Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177765 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sulistyoweni Widanarko
"Penelitian ini merupakan hasil penelitian tahap ketiga atau tahap akhir dari serangkaian penelitian yang berjudul "Model Pembelajaran Bidang Ilmu Teknik Mesin dalam Upaya Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Pendidikan Tinggi". Rangkaian penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertarna : Analisis Kebutuhan Kompetensi Ahli Teknik Mesin, tahap kedua Rancangan Pembelajaran yang Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Kompetensi (5'SB') Yang Perlu Ditingkatkan di Perguruan Tinggi, tahap ketiga : Model Pembelajaran 5 'SB'.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model pembelajaran yang memenuhi kebutuhan kompetensi yang perlu ditingkatkan di perguruan tinggi bidang ilmu teknik mesin, yaitu yang mampu meningkatkan mahasiswa dalam (1) berkomunikasi (KB), (2) merencanakan dan atau merancang rekayasa di bidang permesinon (KMM), (3) menerapkan prinsip manajemen (KPM), (4) menerapkan prinsip penelitian dan pengembangan dengan memperhatikan kelayakan jual, (KPP) (5) menunjukkan contoh perilaku sesuai kode etik profesi (KKE).
Pendekatan yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini melibatkan dosen dan asisten matakuliah Elemen Mesin, Ekonomi Teknik dan Statika Struktur untuk ujicoba eksperimen ini. Metoda eksperimen adalah pretes - postest yang dilakukan selama satu semester. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes materi berupa tes awal dan tes akhir, kuesioner, pedoman penga ratan dan wowancara. Eksperimen dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia bulan Agustus sampai dengan besernber 1999.
Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: Kemampuan berkomunikasi dapat ditingkatkan melalui pemberian tugas individu dan tugas kelompok sejak awal perkuliahan, disertai jadwal penyerahan tugas dan kriteria penilaian. Penilaian tugas individu ditujukan pada aspek ketepatan jawaban, struktur laporan, kelengkapan isi laporan dan kerapihan serta ketepatan waktu penyerahan. Penilaian tugas kelompok ditujukan pada dua hal yaitu laporan tugas secara tertulis dan presentasi hasil tugas. Penilaian laporan tertulis kriterianya sama dengan penilaian pada laporan individu, sedangkan presentasi tugas dinilai terhadap aspek kejelasan mengemukakan hasil dan pendapat secara lisan, ketepatan memanfaatkan waktu yang tersedia. Kemampuan menggunakan konsep dan prinsip manajemen dapat ditingkatkan melalui pemberian tugas kelompok di mana penilaian tugas kelompok ditujukan pada hasil laporan tertulis dan presentasi lisan. Penilaian laporan tertulis penilaiannya adalah sama dengan laporan tugas individu. Penilaian laporan lisan ditujukan pada kejelasan dalam mengungkapkan hasil laporan, ketepatan waktu sajian dan menjawab pertanyaan. Kemampuan merencanakan dan merancang rekayasa di bidang permesinan dapat ditingkatkan melalui pemberian rancangan pembelajaran, modul pembelajaran, materi tugas individu dan tugas kelompok dan jadwal pemasukan tugas yang diberikan pada awal kuliah dimulai, khusus untuk matakuliah yang terkait. Kemampuan menggunakan prinsip penelitian dan pengembangan yang memperhatikan kelayakan jual dapat ditingkatkan melalui pemberian rancangan pembelajaran, modul pembelajaran, materi tugas individu, tugas kelompok dan jadwal pemasukan tugas yang diberikan pada saat awal kuliah, khusus untuk matakuliah yang memerlukan penerapan kaidah penelitian dan pengetahuan ekonomi teknik dalam bidang permesinan. Kemampuan menunjukkan contoh perilaku sesuai kode etik profesi dapat ditingkatkan melalui penjelasan tentang kode etik yang dikaitkan dalam pengerjaan tugas yang berhubungan dengan profesi. Model pembelajaran yang dimaksud adalah sebagai berikut: Sintaksis : Pada awal kuliah mahasiswa diberi materi dan penjelasan tentang rancangan pembelajaran (GBPP), modul pembelajaran, materi tugas dilengkapi dengan kriteria penilaian dan jadwal penyerahan tugas serta cara penyeleaian (individu dan grup). Pada penyelenggaraan kuliah, dosen melaksanakan sesuai dengan apa yang tertera di rancangan pembelajaran, dosen memberikan kuis, urutan penyajian mengikuti format pendahuluan, uraian dan penutup. Pada akhir kuliah dosen menyelenggarakan presentasi tugas, memberikan UT5 don UAS. Sistem Sosial: Dosen berfungsi sebagai fasilitator don motivator, hubungan dosen - mahasiswa moderat. Prinsip Reaksi: Sikap dosen lugas dan bebas, dan aktif bertanya. Sistem Pendukung : Mahasiswa diberi GBPP, modul pembelajaran, kriteria penilaian, materi tugas akademik secara utuh untuk selama satu semester. Beberapa persyaratan pokok yaitu Garis Besar Program Pengajaran dirancang dengan menerapkan analisis instruksional., buku acuan tersedia, modul pembelajaran merupakan buku pedoman pembelajaran dan dosen mempunyai kemampuan dalam menyampaikan materi dan kemampuan berkomunikasi dengan mahasiswa sehingga terjadi interaksi. Perlu ada penelitian lebih rinci tentang pengembangan media pembelajaran dan pengelolaan tugas yang efektif and efisien.

This research was the last stages from a series of research about " Instructional Model in Mechanical Engineering Subjects for Improving Higher Education -Effectiveness and Efficiency'. The series of research consists of three stages. First stage: Need Analysis in Professional Mechanical Engineer Competencies, second stage: Instructional Design. and Materials for Improving `The Need Competencies' in Mechanical Engineering Department , third stage: Instructional Model in Mechanical Engineering Subjects for Improving 'The Need Competencies' in Mechanical Engineering Department.
The objectives of this research is to find out the instructional model in mechanical engineering subjects for improving communication skill, implementation of sciences in designing mechanical objects, implementation the management principles in doing a job, implementation principles of research, development and commercialization, and understanding knowledge in professional ethics.
Lecturers in Element of Mechanical, Engineering Economic and Static Structure with his assistance involved in this research especially conducting with the experiments. The research methodology was pre test - posttest, by using subject test, questionnaire, guidance for observation, and interview. The experiment was held in Faculty of Engineering in University of Indonesia, Department of Mechanical Engineering.
The research founds out that: (1) Communication skill can be improved by giving academic task & the schedule and criteria for assessment clearly. The accuracy, report structure, responsibility of report writing, and clearly in verbal communication, is the criteria of assessment. The academic tasks have to be done individually and in a group. (2) Capability in using management principles can be improved by giving academic task that have to be done in a group, where criteria for assessment merely in the result and the processing. (3) The capability in planning and designing in machinery can be improved by giving The Instructional Programs, Instructional module, Academic Task and The Schedule, especially in subject matter about Machinery Design (4) The capability in implementing research and development concept , considering market demand, can be improved by giving the Instructional Programs, Instructional module, Academic Task and The Schedule earlier, especially in subject matter that has relation with subject in Engineering Economic, (5) The capability to understand the professional ethics code comprehensively can be improved by giving this subject matter parallel with the academic task. (6) The instructional model are as follows: Syntaxis: In the first session, the student will get information about Instructional Programs , Instructional Module, and Academic Assignment (Task) during this semester completely. The lecturer will implement the instructional design consistently. At the end of session, there will be student presentation, pre test, posttest, quiz, Social systems.- The role of the lectures as facilitator and motivator, with moderate the relation between the students. , Principle reaction: The lecturers have moderate leadership and active in asking and discussion. Supporting Systems; Instructional Programs and Instructional Material (Module), The lectures has capability in delivering the subjects content and have good communication with the students. (4) Instructional Programs has to be designed by using instructional analysis, references are available in library, the lectures has capability in delivering the subjects contents, and interaction with The students.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP 2000 23
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan sebuah sarana penunjang yang didirikan untuk mendukung kegiatan Civitas Akademik, di mana Perguruan Tinggi itu berada. Dalam buku pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi disebutkan bahwa, Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan unsur penunjang Perguruan Tinggi dalam kegiatan pendidikan , penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk itu Perpustakaan perlu mengadakan, menghimpun, mengolah, menyimpan dan melayankan koleksinya yang berisi informasi yang dibutuhkan oleh Penggunanya. Mengingat begitu berarti dan pentingnya perpustakaan bagi Penggunanya, maka perlu diadakan suatu kegiatan yang memperlihatkan dan menjelaskan manfaat pentingnya Perpustakaan bagi seluruh sivitas akademikanya. Hal yang sering terjadi adalah bahwa kemampuan pemakai dalam memanfaatkan Perpustakaan merupakan dasar yang amat penting dalam mencapai keberhasilan pendidikan. Selain itu Perpustakaan diharapkan mampu untuk mendidik pemakai untuk tertib dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan semua koleksinya secara maksimal. Dengan demikian Perpustakaan akan berfungsi secara optimal apabila penggunanya dapat mengetahui dengan baik dan cepat di mana dan bagaimana cara menemukan sumber informasi yang mereka butuhkan."
JUPITER 14:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erlina Rufaidah
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2018
338.7 ERL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"This research was aimed to know creaqtivity level of student at university and to compare it wtih some student background aspects. The research was conducted in six universities in Makasar..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Murtiani Munajat
"Penelitian ini bertujuan mengetahui kontribusi budaya organisasi terhadap relevansi lulusan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka analisis dimulai dengan mengidentifikasi budaya organisasi serta relevansi lulusan, dan kemudian mencoba mengaitkan kontribusi budaya organisasi tersebut dengan relevansi lulusan yang ada.
Penelitian ini didasari oleh penelitian yang telah dilakukan oleh William Ouchi, Peters dan Waterman. Kotter dan Hesket pada beberapa perusahaan di Amerika, yang mencoba menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja perusahaan. Penelitian mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja tersebut relatif sering dilakukan terhadap perusahaan/dunia usaha, dibandingkan terhadap organisasi pendidikan, khususnya penelitian yang mencoba menganalisis kontribusi budaya organisasi terhadap relevansi lulusan. Namun demikian, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu dalam skala kecil, karena hanya menggunakan satu objek penelitian saja, yakni perguruan tinggi "X" dengan alumni yang telah dihasilkan, juga dalam dimensi waktu yang relatif singkat. Selain itu penggunaan data primer dalam penelitian ini juga diduga dipengaruhi oleh persepsi responden, sehingga untuk mengambil kesimpulan yang komprehensif tidak mudah dilakukan.
Adapun teori yang menjadi landasan kerangka konseptual penelitian ini adalah teori budaya organisasi serta relevansi. Beberapa variabel budaya organisasi yang diduga memberikan kontribusi terhadap relevansi lulusan adalah komunikasi, inovasi, sikap terhadap tugas, etika kepribadian serta tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, sedangkan variabel relevansi alumni diidentifikasi dari bidang studi serta pekerjaan alumni. Agar budaya yang dimiliki oleh anggota organisasi tersebut memberikan kontribusi yang optimal terhadap relevansi lulusan, maka budaya tersebut harus diyakini oleh seluruh anggota organisasi sehingga menjadi budaya yang tangguh. Oleh karena itu, dalam studi ini peneliti menduga, bahwa antara variabel budaya organisasi terdapat hubungan yang signifikan, selain itu karena budaya organisasi juga dipengaruhi oleh attribute/karakteristik responden, sehingga dalam studi ini peneliti menduga, bahwa karakteristik responden tersebut memiliki hubungan yang signifikan dengan budaya organisasi.
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner. Untuk mendapatkan data budaya organisasi tidak digunakan teknik sampel, tetapi populasi dengan seluruh anggota perguruan tinggi "X" menjadi responden penelitian, sedangkan data relevansi diperoleh melalui teknik stratified random sample dengan alumni dari angkatan 1988 sampai 1992 menjadi sampel penelitian. Data mengenai budaya organisasi didapatkan melalui identifikasi nilai-nilai budaya yang hidup pada anggota organisasi, yang kemudian menjadi realitas budaya organisasi, terlepas dari peraturan yang dikehendaki oleh pimpinan.
Beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah secara umum budaya organisasi yang telah dimiliki oleh PTS "X" cukup kontributif terhadap relevansi lulusan, namun terdapatnya beberapa anggota organisasi dengan jabatan penting yang masih memiliki budaya kurang kontributif menunjukkan, bahwa budaya organisasi PTS "X" belum optimal. Selain itu, kurang optimalnya budaya organisasi PTS "X" tersebut dapat dibuktikan melalui uji statistik yang menunjukkan (1) beberapa variabel budaya organisasi tidak saling berhubungan secara signifikan, misalnya; tidak adanya hubungan yang signifikan antara budaya komunikasi dan respon terhadap kebutuhan pelanggan, budaya inovasi terhadap sikap terhadap tugas, budaya inovasi dan respon terhadap pelanggan, budaya sikap terhadap tugas dan etika kepribadian maupun respon terhadap pelanggan, serta etika kepribadian dan respon terhadap pelanggan (2) terdapatnya budaya kontradiktif, misalnya; anggota organisasi yang mempunyai
budaya komunikasi tertutup ternyata lebih adaptif daripada yang memiliki budaya komunikasi terbuka, dan budaya kontradiktif ini terdapat pada hampir semua karyawan yang menjadi sampel penelitian, serta (3) terdapatnya pengaruh atau hubungan yang signifikan dari attribut/karakteristik responden, yang berarti bahwa budaya organisasi yang dimiliki belum diyakini oleh seluruh anggota organisasi, dengan perkataan lain nilai-nilai yang diyakini oleh seluruh anggota PTS "X" belum seragam. Kurang optimalnya (belum kuatnya) budaya yang dimiliki oleh anggota organisasi tersebut, telah memberikan kontribusi yang tidak optimal pula terhadap kerelevanan lulusan, dimana hanya 51,09% saja dari alumni yang memiliki status relevan dan 48,91% yang tidak relevan (diantaranya terdapat 27,17% yang tidak memiliki kegiatan).
Dalam rangka memperkuat budaya organisasi yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan kerelevanan para alumni PTS "X", peneliti menyarankan agar Pimpinan PTS"X" menemukan kembali atau menciptakan budaya yang fungsional terhadap pencapaian tujuan dan agar seluruh anggota organisasi memiliki persepsi yang seragam, make budaya organisasi tersebut perlu dikomunikasikan secara ekspilisit, baik melalui slogan atau perilaku sehari-hari. Perlu pula ada tekanan serta pengawasan dan penghargaan dalam pelaksanaanya. Dalam rangka meningkatkan kerelevanan lulusan, perlu dilakukan komunikasi yang terarah dengan pihak eksternal dan dilakukannya penyempurnaan (inovasi) terhadap program studi, kurikulum, sarana dan prasarana.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: CSRC, 2006
378 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>