Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dwi Nurcahyadi
"Interpretasi yang dilakukan terhadap citra SPOT pankromatik dari koreksi radiometrik hingga klasifikasi ternyata mampu menghasilkan citra yang lebih informatif dibandingkan citra awal. hasil klasifikasi menggunakan maximum likehood menghasilkan enam klas penggunaan lahan yaitu permukiman teratur, permukiman tidak teratur, tanah kosong, kawasan bisnis dan waduk pengolahan limbah. Penggunaan lahan yang terluas adalah permukiman tidak teratur sedangkan yang tersempit adalah waduk pengolahan limbah.

The interpretation that have been done to the SPOT pankromatik image from the radiometrik correction until the classification step created more informative image than before. The classification product used maximum likehood has six class of landuse, ther are, reguler settlement, irregular settlement, field, bussiness area and water treatment dam. The largest landuse area is reguler settlement and the smallest landuse area is a water treatment dam."
Jurnal Geografi, 2000
JUGE-1-Des2000-10
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S37985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S38174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurista Widiyanti
"Keberadaan kampung kota memunculkan berbagai macam pandangan dan pencitraan yang berbeda-beda di kalangan pemerhati kota dan penghuninya, serta masyarakat tertentu. Lokasinya yang berada di pusat kota, seringkali membawa pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya, baik positif maupun negatif. Citra buruk, kotor selalu melekat pada keberadaan kampung kota ini, sedangkan di sisi lain kampung kota merupakan ruang kehidupan penghuninya. Citra dipengaruhi pengalaman dan pengetahuan atau konsep yang terbentuk. Sesuatu yang tercitra meliputi kondisi fisik dan kegiatan yang meruang. Pencitraan yang muncul dari perencana kota setempat didapat dari data sekunder dan wawancara non formal, yang kemudian dibandingkan dengan realita yang ada di kampung dengan pengamatan dan wawancara dengan penghuni kampung.
Perencana kota memiliki ruang terkonsep terhadap kawasan kampung lio, yang terlihat adanya perencanaan peremajaan kawasan situ rawa besar, yang berdampak pada penggusuran kampung lio. Perencana kota secara implisit tidak mengikuti pola pemukiman kampung sehingga kampung lio terhilangkan sama sekali menjadi kawasan baru. Sementara itu, ruang-ruang yang terbentuk di kampung kota akibat dari kebutuhan spontan akan ruang bertinggal, yang dilakukan dengan reproduksi ruang dan terkadang terjadi pelanggaran berada di tempat yang tidak semestinya. Dengan analisis ditemukan bahwa kampung lio, Depok tidak se'buruk dan se'kotor yang tercitrakan sehingga tidak harus dihilangkan secara keseluruhan namun hanya diperlukan penanganan di sebagian ruang yang memang tidak pada tempatnya dan berbahaya. Pencitraan yang mempengaruhi perencanaan kawasan bisa jadi hanya sebuah rekaan yang dibuat untuk menghilangkan kawasan itu.

Existence of kampung has images and views which different in among planners of city and its dwellers, and also other society in the city. Kampung where location in centre of the city bring influence for environment, both positive or negative. Ugly and dirt are images which always attach in kampung, but in other side, kampung is lived space for users. Image is influenced by experience and knowledge or concept which formed. Image is formed by condition physically of thing and spatial activity. Its therefore done by using qualitative method, with observation in kampung, non formal interview and get some data which significant with issues.
Urban planners have conceive space for Kampung Lio area. They have planned for redevelopment Kampung Lio area, that effect eviction of kampung. The redevelopment plan do not follow morphology of kampung, so kampung area be a brand new. Finding have shown that Kampung Lio, depok is not dirty or ugly like which people and planners imaged so has not to eviction as a whole, but only need planned in slum and dangerous area and re-organize environment. Image which bring influence maybe only phantasy for eviction that a whole of kampung area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40419
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Hardianto
"Kanker payudara merupakan penyakit yang banyak mengancam jiwa kaum wanita. Pengurangan resiko kematian akibat penyakit ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan dini melalui mammografi. Hasil mammografi yang berupa mammogram sering kurang memuaskan para ahli radiologi karena tertutupnya sel kanker oleh jaringan/strukur yang sebenarnya merupakan jaringan/struktur normal.
Penelitian ini mecoba memodifikasi metode-metode dari penelitian terdahulu yang berkaitan dengan deteksi kanker secara otomatis atau semi otomatis. Metode terdiri dari preprocessing untuk penghilangan jaringan/struktur normal pada mammogram, segmentasi dengan transformasi watershed dan segmentasi dengan thresholding.
Hasil segmentasi kemudian diklasifikasi menggunakan metode pengukuran jarak kemiripan Euclidean Distance. Hasil uji coba menunjukkan metode preprocesing belum baik sehingga dapat mengganggu proses berikutnya yaitu segmentasi. Segmentasi dengan transformasi watershed mencapai keberhasilan hingga 96,67%, tercatat pada beberapa kasus ukuran sel kanker yang tersegmentasi lebih kecil dari seharusnya. Hasil segmentasi dengan thresholding menunjukkan keberhasilan hingga 70%, tercatat pada beberapa kasus ukuran sel kanker yang tersegmentasi lebih besar dari seharusnya. Metode klasifikasi menunjukkan hasil buruk dengan selalu menunjukkan kelas benign pada kasus dimana terdapat segmentasi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Yogo Dwi Sancoko
"Sub DAS Komering termasuk salah satu dari Sub DAS prioritas dari 9 Sub DAS Musi dengan luas mencapai 8060 km2. Pembangunan yang terjadi di kawasan ini harus dapat menjamin daya dukung tanah yang berkelanjutan, namun fakta yang terjadi adalah hutan, yang memiliki peran utama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, semakin menurun luasannya. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi perubahan penggunaan tanah dengan pendekatan model spasial dinamik. Metode yang digunakan untuk memprediksi perubahan penggunaan tanah adalah dengan pemodelan Markov ndash; Cellular Automata, selain itu, untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan tanah terhadap RTRW didapatkan dari hasil analisis tumpang tindih overlay. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini antara lain lereng, elevasi, jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari ibukota kecamatan, dan jarak dari permukiman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanah di DAS Komering didominasi oleh hutan, perkebunan dan sawah. Selama rentang waktu tahun 1990-2016 DAS Komering mengalami penurunan luasan hutan yang cukup drastis yaitu seluas 157.514 hektar 19,54 dan peningkatan luasan perkebunan seluas 238.377 hektar 29,58. Hasil prediksi penggunaan tanah tahun 2030 kembali menunjukkan penurunan luasan hutan seluas 50.047 hektar 6,21 dari luasan tahun 2016. Berdasarkan hasil prediksi persentase ketidaksesuaian penggunaan tanah terhadap RTRW sebesar 20,35. Arahan pengendalian penggunaan tanah dengan skenario, dimana hutan yang berada di kawasan lindung dan penggunaan tanah sawah dipertahankan keberadaannya merupakan skenario yang efektif karena dapat menghambat penurunan luas perubahan penggunaan tanah hutan dan penurunan luas perubahan penggunaan tanah sawah serta menurunkan nilai ketidaksesuaian terhadap RTRW menjadi 14,79.

The Komering watershed is one of nine sub Musi river basin and is located in the southern part of Sumatra island that has an area of 8060,62 km2. The development that occurred in the region should be able to guarantee the sustainable carrying capacity of the land. However, the fact is happening is forest, which has a major role in maintaining environmental sustainability, decreasing its range. This study aims to predict land use changes with a dynamic approach to spatial models. The method used to predict land use changes are the Markov Cellular Automata, in addition, to evaluate the appropriateness of using the land to the RTRW with overlay analysis. The parameters used in this study include slope, elevation, distance from the road, distance from the river, the distance from the capital district, and distance from settlements.
The results showed that the land use in the Komering watershed dominated by forests, plantations and rice fields. Over the years 1990 2016 Komering Watershed experience drastic decrease in forest land use up to 157.514 ha 19,54 and an increase in plantation area up to 238.377 ha 29,58 . Land use predictive result in 2030 also shows decrease of forest acreage up to 50.047 ha 6,21 of the area in 2016. Based on the prediction existing land use unconformity percentage to RTRW in Komering watershed is 20,35. Directive of scenario, where forest in protected areas and paddy fields areas are maintained is effective because it can inhibit a broad decline the change of use of forest and paddy fields, as well as lowering the value of land use unconformity percentage to RTRW be 14,79.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>