA. Primary data of the research is gathered by observation and deep interview with PR Officer and related colleague or staff, whether secondary data is gathered through documentation study of PR?s activities in KEMENPORA. The validity of data appraisal is using triangulation technique of theory and expert by Mr. Ir. Ridwan Nyak Baik MM., corporate & strategic communication specialist Pertamina Dit. Hulu.
Results of this research recommend PR in KEMENPORA to complete the regulation up to system and operation procedure (SOP) and to improve human resources to have suitable competency in the era of public information openness and able to produce PR products that improve the organization.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Piet Magda Mory
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S5207
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Rizky Irvandi
"Tulisan ini menjabarkan mengenai praktik humas di dalam institusi olahraga, khususnya di era digital dengan segala potensinya untuk dapat terhubung dengan publik secara luas. Di dalam dunia olahraga, humas mempunyai banyak fungsi penting, antara lain untuk membantu kelangsungan bisnis, mempromosikan nilai-nilai klub kepada masyarakat luas, serta menangani kasus personal yang dihadapi atlet untuk mengembalikan kepercayaan dari penggemar. Keberadaan media sosial yang memudahkan terjadinya interaksi dengan para penggemar, menjadi potensi yang dimanfaatkan oleh institusi olahraga. Berdasarkan pengamatan, klub-klub Indonesia saat ini hanya menggunakan satu kanal media saja, dan pengelolaannya masih kurang baik. Artikel ini memberi rekomendasi agar institusi olahraga di Indonesia merencanakan kegiatan humasnya berbasis konsep Cultural-Relevant Public Relation

This paper gave a study on public relation practice in sport institution, especially in this digital era with all of its potential to be connected with public in general. In the world of sport, public relations has many important functions, such as to keep the sport business itself alive, to
promote the clubs values to the public, and help the athletes handle their personal issues, to regain trust from fans. The existence of social media, which makes it easier to interact with fans, is a potential that should be used by sports institutions for their advantage. Based on observation, Indonesian sports clubs today only use one media platform. This article gives
recommmendations for sports institutions in Indonesia to planned their public relation activity based on the concept of Cultural-Relevant Public Relation
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Budhi Utoyo
"Fenomena hacker dan hacking tidak bisa sekedar dikaji dari sudut pandang ilmu komputer saja. Sebagai makhluk individual dan makhluk sosial, seorang hacker tidak pernah lepas dari proses interaksi sosial dengan hacker lainnya. Interaksi antar hacker tersebut menggunakan sebuah sarana komunikasi berbasis Internet. Salah satu hal yang membuat hacker tertarik untuk menggunakan Internet adalah karena Internet memungkinkan setiap individu untuk berinteraksi dengan individu tanpa harus menunjukkan jati diri sebenamya (anonimitas). Interaksi sosial yang menggunakan Internet tersebut akan membentuk suatu kelompok sosial atau komunitas yang sifatnya maya. Pole komunikasi dalam kelompok hacker memiliki hubungan yang unik terhadap kegiatan hacking. Pergeseran makna terminologi hacker itu sendiri diakibatkan antara lain karena pengaruh industri hiburan dan media massa Amerika.
Responden hacker yang tergabung dalam suatu kelompok hacker tertentu dan menggunakan sarana komunikasi real-time, dapat membentuk sebuah kelompok sosial maya (komunitas maya). Komunitas maya tersebut diimplementasikan dalam bentuk sebuah chat room. Hacker yang tergabung dalam chat room tersebut akan memiliki kecenderungan lebih termotivasi melakukan hacking. Hacking tersebut dalam artian mengubah atau memodifikasi tampilan sebuah situs atau isi sebuah server. Secara kognitif, hacker tersebut akan belajar dan mengadopsi norma-norma kelompok hacker yang berlaku. Dengan melihat percakapan di rang maya publik atau membaca topik chat room IRC tentang keberhasilan seorang hacker, yang diikuti dengan pujian hacker lainnya, akan memberikan pemahaman tentang nilai sebuah aktifitas hacking. Kemudian secara afektif, mereka para hacker tersebut akan memuji rekan hacker yang lain dan menanyakan teknik teknik hacking yang digunakan. Kelompok hacker di sini akan dikategorisasi berdasarkan pads teori penyimpangan perilaku.
Penelitian ini memiliki implikasi praktis pada pemahaman masyarakat umum tentang pola interaksi hacker dan pemahaman lebih jauh tentang kelompok hacker yang intensif menggunakan IRC. Penelitian ini menegaskan kenyataan bahwa chat room merupakan cawan petri pertumbuhan hacker dan tempat yang memungkinkan terjadi proses pembelajaran dan motivasi kegiatan hacking. Matra tidak heran apabila aparat penegak hukum di manca negara telah memberikan perhatian khusus atas chat room hacker.
Penelitian ini memiliki implikasi akademis pada pemahaman tentang hacker dari sudut pandang komunikasi interpersonal dalam pembentukan kelompok sosial atau komunitas. Secara khusus penelitian ini akan berimplikasi pada pemahaman tentang teori self disclosure (membuka diri) yang dijelaskan melalui Johari Window. Konsepsi tentang "terbuka" dalam Johari Window jika ingin diimplementasikan pada komunitas maya, haruslah mengabaikan unsur-unsur kedekatan fisik, komunikasi face-to-face dan jati diri. Dalam komunitas maya, perwujudan diri diwakili dengan nickname, bahasa mimik muka diwakili dengan emoticon (smiley face) dan tingkah lake diwakili oleh simulasi aksi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niesyae Annissa
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5204
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>