Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199926 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Fuad
"Pertumbuhan perumahan dan kota-kota baru di wilayah Bogor, Tangerang Bekasi sangat pesat sejak dikeluarkannya kebijakan izin lokasi pada tahun 1993 sebagai bagian dari kebijakan PAKTO-23- yang memberi banyak kemudahan berupa penyederhanaan prosedur perolehan izin lokasi dan kemudahan dalam penguasaan tanah. Kemudahan ini mengakibatkan penguasaan lahan yang sangat luas sampai ke wilayah-wilayah pinggiran.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan mekanisme dan isi dari kebijakan izin lokasi dan dampaknya pada perilaku pengembang perumahan di wilayah Bogor, Tangerang dan Bekasi. Penelitian ini juga menggambarkan dampak ikutan dari perilaku pengembang perumahan di wilayah tersebut.
Penelitian ini adalah penelitian disikriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Wilayah studi kasus yang dipilih adalah Kabupaten Tangerang. Izin Lokasi yang dikeluarkan oleh pemerintah berisi tentang berbagai kewenangan yang menumpuk pada satu perangkat kebijakan. Kewenangan itu adalah hak monopoli dalam penguasaan tanah, pembatalan hak atas tanah yang ada dan kewenangan pemecahan hak atas tanah. Dengan demikian, izin lokasi dapat menjadi "surat sakti" bagi pengembang untuk menguasai lahan.
Begitu kuatnya kewenangan yang ada dalam Izin lokasi mempengaruhi perilaku pengembang dalam perolehan izin lokasi. Pengembang harus melakukan lobi untuk mendapatkan izin lokasi skala besar sehingga mendorong munculnya perilaku rent-seeking baik yang dilakukan oleh pengembang maupun pejabat administratif. Sementara itu, penetapan waktu dan biaya resmi dalam memperoleh izin lokasi tidak realistis sehingga dalam praktek dibutuhkan waktu lebih lama dan biaya yang cukup besar. Izin lokasi juga mempengaruhi perilaku pengembang dalam penentuan lokasi pengembangan. Faktor yang paling mempengaruhi penentuan lokasi pengembangan adalah harga tanah, permintaan pasar, kesesuaian dengan tata ruang dan aksesibilitas.
Izin lokasi mempengaruhi perilaku pengembang dalam penguasaan lahan. Penguasaan lahan yang berlebihan tanpa didukung oleh sumber daya yang cukup, menyebabkan luasan tanah yang tercantum dalam izin lokasi tidak dapat dikuasai seluruhnya oleh pengembang dan kalaupun semua luasan tanah yang tercantum dalam izin lokasi dapat dikuasai, pengembang tidak mampu membangun seluruhnya. Hal ini mengakibatkan adanya blighted land dan idle land yang sangat besar di wilayah Bogor, Tangerang dan Bekasi. Perilaku pengembang dalam penguasaan tanah dalam skala luas berdampak pada terjadinya inefisiensi dan ketidakadilan dalam penggunaan tanah sehingga menyebabkan adanya biaya sosial yang harus ditanggung masyarakat. Penguasaan lahan yang berlebihan juga memberikan sumbangan terhadap terjadinya krisis sektor properti pada awal 1998.
Rekomendasi bagi penyempurnaan kebijakan di masa yang akan datang adalah pertama, menyederhanakan proses perizinan dengan melaksanakan penggabungan izin prinsip dan izin lokasi menjadi satu "izin baru." guna mencegah ekonomi biaya tinggi dalam pengurusannya; kedua, memberikan kewenangan dan tanggungjawab kepada Pemerintah Daerah untuk sepenuhnya melaksanakan pengaturan di bidang pertanahan; ketiga, melaksanakan kebijakan pertanahan secara lebih terbuka untuk mendorong peran serta masyarakat dalam proses perencanaan rata ruang dan pengawasan pelaksanaan pembangunan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Waluyo Sejati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
"Dewasa ini dirasakan dunia pariwisata semakin bertambah ramai. Perkembangan ini juga diikuti dengan semakin banyaknya jumlah hotel yang ada. Hotel baru maupun hotel lama bersama-sama bersaing merebut wisatawan yang datang. Persaingan ini memaksa pihak hotel untuk meningkatkan pelayanannya. Salah satu upaya dalam meningkatkan pelayanan kepada tamu hotel adalah dengan pcngelolaan yang Iebih baik pada seluruh fasilitas hotel. Dengan pengelolaan yang baik akan menghasilkan kepuasan pada tamu dan meningkatkan citra hotel itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan jadwal pemeliharaan pada peralatan mekanis dan elektmis yang hotel Seperti diketahui bahwa dengan pemeliharaan yang baik, peralatan akan selalu berada pada kondisi yang baik, sehingga penggunaannya dapat menjadi optimal. Jadwal yang ada tentunya perlu didukung oleh sumber daya yang memadai, karena im selain perencanaan jadwal pemeliharaan pencegahan pada peralatan, direncanakan juga sejumlah sumber daya schingga jadwal tersebut dapat dijalankan dengan baik. Dari pengaturan jadwal kerja pemeliharaan ini telah dihasilkan beban kerja yang cukup merata pada setiap minggunya selarna satu tahun. Dengan kondisi ini diharapkan seluruh peralatan dapat terpelihara dengan baik. Kebutuhan pekerja untuk peralatan delapan orang, alokasi pekerja pada jadwal pekerjaan yang disusun membuktikan jurmlah ini cukup balk dan memenuhi batasan Program pemeliharaan dapat lebih dikontrol dengan memperhitungkan cuti tahunan selama dua minggu untuk masing-masing pekerja. Dari grafik presentase beban kerja pemeliharaan diketahui peralatan yang membutuhkan kerja pemeliharaan terbesar adalah sistem I8t8 udara, dan yang terkecil adalah pemeliharaan lampu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Kallista Alsadila
"Fenomena kerusakan yang terjadi pada bangunan gedung sering terjadi dan dapat memberikan dampak buruk yaitu mengganggu kinerja para penggunanya. Untuk mengatasi kerusakan tersebut perlu dilakukan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan pada komponen arsitektur bangunan tersebut. Pada nyatanya, pada bangunan pemerintah belum adanya standar operasional prosedur yang dapat digunakan unruk dijadikan pedoman teknis pemeliharaan dan perawatan komponen arsitektur. Tidak adanya prosedur sering kali menjadi hambatan dan berdampak buruk pada saat teknis pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan gedung.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi komponen arsitektur pada bangunan negara, menetapkan alur komunikasi, mengembangkan prosedur dan menetapkan bentuk perencanaan k3 terkait pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan negara di Jakarta. Strategi penelitian yang digunakan adalah analisis arsip dan kuesioner kepada pakar. Dari identifikasi faktor yang penghambat, prosedur dapat dikembangkan berdasarkan literatur terkait. Hasil dari penelitian adalah standar operasional prosedur berbasis risiko yang kemudian digunakan dalam penyusunan rekomendasi perencanaan K3, sehingga dapat meningkatkan kinerja keselamatan dalam pekerjaan tersebut.

The phenomenon of damage that occurs in building buildings often occur and can adversely affect the performance of its users. To overcome the damage need to do maintenance work and maintenance on the architectural component of the building. In fact, in government buildings there is no standard operating procedures that can be used for technical guidance of maintenance and maintenance of architectural components. The absence of a procedure is often an obstacle and adversely affects the technical implementation of maintenance and maintenance work.
The purpose of this research is to identify the architectural component of the state building, establish the communication channel, develop the procedure and establish the planning form of the work related to maintenance and maintenance of state building in Jakarta. The research strategy used is archive analysis and questionnaire. From identification of inhibiting factors, procedures may be developed based on related literature. The results of the study are risk based standard operation procedures used in the safety plan recommendations so as to improve safety performance in the work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
"Manajemen pemeliharaan memegang fungsi yang penting dalam proses bisnis perusahaan. Untuk itu pendefinisian misi dan tujuan-tujuan strategis dari departemen pemeiiharaan harus selaras dan mendukung pencapaian tujuan bisnis perusahaan. Disinilah kelebihan dari pendekatan Balanced Scorecard yang dlperkenalkan Kaplan dan Norton yang mencoba mengukur kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan empat perspektif: Keuangan, Pelanggan, Proses Bisnis Internal serta Pembelajaran dan Pertumbuhan. Keempat perspektif tersebut merupakan uraian dan upaya penerjemahan misi dan strategi perusahaan dalam terminologi operasional. Sistem ini secara komprehenslf menterjemahkan misi dan strategi perusahaan menjadi tujuan- tujuan beserta pengukurannya yang digunakan untuk mengkomunikasikan strategi bisnis perusahaan kepada seluruh level di perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dalam manajemen pemeliharaan, tujuan-tujuan perusahaan secara umum akan dijabarkan secara leblh spesifik sesuai dengan tugas dan fungsi dari bagian pemeliharaan beserta indikator-indikatornya sehingga dapat dllakukan inisiatif-inisiatif yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Seno B.
"Indonesia adalah Negeri yang tersedia cahaya alami dengan melimpah. Dengan keadaan seperti itu, cahaya alami sudah seharusnya dapat dimanfaatkan oleh bangunan secara optimal. Namun, pemasukkan cahaya secara langsung ke dalam ruangan dapat mengakibatkan peningkatan panas dan kesilauan/glare. Untuk itu, usaha memasukkan cahaya alami pada bangunan, khususnya di Indonesia perlu menggunakan strategi pencahayaan alami tidak Iangsung, yaitu bidang pemantul. Penggunaan bidang pemantul juga mampu meningkatkan intensitas dan distribusi (penyebaran) cahaya dalam ruang. Cahaya alami menurut beberapa penelitian, mampu meningkatkan kemampuan bekerja seseorang, khususnya adalah kemampuan belajar. Sementara kemampuan melihat berkembang pada usia Sekolah Dasar. Namun keadaan ruang kelas beberapa Sekolah Dasar di Kota Depok menunjukkan kurangnya kenyamanan visual. Untuk itu mengatasi hal tersebut, bidang pemantul disimulasikan pada ruang kelas Sekolah Dasar guna 'mengetahui efektivitasnya terhadap pencapalan kenyamanan visual. Sekolah Dasar yang menjadi studi kasus adalah: SDN Mekat]aya 27, SD Kwitang 8 PSKD, SDN Depok 3, SD Pemuda Bangsa, dan SDN Beji 4. Simulasi dilakukan pada model ruang kelas eksisting dengan menggunakan simulasi komputer. Ada dua tahap simulasi, tahap pembandingan hasil simulasi model eksisting berbidang pemantul dengan model kondisi eksisting serta tahap usulan pengembangan model ruang kelas dan bidang pemantulnya. Keduanya menggunakan perangkat lunak komputer AutoCAD 2007 untuk menentukan komposisi dan bentuk (sudut) bidang pemantul (Ray-Tracing) dan Relux Professional 2007 untuk pemodelan ruang kelas, serta mensimulasikan intensitas cahaya model-model ruangan tersebut. Pada akhirnya, setelah diketahui seberapa efektifnya bidang pemantul terhadap peningkatan intensitas dan distribusi cahaya, diusulkan pengembangan ruang kelas dalam hal penggunaan bidang pemantul guna tercapai kenyamanan visual bagi ruang kelas Sekolah Dasar di Depok"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24539
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Darwin Sintong H.
"Pemilik gedung, manajemen fasilitas, dan sistem yang berkesinambungan seperti kelistrikan, mekanik, dan api dihadapkan pada peningkatan tekanan untuk menghemat lebih banyak energi, mengurangi biaya, dan menjaga ketersediaan sekaligus meningkatkan pengalaman dan kesejahteraan penghuni. Mencapai objektivitas yang bervariasi ini dapat diatasi menggunakan sistem BMS yang telah diperbaharui, yang kini tidak hanya mampu untuk mengontrol sistem HVAC.
Building Management System (BMS) atau yang sering disebut dengan Building Automation System (BAS) adalah alat yang sangat penting untuk mengoperasikan sistem gedung menjadi lebih aman, efisien, dan andal. BMS dengan generasi terbaru ini menguntungkan pemangku kepentingan dengan menjadikan platform integrasi yang lebih terbuka dengan menggunakan IoT, Komputasi awan, analisis data, dan teknologi, kecerdasan buatan ini dapat dimaksimalkan melalui sumber daya yang tersedia dan sistem yang terhubung.
BMS adalah alat penting untuk mengoperasikan seluruh bangunan atau bahkan armada bangunan dengan aman, andal, dan efisien dengan cara yang berpusat pada manusia. Dalam laporan ini saya akan menjelaskan faktor-faktor yang aman, efisien, dan andal oleh sistem BMS dan menjelaskan elemen penting yang diperlukan untuk memecahkan tantangan manajemen.
Penggunaan fungsi otomatisasi dan kontrol pada gedung menghasilkan efisiensi energi dan menghemat biaya operasi gedung, menghemat sumber daya energi, dan menurunkan emisi Co2.

Building owners, facility managers, and system integrators such as electrical, mechanical and fire are face for increasing pressure to save more energy, reduce costs, and maintain availability all while enhancing occupant experience and well- being. Achieving these varying objectivizes are best solved by a new type of BMS available today that goes well beyond HVAC controls.
The building management system (BMS) or as its sometime called the building automation system (BAS) is a critical tool for operating a building safely, efficiently, and reliably. These modern next generation BMSs benefit stakeholders by being a more open integration platform that uses IoT, cloud computing, data analytics and artificial intelligent technologies to get more out of your available resources and connected systems.
BMSs are a critical tool for operating the entire building or even fleets of building safely, efficiently reliably and in a human centric manner. In this report I will explain factors for safely, efficiently, and reliably by BMS system and describe essential elements necessary for solving management challenges.
The use of energy efficiency building automation and control function saves building operating costs, preserves energy resources and lowers Co2 emissions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meylan Setiawan
"ABSTRAK
Pemeliharaan bangunan sangat penting dan perlu dilakukan setelah bangunan tersebut dibangun dan dipergunakan. Pemeliharaan ini akan membuat umur bangunan tersebut menjadi lebih panjang, ditinjau dari aspek : kekuatan, keamanan dan penampilan performance bangunan. Bangunan yang tidak dipelihara dan dirawat akan memperpendek umur bangunan, karena akan terjadi kerusakan baik dalam komponen arsitektural, struktur, mekhanikal dan elektrikal. Kondisi bangunan gedung pemerintah saat ini cukup memperihatinkan, banyak komponen struktur yang tidak terpeliharara dan perlu perawatan akibat kerusakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat pedoman pelaksanaan berdasarkan work breakdown structure WBS secara khusus mengenai komponen struktur untuk pekerjan pemeliharaan dan perawatan gedung pemerintah, serta penentuan spesifikasi material yang digunakan. Metodologi penelitian ini mencakup studi literatur, pengumpulan informasi dari proyek sebelumnya, dan teknik delphi melalui validasi pakar yang ahli dalam konstruksi bangunan. Hasil penelitian ini adalah penerapan WBS dalam penyusunan pedoman pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan komponen struktur bangunan gedung sehingga dapat meningkatkan kualitas konstruksi bangunan dan kinerja pemeliharaan gedung.

ABSTRACT
Building maintenance is very important and needs to be done after the building is built and used. Maintenance will make the age becomes longer, in terms of aspects strength, security, and performance. Buildings that are not maintained and will shorten the age of the building, as there will be damage both in architectural components, structures, mechanical and electrical. The current condition of the building is quite considerate, many structural components are not maintained and need reparation due to damage. The purpose of this study was to make guideline based on the work breakdown structure WBS specifically for structure components to maintenance and reparation of government buildings, as well as the determination of material specifications. The methodology of this research includes several stages, ranging from literature studies, rotating information from previous projects, and delphi techniques through expert validation in building construction. The results of this research is the application of WBS in the preparation of guidelines on the implementation of maintenance and reparation of building structural components so as to improve the quality of building construction and building maintenance performance."
2018
T51490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrin Kusuma Wardani
"Pelaksanaan pekerjaan pembangunan perumahan  RST membutuhkan tingkat keawasan yang tinggi. Mutu produk adalah salah satu yang menjadi pertimbangan para konsumen dalam membeli perumahan. Kurangnya pengetahuan dan alat untuk mengawasi mutu pelaksanaan pada Perusahaan X berakibat pada masih seringnya ditemukan pekerjaan cacat konstruksi pasca konstruksi yang menjadi keluhan setiap konsumen perumahan RST Perusahaan X. Sehingga  proses manajemen mutu yang ada perlu dikembangkan agar dapat mengeliminir cacat yang terjadi pada konstruksi bangunan sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu produk di masa yang akan datang. Pada penelitian ini proses manajemen mutu dikembangkan berbasis PMBOK 6th  edition.

Construction process of urban housing for affordable housing requires special supervision.  Therefore quality result is main part of consideration while customers selecting the product. Like of knowledge and tools and supervising quality of construction at selected company as main object of this caused a several findings about defect of post construction products. Thus, quality management process is properly needed to be developed in order to eliminate such defects and regain quality of product back to standard further. Regaining to object and its issues, this waiting developed quality management process based on PMBOK 6th edition as main guidance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>