Ditemukan 23765 dokumen yang sesuai dengan query
Keet, Ernest E.
Sydney : Addison-Wesley Publishing , 1985
346.73 KEE p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Keet, Ernest E.
Sydney: Addison-Wesley, 1984
005.1 KEE p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Harris, Thorne D.
New Jersey: Prentice-Hall, 1984
005.3 HAR l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ronan, Jana Smith
Westport: Libraries Unlimited, 2003
025.524 RON c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Azalea Adinakiran
"Perkembangan yang terjadi secara pesat pada inovasi atau penemuan dalam bidang teknologi saat ini memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Seiringan dengan perkembangan tersebut, kemudian timbul suatu potensi buruk berupa kejahatan siber yang mengintai para pengguna internet. Kejahatan siber mampu terjadi akibat informasi digital yang tersebar dengan mudah dan terbukanya akses terhadap informasi tersebut. Maka dari itu, perlu dilakukan perlindungan terhadap informasi digital yang terdapat pada internet, khususnya terhadap ciptaan yang mengandung hak cipta melalui peraturan perundang-undangan. Sayangnya, saat ini Indonesia masih belum memberikan perlindungan secara maksimal terhadap hak cipta dari ciptaan digital. Berkaca dengan pengaturan yang terdapat di Amerika Serikat, Indonesia seharusnya memiliki pengaturan terperinci mengenai Sarana Kontrol Teknologi yang mampu dimanfaatkan untuk memberikan perlindungan terhadap ciptaan digital dari ancaman kejahatan siber. Untuk menganalisis permasalahan ini, penulis meneliti dengan menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif sekaligus melakukan perbandingan dengan penerapan hukum di Amerika Serikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya ciptaan digital yang mampu dilindungi hak ciptanya adalah hak cipta terkait konten yang terdapat pada media internet dan hak cipta terkait dengan gambar, nama situs web, dan e-mail dari pengguna internet, walaupun dalam penerapannya terdapat doktrin Fair Use yang membatasi penerapan perlindungan hak cipta. Berkaitan dengan pengaturan Sarana Kontrol Teknologi di Indonesia, saat ini seluruhnya telah diatur dalam Pasal 52 dan 53 Undang-Undang Hak Cipta mengenai larangan yang diberikan kepada pengguna dari Sarana Kontrol Teknologi. Pelaksanaan Sarana Kontrol Teknologi di Indonesia masih dikatakan belum berjalan secara maksimal karena belum tertuju secara langsung pada pihak yang bersangkutan. Hal ini dapat diselesaikan dengan menyelaraskan pengaturan dalam Sarana Kontrol Teknologi dengan Creative Commons License sekaligus mengedepankan doktrin Fair Use.
Developments that occur rapidly in innovation or invention in the field of technology today have a very big influence on human life. Along with these developments, then a bad potential arises in the form of cybercrime that stalks internet users. Cybercrime can occur due to digital information that spreads easily and opens access to that information. Therefore, it is necessary to protect digital information found on the internet, especially works that contain copyright through laws and regulations. Unfortunately, Indonesia still does not provide maximum protection for the copyrights of digital creations. Reflecting on the regulations in the United States, Indonesia should have detailed regulations regarding Technological Protection Measures that can be utilized to protect digital creations from cybercrime threats. To analyze this problem, the author examined using normative juridical law research methods as well as make comparisons with the application of law in the United States. The results of this study indicate that digital creations that can be copyrighted are copyrights related to content found on internet media and copyrights related to images, website names, and e-mails from internet users, although in practice there is a Fair Use doctrine that limits application of copyright protection. Regarding the regulation of Technological Protection Measures in Indonesia, currently, all of them are regulated in Articles 52 and 53 of the Copyright Law regarding the prohibitions given to users of Technological Protection Measures. The implementation of Technological Protection Measures in Indonesia is still said to have not run optimally because it has not been directed directly at the parties concerned. This can be solved by aligning the provisions in the Technological Protection Measures with the Creative Commons License while prioritizing the Fair Use doctrine."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bernacchi, Richard L.
Boston: Brown and Company, 1974
346.730 25 BER d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Farnsworth, E. Allan
New York: University casebook series, 1995
346.730 2 FAR c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Djoehariah Koestijah
"Hak Cipta adalah Hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak Cipta termasuk dalam Hak Kebendaan karena mempunyai ciri-ciri yang sama. Diantaranya, hak cipta bersifat mutlak artinya dapa dipertahankan terhadap siapapun, merupakan benda bergerak tidak berwujud, penyerahannya dengan akta autentik; Program kemputer sebagai salah satu karya cipta yang dilindungi dari usaha peniruan secara tidak sah mempunyai pengertian sebagai proram yang diperlukan komputer untuk melakukan fungsinya. Perbanyakan program komputer dapat dilakukan oleh pihak kedua dengan pencipta melalui perjanjian lisensi. Perjanjian lisensi diartikan sebagai izin dari seorang kepada orang lain untuk menggunakan sesuatu yang sebelumnya tidak boleh dilakukannya. Dengan perjanjian lisensi maka perbanyakan program komputer menjadi sah. Pelanggaran terjadi apab1la perbanyakan program komputer dilakukan tanpa seizin pencipta. Program komputer mudah ditiru dan perbanyakannya pun mudah dilakukan. Sedangkan pembuktiannya tidak mudah. Hal ini dikarenakan Undang-undang Hak Cipta Nomor 7 Tahun 1987 belum berjalan secara efektif. Tentunya terhadap si pelanggar hak cipta dapat dikenakan sanksi berupa pembayaran denda dan atau pidana penjara."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
S20726
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dimas Amirul Prihandoko
"Tesis ini membahas terciptanya suatu program komputer yang dikenal dengan game emulator (atau bisa disebut emulator saja). Program emulator ini memberikan kemudahan dan solusi bagi para penggemar console game tanpa harus menggunakan atau memiliki perangkat keras console game, cukup dengan melakukan instalasi program emulator pada komputer mereka, para penggemar console game dapat mengoperasikan hampir semua jenis game yang berbasis console game tertentu pada komputer yang mereka miliki.
Para produsen console game merasa dirugikan atas hadirnya program emulator tersebut, karena penjualan perangkat keras console game mereka mengalami penurunan yang cukup drastis. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan emulator dalam mengoperasikan game-game berbasis console game tersebut melalui komputer mereka daripada harus membeli perangkat keras yang khusus disediakan bagi game-game tersebut.
Dari uraian latar belakang Tesis ini ditarik permasalahan bagaimana hukum melindungi Program Komputer yang melekat pada perangkat keras dan Program Game Emulator yang merupakan imitasi permainan Console Game telah melakukan pelanggaran Hak Cipta. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa program Game Emulator dapat dikatakan suatu karya yang mendapatkan Hak Cipta namun disisi yang lain Program Emulator dapat dikenakan pelanggaran dengan dibuktikan doktrin-doktrin yang ada.
The Focus of This study is created a computer program known as the game emulator (or could be called emulators only). This emulator program provides convenience and solution for fans of console games without having to use or have a game console hardware, simply by doing the installation of the emulator program on their computer, console gaming fans can operate almost any type of game that particular game console based on a computer that they have. The problem does not stop there. The game console manufacturers to feel aggrieved over the presence of these emulator programs, because sales of their gaming console hardware has decreased quite dramatically. This is because many people who prefer to use the emulator in operating the games console-based games through their computers rather than having to buy special hardware is provided for those games. From the description of the background of this thesis that have been talking about how the emulator in its development as well as an overview of the laws which regulate if those problems, it can be drawn that the problems will be discussed like Emulator include in the creation of Computer programs that get Copyright Protection and Emulator can make violation Copyright Console Game. The result of this Thesis is known that Emulator in one side it can be have to get Copyright Protection, in other side Emulator can Violate Copyright Console game with reasonable doctrine."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T30025
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Ayres, James J.
New York: John Wiley & Sons, 1990,
R 340.028 Ayr l
Buku Referensi Universitas Indonesia Library