Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109713 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zuraida Usman Bany
"ABSTRAK
PeneIitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam tentang pengelolaan praktek kerja lapangan siswa SPRG Depkes Banda Aceh tahun 1999. Metode penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif Informan terdiri dari kelompok siswa yang telah melaksanakan PKL pada bulan Maret tahun 1999, kelompok guru SPRG, Kepala poli gigi dan mulut lahan praktek, instruktur lahan praktek, Kepala unit pendidikan SPRG dan kepala tata usaha SPRG Banda Aceh yang berkaitan dengan administrasi surat menyurat PKL. Keseluruhannya berjumlah 26 orang.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (WM) terhadap Ka. poli gigi dan instruktur lahan praktek, KTU serta Ka. unit. Pendidikan SPRG dan diskusi kelompok terarah (DKT) terhadap kelompok guru dan kelompok siswa.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa proses pengelolaan PKL mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian belum dilaksanakan sesuai dengan pedoman PKL SPRG yang dikeluarkan oleh Pusdiknakes. Hal lain yang penting adalah pada pelaksanaan kegiatan PKL tersebut yang mengkoordinir kegiatan adalah Ka.ur.klinik dimana seharusnya adalah Ka. ur.pendidikan.
Guru penanggung jawab mata pelajaran yang berkaitan dengan PKL serta pengajar yang menjadi guru pembimbing tidak pernah terlihat dalam perencanaan PKL. Pertemuan dengan instruktur klinik pun tidak pernah dilakukan. Akibatnya koordinasi antara institusi dengan lahan praktek tidak ada, sehingga menyebabkan adanya perbedaan persepsi antara guru sekolah dengan pembimbing lahan praktek tentang tujuan yang ingin dicapai yang mengacu kepada kompetensi yang dipersyaratkan. Ternyata selama ini belum pernah dilakukan suatu evaluasi yang menyeluruh bagaimana pengelolaan pelaksanaan kegiatan PKL SPRG Banda Aceh.
Untuk mengefektifkan kegiatan, maka disarankan sebagai penanggung jawab teknis kegiatan PKL adalah kepala unit pendidikan yang sesuai dengan pedoman Pusdiknakes. Begitu juga dengan pengelolaan PKL agar berhasil dengan baik, maka pelaksanaan kegiatannya harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah digariskan dalam pedoman PKL bagi SPRG yang dikeluarkan oleh Pusdiknakes, dilakukan pengelolaan hubungan kemitraan antara institusi pendidikan dengan lahan praktek serta program pembelajaran tuntas.
Oleh karena masih banyak guru yang belum mengikuti pelatihan Akta mengajar III dan Akta mengajar IV disarankan kepada Kanwil Depkes D.I Aceh untuk memfasilitasi pelatihan tersebut kepala guru-guru SPRG. Guru-guru yang berkualifikasi SPRG dipersiapkan untuk mengikuti pendidikan Diploma III Kesehatan Gigi.
Agar tugas-tugas rutin sekolah dapat berjalan dengan lancar, Pemda TK I Aceh memprioritaskan pengadaan transpor untuk SPRG.
Daftar bacaan : 31 (1975 -1999)
Analysis of Field Work Management to Improve the Quality of Education of Dentists Nursery School, Banda Aceh in 1999-Academic YearThis research has been done to obtain the depth information about the field to work maintenance of the students at Dentists Nursery School (SPRG) Depkes Banda Aceh in year 1999. The design of this research is a qualitative method. Analysis unit is the group of student whom already done the field work on March I999, the teachers at Dentist Nursery School, the head of tooth and mouth clinical in practice area, the clinical instructor at the practice site, the clinical instructor at the practice site, the head of unit education at dentist nursery school, the head of administration department at SPRG and all of them are 26 persons.
The process of gathering the data has been done with the depth interview for the head of tooth and mouth clinical and clinical instructor in practice area, the head of administration department at SPRG and the head of unit education at dentist nursery school and focus group discussion technique for the teachers and student group.
From this result shows that the maintain process of the field to work since the planning, organize, realization, observing and evaluation hasn't been done according to the manual of field to work SPRG which product by Pusdiknakes (The Center of Health Man Power Education Ministry of Health). Besides that, another important thing is coordinator of fieldwork was clinical department was organized of this field to work by educational department.
The teacher who has a responsibility of that subject which related with field work and also the teacher who has been as an instructor never been involved in planning process of field work, and it made the meeting with the clinical instructor never been done. It has a consequence, that the coordination between institutions with practice area wasn't good enough. It was made a different perception between the teachers and the instructor of the practice site about the purpose, suitable to competencies which being a pre-requirement/condition. There is an evaluation hasn't been done yet to maintain the realization of the fieldwork at Dentist Nursery School Banda Aceh.
Be made more effective this activity, the man who has a responsibility of this technique should be the Head of Education department according to the rules. To obtain the success of maintenance the field site, so that realization must be follow the rules in field work manual to Dentist Nursery School which guidance from Pusdiknakes, partner relationship management education department with practice area and final education program.
Many teachers have not follow the education/training of teaching's Akta III and Teaching's Akta IV yet, so I suggest to The Head of health Department. D.T. Aceh to allocate the fund in order to realize that training to dentist nursery school teacher. Qualified teachers dentists nursery school following to prepared D HI dentist nursery education.
In order to make the routine task well done, the Provincial DI Aceh government should make it as a priority for transportation.
References: 31 (1975 - 1999)
"
Lengkap +
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baharuddin
"Berbagai keluhan di masyarakat yang mengisyaratkan rendahnya mutu lulusan pendidikan keperawatan sekarang antara lain kurangnya ketrampilan para lulusan, sikap yang kurang simpatik dan kurang perhatian terhadap pasien. Performan lulusan perawat kesehatan menjadi suatu indikator dari keberhasilan lembaga pendidikan keperawatan dalam mengantarkan para lulusan memasuki dunia profesi keperawatan.
Sekolah Perawat Kesehatan sebagai salah satu lembaga pendidikan dasar keperawatan memiliki peran strategis dalam mengantarkan perawat kesehatan menjadi perawat profesional melalui proses belajar mengajar. Keberhasilan belajar para siswa dalam mata ajaran keperawatan tidak boleh kurang dari rata-rata 6, yang akan menggambarkan kemampuan profesional mereka kelak sebagai perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa Sekolah Perawat Kesehatan Tjoet Nya' Dhien Banda Aceh tahun 2000.
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Perawat Kesehatan Tjoet Nya' Dhien Banda Aceh dari bulan November 1999 sampai Desember 2000. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas III (tiga) yang lulus pada bulan Mei 1999.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui metode wawancara menggunakan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan terbuka dan tertutup.
Wawancara dilakukan pada saat siswa mengambil ijazah. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui catatan sekolah berupa hasil EBTADA dan hasil test masuk SPK Tjoet Nya' Dhien Banda Aceh.
Proses selanjutnya adalah pengumpulan seluruh data lalu dilihat apakah semua kuesioner telah diisi sesuai petunjuk. Data dimasukkan ke komputer menggunakan program Epi Info Vet. 6, selanjutnya dilakukan data cleaning.
Analisis data menggunakan piranti lunak SPSS Release 6.1 yang secara umum pelaksanaan penelitian ini tidak menemui kesulitan yang berarti.
Hasil penelitian dari 79 orang siswa, menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan diantara hasil tes masuk, motivasi belajar, minat menjadi perawat, jenis kelamin, pendidikan orang tua, persepsi terhadap guru dan sarana/ prasarana terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan karena jumlah sampel relatif sedikit sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan.

The Factors Related to Students Learning Performance of SPK Njoet Nya' Dhien Banda Aceh in 2000
Any complaints in community indicates that the quality of today's nursery school graduates is very low such as they do not have enough skill, in likeable behavior and they do not show a good care to patients.
The performance of nursery school graduate becomes an indicator of nursing institutes successful in carrying the graduates on nursing profession world.
Nursery School (SPK), as an elementary institute of nursery vocational school, has much strategic rote carrying the nurses to be professional nurses through teaching, learning process. Student's successful learning the nursery subjects must not less than 6 average, that will show their professional ability when they are working in a hospital someday. The purpose of this research is to find out the factors related to students learning performance of SPK Tjoet Nya' Dhien Banda Aceh in 2000.
This research was conducted of SPK Tjoet Nya' Dhien Banda Aceh from November I999 to December 2000. The population of this research was the third grade students who graduated in May 1999.
The writer collected the primary data by interview and giving questionnaire consist of open questions and close questions. The interview was conducted when the graduates took their certificates. While the secondary data was collected from school's records in the form of EBTADA scores and entrance test scores of SPK Tjoet Nya' Dhien Banda Aceh.
After the data had been collected, the writer then rechecks whether the questionnaire was filled correctly as the instructions. The data furthermore was processed by using computer in Epi Info Ver. 6 Program. Finally the writer conducted a cleaning data.
The writer did not find any problems in analyzing the data using the SPSS Release 1 software in the research.
The result of 79 students showed that there was not any significant relationship between examination tests for enter, motivation to learn, intention, sex, parents education and factor teachers performance, furthermore instruments 1 infrastructure to the student's perceptions with student learning performance, especially SPK Njoet Nya Dhien Banda Aceh Students, because the sample size in this study is not enough."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Ali Amin
"Pada lahun 1992, penyakit gigi menempati kedudukan urutan kedua penyakit terbanyak di puskesmas (Depkes, 1992). Pada tahun 1993, 60-80% penduduk Indonesia menderita karies dengan Decayed Missing, Filled Treatment (DMF-T) =2,8.60% anak usia 8-14 tahun yang tinggal di perkotaan menderita gingivitis dengan OHIS-1,5, prevalensi karies 62%, dengan DMFT=2. Sedangkan yang tinggal di pedesaan 55% prevalensi karies dengan DMF-T= 1,5, Dari perhitungan dengan pendekatan beban penyakit yang diukur dengan Disability Life Year (DALY) menunjukkan angka 2.246.552 DALY, yang merupakan urutan ke- 7 dari 12 penyakit utama (Depkes, 1996).
Pelaksanaan program UKGS di Banda Aceh sudah dimulai sejak tahun 1976, namun data tentang persentase penduduk pendenta karies dengan besar DMFT-nya belum tersedia. Demikian pula evaluasi tentang bagaimana program ini dilakukan belum terlaksana. Berdasarkan kenyataan ini maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam tentang manajemen pelaksanaan program UKGS di 5 puskesmas dalam Kota Banda Aceh pada bulan Juni tahun 2000.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui teknik wawancara mendalam terhadap 5 orang kepala puskesmas dan 5 orang dokter gigi serta diskusi kelompok terarah terhadap 21 orang perawat gigi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program UKGS memang telah dilaksanakan di puskesmas yang meliputi, perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi, namun pelaksanaan keempat fungsi manajemen ini belum sesuai dengan pedoman pelaksanaan program UKGS. Diharapkan puskesmas memasukkan program UKGS ke dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang kemudian disahkan menjadi Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) puskesmas."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T491
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakir Kaoy
"Keberadaan Tenaga perawat merupakan suatu indikator dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan yang bermutu. Begitu pentingnya masalah ketenagaan ini, maka ditetapkan bahwa program pendidikan tenaga kesehatan dipacu untuk menghasilkan tenaga kesehatan, baik dari aspek jumlah maupun jenis, dengan mutu yang memadai sesuai dengan kebutuhan program.
Untuk menghasilkan prestasi belajar peserta didik yang baik, maka, peneliti berupaya menggali lebih dalam tentang pelaksanaan fungsi menajemen pendidikan yang menyangkut dengan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan pengendalian (controling) di SPK Pemda Kabupaten Pidie.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pelaksanaan fungsi manajemen pendidikan dalam hubungannya dengan prestasi belajar siswa pada penyelenggaraan pendidikan SPK Pemda Kabupaten Pidie.
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Perawat Kesehatan Pemda Kabupten Pidie terhadap delapan orang informan (1 orang Kepala Sekolah dan 7 orang kepala unit) dan 30 orang guru SPK Pemda Kabupaten Pidie sebagai responden. Desain Penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Analisis yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendukung hasil kuantitatif. Variabel yang diteliti adalah fungsi manajemen pendidikan yang meliputi: Perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan untuk melihat keeratan hubungan antar variabel digunakan uji korelasi Rhospearman, sedangkan untuk melihat gambaran yang mendalam tentang pelaksanaan fungsi manajemen oleh pimpinan SPK Pemda Kabupaten Pidie digunakan content analysis. Hubungan antara fungsi manajemen dengan prestasi belajar siswa, hanya dilihat pada seberapa baik pelaksanaan masing-masing fungsi manajemen dan prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan fungsi manajemen pendidikan di SPK Pemda Kabupaten Pidie baik. Hal ini didukung juga oleh hasil content analysis yang menunjukkan bahwa pelaksanaan fungsi manajemen di SPK Pemda Kabupaten Pidie adalah baik. Dari hasil uji korelasi Rho-Spearman menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat antara variabel Planning dengan Organizing (r = 0.805), Organizing dengan Controlling (r = 0.732), dan Planning dengan Controlling (r = 0.629). Namun dari hasil analisis prestasi belajar ternyata prestasi belajar siswa belum baik.
Untuk itu faktor siswa sangat perlu di beri perhatian lebih serius dan faktor manajemen masih perlu ditingkatkan.

Education Management Function Analysis Related to Students Learning Performances Achievement of Pidie District Nursing School Sigh, Pidie, Aceh in 1999The existences of nurse are one of the quality health services indicators. The important of nursing manpower encourage the effort to produce either the quantity, or quality of health manpower, based on health program needs.
In order to achieve high student performance, the implementation of education management functions such as planning, organizing, actuating and controlling in Nursing School in Pidie District.
The purpose of this research was to find out the pattern of the implementation of the management functions in Pidie District Nursing School.
This research was conducted in Pidie Districts Nursing School, eight informants were interviewed deeply and 30 respondents answered the questionnaires. The design of this research was cross sectional; with quantitative and qualitative analysis.
It was revealed that there was strong relation among all components. The strongest relation was between Planning and Organizing (rs = 0.805), Organizing and Controlling (rs = 0.732), and Planning and Controlling (rs = 0,629). In general, it was concluded that all four components of the education management functions were well-implemented in Pidie District's Nursing School. Hence, it was supported by content analyzes that the implementation of management function in Pidie District School Nursing were good, But the achievement of the student performance were still under expected.
Based on those results it was suggested that there should be more focused on student, and also the management factor still need to be strengthened."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T3658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ristiyani Yuliyantari
"Dari berbagai pendapat dan analisis para pengelola pendidikan maupun pemakai tenaga kesehatan di pelayanan, ada simpulan dan benang merah yang sama yaitu "Mutu lulusan yang berkualitas masih menjadi harapan yang belum jadi kenyataan". Banyak faktor yang mempengaruhi mutu lulusan dan belum pernah diteliti. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu lulusan Akper di Propinsi kalimantan Barat dan faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu lulusan Akper di Propinsi Kalimantan Barat tahun 2000.
Disain penelitian ini menggunakan pendekatan dua studi yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pada studi kuantitatif menggunakan. rancangan penelitian potong lintang dengan jumlah sampel 83 orang, sementara studi kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dengan 8 informan. Pengolahan data dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat, sedang untuk kualitatif dengan menggunakan analisis isi.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa nilai rerata mutu lulusan Akper adalah 2,57 dengan range 1,01. Sementara hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan bermakna antara kemampuan kualitatif (r= 0,404 ; p<0,05) dan kemampuan kuantitatif (r= 0,321; p<0, 05) dengan mutu lulusan Akper. Hasil analisis mutivariat terlihat bahwa kemampuan kualitatif dan kemampuan kuantitatif merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan mutu lulusan Akper.
Saran untuk meningkatkan mutu lulusan Akper di Propinsi Kalimantan Barat agar Sipensimaru dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, serta informasi tentang penerimaan Sipensimaru Diknakes, khususnya D-III Keperawatan lebih optimal lagi untuk menjaring calon pendaftar sebanyak-banyak.
Daftar Bacaan : 36 (1976-1999)

Analysis of the Quality of Nurse Academy Graduates and Factors that Correlate with the Quality of the Graduates in West Kalimantan Province in Year 2000Referring to comments and analyses obtained from the management of various nurse academies and from users of health workers in health services, it may be concluded that "Excellent graduates of nurse academies are still far from reality". There may he various factors that influence the quality of the graduates. However, these factors have not been revealed much in existing studies. Therefore, this study is aimed at investigating the quality of nurse academy graduates in West Kalimantan Province as well as investigating factors that correlate with quality of the nurse academy graduates in West Kalimantan Province in year 2000.
This study employed two research approaches, namely quantitative and qualitative. In term of quantitative approach, the design of study was cross sectional with 83 people as study sample while the quantitative one employed an in-depth interview method with 8 informants. Quantitative data gathered were analyzed using univariate, bivariate and multivariate techniques while qualitative data obtained from the informants were analyzed by using content analysis technique.
Results from univariate analysis show that the mean of the quality score of nurse academy graduates is 2, 57 with 1, 02 range while results from bivariate analysis show that there is a significant correlation between qualitative competence (r= 0,404; p<0, 05) and quantitative competence (r= 0,321; p<0, 05) with the quality score. The multivariate analysis revealed that both qualitative and quantitative competences are dominant factors that correlate with the quality of nurse academy graduates.
It is recommended that to increase the quality of nurse academy graduates in West Kalimantan Province, the Sipensimaru (freshmen recruitment system) should be executed in compliance with the prevailing standards furthermore information regarding the opening of freshmen recruitment for health workers education (Diknakes), particularly for D-11I Nursing Program, should be disseminated widely to recruit as many enrollers as possible.
Reference List: 36 (1976-1999)
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T10337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Nova Fortuna
"Latar Belakang : Rasa takut pada saat melakukan perawatan gigi menimbulkan hambatan yang signifikan untuk menerima perawatan gigi dan  hambatan bagi setiap dokter gigi dalam usaha peningkatan kesehatan gigi khususnya pada masyarakat. Hingga saat ini, masyarakat masih banyak yang menunda ke dokter gigi karena perasaan takut. jika tidak ditangani, dan dapat terus memengaruhi kesehatan mulut, sistemik, dan psikologis.
Tujuan : untuk mengetahaui karakteristik rasa takut dalam perawatan gigi pada siswa SMA 64 Jakarta.
Metode : Studi cross-sectional kepada 444 siswa SMA 64 Jakarta pada September hingga November 2022 menggunakan kuesioner online yang berisi 15 pertanyaan. 
Hasil : nilai Cronbach Alpha adalah 0,901. hasil uji korelasi mann whitney menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dan riwayat kunjungan ke dokter gigi pada dental fear siswa SMA 64 Jakarta (p<0.05). Hasil uji kruskall walls menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pendidikan terakhir orang tua dan frekuensi ke dokter gigi pada dental fear siswa SMA 64 Jakarta  (p>0.05). Empat faktor dengan nilai eigen di atas 1,00 diidentifikasi, yang secara kolektif menjelaskan 68,93% dari varians. Faktor-faktor tersebut adalah faktor 1 yaitu ‘takut pada prosedur gigi biasa’ yang terdiri dari 5 item, faktor 2 adalah takut prosedur gigi kurang invasif yang terdiri dari 4 item, Faktor 3, 'Ketakutan terhadap aspek medis umum pengobatan dan penyuntikan', terdiri dari 4 item. Faktor 4, 'takut pada orang asing', terdiri dari 2 item. Lebih lanjut, empat faktor juga dental fear ditemukan pada siswa perempuan dan laki-laki.
Kesimpulan : Mayoritas siswa SMA 64 Jakarta yang merupakan perempuan mempunyai dental fear yang lebih tinggi daripada  laki - laki. Terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dan riwayat kunjungan ke dokter gigi pada dental fear siswa SMA 64 Jakarta. Serta, teridentifikasi empat faktor kekuatan berbeda yang berkaitan dengan dental fear pada siswa SMA 64 Jakarta.

Background : Dental fear pose a significant barrier to receiving dental treatment and obstacles for every dentist in efforts to improve dental health, especially in the community. Until now, there are still many people who delay going to the dentist because they are afraid. if unaddressed, and can continue to affect oral, systemic, and psychological health.
Objective : To know the characteristics of dental fear among students in SMA 64 Jakarta. 
Methods : A cross-sectional study of 444 students at SMA 64 Jakarta from September to November 2022 used an online questionnaire containing 15 questions.
Results : The Cronbach’s alpha was 0.901. Mann whitney correlation test shown that there was a significant difference with gender and history of visits to the dentist in dental fear of SMA 64 Jakarta students (p<0.05). Kruskall walls correlation test shown that there was no significant difference with parents' last education and the frequency of going to the dentist in dental fear of SMA 64 Jakarta students (p>0.05). Four factors with eigenvalues above 1.00 were identified, which collectively explained 68,83% of the variance. These factors were as follows: Factor 1, ‘fear of usual dental procedures’ consisted of 5 items, factor 2, ‘fear of less invasive dental procedures’ consisted of 4 items, factor 3, ‘ Fear of general medical aspects of treatment and injections’, consisted of 4 items. Factor 4, ‘fear of strangers’, consisted of 2 items. Notably, four factors of dental fear were found in girls and boys.
Conclusion : the majority students of SMA 64 Jakarta who are women have higher dental fear than men. There is a significant difference with gender and history of visits to the dentist in dental fear of SMA 64 Jakarta students, and four factors of different strength pertaining to dental fear were identified in students of SMA 64 Jakarta.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Aulia Ainani
"Latar Belakang: Kecemasan dental merupakan suatu perasaan negatif yang tidak beralasan saat berkunjung ke dokter gigi untuk melakukan perawatan gigi. Kecemasan dental ini dapat menjadi hambatan bagi pasien anak maupun dewasa dalam melakukan perawatan gigi. Pengalaman buruk dental seperti rasa sakit saat perawatan, sikap tim dokter gigi yang kurang ramah, serta adanya rasa malu yang timbul akibat kondisi gigi geligi dapat menjadi faktor yang menimbulkan kecemasan dental. Pengalaman dental tersebut dapat terjadi pada masa anak-anak, remaja, dan dewasa. Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan kecemasan dental dengan pengalaman dental sebelumnya, salah satunya telah dibuktikan bahwa tidak adanya hubungan antara kecemasan dental dan pengalaman dental.
Tujuan: Menganalisis hubungan kecemasan dental saat ini dan pengalaman dental pada anak yang pernah berkunjung ke dokter gigi.
Metode: Data diambil secara daring dengan studi potong lintang pada siswa/i Bimbingan Belajar Nurul Fikri di seluruh wilayah DKI Jakarta menggunakan alat ukur berupa kuesioner CFSS-DS (Children’s Fear Survey Schedule-Dental Subscale) yang telah dimodifikasi urutannya dengan total subjek berjumlah 82 orang. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan SPSS.
Hasil:  Persentase terbesar tingkat kecemasan dental tinggi terdapat pada pencabutan gigi atau ekstraksi gigi sebesar 15,52% dan berdasarkan Uji Chi-square terlihat terdapat hubungan yang tidak bermakna (p > 0,05) antara kecemasan dental saat ini dan jenis perawatan dental yang pernah dilakukan.
Kesimpulan: Pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan yang tidak bermakna pada hubungan antara kecemasan dental saat ini dan pengalaman dental pada siswa/i Bimbingan Belajar Nurul Fikri di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Background: Dental anxiety is an unreasonable negative feeling when visiting the dentist for dental treatment. Dental anxiety can be an obstacle for pediatric and adult patients in performing dental care. Bad dental experiences such as pain during treatment, the unfriendly attitude of the dental team, and the embarrassment that arises due to the condition of the teeth can be factors that cause dental anxiety. These dental experiences can occur in childhood, adolescence, and adulthood. Many studies have been conducted on the correlation between dental anxiety and previous dental experiences, one of which has proven that there is no correlation between dental anxiety and dental experience.
Objective: To analyze the correlation between current dental anxiety and dental experience in children who have visited the dentist.
Methods: Data were collected online by cross-sectional study on Nurul Fikri Tutoring students throughout DKI Jakarta using a measuring instrument in the form of a CFSS-DS (Children's Fear Survey Schedule – Dental Subscale) questionnaire which has been modified in order with a total of 82 subjects. Data analysis was performed by univariate and bivariate analysis using SPSS.
Results: The largest percentage of high dental anxiety levels was found in tooth extraction by 15.52% and based on Chi-square tests, it was seen that there was a non-significant correlation (p > 0.05) between current dental anxiety and types of dental treatment ever performed.
Conclusion: In this study, it was found that there was a non-significant correlation between current dental anxiety and dental experience in Nurul Fikri Tutoring students throughout DKI Jakarta.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darian Jaya Darfian
"Latar Belakang: Media di bidang kedokteran gigi dapat dimanfaatkan untuk melakukan social marketing kepada masyarakat sehingga bisa menjangkau banyak orang dalam waktu yang singkat.
Tujuan: Untuk mengobservasi pola penggunaan media sosial oleh dokter gigi dan pasien.
Metode: Studi deskriptif cross-sectional menggunakan alat ukur kuesioner pada 293 dokter gigi dan 282 pasien di Jakarta dengan metode non probability dengan tipe kuota sampling.
Hasil: Sebagian bedar responden dokter gigi (75.6%) dan pasien (69.3%) berjenis kelamin perempuan. Menurut dokter gigi (94,5%) dan pasien (88,4%), media sosial merupakan media yang menarik digunakan untuk social marketing. Lalu instagram (67,2%) merupakan media sosial paling populer yang digunakan dokter gigi untuk social marketing dan whatsapp (93,6%) merupakan media sosial terpopuler di kalangan pasien. Reputasi yang baik (58,7%) merupakan faktor yang paling ingin dokter gigi tekankan. Sekitar 47,3% dokter gigi menganggap bahwa media sosial efektif dalam mencari pasien baru. Lalu, menurut pasien, rekomendasi dari teman dan keluarga (55%) merupakan faktor yang paling penting dalam memilih dokter gigi dan komentar yang positif (51,7%) merupakan alasan yang penting saat pasien melihat media sosial dokter gigi.
Kesimpulan: Dokter gigi dapat menjadikan media sosial sebagai alternatif untuk melakukan social marketing dan pasien menjadikan media sosial sebagai alat untuk mencari dokter gigi.

Background: Social media in the field of dentistry can be used to do social marketing to the community so that it can reach many people in a short time.
Objective: To observe patterns of social media use by dentists and patients.
Methods: Descriptive cross- sectional study using a questionnaire for 293 dentists and 282 patients in Jakarta using a non-probability method with a quota sampling type.
Results: Most of the respondents from dentists (75.6%) and patients (69.3%) were female. According to dentists (94.5%) and patients (88.4%), social media is an attractive medium for social marketing. Instagram (67.2%) is the most popular social media used by dentists for social marketing and WhatsApp (93.6%) is the most popular social media among patients. A good reputation (58.7%) is the factor most dentists want to emphasize. About 47.3% of dentists considered that social media was effective in finding new patients. According to patients, recommendations from friends and family (55%) were the most important factor in choosing a dentist and positive comments (51.7%) were an important reason when patients viewed dentist’s social media.
Conclusion: Dentists could use social media as a tool for social marketing and patients use social media as a tool to find dentists.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
"Organisasi sebagai sebuah sistem yang terbuka akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan ekstemal dan lingkungan internal. Karena itu, setiap organisasi hams selalu menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut dan selalu peka terhadap perubahan apa yang sedang terjadi. Perubahan organisasi yang disebabkan akibat pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal harus terencana dan dipersiapkan secara bail( dan menyeluruh oleh pihak-pihak terkait.
Ladokgi TNI AL R.E.Martadinata merupakan organisasi yang melaksanakan tugas pokok dibidang kesehatan gigi dan mulut dinas pasien TNI AL. Selain itu, Ladokgi TNI AL REM juga memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat umum dalam rangka memperoleh dana tambahan bagi subsudi silang pasien dinas TNI AL. Adanya persaingan saat ini dan masa mendatang menuntut Ladokgi TNI AL untuk menentukan strategi apa yang tepat untuk menghadapi kondisi tersebut. Strategi tersebut kemudian diimplementasikan pada organisasi yaitu pada struktur organisasi Ladokgi yang saat ini masih belum ada kejelasan pengesahan dari pusat. Maka, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan posisi Ladokgi TNI AL REM saat ini dihadapkan berbagai faktor ekstemal dan internal yang mempengaruhi dan strategi untuk menghadapinya.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan Matriks TOWS (Treaths - Opportunitiess -- Weaknesses - Strengths) dan Analisis CPM ( Competitive Profile Matrix) dalam sebuah kelompok diskusi atau CDMG ( Conssensus Decision Making Group) yang beranggotakan pars pimpinan Ladokgi TNI AL REM.
Hasil Matriks TOWS diperoleh bahwa posisi Ladokgi TNI AL REM herada pada kuadran 4 yaitu Future Quadrant dengan rekomendasi strategi yaitu divesifikasi yang masih terkait, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi vertikal dan penetrasi pasar.. Hasil analisis CPM, posisi relatif Ladokgi TNI AL REM berada dibawah RSGM UI dan RSGM Trisakti dan diatas RSGM Dr.Moestopo dan Lakesgilut. Kelemahan Ladokgi dibanding RSGM UI dan RSGM Trisakti berada pada pengenalan nama dan lokasi/akses sehingga strateginya lebih menekankan pada faktor kelemahan tersebut.
Strategi yang diperoleh selanjutnya diimpelementasi kedalam struktur organisasi sebagai usulan rancangan perubahan struktur Ladokgi TNI AL REM yang meliputi pembentukan RSGM sebagai strategi divesifikasi; penambahan bagian pemasaran pads struktur sebagai strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan produk ; pembentukan klinik gigi satelit untuk mempermudah akses ke Ladokgi TNI AL REM sekaligus sebagai sarana pengenalan nama, integrasi, pengembangan pasar dan produk.
Dari penelitian ini disarankan Ladokgi TNI AL REM meninjau ulang usulan struktur organisasi untuk disesuaikan dengan strategi, memanfaatkan kekuatan pada pembagian kerja dan fasilitas yang dimiliki serta dukungan anggaran pemerintah untuk meraih peluang banyaknya pangsa pasar dan melakukan evaluasi 1 audit internal terus menerus terhadap kinerja dan mutu pelayanan untuk mengatasi ancaman persaingan dan tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Organization as an open system will always he influenced by internal and external environment. As a consequence, every organization has to adapt and be sensitive to this condition. Organizational change as a result of influence internal and external factors have to be planned and prepared well and throughout by related parties.
The Institute of Dentistry R.E.Martadinata at Indonesian Navy (Ladokgi TNI AL RE.Martadinata) is an organization that provide oral and dental health care for members of the Indonesian Navy and their families. Also, Ladokgi TNI AL REM gives public services to obtain additional fund to subsidize internal patient. For present and future period, competition of oral and dental health care providers force Ladokgi TNI AL REM to determine strategy to face the competition. The Strategy will be implemented to organization in structure Ladokgi which there is no clarity until this time. So, this research has been done to get position of Ladokgi TM AL REM with various external and internal factors and what is the strategy.
The research has been done according to qualitative with TOWS ( Treaths - Opportunities - Weaknesses - Strengths ) Matrix and CPM (Competitive Profile Matrix) analysis in a discussion group or CDMG ( Conssensus Decision Making Group) from all member head of Ladokgi TNI AL REM.
The result of TOWS Matrix is Ladokgi TM AL REM position at kuadran 4, Future Quadrant. Rekomendations of strategic in Future Quadrant are consentric diversification, market and product development, integration and market penetration. The result of CPM analysis is position relative Ladokgi TNI AL REM under RSGM UI and RSGM Trisakti and above RSGM Dr. Moestopo and Lakesgilut. The Weaknesses of Ladokgi TNI AL REM compared to RSGM UI and RSGM Trisakti at name recognition and location or acces. So, its strategy more is emphasizing at weaknesses factor.
Implementation strategy to structure as a recommendation of design changing structure organization Ladokgi TNI AL REM. It consists are making of RSGM as strategy of diversification ; marketing division as strategy market penetration, market and product development ; satellite clinic as acces to Ladokgi and also as strategy of market and product development and name recognition.
This research suggests that Ladokgi TNI AL REM has to evaluate its organizational structure to adapt with the strategy, use the strength aspects in division of labor, their facilities and use government support budget to reach opportunities in the market, to internally audit of service quality and performance continuously to increase the number of consumer.
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"accounting is often implemented because it is required by regulation, but the main reason for accounting in organizations is to be able to systematically track and manage the economical activities, ever in a small institution such as dentist's practic. The decision maks are dependent on accounting, which distill all financial transactions to a report for managerial decision making. Concequently, accounting has recently a become an urgent needed information system for all institutions including dentist's. Such an information system is needed by many parties, such as internal and external management of organization, and other involved parties like investors, creditors, fescues and others."
Journal of Dentistry Indonesia, 2004
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>