Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145045 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Irwan Mangatur Victor
"Dalam operasi industri migas lepas pantai instalasi pipa bawah laut digunakan sebagai moda transportasi untuk memindahkan produk migas dari satu tempat ke tempat lainnya, operasi pipa bawah laut tersebut tidak lepas dari bahaya dan resiko yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Mayoritas kegagalan pipa bawah laut terjadi disebabkan karena kegagalan dalam mengenali bahaya dan tidak adanya mitigasi bahaya yang tepat.
Kegagalan tersebut dapat dicegah melalui suatu metode manajemen risiko keselamatan dan salah satu tahapan dari manajemen risiko tersebut adalah penilaian risiko. Pipa memiliki kerentanan dalam mengalami kerusakan yang dapat mengakibatkan berbagai insiden keselamatan yang berdampak pada keselamatan manusia, pencemaran lingkungan, serta bisnis perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian risiko pipa bawah laut 20 inchi yang berlokasi di perairan Kalimantan Timur milik PT.X
pada fase operasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang didapatkan dari dokumen PT. X. Metodologi penilaian risiko pipeline (DNV-RP-F107) digunakan untuk mengidentifikasi risiko. Dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, didapatkan bahwa penilaian Risiko pada Pipa utama 20” penyalur MIGAS PT X telah dilakukan pada skenario kejatuhan dan terseret jangkar, kebocoran pipa, dan kapal tenggelam dengan hasil penelitian menunjukan risiko yang masih bisa diterima (acceptable/minor risk). Mitigasi yang telah dilakukan oleh PT X
dalam mengoperasikan pipa 20” untuk terus dipertahankan agar risiko pada ketiga skenario yang diteliti dapat terus terkontrol dan berada pada tingkat risiko yangrendah/dapat diterima.

In offshore oil and gas industry operations, underwater pipeline installations are used as
transportation to move oil and gas products from one place to another, the underwater
pipeline operation cannot be separated from the dangers and risks that can be caused by
various factors. Most subsea pipeline failures occur due to failure to recognize hazards
and the absence of proper hazard mitigation. These failures can be prevented through a
safety risk management method and one of the stages of risk management is risk
assessment. Pipes have a vulnerability to damage that can result in various safety
incidents that have an impact on human safety, environmental pollution, as well as the
company's business. This study aims to conduct a risk assessment of the 20-inch
submarine pipeline located in the waters of East Kalimantan belonging to PT.X in the
operation phase. This research is a quantitative research using secondary data obtained
from PT. X. A pipeline risk assessment methodology (DNV-RP-F107) will be used to
identify risks. From the results of the analysis carried out in this study, it was found that
the Risk assessment of the 20” main pipeline for oil and gas distributor PT X had been
carried out in the scenarios of falling and being dragged by anchors, pipe leaks, and
sinking ships with the results of the study showing acceptable risks. The mitigation that
has been carried out by PT X in operating the 20” pipe is to be maintained so that the
risks in the three scenarios studied can be controlled and are at a low/acceptable level of
risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bustanul Arifin
"Lapangan Lima yang merupakan bagian dari Laut Jawa berupaya untuk terus mempertahankan produksi minyak salah satunya dengan cara memperbaiki fasilitas pipa penyalur. Pipa penyalur yang saat ini terpasang kondisinya sudah pernah bocor dan telah dipasang clamp untuk menutup sementara titik yang bocor. Sebagai solusi permanen akan dipasang pipa penyalur baru yang menghubungkan anjungan LLB menuju anjungan LPRO (Lima Process). Ada beberapa pilihan jalur yang bisa dipilih untuk memasang pipa penyalur.
Naskah tesis ini membahas analisis pemilihan jalur pipa penyalur dengan pertimbangan hidrolik, efek penurunan permukaan, dan keekonomian. Parameter yang digunakan adalah nilai tekanan pengiriman, total penurunan, laju penurunan, IRR, NPV, dan payback period. Dari hasil penelitian, pipa penyalur dengan jalur LLB-LPRO mempunyai tekanan pengiriman paling rendah sebesar 51 psig, dengan parameter ekonomi yang memenuhi kelayakan yaitu NPV 72,67, IRR 115,7%, dan payback period 2,55 tahun. Dari total penurunan dan laju penurunan untuk anjungan LPRO juga masih masih aman untuk dilewati pipeline baru, karena total penurunan saat ini sampai dengan 10 tahun ke depan belum mencapai 56,48%.

Lima field as part of Offshore North West Java strives to continue to maintain oil production by improving pipeline facilities. Pipeline that is currently installed has been leaked and has been being installed clamp to cover the temporary leak point. As a permanent solution will be installed a new pipeline connecting the LLB platform to LPRO (Lima Process). There are several choices of route to choose from to install the pipeline.
This thesis discusses the proposed analysis of pipeline route selection with hydraulic considerations, subsidence effect, and economic analysis. The parameter used is the value of back pressure, subsidence value, subsidence rate, IRR, NPV, and payback period. The riset shown that pipeline with route LLB-LPRO have the lowest back pressure, with economic parameters that meet the feasibility : NPV 72.67, IRR 115.7%, dan payback period 2.55 years. Subsidence value and subsidence rate of LPRO platform shown that this platform still safe to be passed new pipeline, because the current subsidence up to the next 10 years has not reached 56.48%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahrain Munir
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko pipa bawah laut milik PT. AZ yang terdampak proyek reklamasi kilang PT. XY berlokasi di perairan Jawa Barat. Menggunakan penilaian risiko proteksi pipa bawah laut DNVGL-RP-F107, penelitian memperhatikan Skenario Bahaya Besar yang teridentifikasi, yaitu: kejatuhan jangkar (dropped anchor) dan pengerukan tanah (soil excavation). Objek penelitian difokuskan pada pipa bawah laut berdiameter 12” dari GG A ke OPF (Onshore Processing Facilities) dalam kondisi terkubur dengan tingkat kedalaman 2 meter dari KP 24,6 ke KP 34,713 dekat area Reklamasi kilang seluas 280 Ha. Penelitian menggunakan data sekunder yang melingkupi karakteristik dan properti pipa bawah laut, karakteristik kapal serta jangkar yang melintas, dan aktivitas pengerukan tanah. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif analitik yang mengutamakan indepth-analysis. Hasil penelitian menunjukkan konsekuensi dropped anchor mendapat level kerusakan pipa D1, yang artinya tidak diperlukan tambahan safeguard untuk menurunkan residual risk. Untuk penilaian risiko soil excavation nilai initial risk yang dihasilkan adalah 9 (medium) dengan tingkat kerusakan D3 sehingga direkomendasikan safeguard tambahan untuk menurunkan residual risk menjadi Tolerable (ALARP). Beberapa saran ditambahkan untuk menjamin keselamatan operasi pasca proyek.

This study aims to analyze the risk on subsea pipeline of PT. AZ affected by the PT. XY refinery reclamation project located on West Java Coastal. Using the DNVGL-RP-F107 subsea pipeline protection risk assessment, the study pays attention to the identified Major Accident Event, i.e., dropped anchor and soil excavation. The object of this research is focused on the 12” diameter subsea pipeline from GG A to OPF (Onshore Processing Facilities) with 2 meters burial depth from KP 24.6 to KP 34,713 near the 280 Ha refinery vii Universitas Indonesia reclamation area. This study uses secondary data covering the characteristics and properties of the subsea pipeline, the passage ships/tugboat and deployed anchors, and the soil excavation activity. The approach used is quantitative descriptive analytic which prioritizes in-depth analysis. The results shows that the consequence of dropped anchor is with pipe damage level of D1 which means that no additional safeguard is needed to further reduce the residual risk. On soil excavation risk assessment, the initial risk value generated is 9 (medium) with pipe damage level of D3, therefore some additional safeguards recommended so that the residual risk becoming Tolerable (ALARP). Some additional advises are provided to ensure post-project operational safety."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz
"Kajian temuan dan muatan bangkai kapal karam hasil pengangkatan di situs arkeologi bawah air di perairan laut Jawa, Cirebon merupakan potensi awal untuk mendirikan sebuah museum arkeologi bawah air di Indonesia yang bertujuan memanfaatkan hasil budaya material yang dikembangkan dan dihadirkan kedalam tema museum tetap atau secara jangka panjang. Museum memiliki peran strategis sebagai ruang edukasi, komunikasi dan publikasi dari berbagai sumber ilmu pengetahuan yang dimiliki.
Melalui hasil temuan budaya material situs bangkai kapal karam Nan Han Cargo di Cirebon kemudian dilakukan studi komparasi berbagai penerapan konsep pameran museum-museum arkeologi bawah air yang telah diterapkan berbagai negara, salah satunya Southeast Asia Experiental Maritime Museum di Singapura. Melalui hasil komparasi tersebut kemudian dapat diperoleh desain dan program tema museum untuk diterapkan dalam konsep museum arkeologi bawah air Indonesia dalam sudut pandang New Museology.

The study of the findings and ladings of shipwreck at underwater archaeological site in the Waters of Java, Cirebon is the early potential to create an underwater archaeological museum in Indonesia. The museum aims to utilize material culture which is developed and presented in long term themes at the museum. Museum has strategic role as an education, communication and publication space from various knowledge.
This is a comparison study between the material culture of Nan Han Cargo shipwreck site and various concepts of underwater archaeological museum applied some countries, one of them is Southeast Asia Experiental Maritime Museum in Singapore. Result of the study, through the comparison study, obtains the design and program for the museum theme to be applied at the underwater archaological museum in New Museology perspective."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1994
S28219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiandra Aisyah Dwi Septiani
"Radionuklida 210Po merupakan salah satu keturunan dari deret radioaktif uranium-238 yang keberadaanya dapat ditemukan di lingkungan secara alami dengan konsentrasi yang cukup besar. Dalam lingkungan laut, radionuklida ini menjadi salah satu penyumbang masuknya zat radioaktif ke dalam biota laut yang kemudian masuk ke tubuh manusia melalui konsumsi makanan laut. Dalam penelitian ini dilakukan studi mengenai aktivitas konsentrasi 210Po pada sampel biota laut pada Pantai Utara Laut Jawa. Analisis 210Po dilakukan terhadap enam belas sampel yang terdiri atas dua jenis biota laut, yaitu moluska dan ikan laut dimana sampel-sampel ini diperoleh dari Pasar Ikan Muara Angke, Jakarta. Analisis 210Po pada daging sampel yang tidak dilakukan proses pemasakan menunjukkan rentang nilai rentang antara 44,47 hingga 331,31 Bq.Kg-1, dengan kelompok bivalvia memiliki nilai yang lebih tinggi daripada aktivitas 210Po pada sampel ikan. Selain itu, analisis 210Po juga dilakukan pada daging sampel yang telah dilakukakan proses pemasakan. Adanya proses pemasakan menyebabkan aktivitas 210Po mengalami penurunan sebesar 25% sampai dengan 48%. Penentuan dosis radiasi dari enam belas sampel berkisar antara 0,75 hingga 11,75 Bq untuk dosis asupan harian dan 0,33 sampai 5,14 mSv/tahun untuk dosis efektif tahunan. Hasil ini menunjukkan bahwa keenam belas sampel biota laut masih tergolong aman untuk dikonsumsi oleh manusia.

Radionuclide 210Po is one of the progenies of the uranium-238 radioactive series, whose presence can be found in the natural environment in large enough concentrations. In the marine environment, this radionuclide contributes to the entry of radioactive substances into marine biota, which then enter the human body through seafood consumption. This study was conducted on the determination of the activity of 210Po concentration in marine biota on the North Coast of the Java Sea. Analysis of 210Po was carried out on mollusks and fishes. These samples were obtained from the Muara Angke Fish Market, Jakarta. The samples were analyzed through a digestion process using concentrated HNO3, following the measured for the activity of 210Po plated in silver disks using an Alpha Spectrometer by measuring the plated silver disk. The results of the 210Po analysis on the uncooked showed a range between 44.47 to 331.31 Bq.Kg-1, with the bivalves group having a higher value than the fish samples. In addition, the 210Po analysis was also carried out on the sample meat that had been cooked. The cooking process causes the activity of 210Po to decrease by 25% to 48% of those activity in uncooked food. Daily intake activity of 210Po of the sixteen uncooked samples ranged from 0.75 to 11.75 Bq whereas committed effective dose of 210Po of the sixteen uncooked samples ranged from 0.33 to 5.14 mSv.y-1. These results indicating the seafood are safe for human consumption."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perairan pesisir laut Probolinggo, Jawa Timur merupakan perairan yang direncanakan untuk kepentingan budidaya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian kualitas perairan di kawasan budidaya desa Randutata, Kalibuntu, dan Gending yang telah dilakukan pada bulan Maret 2012. Parameter mikrobiologi yang dianalisis adalah kepadatan total bakteri koli, bakteri E. Coli, bakteri pathogen, bakteri heterotrofik, bakteri halotoleran, bakteri pengurai fosfat, nitrat dan ammonia, dan total sel. Analisis total bakteri koli dan E. Coli menggunakan metode filtrasi; identifikasi bakteri pathogen menggunakan uji biokimia; analisis kepadatan bakteri heterotrofik dan halotoleran, pengurai fosfat, nitrat dan ammonia menggunakan metode tuang; analisis total sel menggunakan Acridine Orange Epifluorescence Microscopy. Walaupun ditemukan bakteri pathogen Vibrio sp. dan Salmonella sp. yang berbahaya, namun perairan laut dan tambak didominasi oleh bakteri yang tidak berbahaya, yaitu Proteus sp. dan Aeromonas sp. Kepadatan bakteri heterotrofik dan , bakteri pengurai fosfat, nitrat dan ammonia tinggi baik di perairan maupun di sedimen tambak yang menyebabkan nutrisi lingkungannya memenuhi standar untuk kehidupan biota laut."
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Fahmi Sormin
"ABSTRAK
Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) Jembatan dan ACSE-24 tentang Konstruksi Desain Tahan Banjir disebutkan bahwa ada pengaruh gerusan pada desain jembatan, namun tidak ada langkah yang jelas untuk menghitungnya. Penelitian ini akan membahas langkah-langkah untuk menghitung gerusan yang terjadi disekitar pondasi menggunakan metode California State University (CSU) dan bagaimana pengaruhnya terhadap beban hidrodinamik yang terjadi pada pondasi menggunakan persamaan kekekalan momentum dan hukum kekekalan massa. Penelitian ini menggunakan alat bantu aplikasi SAP2000 untuk mengetahui besarnya lendutan yang terjadi dan membandingkannya dengan lendutan ijin sehingga tidak terjadi keruntuhan pada struktur pondasi jembatan. Variabel yang diuji dalam penelitian ini meliputi kepadatan, jumlah kurva, periode ulang, durasi hujan, koefisien Manning, dan ketinggian inflow. Data variabel divariasikan untuk mengetahui variabel mana yang paling sensitif terhadap gerusan dan defleksi yang terjadi dengan melakukan analisis sensitivitas menggunakan metode korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pembesaran bidang kontak gaya kerja sehingga perlu diperhitungkan debit kritis yang mengakibatkan defleksi maksimum yang terjadi pada pondasi.
ABSTRACT
In the Indonesian National Standard (SNI) for Bridges and ACSE-24 concerning Flood Resistant Design Construction, it is stated that there is an effect of scour on the bridge design, but there are no clear steps to calculate it. This study will discuss the steps to calculate the scour that occurs around the foundation using the California State University (CSU) method and how it affects the hydrodynamic load that occurs on the foundation using the conservation of momentum equation and the law of conservation of mass. This study uses the SAP2000 application tool to determine the magnitude of the deflection that occurs and compare it with the allowable deflection so that there is no collapse of the bridge foundation structure. The variables tested in this study include density, number of curves, return period, rain duration, Manning coefficient, and inflow height. Variable data were varied to determine which variables were most sensitive to scour and deflection that occurred by performing sensitivity analysis using the Pearson correlation method. The results show that there is an enlargement of the contact area of ​​the working force so that it is necessary to calculate the critical discharge resulting in the maximum deflection that occurs in the foundation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>