Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15640 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Samitha Farausi
"ABSTRAK
TKI (Tenaga Kerja Indonesia) memiliki konstribusi yang cukup besar terhadap
dinamika pendapatan negara. Nilai remitansi (pengiriman uang) TKI yang terus
stabil diantara gejolak perekonomian migas, non migas maupun ekspor impor
Indonesia yang semakin hari terus melemah. Atas dasar potensi itulah, maka
penting bagi TKI untuk “melek keuangan” dan sebanyak – banyaknya
memperoleh pengetahuan dan informasi terkait layanan jasa keuangan. Hal
tersebut mendasari dikembangkannya program pelatihan edukasi pengelolaan
keuangan bagi TKI dan keluarga yang diselenggarakan oleh BNP2TKI. Edukasi
keuangan sebagai sebuah program strategik pemerintah selayaknya melalui proses
perencanaan yang terkonsep baik dan teruji coba sehingga pada saat aplikasi di
lapangan segala hambatan dan kendala dapat diprediksi dengan tepat dan
berkesinambungan. Penulis melakukan studi yang berfokus pada evaluasi
perencanaan komunikasi strategik pada program edukasi pengelolaan keuangan
bagi TKI dan keluarganya dimana program edukasi pengelolaan keuangan
tersebut telah dilakukan dalam masa RPJMN 4 tahun terhitung mulai tahun 2010
– 2014. Dimana dilakukan pengkajian baik terkait komunikasi antar organisasi
dalam pencanangan program maupun metode komunikasi yang digunakan dalam
kegiatan edukasi pengelolaan keuangan tersebut pada tiap tahunnya.

ABSTRACT
TKI (Indonesian Migrant Workers) have a considerable contribution to the
dynamics of the state revenue. The value of TKI remittance (money transfer) that
keeps stable among oil and gas or non oil and gas event Indonesia export import
which getting weaker day by day. Base on that potential, it is important for TKI to
know about finance and absorb the information related to financial services as
many as possible. It underlies the developed of education financial management
program for Indonesian migrant workers and their families organized by the
BNP2TKI. Financial education as a strategic government programs should be well
planned and tested so all the obstacles and constraints can be predicted with
precision and continuous improvement. The author did a study that focuses on
education financial management program for Indonesian migrant workers and
their families where the financial management education program has been done
in the 4 years RPJMN calculated from the year 2010 – 2014. Where does the
study of related good communication between organizations in the
groundbreaking program as well as the method of communication used in the
financial management of educational activities on each year."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pustaka: Pustaka Binaan Presindo, 1994
658.4 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Triastuti
"Saat ini kondisi Laboratorium RSJP Bogor masih merupakan unit yang bersifat cost center. Seiring dengan perubahan status RSJP Bogor menjadi RS Perjan diharapkan Laboratorium bisa menjadi unit yang profit center. Sehingga dalam operasional pelayanannya diperlukan suatu perencanaan strategik.
Dalam penyusunan perencanaan strategik Laboratorium RS Jiwa Pusat Bogor dilakukan penelitian operasional dengan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Penyusunan strategi dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu Tahap I Input Stage yang merupakan analisa lingkungan Internal dan External, Identifikasi faktor kekuatan, kelemahan dan faktor peluang serta ancaman yang dilakukan oleh Consensus Decision Making Group (CDMG) yang terdiri dari direksi, para kepala bidang dan para kepala Instansi.
Tahap II dilakukan Matching Stage, CDMG melakukan analisa dengan IE matrix dan BCG Matrix, yang menghasilkan beberapa alternatif strategi. Selanjutnya Tahap III adalah Decision Stage dengan menggunakan matrix QSPM untuk menentukan prioritas strategi.
Dari hasil penelitian pada Matrix IE, posisi Laboratorium RSJP Bogor berada pada posisi kuadran III yaitu Hold and Maintain dengan alternatif strategi yaitu Market Penetration dan Product Development. Sedangkan dengan BCG Matrix berada pada posisi kuadran II yaitu Question Mark dengan alternatif strategi market penetration dan product development.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Laboratorium RSJP Bogor masih memiliki peluang pasar yang besar dan dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki serta meminimalkan kelemahannya diharapkan dapat meraih peluang yang ada. Sebagai saran, maka strategi yang terpilih perlu dijabarkan dalam bentuk kegiatan sehingga lebih mudah dioperasionalkan dan dipantau.

Now a days, the condition of RSJP Laboratory still a cost center unit. According to the changing of RSJP Bogor become RS Perjan we hope that the Laboratory will be the profit center unit. Within the operational services will need a strategic planning.
In heaps of strategic planning of Laboratory RSJP Bogor held the operational research of analysis from qualitative and quantitative data. The strategic heaps was done by ranking or step such as step 1 is Input Stage means Internal and External Environment analysis, identification of strengthen, weakness, opportunities and threatened factor done by Consensus Decision Making Group (CDMG) consist of Board of Director, and other staffs. Step II is Matching Stage, CDMG has analyzed with IE matrix and BCG matrix, has produced a few strategy alternative. Next step, step III is Decision Stage using QSPM matrix to set up the strategy priority.
From the result of IE matrix research, the position of RSJP Bogor Laboratory exists on position Quadrant III which Hold and Maintain with strategy alternative which is Market Penetration and Product Development. According to BCG matrix the position was Quadrant II is Question Mark with strategy alternative Market Penetration and Product Development.
The research has conclude that RSJP Bogor Laboratory still have a big market chance with maximizing the strengthen and minimizing the weakness, and hope to get the chance. As an advising, the strategy still need to apply on good activity means easy to operate and evaluate."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Kuswanto
"ABSTRAK
Sebagai perusahaan swasta yang betum lama berdiri, KT Group terlibat dalam beberapa
aktivitas usaha dibidang jasa teknik, salah satu bidang jasa tersebut adalah jasa rekayasa, yang
merupakan bidang jasa terbaru diantara berbagai jasa teknik yang diselenggarakan, dalam hal
ini opersi pelaksanaanya ditangani PTRN.
Permasalahan yang akan ditampilkan adalah adanya keperluan akan perencanaan
strategik sebagai pegangan buat PTRN, karena selama ini PTRN cuma seiring akan kemauan
KT Group yang merupakan induknya. Latar belakang adanya desakan adalah terjadinya
ketimpangan prioritas, sehingga banyak pekerjaan diluar jalur ditangani juga oleh PTRN.
Jadi tegasnya karya tulis ini membahas masalah perencanaan strategik, dimana yang
diambil sebagai studi kasus adalah sebuah perusahaan yang berspesialisasi menangani kontrak
EPC (engineering, procurement, construction), yang ternyata bidang jasa rekayasanya masih
dalam tahap merintis.
Tujuan karya tulis ini adalah untuk melakukan kajian dasar untuk perencanaan strategik
bagi PTRN sebagal pihak yang merasa terdesak. Beberapa kajian dasar tersebut diantaranya
adalah melakukan studi analisa prioritas, juga penelitian - penelitian sasaran strategik (strategic
thrust) hingga tahun 1996. Didalam menyusun tulisan ini bukanlah mengharapkan terbentuk
suatu rencana strategik yang cukup matang, tetapi disini mencoba disusun suatu pegangan
perencanaanya, sehingga metodologi seperti yang disarankan William P. Anthony cukup
mengena, disamping memperhatikan kritik - kritik yang dilontarkan Henry Mintzberg atas
sering kacaunya suatu perencanaan strategik.
Temuan yang diperoleh dari berbagai upaya diatas adalah ternyata dari bidang
engineering, procurement dan construction, memang bidang engineeringlab yang tepat sebagai
prioritas utama untuk PTRN. Output lainnya adalah dihasilkannya garis besar perencanaan
yang tentu saja dìharapkan berguna untuk membuat operasionalisasi atas rencana.
Secara sekilas perencanaan strategik untuk PTRN ìni kelihatan tidak istimewa, oleh
karena tujuannya adalah agar dapat dilaksanakan, maka isi pokok langkah-langkah dasarnya
adalah sebagai berikut:
Dari analisa Iingkungan dan perkiraan Iingkungan, disimpulkan ada peluang bisnis
pengadaan, bisnis rekayasa dan bisnis konstruksi.
Melihat keadaan Iingkungan luar, disusun dasar-dasar perencanaan strategik:
. Harus siap menghadapi persaingan yang semakin berat di proyek bangunan air.
. Perlu antisipasi akan hadirnya proyek PLN, terutama PLTA dan PLTM
. Berusaha mendapatkan sub pekerjaan atas proyek PERTAMINA di Natuna.
. Meningkatan dan memelihara hubungan yang telah terjalin dengan PLN.
. Mengantisipasi akan banyaknya pabrik luar negeri yang direlokasi di Indonesia.
. Menggali peluang atas dukungan Departemen Perhubungan terhadap PTRN.
. Mempergencar pemasaran jasa rekayasa di sektor swasta.
. Menggali Iebih lanjut proyek di BMG dan Direktorat Vulkanologi.
Penafsiran Internal menunjukkan PTRN punya kelemahannya di bidang teknìk perlistrikan
(electrical engineering).
Misi perusahaan menyebut tentang pengalaman, bidang teknologi rekayasa, jangkauan
wilayah Indonesia, keuntungan yang memadai, serta bercita-cita ke pelaksanaan fisik.
Akhirnya sasaran strategik menekankan rekayasa mengarah ke pelaksanaan fisik, mencoba
menghindari proyek yang porsi utamanya teknik listrik arus kuat, meningkatkan persiapan
guna memenangkan tender, mulai mengejar proyek swasta, dan meningkatkan aktivitas di
BMG dan vulkanologi.
Guna mencapai rencana strategik ini, serta agar manfaatnya kelihatan, perlu di susun
rencana pengoperasiannya, jadi dengan perkataan lain tanpa operasionalisasi atas rencana, maka
kesemuanya ini tidak ada gunanya.
Oleh sebab itu tidak ada salahnya kalau meminta bantuan ke konsultan untuk
menyusunkan rencana operasionalnya, memang hal ini memerlukan biaya, namun mengingat
kondisi menejemen PTRN sendiri yang saat ini tenaga dan waktunya sangat terbatas, maka hal
ini bisa dimaklumi.
Jadi sesuai dengan maksud ditulisnya perencanaan ini walaupun cuma secara garis
besar, arah yang dituju sudah tergambarkan, tinggal menelusuri secara detil guna mendapatkan
rencana yang betul-betul mendekati sempurna.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Hindarto Gunawan
"ABSTRAK
Perencanaan Strategik Layanan Rawat Jalan Rumah Sakit Atma Jaya Bagi Masyarakat Industri, merupakan upaya pemecahan masalah dan antisipasi terhadap keadaan mendatang yang dihadapi oleh Rumah Sakit Atma Jaya khususnya sehubungan dengan pemanfaatan jasa layanan rawat jalan oleh masyarakat industri pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Rumah Sakit Atma Jaya memiliki kekhususan yaitu terletak pada sebuah kawasan dengan jumlah unit industri yang terpadat di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Peran perusahaan dalam menyalurkan karyawannya berobat (rawat jalan) di Rumah Sakit Atma Jaya meningkat dari bulan ke bulan pada periode observasi {1990 - tengah tahun pertama 1991, rerata pertambahan kunjungan adalah + 3,88 % di Klinik Umum, Unit Gawat Darurat dan Apotik). Kenaikan ini tidak linier dengan penerimaan yang diakibatkannya yang rerata - 5,70 %.
Kontribusi sektor industri bagi penerimaan rawat jalan adalah sebesar 6 %.
Keadaan yang tampaknya positif dari kalangan industri itu menggembirakan namun, juga patut diprihatinkan dengan adanya isu akan tergusurnya kawasan industri di sana.
Pada saat ini produk layanan rawat jalan Rumah Sakit Atma Jaya bagi karyawan industri merupakan 'bintang' yang tetap harus dipersiapkan penggantinya (produk lain dengan atau segmen pasar yang berlainan juga). Sesuai dengan teori pemasaran, 'bintang' selayaknya tetap dipertahankan sehingga suatu saat tidak sanggup lagi berfungsi.
Penelitian ini mendapatkan hasil:(1) komposisi penerimaan antara rawat jalan dan rawat inap yang hampir berimbang, (2) diskrepansi antara pertambahan kunjungan di klinik umum, unit gawat darurat dan apotik dengan penerimaan yang diakibatkannya, (3) masyarakat industri merupakan pelanggan potensial Rumah Sakit Atma Jaya, (4) regulasi tentang jaminan sosial bagi tenaga kerja yang semakin meningkatkan peluang bagi Rumah Sakit Atma Jaya dan (5) ancaman penggusuran kawasan industri di sekitar Rumah Sakit Atma Jaya.
Saran yang dapat diberikan adalah suatu bauran pemasaran yang cocok dengan kemauan dan keinginan pasar di satu pihak serta memberikan keuntungan bagi Rumah Sakit Atma Jaya di lain pihak, juga saran tindak antisipasi ke depan berupa diversifikasi produk layanan dengan bauran pemasaran yang bergeser kepada segmen masyarakat menengah ke atas, karena adanya perubahan habitat sosio-ekonomik di daerah sekitar rumah sakit. "
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pattiselanno, Roberth Johan
"Rumah sakit M. Ridwan Meuraksa merupakan RS Tingkat II Kesdam Jaya yang dalam perkembangannya sering mengalami pergantian pimpinan (rata-rata setiap 18 bulan dalam sembilan tahun terakhir). Masing-masing pimpinan mempunyai kebijakan sendiri-sendiri dalam mengelola rumah sakit, yang dibuat tanpa suatu rencana yang matang. Hal ini disebabkan karena belum adanya suatu rencana strategis sebagai dasar pengembangan rumah sakit ini di masa yang akan datang. Kondisi inilah yang melatar belakangi dilakukannya penelitian ini, dengan harapan dapat disusunnya suatu perencanaan strategis melalui analisis situasi yang ada di RS M. Ridwan Meuraksa saat ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun suatu perencanaan strategis RS M. Ridwan Meuraksa tahun 2002 - 2007 yang benar-benar representatif dengan melibatkan pimpinan rumah sakit, para dokter serta karyawan lainnya yang menjadi anggota tim perencanaan strategis. Penelitian ini dilakukan dengan metode Operational Research dengan telaah dan analisis data serta pengamatan langsung terhadap kondisi dan situasi RS M. Ridwan Meuraksa. Penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahapan. Tahap I (input stage) dilakukan analisis situasi dengan menggunakan matriks EFE dan IFE. Tahap II (matching stage) menggunakan matriks TOWS dan IE, dan tahap III (decision stage) dengan menggunakan QSPM. Dalam menentukan critical success factors maupun dalam pembobotan, dilakukan dengan metode CDMG.
Hasil penelitian, dengan matriks TOWS didapatkan posisi RS M. Ridwan Meuraksa berada pada kuadran 2 yaitu Internal Fix-it Quadrant (penguatan internal). Dengan matriks IE, posisi RS M. Ridwan Meuraksa berada pada sel V yaitu posisi Hold and Maintain. Setelah dilakukan penyesuaian (matching), didapat strategi yang direkomendasikan oleh kedua matriks tersebut, yaitu strategi pengembangan produk (product development). Setelah disepakati produk-produk yang akan dikembangkan, dilakukan penilaian untuk menentukan skala prioritas dengan menggunakan QSPM. Hasilnya adalah paket pemeriksaan endoskopi mendapat prioritas sebagai produk utama yang akan dikembangkan. Agar strategi terpilih dapat diimplementasikan dan berjalan sesuai perencanaan, perlu dilakukan penjabaran ke dalam program kerja tahunan yang lebih spesifik, serta didukung dengan program sosialisasi baik kepada karyawan maupun kepada induk organisasi RS M. Ridwan Meuraksa, dalam hal ini Kesdam Jaya.

Mohammad Ridwan Meuraksa hospital is a level II Hospital of Kesdam Jaya which in the last nine years has undergone various changes at the management level at the average of every 18 months. Each of the new management has implemented his own policy, all of which lacking in comprehensive planning. This is due to the absence of a strategic plan as a base for future development of the hospital. It is against this backdrop that this study is conducted, with the view that a strategic plan can be developed through analysis of the current situation at M. Ridwan Meuraksa Hospital.
The objective of the study is to formulate a representative strategic plan of M. Ridwan Meuraksa Hospital for the period of 2002-2007 with the involvement of hospital managers, doctors, and other staffs which constitute the strategic planning team. The study is conducted with Operational Research method with data analysis and direct observation of the condition at M. Ridwan Meuraksa Hospital. The formulation of the strategy is implemented through 3 (three) stages. Stage I (the input stage) is situational analysis using EFE and IFE matrixes. Stage H (the matching stage) using TOWS and IE matrixes, and stage III (the decision stage) is using QSPM. CDMG method is used in deciding of critical success factors and scoring for every matrixes.
The result of the study is, with TOWS matrix we found M. Ridwan Meuraksa Hospital position in 2nd quadrant, namely the Internal Fix-it Quadrant. By using IE matrix, we found the M. Ridwan Meuraksa Hospital position in cell V, in Hold and Maintain position. After matching, it is found that the recommended strategy by both matrixes is Product Development strategy. Upon agreement of products to be further developed, an assessment is carried out to determine the scale of priority with QSPM. The result of which is endoscopic examination is selected as the main product to be developed. So as to enable the implementation of the selected strategy in accordance with the planning, it is important to put it into a more specific yearly program, supported through socialization of the program to all staff members and also to Kesdam Jaya, the core organization M. Ridwan Meuraksa Hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T3346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Sara Melati
"Analisis Situasi
1. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memiliki tanggung jawab untuk membantu mengembangkan UKM yang dimiliki perempuan.
2. Sektor UKM, yang menjadi aset dan investasi ekonomi bangsa Indonesia, didominasi oleh perempuan.
3. Hasil riset, para pelaku usaha merasa bahwa seminar dan motivational training penting diadakan, terutama diawal memulai usaha.
4. Hasil riset, perlu diadakan sebuah event yang dapat menunjukkan peran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam mengembangkan UKM yang dimiliki perempuan Indonesia.
Pernyataan Masalah
Sebagian besar UKM di Indonesia dijalankan oleh perempuan. UKM mengalami berbagai tantangan baik persaingan bisnis nasional dan internasional, oleh karena itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan memiliki tanggung jawab untuk membantu mengembangkan UKM perempuan dengan memastikan semangat wirausaha tumbuh dan tetap ada di perempuan yang memiliki usaha UKM.
Solusi
1. Membuat special event berupa kegiatan seminar, motivational training, dan pameran hasil produksi UKM ”Srikandi Entrepreneurship” yang akan diselenggarakan selama tiga hari pada tanggal 25, 26, dan 27 April 2014.
2. Melakukan kontak dengan pihak media.
Tujuan Program
Meningkatkan dan mengasah semangat wirausaha para perempuan Indonesia, terutama perempuan yang bergerak di sektor Usaha Kecil dan Menengah serta yang akan memulai dan untuk mendapatkan publisitas dari media akan kegiatan yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Khalayak Sasaran
Secara Geografis
• Perempuan yang memiliki Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia
• Perempuan yang hendak memulai usaha di Indonesia
Secara Demografis
• Perempuan
• Memiliki Usaha
Pesan Kunci “Meningkatkan Semangat Wirausaha Perempuan Indonesia”
Jadwal Program
Jumat, 25 April 2014
Sabtu, 26 April 2014
Minggu, 27 April 2014
Tempat Pelaksanaan
1. Ruang Semeru, Jakarta International Expo, Kemayoran
2. Hall D2, Jakarta International Expo, Kemayoran
Kerangka Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan untuk menilai keberhasilan suatu kegiatan yang telah dijalankan dengan cara mengamati langsung.
Total Anggaran
1.054.485.000
Terbilang: Satu milyar lima puluh empat juta empat ratus delapan puluh lima ribu rupiah

Situation Analysis
1. Ministry of Women Empowerment and Children Protection is responsible to assist the small and medium business (UKM) owned by women.
2. The small and medium business (UKM) sector, which is now dominated by women, has become the nation’s asset and economic investment.
3. Research shows, that they who are in the business feel that a seminar and motivational training is important to held, especially while starting a business.
4. Research shows that the Ministry of Women Empowerment and Children Protection needs to hold an event that shows their role in assisting the small and medium business that are owned by women in Indonesia.
Problem Statement
Women run most small and medium businesses in Indonesia. These small and medium businesses face many challenges, such as competition among local business and even businesses from abroad. Therefore, it is important for the Ministry to help the women in the business by building and ensuring their entrepreneurship spirit alive.
Solution
1. To hold a special event, seminar, motivational training, and also bazaar “Srikandi Entrepreneurship” which will be held for three days, 25th-27th of April 2014.
2. Contacting the media.
Program’s Objective
To build and raise Indonesian women’s entrepreneurship spirit, especially those who run small and medium businesses and those who are starting to grow their business. And also to receive publicity from the media to spread the word on the activities that are held by the ministry.
Target
Geographically
• Women who has small and medium businesses in Indonesia
• Women who are about to start a business in Indonesia
Demographically
• Women
• Runs a Business
Key Message
“Raise the Entrepreneurship Spirit of the Women in Indonesia”
Program Schedule
Friday, April 25 2014
Saturday, April 26 2014
Sunday, April 27 2014
Venue
1. Semeru Room, Jakarta International Expo, Kemayoran
2. D2, Hall Jakarta International Expo, Kemayoran
Design of Outcome Evaluation
The evaluation step is done to measure the success of the program that has been done by observation.
Total Budget
1.054.485.000
In Words: One billion fifty four million four hundred and eighty five thousand rupiah.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54274
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sloma, Richard S
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1984
658.81 Slo t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>