Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204806 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Banu Muhammad Haidir
"Setiap negara yang kini sedang dianggap terbelakang, sesungguhnya memiliki kemampuan untuk berkembang dan mengejar ketertinggalannya terhadap negara maju, yaitu ketika mereka mampu menggerakkan industrinya. Sejarah ekonomi modern membuktikan hal tersebut. Jepang dan Korea Selatan adalah dua negara yang kini dianggap maju, sementara dulunya adalah negara yang terbelakang. Cerita sukses Jepang dan Korea Selatan ini, seperti yang dinyatakan oleh Chao (1993) adalah disebabkan oleh kemampuannya dalam memilih, mendapatkan, menerapkan, dan meng-up grade teknologi yang mereka ambil dan luar negeri secara efektif dan efisien. Jadi, kunci sukses mereka terletak pada kemampuan teknologinya (technological capabilities) , yakni kemampuan dalam menghasilkan dan memenej proses perubahan teknologi. Dan titik itulah mereka mampu melakukan proses industrialisasi yang cepat dan mampu mengejar ketertinggalannya dan negara yang sudah lebih dulu maju. Namun, tingkat penguasaan teknologi suatu perusahaan sangat terkait dengan usaha pembelajaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, dan usaha pembelajaran, memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya Bagaimana gambaran penguasaan teknologi di Indonesia? Untuk mengetahui hal ini, dilakukan sebuah penelitian tentang kondisi penguasaan teknologi dan proses pembelajaran perusahaan-perusahaan di Indonesia. Untuk penelitian ini, dilakukan investigasi terhadap 86 industri Kecil Menengah di bidang logam dan Permesinan. Ternyata, pada industri ini bisa dikatakan telah terjadi penguasaan teknologi yang cukup baik. Tapi kenapa Indonesia belum bisa mengejar ketertinggalannya dan negara lain? Karena ada beberapa permasalan lain yang juga mesti segera diselesaikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saphira Renati Hasan
"Untuk dapat memberikan value yang lebih baik (kepada konsumen secara terus menerus, maka perusahaan harus menyediakan produk yang memenuhi kualitas yang diinginkan pada saat yang tepat dan dengan harga yang kompetitif. Selain itu, perusahaan juga harus mampu menyediakan berbagai pilihan produk untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Perubahan jenis dan pola permintaan yang terjadi begitu cepat jugs harus segera diantisipasi oleh perusahaan, agar tidak tertinggal oleh pesaing. Keberhasilan perusahaan dalam mengantisipasi dinamika perubahan yang terjadi itu tergantung pada kemampuan perusahaan, salah satunya adalah kemampuan dalam penguasaan teknologi atau kapabilitas teknologi. Dengan demikian, jelaslah bahwa penguasaan kapabilitas teknologi sangat penting untuk meningkatkan daya saing. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari bagaimana penguasaan teknologi pada perusahaan kecil-menengah bidang logam dan permesinan guna mendapatkan gambaran tentang bagaimana proses penguasaan kapabilitas teknologi, memodelkan dan menganalisis permasalahan yang ada dalam proses tersebut serta menganalisis kebijakan yang diperlukan.
Model penguasaan kapabilitas teknologi dibuat berdasarkan teori-teori yang didapat dari studi literatur, dengan metoda pendekatan system thinking. Model ini kemudian disimulasikan dengan data hasil penelitian sebelumnya tentang penguasaan kapabilitas teknologi pada industri kecil-menengah bidang logam dan permesinan di Indonesia. Simulasi dilakukan dalarn berbagai kondisi faktor eksogen, kemudian hasilnya dibandingkan dan dianalisis. Validasi model dan simulasi dilakukan dengan expert judgment, karena data empirik dengan pola historis sulit didapatkan.
Penelitian ini menghasilkan model penguasaan kapabilitas teknologi pada perusahaan kecil-menengah bidang logam dan permesinan. Setelah disimulasikan, terlihat bahwa pembelajaran dan kemandirian sangat menentukan penguasaan kapabilitas teknologi. Di Indonesia, salah satu kelemahan perusahaan kecil-menengah umumnya adalah masih tergantung pada permintaan dan perusahaan pembina dan kurangnya stimulus pembelajaran. Selama ini kebijakan pemerintah telah mampu meningkatkan performansi perusahaan, namun belum dapat merangsang kemandirian dan memotivasi belajar. Akibatnya bila tidak ada permintaan, maka kebanyakan perusahaan berhenti berproduksi dan tidak melakukan pembelajaran."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20205
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Taufiq Rochim
Bandung: Higher Education Development Support Project, 1993
621.8 TAU t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective of the research is to examine the significance influence of organizational culture and information technology to firm performance through innovation. Population of the research is hotel firms exist in North Sulawesi. The sample is 87 hotel firms which taken by stratified random sampling. Partial Least Square(PLS) is the analysis tool applied in this research. The results of the research show that organizational culture has significant influence to innovation, however, has no significant influence to firm performance. Information technology has significant influence to innovation, but has no significant influence to firm performance. Based on the research result then it is suggested to the management and hotel owners to revise the existing cultural values which are considered not relevant to business development, and used the innovation to improve the competitiveness of firm. In addition to that, employees as the operator of information technology should be improved their skill to be able to innovate with the technology itself. "
JUKIN 5:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hari Susanta Nugraha
"Berbeda dengan perusahaan besar yang mampu mengembangkan kegiatan penelitian dan pengembangan, kemampuan inovasi UKM merupakan perwujudan the economics of proximity. UKM dihadapkan pada kelemahan internal yakni ketiadaan kegiatan penelitian dan pengembangan serta kelemahan mengakses sumber-sumber informasi. Akibatnya, peran aktif mitra menjadi sangat penting dalam rangka mendorong kemampuan inovasi. Kedekatan UKM dengan kekuatan eksternal seperti konsumen, distributor, pemasok, dan pesaing justeru menjadi elemen penting sebagai sumber pengetahuan dalam pengembangan kemampuan inovasi.
Peran UKM di Indonesia sangat penting sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang memberikan sumbangan besar dalam meningkatkan taraf kehidupan sosial. Walaupun merupakan kegiatan bisnis terbesar, tetapi pada kenyataannya UKM menghadapi permasalahan dalam membangun kemampuan inovasi karena penguasaan ketrampilan dan adopsi teknologi yang kurang memadai bagi efektivitas dan efisiensi proses bisnisnya. Kelemahan substansial yang dimiliki adalah proses pembelajaran dalam mengadopsi ketrampilan dan teknologi baru.
Sebagian persoalan tersebut sebenarnya tidak terlepas dari kendala internal yang dihadapi. Terbatasnya kompetensi sumberdaya manusia, akses permodalan, dan teknologi merupakan kelemahan mendasar. Penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan grounded research dan beberapa proses pendukung untuk pengumpulan data penelitian.
Obyek penelitian adalah aktivitas para perajin gerabah di Sentra UKM Kasongan dalam mencari informasi, melakukan pembelajaran, dan merekayasa inovasi produk. Selain itu digunakan pendekatan partisipasi sebagai metode untuk menangkap elemen-elemen penting dalam proses pengelolaan modal pengetahuan UKM kawasan Kasongan. Untuk mempertajam analisis, proses pengumpulan data juga menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) dengan informan kunci yang ditetapkan berdasarkan kapabilitas individu maupun jabatan struktural.
Penelitian berhasil menemu-kenali bahwa pengelolaan pengetahuan menyebabkan munculnya karakter yang khas. Analisis terhadap proses pengelolaan dan pemanfaatan pengetahuan serta rekayasa kemampuan inovasi dipengaruhi oleh aspek kemitraan yang ada di kawasan Kasongan. Kedua elemen tersebut membedakan UKM dalam 5 kategori berdasarkan informational, technological, dan innovation capability. Kemampuan informasi ada kemampuan unit usaha mendekati sumber-sumber informasi dan memecahkan kode-kode informasi melalui pembelajaran. Kemampuan teknologi adalah kemampuan untuk menyusun metode, peralatan, dan jaringan kerja proses produksi. Kemampuan inovasi adalah kemampuan rekayasa ide dan gagasan produk inovatif. Berdasarkan karakteristik kemampuan, maka disusun kategori UKM dalam mengelola pengetahuan, yakni tradisional, modifikasi tradisional, pendukung bahan baku, sanggar seni, dan modern. Ke-5 tipe UKM menunjukkan adanya disparitas dalam pengelolaan pengetahuan dan kemampuan inovasi.
Berdasarkan hasil analisis masih ada ruang kajian yang berpotensi untukditeliti lebih dalam, seperti kajian tentang kriteria perusahaan berdasarkan technological capability yakni kemampuan teknologis dalam menciptakan peralatan, informational capability yakni kemampuan informatik dalam menemukan sumber, menggali kedalaman, dan mempelajari informasi sehingga menjadi pengetahuan, serta innovational capability yakni kemampuan inovasi yang mendorong pengetahuan dan peralatan yang dimiliki menjadi sebuah proses maupun produk yang bernilai baru. Pendekatan knowledge management di sektor UKM banyak dikaitkan dengan kemampuan inovasi, padahal bisa diterapkan dalam berbagai aspek organisasi. Telaah tentang pengelolaan dan penggunaan pengetahuan dalam rangka pengembangan organisasi (Organizational Development) di sektor UKM pada kenyataannya masih membuka ruang untuk dikaji lebih dalam.

Kasongan is a village where most of the people earn their living by making pottery. The product from this village successfully reaches world market. Various factors have contributed to the sustainability, as well as innovation, of the process of ceramic-making and the business environment surrounding it. Also essential are the roles of potters in facing the competitions era and the steps taken by ceramics workshop. By producing its product, Kasongan Village of Pottery has grown the spirit of development in self-creativity and ability to innovate are effort to cope with dynamics market. The capability to innovate in SME is different form the large company.
Research and development in large company is use to function for their innovativeness whereas the SME believed that the capability to innovate depend on their business network. The business network called the economics of proximity. Most of SME lack of market orientation and information. The business network is the most important part to build the capability to innovative for SME.
They lack of money to do the research and to propose development programs. The role business network such as customer, distributor, supplier, and competitor take an important role for SME to sustain their life. The role of the business network can be called knowledge capital.
In Indonesia, SME play an important role for people?s economic activities. They have been taking an important part to build the people?s life. Even though the SME become the most important business activities, it?s still facing the very basically business problem. They lack of skill, competence, people, and capital to join global competition. But, The Kasongan Village of Pottery said the different. Their product have the capability to compete in global market level because the ability of the workers to innovate.
This is the qualitative research using grounded research approach. The research is focused on the activities of the worker in Kasongan Village of Pottery. The mean of research is analyzed on use and creation of knowledge capital. The participatory research used to collect data form the informant. The key informant decided by some discussion with the local government and the cratfment associated.
The study provides an illustration of the development of Kasongan Village of Pottery Craftmanship, including its background and production and marketing pattern. The result of the study can be relevant for both private and government.
Firstly, It will particularly serve as an example of clustering policy and the relationship between center of industry and their surrounding areas. Secondly, it exemplifies one of business activity of productive people-based economic.Thirdly, there are 5 types of SME in Kasongan Village of Pottery that tight together in business network. The type is differentiated by technological, informational, and innovational capabilities. The informational capability is that the SME capability to collect and processed the information from their business network. The technological capability is that the ability to build methods and means of their business process. And the innovational capabilities mean the ability to build product based on the information from their business network. The type of SME is traditional, traditional modified, supported, studio art, and modern."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
D973
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emy Trisniawaty
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada sistem inovasi nasional yang merupakan interrelasi dan interdependensi dari beberapa elemen, yaitu pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan fasilitator, universitas sebagai pusat akademik dan penelitian, dan industri perputaran bisnis dari penerapan inovasi atau hasil pengembangan dan penelitian, serta elemen pendukung lainnya, yaitu penyandang dana. Elemen-elemen ini merupakan unsur penting yang harus bersinergi, artinya memiliki hubungan yang kuat dalam membentuk jaringan kerja sehingga dimungkinkannya peningkatan dan pengembangan inovasi sehingga dapat mengurangi hambatan dalam melakukan terobosan-terobosan baru dari hasil inovasi yang dilakukan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif.
Obyek penelitian ini merupakan informan yang representatif yaitu Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Institut Pertanian Bogor, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, sedangkan analisis dilakukan dengan merujuk pada pendapat para informan dan konsep sistem inovasi nasional serta konsep model triple helix.
Dari analisis terhadap hasil wawancara, disimpulkan bahwa Kemampuan menghasilkan invensi dan inovasi di Indonesia sangat rendah, di antaranya karena kurangnya jumlah peneliti yang handal, sangat terbatasnya dana riset untuk kegiatan penelitian dan pengembangan, dan tidak sinerginya kinerja lembaga-lembaga yang terkait, yaitu pemerintah, universitas, dan industri serta lembaga-lembaga penyandang dana penelitian. Oleh karena itu, tesis ini menganalisis sistem inovasi nasional di Indonesia dengan menggunakan model triple helix (studi kasus Kementerian Negara Riset dan Teknologi - Institut Pertanian Bogor - PT Indofood Sukses Makmur Tbk), sebagai bentuk interaksi antara Akademik - Bisnis - Government (pemerintah) (ABG) dalam konteks sistem inovasi nasional guna memacu inovasi industri.

ABSTRACT
The focus of this study is Innovation system which describes the interrelation and interdependent from many compound such as government as policy makers and facilitator, university as academic center and research, and industry as business circle which apply innovation or research results from R&D institute. Another element is economic domain (funding). These elements are important compound which must have good relation and create networks. So, the enhancement and development of innovation from research result can be built and the obstacle in making new breakthrough from innovation can be decreased.
The objects of this study are informants who have responsibility in their fields, such as Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Institut Pertanian Bogor, and PT Indofood Sukses Makmur Tbk. This research is qualitative descriptive. The data was collected by means of deep interview, and analysis was done by refer to opinion from informants, the concept of national innovation system, and the concept of triple helix model.
The following are the research results: the ability top produce invention and innovation in Indonesia is very low, mostly because, amongst other things, the lack of reliable researcher, very the limited research fund to carry out R&D, and there is very limited interaction between related institutions, namely government, university, industry, and funding institutions. Therefore, this study will examine the national innovation system in Indonesia with the triple helix model (case study among Kementerian Negara Riset dan Teknologi - Institut Pertanian Bogor - PT Indofood Sukses Makmur Tbk) as three-party partnership performances among Academic - Business - Government (ABG) in national innovation system to develop innovation of industry.
"
2007
T20802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>