Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12895 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
JHHP 2 (2) 2004
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Marnoto
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang proses rujukan anak jalanan dari Rumah Singgah "Anak Tersayang" ke Panti Sosial Asuhan Anak "Putra Harapan" dan kendala-kendala didalamnya. Latar belakang tesis adalah ketidakberhasilan rumah singgah dalam merujuk anak jalanan yang menjadi binaannya ke panti sosial asuhan anak, yang ditunjukkan dengan kaburnya lima anak jalanan dari panti sosial asuhan anak. Untuk menjawab pertanyaan tentang ketidakberhasilan rujukan tersebut, maka peneliti mencoba menelusuri proses pelaksanaan rujukan dan kendala-kendalanya baik dari pandangan lembaga pengirim rujukan dan penerima rujukan serta anak jalanan. Rujukan anak jalanan dari rumah singgah ke panti sosial asuhan anak didasari oleh perspektif rehabilitatif dimana rumah singgah berfungsi sebagai pra kondisi untuk mempersiapkan penyesuaian diri mereka di panti sosial asuhan anak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif untuk menghasilkan data-data tentang proses pelaksanaan rujukan dan kendala-kendalanya, yang diperoleh melalui para informan. Pemilihan informan ini dilakukan dengan "snowball sampling" yang meliputi enam informan, terdiri dan dua pimpinan lembaga, dua pekerja sosial dan dua klien/anak jalanan yang dirujuk. Untuk mengumpulkan data dari informan tersebut, peneliti menggunakan teknik "in-depth interview", observasi dan studi dokumentasi. Ketiga cara ini dilakukan untuk saling melengkapi sehingga dapat menangkap realitas sosial dari berbagai jawaban informan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan rujukan yang dilakukan oleh rumah singgah dan panti sosial asuhan anak dilaksanakan secara tidak sempurna dimana esensi kegiatan seperti kontak awal dan tindak lanjut terpinggirkan, Selain itu anak jalanan sebagai pihak yang berkepentingan dalam rujukan kurang dilibatkan secara aktif baik dalam tahap awal (evaluasi dan pengambilan keputusan rujukan) maupun tahapan berikutnya (pemberitahuan rujukan, penyediaan informasi dan motivasi, pengiriman klien ke panti, identifikasi dan pembinaan). Ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan rujukan mengarahkan kegiatan tersebut secara praktis dan "instan" dengan fokus pada bagaimana memindahkan anak jalanan ke panti sosial asuhan anak dan tidak kembali lagi ke jalan.
Ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan rujukan berasal dari ketiga faktor kendala yang saling terkaii pada lembaga pengirim rujukan (rumah singgah ), klien/anak jalanan dan lembaga penerima rujukan panti sosial asuhan anak yaitu faktor predisposisi, pemungkin dan penguat. Pada faktor predisposisi terlihat bahwa anak jalanan yang dirujuk masih memiliki kepercayaan, pengetahuan, sikap dan nilai-nilai jalanan yang menyulitkan penyesuaian dirinya di panti sosial asuhan anak. Kendala dalam faktor pemungkin meliputi ketidakterjangkauan sarana dan prasarana pendidikan (karena harus menunggu tahun ajaran baru) dan kebijakan lembaga yang tertuang dalam mekanisme kerja (baik rumah singgah maupun panti sosial asuhan anak. Kendala dalam faktor penguat adalah kurangnya dukungan teman sebaya, pekerja sosial rumah singgah dan panti sosial asuhan anak.
Pelaksanaan rujukan yang tidak sempurna dan kendala-kendalanya memiliki kontribusi terhadap kasus kaburnya anak jalanan tersebut dari panti sosial asuhan anak., sehingga perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang didasarkan pada perspektif rehabilitatif. Pelaksanaan rujukan pada hakekatnya merupakan upaya membekali anak jalanan dengan pendidikan nilai-nilai dan pekerjaan sehingga mempunyai alternatif pemecahan masalah atas keterlantarannya di jalan. Hal ini perlu dilakukan dengan menggabungkan mekanisme hubungan antar lembaga, standar praktek terbaik ("hest practice standard') dalam rujukan, dan permasalahan-permasalahan transisi kehidupan yang dihadapi oleh anak jalanan atas pilihannya untuk dirujuk ke panti.
Secara kongkret, pelaksanaan rujukan perlu didasarkan pada evaluasi bersama antara pekerja sosial rumah singgah dan klien untuk mencapai pemahaman bersama tentang perlunya rujukan kepada lembaga penerima rujukan. Untuk memperoleh lembaga penerima rujukan diperlukan penyeleksian terhadap beragam alternatif lembaga penerima rujukan dan pekerja sosial perlu memberikan informasi yang sejelas-jelasnya tentang kesesuaian lembaga dengan kebutuhan dan permasalahan klien/anak jalanan. Jika ternyata pilihan klien/anak jalanan jatuh pada panti sosial asuhan anak, pekerja sosial rumah singgah perlu melakukan kontak terhadap lembaga tersebut bersama-sama dengan klien untuk memastikan kesesuaiannya dengan klien dan berdiskusi dengan pekerja sosial panti sosial asuhan anak (untuk memperhitungkan permasalahan transisi kehidupan yang dialami klien pada masa tinggalnya di panti). Setelah klien tinggal di panti sosial asuhan anak, perlu dilakukan tindak lanjut pekerja sosial rumah singgah untuk melakukan pengecekan terhadap penyesuaikan dan pemanfaatan pelayanan panti sosial asuhan anak oleh klien (anak jalanan). Pihak panti sosial asuhan anak perlu untuk "sharing" informasi dan menjalin komunikasi terbuka dengan rumah singgah demi kelangsungan hidup dan perkembangan anak binaannya."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T4469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah menginventarisasi faktor adanya anak jalanan (anjal) dan mengidentifikasi bentuk penanganannya melalui pendidikan etika. Metodenya survei, teknik pengumpulan data dengan angket dan wawancara terbatas. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan adanya anak jalanan adalah faktor ekonomi dan pendidikan orang tua yang rendah, pekerjaannya sebagai pengamen, kuli bangunan, tukang becak dan pekerja serabutan. Sekarang, anak jalanan ada yang bekerja di persewaan terop, mengantarkan makanan itik, mengamen di kampung dan di bus. Penghasilan sekitar Rp 20.000,- per hari untuk kebutuhan sendiri, seperti: biaya main playstation, membeli rokok, membeli miras, dan makan. Penanganan dengan pengarahan, mengisi angket. Hasilnya 100% anjal setuju melakukan etika yang baik misalnya menjaga kesehatan, etika waktu mengamen, waktu di jalan, waktu di tempat kerja, dan yang berkaitan dengan agama menanamkan kepercayaan diri menghindari perilaku jahat, mencuri, menyakiti orang lain, dan berkelahi."
JPUT 16:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1981
S7029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maydian Werdiastuti
"Pendidikan yang diberikan kepada anak jalanan merupakan pendidikan non formal yang diselenggarakan secara terorganisasi. Pendidikan tersebut membekali anak dengan pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan ini penting diberikan, karena untuk menambah wawasan berpikir anak-anak jalanan yang masih bersekolah dan membantu pengembangan intelektual anak-anak jalanan yang terpaksa putus sekolah. Namun demikian, timbul suatu permasalahan "apakah kebutuhan pendidikan yang dirasakan oleh anak-anak jalanan tersebut dapat terpenuhi melalui program pendidikan jalanan?" Untuk dapat menjawab permasalahan tersebut diperlukan suatu penelitian yang mendalam. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kebutuhan pendidikan yang dirasakan oleh anak jalanan terutama yang berkaitan dengan materi pelajaran dan metode belajar. Penelitian ini bersifat kualitatif yang berupaya mendiskripsikan kebutuhan pendidikan anak jalanan putus sekolah, khususnya anak jalanan yang bekerja sebagai pengamen. Penelitian dilakukan di Yayasan Mitra Masyarakat Kota yang berlokasi di daerah Cipinang Kebembem, Jakarta Timur.
Hasil penelitian tersebut adalah:
1. Sasaran penelitian membutuhkan materi pelajaran pengalaman materi berhitung, pendidikan agama, informasi cara menabung di Bank (Aspek Kognitif); materi pendidikan olahraga bela diri (Aspek Afektif); dan pengembangan keterampilan bermain musik, menyanyi, menggambar (Aspek Psikomotor).
2. Sasaran penelitian menginginkan materi pelajaran diberikan dengan menggunakan metode belajar simulasi dan karyawisata.
3. Sasaran penelitian membutuhkan pembimbing yang memiliki kualifikasi di bidangnya, terutama pendidikan agama dan keterampilan menggambar. Mereka juga membutuhkan sarana belajar berupa meja, alat dan bahan keterampilan yang relatif murah dan mudah diperoleh, serta pengadaan perpustakaan. Suasana belajar yang tenang sangat membutuhkan agar konsentrasi belajar mereka tidak pecah.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah program pendidikan jalanan belum dapat memenuhi kebutuhan pendidikan anak jalanan, karena penyelenggaraannya belum sepenuhnya dapat ditunjang oleh komponen-komponen pendidikan yang dapat mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan demikian, rekomendasi yang dapat diusulkan adalah (1) materi pelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan daya tangkap anak; (2) metode belajar harus lebih banyak unsur bermain; (3) peningkatan kerjasama dengan organisasi dan pergauluan tinggi; (4) melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan pendidikan anak jalanan oleh orang-orang atau lembaga-lembaga yang berminat melakukannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T9917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara R.P. Ajisuksmo
"Akibat kemiskinan orang tua, anak harus berada di jalan atau bekerja untuk ikut membantu menunjang ekonomi keluarga. Sebagai konsekuensi, anak harus meninggalkan bangku sekolah. Padahal, menurut pasal 28 dari Konvensi Hak Anak (KHA) pendidikan merupakan salah satu hak anak yang harus dipenuhi, dan negara wajib untuk memfasilitasi pemenuhan hak tersebut melalui penyelenggaraan program pendidikan dasar wajib bagi semua anak tanpa kecuali secara cuma cuma. Pendidikan luar sekolah merupakan program pendidikan alternatif, yang ditujukan agar anak jalanan dan pekerja anak tetap dapat memenuhi hak mereka akan pendidikan. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam merancang dan melaksanakan program pendidikan luar sekolah bagi anak yang putus sekolah, seperti anak jalanan dan pekerja anak. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan bagi para tutor yang mendampingi pekerja anak dan anak jalanan melalui program pendidikan luar sekolah yang dilaksanakan. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, dilakukan FGD dan wawancara mendalam kepada pendiri, staf dan pengurus LSM penyelenggara program pendidikan luar sekolah bagi anak jalanan dan pekerja anak, para tutor yang mendampingi kegiatan belajar anak, dan anak jalanan serta pekerja anak yang mendapat manfaat langsung dari program pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh LSM.

Due to poverty, children have to be on the street or involve in child labour to support the families? economy to survive. As a consequence, children have to drop their school activities out. Refering to article 28 of the Convention of The Rights of The Children (CRC) children have the right to education and the states party recognizes to achieving this right by providing primary education compulsory and available free on the basis to equal opportunity. Non formal education is an alternative education for street children and working children, intended for them to fulfill their right to education. The aim of this study is to identify important factors that are essential for designing and implementing educational program for out-of school children, such as street children and working children. In addition, this study is intended to identify training needs for tutors who facilitate street children and working children in their non formal education program. In order to achieve the research objectives, series of FGDs and in depth interviews with staff of NGO working with out-of school children, tutors who facilitate children?s learning processes, and street children and working children as the beneficiaries of the non-formal education program implemented by the NGO."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Syamsul Haling
"Abstrak
Anak jalanan bagaimanapun telah menjadi fenomena yang menuntut perhatian semua pihak. Adanya hal tersebut penelitian ini mengangkat permasalahan, yaitu: Pertama, Bagaimanakah wujud dan kualifikasi pelanggaran HAM anak bidang pendidikan, Kedua, Bagaimanakah upaya dan perlindungan hak Asasi Anak jalanan dalam bidang pendidikan. Metode Kajian yaitu Metode yuridis-normatif dengan cara mengkaji perundang-undangan nasional dan konvensi Internasional yang berhubungan dengan hak asasi anak dalam bidang pendidikan. Hasil Penelitian menunjukkan wujud pelanggaran hak asasi anak jalanan dalam bidang pendidikan merupakan tindakan pengabaian oleh pemerintah dan termasuk kategori violence by omission yang dapat dipertanggung jawabkan secara yuridis kepada pemerintah sebagai pertanggungjawaban dalam bidang hukum.
"
Depok: Badan Penerbit FHUI, 2018
340 JHP 48:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>