Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160919 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mitjon Djohansjah
"Penelitian ini adalah melakukan kajian evaluasi risiko dengan menggunakan metode system penilaian yang dikembangkan oleh W. Kent. Muhlbauer. Setiap kemungkinan kegagalan risiko dan rentetan kejadian yang mengarah pada kegagalan dipelajari secara rinci. Perhitungan secara angka diberikan terhadap kondisi system pipeline, yang ditentukan berdasarkan kombinasi dari data statistik kegagalan dan pengalaman operator pipa saluran. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur langsung melalui observasi dan checklist serta wawancara. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan metode system penilaian W, Kent. Muhlbauer.
Penelitian dilaksanakan di Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap dengan unit analisis 12 jalur pipeline, dengan tujuan untuk mengetahui nilai risiko relatif tiap jalur pipeline dari Kilang UP IV sampai dengan Terminal Penimbun Area 70. Hasil penelitian ini diperoleh komponen risiko paling besar adalah komponen kerusakan oleh pihak ketiga, jalur pipeline yang berpotensi paling besar menimbulkan kegagalan adalah pipa 70-8001-A25A-12" Benzene dan 70-PL8001-A25A-12' Paraxylene
Guna mengantisipasi timbulnya kecelakaan pada pipeline perlu diterapkan manajemen risiko pipeline secara berkesinambungan dan prosedur emergency response dalam mengantisipasinya.

Risk study of 12 pipelines from Refinery UP IV to Tanks Storage Terminal Area 70 Cilacap 2002.This research is to studies risk evaluation using analysis method system from W. Kent. Muhlbauer theory. Studies to every possibility to default and sequence accident to default. Collecting data as direct measure about observations, checklist and interviewing. Then the collected data was processed using W. Kent. Muhlbauer method.
This research was resembled at Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap, using 12 pipelines, aims to known relative risk value every pipelines from Refinery UP IV to Tanks Storage Terminal at Area 70 Cilacap.
The result of this research was find as mayor risk as destroy from third party, potentials pipelines to default is 60-1001AJ-36" Light Arabian Crude and 60-1003 AJ-18" Heavy Naphta.
To anticipation accident at pipelines, to implementation pipelines risk management continuous improvement.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"Banyak kerugian yang harus ditanggung jika terjadi kecelakaan kerja berupa kebakaran, tidak hanya diri korban itu sendiri maupun juga keluarga dan perusahaannya. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran tingkat pengetahuan Awak Mobil Tangki (AMT) BBM terhadap risiko bahaya dan pencegahan kebakaran di mobil tanki dan Area Filling Shed PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Jakarta Group Plumpang Jakarta Utara Tahun 2013.
Penelitian ini dilakukan karena Para Awak Mobil Tanki (AMT) merupakan pekerja yang berhubungan langsung dengan bahaya kebakaran, dimana para awak mobil tanki tersebut harus mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang merupakan salah satu potensi bahaya kebakaran dengan klasifikasi bahaya berat, kepada para konsumen yang tersebar diberbagai wilayah JABODETABEK dengan menggunakan mobil tanki. Untuk itu, pengetahuan tentang akibat dan cara pencegahahannya wajib diketahui oleh para awak mobil tanki agar bisa waspada dan dapat menanganinya jika kejadian kebakaran dialami selama diperjalanan pendistribusian BBM.
Penelitian ini menghasilkan gambaran tingkat pengetahuan AMT tentang bahaya kebakaran adalah tergolong tinggi dan tingkat pengetahuan AMT tentang pencegahan kebakaran baik di area filling shed maupun di mobil tangki PT. Pertamina (persero) adalah tergolong tingkat pengetahuan sedang. Dan pelatihan merupakan karakteristik responden yang paling memiliki keterkaitan terhadap tingkat pengetahuan AMT.

Many losses must to be covered by anyone cause of accidents like fire and eksplotion, the victims are not only themselves but also their family and company. The objective of this study is Knowledge Level Overview of Fuel Tank Car Crew (AMT) for Fire Hazard Risk and Prevention on Fuel Tank Car and Filling Shed Area at PT. Pertamina (Persero) Jakarta Fuel Installation Group (IJG) Plumpang, North Jakarta 2013.
This research was carried out because the tank car crew (AMT) is directly related to worker fire hazard, where the tanker crew will have to distribute fuel oil (BBM) which is a potential fire hazard with severe hazard classification, to consumers who scattered in the Greater Jakarta area using tank cars. Therefore, knowledge about the consequences and how pencegahahannya must be known by the tanker crew to be alert and able to handle it if it fires experienced during the journey fuel distribution.
The result of this research are knowledge level overview of the AMT about fire hazard is high and the level of knowledge about fire prevention AMT is medium. And training is a respondents characteristic that most have relevance to the knowledge level of AMT.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamidum
"Penelitian ini membahas tentang nilai risiko yang didapat pada proses penerimaan dan penimbunan di PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Jakarta Group Tahun 2012. Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai kemungkinan, pemajanan dan konsekuensi dari setiap tahapan pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko semikuantitatif W.T. Fine J untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap kegiatan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode semi kuantitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa level risiko yang dimiliki pada setiap langkah kegiatan penerimaan dan penimbunan meliputi level : acceptable, priority 3, substancial, priority 1, dan very high.

This study discusses the risk values ​​obtained in the process of receiving and stockpiling of PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Jakarta Group in 2012. Risk assessment is done by analyzing the possible value, exposure and consequences of each stage of the work which is then compared to the standard level of risk semiquantitatively WT Fine J to determine the level of risk involved in any activity. This study is a descriptive analytic study using semi-quantitative methods. The results stated that the level of risk that you have on every step of the admission and retention activities include level: acceptable, priority 3, substancial, priority 1, and very high."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Bonardo Jonathan
"ABSTRAK
Potensi gas di Indonesia cukup besar dan masih belum dimaksimalkan. Untuk mempercepat konversi BBM ke BBG dan pembangunan penyaluran energi dibutuhkan pengiriman gas melalui pipa-pipa yang optimal. Proyek pembangunan pipa transportasi gas membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Investasi proyek pembangunan ini memiliki nilai risiko yamg tinggi, sehingga diperlukan perencanaan agar dapat mengantisipasi risiko yang akan terjadi. Peneliti menghitung dampak risiko terhadap nilai investasi pembangunan pipa transportasi gas dengan studi kasus penyaluran dari FSRU Cilacap ?RU IV Cilacap. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor risiko secara kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan gambaran dampak risiko terhadap nilai keekonomian proyek. Metode yang digunakan yaitu Manajemen Risiko dengan pendekatan Value at Risk (VaR) dan model finansial. Identifikasi risiko dilakukan untuk mengetahui risiko yang akan terjadi dan menghasilkan daftar kelompok risiko yang kemudian dimodelkan pada Risk Register. Kemudian dilakukan penilaian nilai risiko yang akan melihat pengaruh faktor-faktor risiko secara finansial sehingga menghasilkan rekomendasi mitigasi.

ABSTRACT
Indonesia has the potential for an adequate natural gas as an alternative energy but its use is still small until today. The development of natural gas as an alternative energy source need to be matched by an increase in infrastructure by gas pipeline transportation. However, this project has many risks which impact on the value of its feasibility is still unknown. Researcher want to calculate the risk impact analysis against financial value of gas pipeline transportation with study case delivering LNG from FSRU CILACAP to RU IV CILACAP. These risks could potentially derail the project so that the strategic plan to anticipate risks is necessary. Using Project Risk Management method, this paper analyzes risk qualitatively and quantitatively to determine the impact of such risks on the project?s feasibility with the approach of Value at Risk (VaR) and financial model. Results of these calculations is a list of possible risks that may occur, knowing the impact of risk on the project?s feasibility and risk response planning strategies to reduce the impact of such risks.
"
2015
S59638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Yuliati
"Kebocoran hidrokarbon dapat menyebabkan konsekuensi yang serius di berbagai aspek. Di samping berperan dalam polusi lingkungan, kebocoran yang berulang juga membutuhkan biaya perbaikan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kebocoran berulang dan mencegah terjadinya kebocoran di sistem perpipaan dengan aliran 3 fasa lainnya. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif untuk mendapatkan level risiko, menghitung estimated life dan memperkirakan jadwal inspeksi atau mitigasi berikutnya. Penyebab utama terjadinya kebocoran berulang diketahui menggunakan analisis kuantitatif dari Fault Tree Analysis (FTA). Diagram bow tie menggambarkan safeguard yang dibutuhkan untuk mencegah dan mengontrol terjadinya kebocoran. Terdapat 8 sistem perpipaan yang mengalami kebocoran berulang pada 3 tahun terakhir. Dari hasil penelitian didapatkan level risiko beberapa pipa berada pada area kuning dan merah dengan 1 pipa dalam kondisi unfit. FTA menunjukkan adanya 4 penyebab utama terjadinya kebocoran berulang dan dimasukkan ke dalam diagram bow tie bagian kiri. Dapat disimpulkan bahwa analisis risiko ini dapat digunakan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya kebocoran di sistem perpipaan 3 fasa.

Hydrocarbon releases might result serious consequences in various aspects. Beside contribute to environmental pollution, repetitive leakages need high repair costs. This study is aimed to minimize repetitive leakage and prevent leakage for other 3-phase piping systems. We employ the quantitative risk assessment to establish risk levels, calculate estimated life, and propose the next inspection or mitigation plan. The most relevant root causes can be obtained through quantitative Fault Tree Analysis (FTA). A bow tie diagram will represent safeguards to prevent and control hydrocarbon releases. Eight piping systems that have suffered repetitive leakage are investigated. It has been found that the risk level of some piping systems in yellow and red areas with 1 pipe in unfit condition. FTA shows 4 basic events as root causes of leakage, and input them as threats in a bow tie. It can be concluded this analysis can be used to minimize and prevent leakage for 3-phase piping systems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmi Tri Wardhani
"Penelitian ini membahas risiko keselamatan pada aktivitas bermain di area bermain outdoor TK Indria, Beji-Depok Tahun 2013. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional yang bertujuan untuk menentukan tingkat risiko keselamatan pada aktivitas bermain terkait penggunaan alat-alat permainan di area bermain outdoor dengan menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004. Penelitian ini melakukan identifikasi bahaya dan risiko di setiap tahapan (task) aktivitas bermain dengan menggunakan metode JHA (Job Hazard Analysis) dan menganalisis nilai probability, exposure, dan consequences di setiap tahapan tersebut berdasarkan tabel semi kuantitatif W.T Fine J. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat risiko yang dimiliki pada setiap tahapan aktivitas bermain di area bermain outdoor meliputi level very high, priority 1, substantial, priority 3, dan acceptable.

This research discussed the safety risk in playing activity at playgorund area Kindergarten Indria, Beji-Depok 2013. Design for this research was descriptive observational study that objective to determine the level of risk safety on playing activity related playing equipment at playground area using semi quantitative method AS/NZS 4360:2004. The research identified hazard and risk using JHA (Job Hazard Analysis) and analyze the score of probability, exposure, and consequences at each stage in playing activity based on semi quantitative table W.T. Fine J. Results of this research showed that the level of risk at each stage in playing activity at playground area includes very high level, priority 1, substantial, priority 3, and acceptable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhaina Farsya Urfarizqa
"Bahan berbahaya dan limbah B3 memiliki dampak negatif pada keselamatan, kesehatan manusia, dan lingkungan. PT. XYZ, salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, menghadapi tantangan dalam manajemen risiko limbah B3. Saat ini, standar manajemen risiko mereka belum mencakup semua aspek dan prioritas agen risiko terkait penyimpanan limbah B3 belum merinci. Penelitian ini bertujuan merancang strategi mitigasi risiko dengan metode House of Risk (HOR), yang terdiri dari dua tahap. HOR tahap 1 mengidentifikasi 20 kejadian risiko dan 35 agen risiko, dengan 19 di antaranya diprioritaskan berdasarkan analisis Pareto. Dalam HOR tahap 1, kelalaian pekerja (A8) teridentifikasi memiliki potensi risiko tertinggi berdasarkan nilai Aggegate Risk Potential (ARP). HOR tahap 2 menghasilkan 10 langkah preventif untuk mitigasi risiko prioritas. Hasil analisis HOR tahap 2 menunjukkan bahwa langkah preventif paling efektif adalah pemantauan dan inspeksi rutin terhadap keandalan serta keamanan wadah penyimpanan, dengan nilai ETDk sebesar 12177.0.

Hazardous substances and wastes have negative impacts on human safety, health, and the environment. PT. XYZ, one of Indonesia's largest automotive company, faces challenges in managing hazardous waste risks. Currently, their risk management standards do not encompass all aspects, and priorities related to hazardous waste storage risk agents are not detailed. This research aims to design risk mitigation strategies using the House of Risk (HOR) method, which consists of two stages. HOR stage 1 identifies 20 risk events and 35 risk agents, with 19 prioritized based on Pareto analysis. In HOR stage 1, employee negligence (A8) is identified as having the highest risk potential based on Aggregate Risk Potential (ARP). HOR stage 2 generates 10 preventive measures for prioritized risk mitigation. The analysis from HOR stage 2 shows that the most effective preventive measure involves routine monitoring and inspection of the reliability and security of storage containers, with an ETDk value of 12177.0."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hotmauly
"Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan manajemen risiko keselamatan Terminal Petikemas Koja (TPK Koja) bulan Juni 2012 pada area operasional. Penelitian ini adalah penelitian semikuantitatif dengan desain penelitian observatif analitik. Metode yang digunakan menggunakan formula perhitungan pada setiap variabel yang dipakai untuk menilai gambaran pelaksanaan manajemen risiko.
Hasil penelitian menyarankan bahwa TPK Koja perlu meningkatkan kinerja dalam pelaksanaan manajemen risiko; memperbaharui rancangan manajemen risiko mereka; serta menyiapkan sumber daya yang mumpuni dalam pelaksanaannya
This Thesis discusses about the implementation of safety risk management in operational area of Terminal Petikemas Koja (TPK) on June, 2012. This research is semi quantitative with observational analytical design. The developed method that is used in this research is using the formula of calculation of each variable for measuring implementation of risk management.
The results of this research suggest that TPK needs to improve the performance of implementation of safety risk; recondition of risk management design and provide the qualified resource in implementation.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Putra Hendrizal
"Analisis risiko pada pipa 6” crude oil SP PDT I - SP Tambun di PT Pertamina EP Region Jawa Field Tambun tahun 2013 ini dilakukan mengingat adanya potensi bahaya dan risiko yang mengancam keselamatan pekerja dan masyarakat di sekitar jalur pipa. Penelitian yang bersifat deskriptif analitik dan dilakukan dengan menggunakan metode analisis semi kuantitatif ini bertujuan untuk mendapatkan nilai dan level risiko yang ada.
Hasil penelitian yang menggunakan sistem skoring berdasarkan Model Studi Zulkifli Djunaidi ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas dari pipa yang diteliti adalah 13,05 poin dengan nilai konsekuensi sebesar 5,11 poin. Berdasarkan perhitungan, nilai risiko relatif-nya adalah 2,55 sehingga termasuk level risiko High Risk berdasarkan Tabel ALARP Kriteria (EPA, 2004). Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan perbaikan dan pengendalian yang tepat untuk risiko yang memberikan kontribusi besar terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran, kebakaran, dan ledakan pada pipa.

Risk analysis for 6” crude oil pipeline system SP PDT I - SP Tambun at PT Pertamina EP Java Region Field Tambun 2013 has to be done because the presence of the hazards and risk potential that threats not only employee’s safety but also people’s safety around the pipeline Right of Way (ROW). This analytical descriptive research that uses semi-quantitative analytical method has a purpose to assess the existing risk score and risk level.
The result of this research that uses scoring system based on Zulkifli Djunaidi’s Study Model shows that the probability’s score is 13.05 points and the consequence’s score is 5.11 points. Based on calculation, the relative-risk score is 2.55 and belongs to High Risk Level based on ALARP Criteria Table (EPA, 2004). Therefore, an appropriate improvement and controlling system need to be performed for the pipeline major risks by PT Pertamina EP Java Region Field Tambun.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanungkalit, Dedy
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat maturitas penerapan manajemen risiko pada sebuah lembaga penegakan hukum bidang korupsi di Indonesia. Analisis dilakukan dengan RIMS Risk Maturity Model yang memiliki 5 aspek yaitu Strategy Alignment, Culture and Accountability, Risk Management Capabilities, Risk Governance, dan Analytics. Hasil penilaian menunjukkan bahwa tingkat maturitas manajemen risiko pada instansi XYZ berada pada posisi Tier-2 dengan total skor 2.33, dimana pilar yang mendapatkan nilai paling rendah adalah Culture and Accountability. Sementara itu, berdasarkan laporan penjaminan mutu tahun 2019 dari BPKP indeks maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) instansi XYZ adalah 3.5693. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat gap antara kondisi saat ini dengan tingkat maturitas yang ditargetkan. Oleh karena itu, instansi XYZ perlu segera mulai mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam semua proses bisnis dan manajemen kinerja untuk meningkatkan tingkat kematangan manajemen risikonya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi instansi XYZ, serta organisasi yang serupa dalam melakukan penilaian terhadap penerapan proses manajemen risiko dengan mengikuti praktik terbaik pada umumnya.

This study aims to analyze the maturity level of risk management in a law enforcement agency in Indonesia's corruption field. The analysis is carried out using the RIMS Risk Maturity Model, which has five aspects: Strategy Alignment, Culture and Accountability, Risk Management Capabilities, Risk Governance, and Analytics. The assessment results show that the risk management maturity level at XYZ agency is in the Tier-2 position with a total score of 2.33, where the pillar that gets the lowest score is Culture and Accountability. Meanwhile, based on the 2019 quality assurance report from BPKP, the maturity index for the Government Internal Control System (SPIP) for agency XYZ is 3,5693. It shows that there is still a gap between the current condition and the targeted maturity level. Therefore, XYZ agency needs to immediately start integrating risk management into all business processes and performance management to increase risk management maturity. This research is expected to be a guide for XYZ agencies and similar organizations in assessing the implementation of the risk management process by following best practices in general."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>