Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Siti Muthia Hasna
"Penelitian ini bertujuan menganalisis representasi feminitas perempuan berdasarkan gender sebagai dampak dari globalisasi yang ditampilkan dalam drama televisi Jepang For You in Full Blossom (2007) dan Pretty Proofreader (2016) serta drama televisi Korea Full House (2004) dan Fight for My Way (2017). Perempuan modern terkait feminitas, dihadapkan dengan maskulinitas dalam struktur masyarakat Jepang dan Korea. Dengan unit analisis perilaku, penampilan, dan gaya hidup, penelitian antardisiplin ini menganalisis representasi dari keempat drama televisi sebagai korpus penelitian. Metode analisis isi digunakan sebagai teknik penelitian untuk membuat simpulan yang sahih dan dapat direplikasi dari teks ke konteks penggunaannya, melalui empat tahapan: merumuskan tujuan dan konseptualitas, menyusun kategorisasi unit sampling, mencatat unit sampling, dan terakhir mengkaji hasil pencatatan dengan memberikan interpretasi. Hasil penelitian keempat drama televisi tersebut merepresentasikan perempuan Jepang dan Korea sebelum dan sesudah 2010 sebagai titik pergeseran perilaku dan penampilan perempuan dalam nilai-nilai feminitas yang dihadapkan dengan maskulinitas di Asia Timur. Perempuan Jepang dan Korea memahami tuntutan masyarakat untuk berbaur demi menjaga harmoni yang menjadi nilai penting dalam masyarakat Asia Timur, tanpa mengesampingkan individualitasnya.

This study aims to analyze the representation of women’s femininity according to gender as the impact of globalization shown in the Japanese television dramas For You in Full Blossom (2007) and Pretty Proofreader (2016), and Korean television dramas Full House (2004) dan Fight for My Way (2017). Modern women related to femininity faced masculinity in Japanese and Korean social structures. With behavior, appearance, and lifestyle as analysis units, this interdisciplinary study analyzed the representation in those four television dramas as the corpus of research. The context analysis method is used as a research technique to make a valid and replicable conclusion from text to the usage context through four steps: formulate the purpose and concept of research, arrange a set of sampling unit categorizations, record the sampling unit, and study the data record by giving the interpretation. The study shows that these four television dramas represented Japanese and Korean women before and after 2010 as a shift point of behavior and appearance in femininity values faced masculinity values in East Asia. Japanese and Korean women acknowledged the requirements to mingle in their society to maintain harmony as one of the essential values in East Asian society without neglecting their individualities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Chŏn, Kyŏng-uk
Korea : Youlhwadang Publisher, 2005
792.095 19 JEO k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Park, Y.T. Francis
Elizabeth, NJ.: Hollym International Corp, 1991
KOR 495.78 PAR s I (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bryan, Park
Seoul: Nexus, 2007
KOR 495.781 BRY s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Saphira Rashida Khairunnisa
"Penelitian ini bertujuan menjelaskan tentang proses konstruksi konsep diri penggemar melalui aktivitas konsumsi produk yang dipasarkan artis Korea Selatan. Studi-studi terdahulu telah menjelaskan bahwa artis Korea Selatan dalam penjualan produk mempengaruhi keputusan membeli penggemar. Keputusan membeli penggemar menjadi bagian dari bentuk aktualisasi diri yang dibentuk oleh sifat loyal dan disertai faktor psikologis dan sosial. Namun, studi-studi sebelumnya cenderung membahas aktivitas konsumsi penggemar yang melibatkan sisi psikologisnya tanpa menganalisis secara mendalam dari sisi sosiologis khususnya mengenai interaksi penggemar dengan lingkungan sosialnya dalam proses terbentuknya konsep diri. Dengan menggunakan teori interaksionisme simbolik oleh George H. Mead, interaksi sosial membantu penggemar mengkomunikasikan identitasnya, menginternalisasikan makna dari orang lain, hingga merefleksikan pandangannya pada diri sendiri dan bagaimana ingin dilihat orang lain. Hasil temuan penelitian menyatakan aktivitas konsumsi produk tidak hanya didasari karena memiliki simbol, namun juga dapat menjadi perantara dalam merepresentasikan diri sebagai seorang penggemar yang kemudian memunculkan keinginan seperti apa dirinya terlihat di lingkungan sosial, seperti penggemar yang mendukung idola, kolektor, loyal, dan penggemar yang berhasil bertemu idola. Selain itu, penilaian dari lingkungan sosial pada diri penggemar, antara lain seperti antusias, heboh, ambisius, dan sebagainya. Peneliti berargumen bahwa penggemar mempresentasikan image-nya melalui konsumsi produk yang dipasarkan artis Korea Selatan berkaitan pada proses terbentuknya konsep dirinya. Selain itu, kehadiran orang lain dari lingkungan sosial membantu penggemar mengetahui identitasnya, mempersuasi, menuntut, dan menilai diri penggemar, di mana hal ini juga memberikan kontribusi pada proses pembentukan konsep dirinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melalukan wawancara mendalam, observasi, studi literatur, serta menggunakan photo elicitation dan photovoice pada proses pengambilan data pada individu yang merupakan penggemar artis Korea Selatan.

This research aims to explain the process of constructing fans' self-concept through consumption activities of products marketed by South Korean artists. Previous studies explain that South Korean artists can influence fans' purchasing decisions. Fans' purchasing decisions are part of a form of self-actualization that is shaped by loyal traits and accompanied by psychological and social factors. However, previous studies tend to discuss fan consumption activities involving the psychological side without analyzing in depth from a sociological side, especially regarding fan interactions with their social environment in the process of forming self-concept. Using the theory of symbolic interactionism by George H. Mead, social interaction helps fans communicate their identity, internalize meaning from people, and reflect on their views of themselves and how they want to be seen by others. The research findings state that product consumption activities are not only based on having symbols, but can also be an intermediary in representing oneself as a fan which then gives rise to desires for what one looks like in the social environment, such as fans who support idols, collectors, loyalists, and fans who managed to meet an idol. Apart from that, fans' assessments of the social environment include enthusiasm, excitement, ambition, and so on. Researchers argue that fans present their image by consuming products marketed by South Korean artists in connection with forming their self-concept. Apart from that, the presence of other people from the social environment helps fans know their identity, persuade, demand, and evaluate themselves, which also contributes to forming their self-concept. This research uses qualitative methods by conducting in-depth interviews, observations, literature studies, photo elicitation, and photovoice in the data collection of individual South Korean artist fans."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Syafa Kamila
"Gelombang Korea, atau "Hallyu", telah menyebar ke seluruh dunia, dan drama Korea, atau "K-drama", telah menjadi bagian penting dari kebudayaan. Selama pandemi COVID-19, drama ini menjadi cara populer bagi orang-orang di seluruh dunia untuk menghabiskan waktu karena dapat ditonton secara online. Penelitian ini menyelidiki bagaimana penempatan produk digunakan dalam K-drama sebagai bentuk periklanan modern. K-drama merupakan salah satu media yang efektif untuk memasang iklan produk karena dapat membantu orang mengenali merek, tertarik pada merek, dan membeli sesuatu. Penelitian ini menggunakan banyak literatur untuk mencoba mencari tahu bagaimana penempatan produk dalam drama Korea digunakan di dunia nyata. Dengan melakukan hal ini, diharapkan dapat menambah pemahaman kita tentang bagaimana periklanan dan keterlibatan pelanggan berubah di era digital.

The Korean Wave, or "Hallyu," has spread around the world, and Korean plays, or "K-dramas," have become an important part of culture. During the COVID-19 pandemic, these plays were a popular way for people around the world to pass the time as they could be watched online. This paper looks into how product placement is used in K-dramas as a modern form of advertising. Notably, K-dramas are a great place to put ads for products because they can help people recognise brands, get interested in them, and buy things. This study is based on literature review to try to figure out how product placement in Korean dramas is used in real life. By doing this, it hopes to add to our understanding of how advertising and customer engagement are changing in the digital age.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cesar Fathia Refdi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai preferensi penggemar drama Korea pada tayangan adaptasi Drama Korea. Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai preferensi penggemar drama Korea sebagai penonton tayangan drama Korea dan adaptasinya dengan menggunakan teori Media Use. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan kualitatif dengan paradigma post positivist. Penelitian ini dilakukan dengan content analysis untuk mengetahui drama Korea dan tayangan adaptasinya melalui blog-blog penggemar drama Korea dan melakukan wawancara mendalam kepada subjek penelitian.
Hasil penelitian menemukan bahwa unsur drama yang mencakup tema cerita, setting, pemain, original soundtrack, dan jumlah episode yang konsisten menjadi dasar penetapan preferensi pada penggemar pada drama Korea, sementara pada tayangan adaptasi drama Korea belum terdapat unsur drama yang disajikan secara berkualitas dan konsisten.
ABSTRACT
This thesis discusses the preferences of Korean drama fans on Korean drama adaptation. This study provides a description of Korean drama's fans as audience original Korean drama and Korean drama adaptations by using media use theory. This research was conducted using qualitative approach with post positivist paradigm. This research was conducted under content analysis to find out which Korean dramas and the adaptations through Korean drama fan?s blog and perform in-depth interview to the subject of research.
The result shown the elements of drama that includes the theme of story, setting, actors, original soundtrack, and the consistent number of episodes become the basic setting preferences for Korean drama fans. Meanwhile, the Korean drama adaptions don't have those elements of drama with good quality and consistency."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Chintya Kasih
"Beberapa riset memperlihatkan bahwa konsumsi drama dapat mempengaruhi preferensi seseorang dalam memilih pasangan. Berlandaskan pemikiran teori Kultivasi bahwa penonton dengan jumlah besar cenderung mempersepsikan realitas sosial yang disajikan di televisi, riset ini bertujuan menjelaskan pengaruh terpaan menonton tayangan drama Korea terhadap preferensi memilih pasangan. Konsep terpaan drama Korea dipilih karena tingginya popularitas drama Korea di kalangan anak muda saat ini. Data diperoleh melalui survei terhadap 320 responden yang berusia 18 – 24 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terpaan menonton drama Korea tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap preferensi memilih pasangan. Kecenderungan responden riset ini yang memiliki terpaan rendah dan adaptasi pengukuran preferensi yang bersifat umum menjadi alasan pengaruh yang tidak signifikan tersebut.

Some research shows that drama consumption can affect a person's preference in choosing a partner. Based on the thought of Cultivation theory that large audiences tend to perceive the social reality presented on television. This research aims to explain the effect of exposure to watching Korean dramas on preferences for choosing a partner. The concept of Korean drama exposure was chosen because of the high popularity of Korean dramas among young people today. Data were obtained through a survey of 320 respondents aged 18 – 24 years. The results showed that exposure to watching Korean dramas did not have a significant effect on preferences for choosing a partner. The tendency of respondents in this research to have low exposure and adaptation of general preference measurements are the reasons for the insignificant effect.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>