Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174419 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Pangemanan, Andriani
"Dalarn melakukan investasi di pasar modai, investor akan bcrusaha memilih
saham-mam yang memniki kineaja yang lebih bam dm mam-sanam nimfa.
Bcrbagai penelitian terdahulu telah menunjukkan adanya dua anomali di pasar modal
yang dikenal sebagai smalljirrn eject dan value qiect. Smalkfirm qkct adalah
kondisi dimana return saham dai penmahaan-perusahaan yang berukuran kecil
mcngungguli return saham dari porusahaan-perusahaan berukuran besar. Value e_@2*ct
adalah kondisi dimana remm saham perusahaan-perusahaan dmgan rasio P/B yang
rendah mcngungguli return pemsahaan-perusahaan dengan rasio P/B yang tinggi.
- Akan tetapi hasil peneliiian Jensen, Johnson dan Mercer (1997,l998)
menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, keberadaan kedua fenomcna di atas sangat
dipengaruhi oleh kondisi monster. Tidak selamanya strategi inveatasi dengan
memanfaatkan kedua fenomena terscbut dapat memberikan return yang tinggi.
Fcnomcna smalljirm eject dan value eject hatlya ditemui secara konsistcn dan
signilikan pada saat kondisi moneter bcrada dalam periods ckspansif.
Tujuan dari pcnelitian ini adalah untuk mclihat apakah kondisi scrupa juga
dapat ditemui di Indonesia, khususnya di Bursa Efek Jakarta. Apakah fenomena
smallgirm eject dan value eject dipengaruhi oleh kondisi moneter dan dalam
kondisi yang bagaimanakah kedua fenomena torsebut mempunyai nilai yang
signiEkan. Selain itu juga diipelajari bagaimana huhungan antara return saham
dengan rasio P/B, ukuran pcrusahaan sorta kondisi monetef. Hasil penelitian mcnunjukkan bahwa hanya dalam kondisi moneter yang
ekspansif fcnomena smallqirm e_1?éct dan value eject mempunyai nilai yang
signiikan. Dalam periode tcrsebut, return yang diberikan oleh portfolio saham-
saham yang termasuk ke dalam kelompok ?value? dan ?smalljirm? secara signitikan
mcngungguli return portfolio kelompok ?growth? dan ?Iarge;firm?. Sebaliknya
dalam perriode restriktii kedua fenomena tersebut tidak menunjukkan nilai yang
signiiikan.
Melalui analisis rcgresi dapat dilihat adanya hubungan negatif yang
signitikan antara return saham dengan xasio P/B dan return saham dCll@1 ukumn
penlsahaan sorta hubungan positif yang signifikan antara return saham dengan
kondisi moneter. Hasil regresi lainnya menurqukkan bahwa dalam kondisi moneter
yang ekspansiii return saham perusahaan-perusahaan yang termasuk kc dalam
kelompok ?S>alue? dan ?small¢/?irrn" lcbih tinggi daripada return saham-saham yang
terrnasuk kc dalam kelompok lainnya.
Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menggunakan
slrategi investasi yang berkaitan dengan fenomcna value qééct dan srnallfirm eject
investor hams mempcrhatikan kondisi moneter. Hanya dalam kondisi ekspansif saja
kedua strategi tersebut dapat mcmberikan return yang tinggi. Dengan demikian
dalam kondisi monetzr yang reslriklill sebaiknya investor tidak menggunakan kedua
strategi tersebut.

Abstract
When investing in capital market, investors will try to choose stocks that can
give higher retum. Previous researches had found that there are two anomalies in the
capital market, known as small-limi effect and value effect. Small-tirm effect is a
condition in which stock returns from small iinns are higher than retums from large
lirms. Value eifect is a condition in which stock returns ii'om iirms with low price-
to-book (P/B) ratio are higher than retums from firms with high P/B Ratio.
However, Jensen, Johnson and Mercer (1997, 1998) had folmd that in the
United States monetary policy has a Bi@mC3Ilt impact on small-Hrm and value
effect. Investor does not always receive high return by using investment strategies
which exploits small-firm and value elfect phenomenon Both phenomenons can
only be seen consistently and signidcantly in expansive monetary condition.
The purpose of this research is to leam whether the same condition can be
found in Indonesia, especially in the Jakarta Stock Exchange. Does monetary
condition have any effect on small-Elm and value eEect ? In what kind of monetary
condition that we can find small-Itirm and value eifect had significant value ? In
addition we also learn about the relationship between stock return, price-to-book
ratio, inn size and monetary condition
The results show that only in expansive monetary condition small-5111 and
value eH`ect had signiicant values. In that period, returns from ?value? and ?small-
lirm? portfolios are significantly higher than returns from ?growth? and ?large-firm"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangemanan, Andriani
"Penelitian ini berutujuan melihat apakah di Indonesia, khususnya di Bursa Efek jakarta, fenomena small-firm effect dan value effect dipengaruhi oleh kondisi moneter seperti di Amerika Serikat. Selain itu juga dipelajari bagaimana hubungan antara return saham dengan rasio P/B, ukuran perusahaan serta kondisi moneter. Hasil penelitian menunjukkan hanya dalam kondisi moneter yang ekspansif fenomena small-firm effect dan value effect mempunyai nilai yang signifikan. Sebaiknya dalam periode restriktif, kedua fenomena tersebut tidak menunjukkan nilai yang sifnifikan. Hasil analisis regresi menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan natara return sahan dengan kondisi moneter. Dalam kondisi moneter yang ekspansif, return saham perusahaan-perusahaan yang termasuk ke dalam kelompok "value" dan "small firm" lebih tinggi ketimbang return saham-saham yang termasuk ke dalam kelompok lainnya."
2002
JMIN-I-1-Feb2002-51
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rimayanti
"ABSTRAK
Fokus utama dari penelitian dalam karya akhir ini adalah pembuktian eksistensi dan
konsistensi small-firm effect (= lebih tingginya tingkat pengemballan rata-rata dan small-
firm porofolio dibandingkan dengan tingkat pengembalian rata-rata large-firm portfolio dan
market portfolio) pada Bursa Efek Jakarta, dalam berbagai kondisi ekonomi dan kebijakan
moneter selama periode awal 1995 hingga akhir 1998. Pembuktian ini periu dilakukan
sebelum menjadikan small-fIrm effect sebagai dasar pembentukan portofolio yang
diharapkan akan menghasilkan return (tingkat pengembalian) rata-rata yang secara
konsisten lebib tinggi dibandingkan return rata-rata pasar. Lebih jauh ¡agi, penelitian ini
juga ditujukan untuk melihat seberapa besar pengaruh dan signifikansi dan perubahan
variabel-variabel kondisi dan kebijakan moneter yang telah dipilih terhadap mean process
dan small-firm dan large-firm portfolio.
Hasil pengujian selama seluruh periode penelitian membuktikan eksistensi daji
small-firm effect pada Bursa Efek Jakarta selama periode awal 1995 hingga akhir 1998.
Dengan membagi-bagi peniode penelitian, ditemukan bahwa small-firm effect tidak
konsisten sepanjang periode penelitian. Terbukti bahwa perubahan kondisi ekonomi dan
perubahan kebijakan moneter mempengaruhi konsistensi dan small-firm effect. Merupakan
fenomena yang menarik bahwa small-firm effect pada Bursa Efek Jakarta eksis pada
periode krisis ekonomi dan periode kebijakan moneter restriktif/kontraktif berlawanan
dengan hasil dan penetitian-penelitian terdahulu di AS yang menunjukkan bahwa small-firm
effect terjadi pada periode kebijakan moneter ekspansif.
Melalui proses pemodelan terhadap small-firm dan large-firm return, didapatkan
bahwa secara umum variabel-variabel kondisi dan kebijakan moneter yang dipilih, Iebíh
berpengaruh terhadap small-firm return dibandingkan terhadap large-firm return. Hasil
dan proses pemodelan juga menunjukkan bahwa pengaruh perubahan dan vaniabel-variabel
kondisi dan kebijakan moneter terhadap mean process menjadi lebih signifikan dalam masa
krisis ekonomi dibandingkan dalam masa perekonomian normai, dengan variabel yang
paling berpengaruh adalah return US dolar dan tingkat suku bunga PUAB (Pasar Uang
Antar Bank)."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Dharmasusila
"ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah membuktikan keberadaan anomali pasar dalam bentuk `size effect' dan `January effect' di Bursa Efek Jakarta. Size effect mengacu pada selisih positif antara risk adjusted return perusahaan kecil dan besar. January effect mengacu kepada return pasar yang relatif tinggi di bulan Januari dibandingkan bulan-bulan lain terutama untuk saham perusahaan berkapitalisasi pasar kecil.
Penelitian-penelitian sebelumnya membagi data penelitan secara merata menjadi 10 kelompok . Kelompok 1 terdiri dari kelompok perusahaan yang memiliki size terkecil dan total jumlah perusahaan dalam kelompok ini adalah 10 % dari total populasi penelitian. Kelompok 10 terdiri dari kelompok perusahaan yang memiliki size terbesar.
Thomas E. Copeland dan J. Fred Weston dalam buku `Financial Theory and Corporate Policy' membahas return dalam suatu sari waktu, antara lain model fair game, model martingale atau submartingale, dan model random walk. Model fair game membahas return berdasarkan pola return rata-rata. Model submartingale merupakan model fair game di mana harga saham hari besok diharapkan lebih tinggi dibandingkan harga saham hail ini sedangkan model martingale menyatakan bahwa harga saham besok hari diharapkan sama dengan harga saham hari ini. Model random walk menyatakan tidak terdapat perbedaan return secara conditional berdasarkan suatu struktur informasi tertentu dan distribusi return unconditional.
Hubungan antara return dan resiko dapat dihitung dengan menggunakan rasio Sharpe. Rasio Sharpe adalah rasio yang membagi excess return terhadap resiko yang dihadapinya atau juga disebut sebagai ' excess return per unit of risk' . Selama periode-1993-1996 dengan menggunakan keseluruhan sampel penelitian ternyata tingkat risk adjusted return yang diberikan oleh saham dengan kapitalisasi pasar kecil lebih baik dibandingkan tingkat risk adjusted return yang diberikan oleh saham dengan kapitalisasi pasar besar. Perhitungan dengan menggunakan rasio sharpe menunjukkan terjadinya gejala `size effect'.
Penelitian terhadap `January effect' dengan menggunakan strategi investasi `buy and hold' tidak menunjukkan adanya keunggulan tingkat return pada bulan Januari dibandingkan bulan-bulan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keunggulan return paling tinggi justru terjadi pada bulan Desember.
Keadaan ini menunjukkan secara historis investor dapat memperoleh tingkat return yang tinggi dari investasi yang dilakukannya jika memegang saham perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan memperdagangkannya pada bulan Desember di Bursa Efek Jakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shita Astari
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah Iwan Rahmadi
"Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) menguji reaksi harga saham terhadap pengumuman dividen, (2) menguji pengaruh perubahan dividen, kondisi pasar, hari perdagangan dilakukannya pengumuman dividen terhadap kumulatif abnormal return pada beberapa saham di Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah emiten di Bursa Efek Jakarta yang masuk dalam daftar LQ 45 dan melakukan pengumuman pembagian dividen kas pada periode I Januari 2003 sampai dengan 31 Desember 2005. Metode penelitian yang digunakan adalah metode event study yang kemudian dilanjutkan analisa cross-sectional dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh perubahan dividen, kondisi pasar, dan hari pengumuman terhadap kumulatif abnormal return.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengumuman pembagian dividen naik di hari Senin, Selasa, dan Rabu, terdapat adanya reaksi harga saham yang signifikan terhadap even tersebut. Sedangkan pada pengumuman hari Kamis dan Jumat, tidak terdapat reaksi harga yang signifikan. Sedangkan pola kumulatif abnormal return yang terjadi selama periode even, pada even hari Senin menunjukkan pola yang sesuai dengan information content of dividends hypothesis theory. Pada even hari Rabu polanya cenderung datar, sedang pada even hari Kamis polanya cenderung positif baik untuk pengumuman dividen yang naik maupun yang turun.
Dari hasil analisis regresi linier berganda diketahui bahwa kumulatif abnormal return yang terjadi selama periode even dipengaruhi secara negatif oleh return IHSG dan return kurs. Sedangkan perubahan dividen tidak berpengaruh terhadap kumulatif abnormal return yang terjadi selama periode even. Secara rata-rata, kumulatif abnormal return yang terjadi pada pengumuman yang dilakukan hari Kamis lebih tinggi 8,2 % dibandingkan dengan kumulatif abnormal return pada pengumuman yang dilakukan pada hari Rabu.

The objectives of this study are: (1) examines stock price reactions to dividend announcements, (2) to test the effect of dividend changes, market conditions, and days of the week on cumulative abnormal return of some Indonesians common stock dividend announcements. A sample of dividend is partitioned by dividend changes and days of announcement. The methodology of this study using event study to examines stock price reactions and cross-sectional regressions are estimated using dummy dividend changes, market index, foreign exchange, and dummy days of announcement to explain cumulative abnormal return.
The results indicate that there are stock price reactions to dividend increases announcements on Monday, Tuesday, and Wednesday, but no stock price reactions to dividend increases announcements on Thursday and Friday. The cumulative abnormal return trend of dividend announcements on Monday supporting "the information content of dividend hypothesis", but on Wednesday the trend is relatively flat, and on Thursday is relatively positive, whether on dividend increases or dividend decreases.
The results of cross-sectional regressions indicate that cumulative abnormal return is negatively related to market index and foreign exchange along the event periods. The dividend changes are not related to cumulative abnormal return. On average, cumulative abnormal return of dividend announcements on Thursday have 8, 2% higher than cumulative abnormal return of dividend announcements on Wednesday.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18445
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanty Marianty
"Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui karakteristik-karakteristik perusahaan dan kondisi pasar yang dapat mempengaruhi financial structure suatu perusahaan selama periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2004, dimana karakteristik perusahaan tersebut meliputi investment opportunities, profitability, size, dan tangibility. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah melihat apakah investment opportunities, profitability, size, tangibility, dan kondisi pasar pada saat bullish (dan juga bearish) mempengaruhi financial structure.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode regresi linier berganda dengan pendekatan dummy. Di dalam model hanya mempunyai satu variabel terikat yaitu debt ratio (DR) dan lima variabel bebas. Sebelum melakukan analisis terhadap hasil regresi, terlebih dahulu hasil tersebut diuji asumsi klasiknya dan signifikansinya, sehingga dapat dipastikan basil tersebut memenuhi standar BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).
Hasil penelitian didapati bahwa profitability dan tangibility berpengaruh signifikan negatif terhadap financial structure perusahaan. Sedangkan, investment opportunities, size, dan kondisi pasar tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap financial structure perusahaan.

This research aims to find out firm's characteristics and market conditions that have ability to influence a firm's financial structure for the period of 2000 until 2004, wherein those characteristics cover investment opportunities, profitability, size, and tangibility. The purpose of this research is testing whether cover investment opportunities, profitability, size, tangibility, and market conditions when bullish and bearish influence financial structure.
In this research, writer uses the ordinary least square regression method with dummy approach. In model has only one dependent variable that is debt ratio and free independent variables. Before starting the analyzing of the result of regression we need to examine the result to prove its significance by mean of statistic and classic assumption test, therefore we can ascertain the result already has a BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).
The conclusion of this research is that profitability and tangibility have negative significant influence for firm's financial structure. On other side, investment opportunities, size, and market conditions are no significant influence to firm's financial structure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mashita Deafitri
"[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perubahan satuan perdagangan (lot size) dan fraksi harga (tick size) memberikan pengaruh yang positif terhadap likuiditas Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan volume perdagangan, value of transaction, dan frekuensi di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan melakukan transaksi selama periode yang ditentukan oleh peneliti yaitu dimulai dari tanggal 11 November 2013 sampai dengan 3 Maret 2014 dengan membagi waktu penelitian menjadi 4 periode yaitu t-10 t+10, t-20 t+20, t-30 t+30 dan t-40 t+40. Metode penelitian yang digunakan adalah eksplanatif dan dengan teknik analisis paired t-test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada keempat periode uji, volume perdagangan, value of
transaction dan frekuensi meningkat secara signifikan setelah terjadinya perubahan satuan perdagangan (lot size) dan fraksi harga (tick size). Sehingga jika likuiditas bursa diukur dengan volume perdagangan, value of transaction dan frekuensi maka perubahan satuan perdagangan (lot size) dan fraksi harga (tick size) dapat meningkatkan likuiditas Bursa Efek Indonesia.

This study aims to determine whether changes in trading unit (lot size) and tick size provide a positive effect on liquidity in Indonesian Stock Exchange, as measured by the increased volume of trade, the value of transaction, and the frequency at the Indonesian stock exchange. The sample used in this study are all companies that listed on the Indonesia Stock Exchange and make transactions during the period specified by the researchers that begins on November 11, 2013 until March 3, 2014 and devide the study into four time periods: t-10 t+10, t-20 t+20. t-30 t+30 and t-40 t+40. This research method using an explanative and used analytical techniques paired t-test. Result from this study indicate that in fourth test period, the volume of trade, value of transaction and the frequency increased significantly after the change of trading unit (lot size) and a fraction of the price (tick size). As the result we can conclude that if the liquidity of the stock measured by trading volume, value of transaction and the frequency of the stock exchange, than a change in trading unit (lot size) and tick size can improve the liquidity of the stock., This study aims to determine whether changes in trading unit (lot size)
and tick size provide a positive effect on liquidity in Indonesian Stock Exchange,
as measured by the increased volume of trade, the value of transaction, and the
frequency at the Indonesian stock exchange. The sample used in this study are all
companies that listed on the Indonesia Stock Exchange and make transactions
during the period specified by the researchers that begins on November 11, 2013
until March 3, 2014 and devide the study into four time periods: t-10 t+10, t-20
t+20. t-30 t+30 and t-40 t+40. This research method using an explanative and used
analytical techniques paired t-test. Result from this study indicate that in fourth
test period, the volume of trade, value of transaction and the frequency increased
significantly after the change of trading unit (lot size) and a fraction of the price
(tick size). As the result we can conclude that if the liquidity of the stock
measured by trading volume, value of transaction and the frequency of the stock
exchange, than a change in trading unit (lot size) and tick size can improve the
liquidity of the stock]
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Marselistiana
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh corporate governance terhadap cash holdings dan firm value. Penelitian ini menggunakan uji analisis Fixed Effect Model (FEM). Variabel independen pada penelitian ini adalah ukuran dewan direksi, komisaris independen, dan kepemilikan manajerial, sedangkan variabel dependennya adalah cash holdings yang diproksikan dengan logaritma natural dari total kas pada penutupan akhir tahun dan firm value yang diproksikan dengan perhitungan Tobin's Q. Penelitian ini menggunakan data panel sejumlah 1314 observasi dari sampel perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012.
Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa: (1) ukuran dewan direksi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cash holdings, (2) komisaris independen dan kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cash holdings, (3) ukuran dewan direksi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap firm value, (4) komisaris independen dan kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap firm value.

The main objective of this research is to analyze the effect of corporate governance mechanisms on cash holdings and firm value. This research is analyze with Fixed Effect Model (FEM). The Independence variables in this research are the board size, board independence, and insider ownership, for the dependent variables are cash holdings that proxied by log of year end total cash and firm value that proxied by Tobin's Q. This study use a panel data sample of 1314 observations listed non financial firms in the Indonesia Stock Exchange for the periode 2007-2012.
The results showed that: (1) board size have significant effect on cash holdings, (2) board independence and insider ownership doesn't have significant effect on cash holdings, (3) board size doesn't have significant effect on firm value, (4) board independence and insider ownership have significant effect on firm value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>