Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94585 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Lidya Namora
"Di Indonesia laporan mengenai keparahan karies gigi berdasarkan indeks def-t/DMFT dan indeks pufa/PUFA masih langka. Tujuan penelitian ini diketahuinya tingkat keparahan karies gigi pada murid sekolah dasar di daerah tertinggal dan perkotaan. Penelitian ini adalah survey deskriptif.
Hasil penelitian status keparahan karies gigi di daerah perkotaan menurut indeks def-t 3,38, indeks DMF-T 0,54, indeks pufa 0,83, indeks PUFA 0,07, rasio pufa 28,6%. Status keparahan karies gigi di daerah tertinggal menurut indeks pufa 1,63 dan indeks PUFA 0,4. Indeks def-t/DMF-T berkaitan dengan pencegahan karies gigi. Indeks pufa/PUFA berkaitan dengan pelayanan kesehatan.

In Indonesia research about caries severity in accordance to dmft and pufa index is infrequent. The purpose is knowing level of caries severity between rural and urban area. This study is using descriptive survey studies as methode. Caries severity status in elementary school students in urban area according to deft index is 3.38, DMFT index 0,54, pufa index 0.83, PUFA index 0,07, Pufa Ratio 28,6%.
Caries severity status in elementary school students in rural area according to pufa index is 1,63 and PUFA index 0,4. def-t/DMF-T index is related to caries prevention strategy. Pufa/PUFA index is related to health service.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Mila Sari
"Tesis ini menjelaskan implementasi Permendes PDTT nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa terkait stunting di Desa Tompe Kabupaten Donggala tahun 2019 secara evaluasi formatif dan sumatif. Penelitian non-eksperimental metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan cross sectional. Hasil penelitian menujukkan Implementasi PermendesPDTT Nomor 16 Tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa terkait stunting dalam hal input, proses, dan outputnya belum efektif dan efisien. Intervensi stunting yang dilakukan juga sesuai pedoman serta masih banyak terdapat hambatan. Oleh karena itu, harus melibatkan partisipasi aktif dari seluruh komponen dan lapisan masyarakat desa serta perlunya sosialisasi terhadap peraturan tentang dana desa dan pedoman stunting.

This thesis explains the implementation of ministrial regulation No.16/PermendesPDTT/2018 concerning the priority of using village funds related to stunting in Tompe Village, Donggala District in 2019 through formative and summative evaluation. This non-experimental research is a qualitative method with a cross-sectional and case study approach. The results of this study showed that the implementation of ministrial regulation No.16/PermendesPDTT/ 2018 concerning the priority of using village funds related to stunting in terms of inputs, processes and, outputs are not yet effective and efficient. Stunting interventions are also carried out according to the guidelines and there are still many obstacles. Therefore, it must involve the active participation of all components and levels of village society as well as the need to socialize the regulations on village funds and stunting guidelines."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Apriani
"Program Pemberantasan TB Paru bertujuan untuk memutuskan rantai penularan penyakit TB Paru. Salah satu upaya dalam pemutusan rantai penularan adalah menemukan dan mengobati penderita BTA (+) sampai sembuh, dengan menggunakan obat yang adekuat dan dilakukan pengawasan selama penderita minum obat.
Kegiatan pemberantasan TB Paru dengan strategi DOTS di Kabupaten Donggala telah dilaksanakan sejak tahun 1995, tetapi penderita baru tetap ditemukan dan dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat disebabkan adanya kesadaran masyarakat untuk mencari pengobatan atau memang dimasyarakat TB Paru masih banyak ditemukan.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB Paru di Kabupaten Donggala. Jenis disain yang digunakan adalah kasus kontrol dengan menggunakan 2 jenis kontrol. Kasus adalah penderita TB Paru BTA (+), kontrol-1 yang merupakan kontrol yang berasal dari sarana pelayanan kesehatan yaitu adalah tersangka TB Paru dengan hasil pemeriksaan BTA (-) dan tidak diobati dengan obat anti tuberkulosis serta pada saat wawancara tidak sedang menderita batuk 3 minggu atau lebih dan kontrol-2 berasal dari masyarakat yaitu tetangga kasus dengan criteria tidak sedang menderita batuk 3 minggu atau lebih. Jumlah sampel yang diwawancarai sebanyak 270 kasus dan 540 kontrol.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB Paru pada kasus dan kontrol-1 adalah umur, adanya sumber penular, cahaya matahari dalam rumah, kepadatan penghuni rumah, interaksi antara sumber penular dan cahaya matahari dalam rumah, dan sumber penular tidak berobat.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB Paru pada kasus dan kontrol-2 adalah jenis kelamin, status vaksinasi BCG, keeratan kontak, lama kontak, sumber penular tidak berobat dan kepadatan penghuni rumah.
Dari basil penelitian ditemukan bahwa adanya kontak dengan penderita TB yang tidak berobat merupakan faktor risiko yang erat hubungannya dengan kejadian TB, sehingga disarankan untuk meningkatkan penemuan dan pengobatan penderita sedini mungkin hingga penderita sembuh dan dilakukan penyuluhan secara terus menerus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar segera mencari pengobatan.

The objective of Pulmonary Tuberculosis Control Programme is to reduce TB transmission. In order to reduce the transmission, the first priority is to decrease the risk of infection by case finding, treatment and cure of AFB (+) tuberculosis patients with adequate regimens and proper supervision during the treatment.
TB Control Programme activities with DOTS strategy in Donggala District has been implemented since 1995. Due to the increasing of case finding of new AFB (+) patients, tuberculosis still remain as public health problem. This is caused by the awareness of community to get the treatment or the existence of Pulmonary Tuberculosis in the community.
The research aim is to identify the related factors to Pulmonary Tuberculosis in Donggala District. The case-control method had been used with two different controls. The case is the new AFB (+) tuberculosis patients while the first control is the TB suspect with the result of the examination is negative as facilities based control and the second is the neighbor of cases as community based control. Both controls were not coughing for last 3 weeks at the time of the interview. 270 cases and 540 control had been interviewed as the respondents.
The result of the research reveals that related factors to Pulmonary Tuberculosis with facilities based control are age, source of infection, house lighting, house density, interaction of house lighting and source of infection, and the source of infection who were not treated.
Related factors to the incidence of Pulmonary Tuberculosis with community based control are sex, BCG vaccination status, contact closeness, duration of contact, the source of infection who were not treated and house density.
Based on the result of the study, it is identified that a contact with TB patients who were not treated is the risk factor that closely relates to the Tuberculosis. Therefore, it is recommended to improve the case finding, early treatment and cure the patients. In addition, it is necessary to provide continuous health education in order to improve the awareness of community to seek the treatment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Antibacterial potency of some seaweed against Escherichia coli has been known. The aim of this reserach is to know the species of seaweeds from Bayah beach Lebak Banten which may be used as antibacterial against Escherichia coli....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Diah Kusumawardhani
"Skripsi ini membahas tentang sebaran rumput laut berdasarkan faktor fisik dan alaminya dan juga wilayah intensitas budidaya rumput laut di pantai karst Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menujukan bahwa secara potensial terdapat tiga tingkat potensial sebaran rumput laut di daerah penelitian yaitu tingkat potensial sedang, rendah dan tidak potensial. Sedangkan secara aktual rumput laut ditemukan di seluruh daerah penelitian kecuali di perairan pantai Baron. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa secara umum tingkat intensitas budidaya rumput laut di Kabupaten Gunungkidul masih rendah.

Focus of this study in about seaweed scattered not only base on physical factors but also its natural scattered and the intensity area of seaweed culture. This is a descriptive research which uses spatial and descriptive analysis. There are three level of potential area base on physical factors. Seaweed naturally scattered almost in all beach karst in Gunungkidul except in Baron beach. This research also gives information that seaweed culture intensity in Kabupaten Gunungkidul under the standard."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34175
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Dhewani Mirah Sjafrie
"ABSTRAK
Gracilaria merupakan salah satu agarofit yang menjadi komoditi ekspor hasil laut Indonesia. Hidup tersebar di daerah litoral dan sublitoral, dijumpai hampir di seluruh perairan laut Indonesia. Gracilaria dapat hidup di perairan yang tenang dengan substrat lumpur, kisaran salinitas 5-43 permil dan pH 6-9.
Percobaan penanaman berlangsung selama 8 minggu dari tanggal 8 Maret-30 April 1985 di tambak di desa Suwung, kelurahan Sesetan, kecamatan Denpasar Selatan, Bali. G. gigas ditanam pada 2 buah rak bambu, masing-masing berukuran 2,5 x 2 m dengan kedalaman 7 cm dan 75 cm.
Biota-biota yang terdapat di dalam jaringan yang dipasang di sekeliling rak penanaman antara lain: ikan mujair (Sarotherodon mossambica), kepiting (Scylla sp.), rajungan (Portunus sp.), ular kadut (Acrochordus granulatus). Suhu udara rata-rata harian berkisar antara 26,5-29,5 derajat celcius, suhu air di permuakan 28,5-33 derajat celcius, suhu air di dasar 28,5-32 derajat celcius, salinitas 15-29 permil, pH 6,5-7,5 dan kecerahan 45-90 cm.
G. gigas dapat ditanam di alam tambak, kecepatan pertumbuhan rata-rata per hari pada rak permukaan 3,29 % dengan tingkat kerusakan 10,63 %, sedangkan pada rak dasar 2,05% dengan tingkat kerusakan 37,50 %. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar pemanenan dilakukan pada minggu ketiga, sehingga didapatkan hasil yang optimal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Qisthi Sugiarto
"Rumput laut merupakan sumber daya hayati laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai budidaya. Kecamatan Sumur adalah satu-satunya tempat yang membudidayakan rumput laut di Kabupaten Pandeglang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi Wilayah Budidaya Rumput Laut dan pengaruhnya terhadap peningkatan pendapatan penduduk di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan survei (wawancara). Karakteristik wilayah budidaya rumput laut yang jumlah produksinya tinggi di Kecamatan Sumur adalah wilayah yang memiliki keterlindungan perairan, jumlah tenaga kerja banyak, jarak yang dekat dengan jalan, dan modal yang besar dibandingkan dengan metode budidaya dan pemasaran. Rata-rata petani rumput laut mendapatkan peningkatan pendapatan sekitar dua hingga delapan kali lipat dari pekerjaan sebelumnya.

Seaweed is a marine biological resources that have a high economic value that has great potential to be developed as a cultivation. Kecamatan Sumur is the only place that cultivating seaweed in Kabupaten Pandeglang. The purpose of this research is to provide information on seaweed farming region and its influence on increasing income residents in the Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Methods of this research is descriptive analysis methods and survey (interview). Result of this research is the characteristic of cultivation region of seaweed with high production has a protected waters, has a lot of labor, easy accessibility, has the ability to big budget as compared of cultivation method and marketing. An average of seaweed farmers get increased revenue about two up to eight fold from the previous job. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S975
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Palmawati Tahir
"Ada dua tata hubungan yang harus dipelihara oleh umat Islam yaitu hablum minallah wa hablum minannas (Q.s. 3:1 1 2). Kedua hubungan ini harus berjalan secara serentak dan simultan. Zakat bagi orang Islam adalah untuk melaksanakan tugas ekonomi dan moral. Dalam bidang ekonomi, zakat menghindarkan penumpukan kekayaan. Dalam bidang sosial, zakat adalah pelaksanaan tanggung jawab orang kaya untuk mengurangi kemiskinan. Sedangkan dalam bidang moral zakat menunaikan harta kekayaan yang dimiliki seseorang agar kekayaan itu diridhai Tuhan. Begitu besarnya perhatian Islam terhadap fakir miskin, sehingga mereka mendapat prioritas pertama dalam pembagian zakat. Demikian juga keadaannya di Negara Republik Indonesia, masalah kemiskinan merupakan masalah yang perlu ditangani, karena dalam pasal 34 UUD 1945 dinyatakan bahwa: "Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara." Pengelolaan zakat di Kabupaten Donggala masih banyak dilaksanakan secara insidentil, bahkan tanpa perencanaan dan pengarahan yang sungguh-sungguh yang secara tidak disadari dapat melemahkan konsepsi zakat itu sendiri, khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menemukan masalah yang dihadapi oleh pengelola zakat di Kabupaten Donggala dan menyarankan perbaikan sistem pengelolaannya; (2) meningkatkan pemahaman orang yang membayar zakat yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesadarannya untuk membayar zakat; (3) meningkatkan kontribusi zakat terhadap pengentasan kemiskinan di Kabupaten Donggala. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan hukum, khususnya Program Kekhususan Hukum Islam yang dikembangkan di Program Pascasarjana UI. Di samping itu diharapkan pula menjadi masukan bagi pengelola zakat di Kabupaten Donggala untuk memperbaiki sistem dan mekanisme pengelolaannya terutama hubungannya dengan pengentasaan kemiskinan.
Penelitian ini bersifat deskriptif, yang bertujuan menemukan hubungan antara dua gejala yang memberikan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada di lapangan. Oleh karena data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari undang-undang, peraturan pemerintah, dan buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah zakat dan pengentasan kemiskinan. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan Kedua Yayasan Baitul Mal, Pengurus BAZIS, Remaja Masjid, Para muzakki yang telah menunaikan zakat malnya serta pimpinan lembaga/instansi Kantor.
Pembangunan Desa, BKKBN, Dinas Sosial. Mat untuk memperoleh data primer tersebut adalah wawancara dalam bentuk tidak berstruktur atau wawancara lepas, di mana pertanyaan-pertanyaan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan. Untuk menganalisis data, digunakan metode deskriptif analitis, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai data yang diperoleh di lapangan dengan menggunakan teori-teori. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah pengelolaan zakat di Kabupaten Donggala belum berjalan sebagaimana mestinya, sehingga kontribusi zakat terhadap pengentasan kemiskinan masih kurang. Dengan demikian perlu adanya keterlibatan masyarakat dan Pemerintah Daerah."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sahur
"Keseimbangan lingkungan hidup di Tolongano karena tersedianya sistem pengaturan air (pare'), sehingga data dilaksanakan penganekaragaman dalam pemanfaatan lahan dan jenis tanaman. Keanekaragaman dalam pemanfaatan lahan disertai usah-usaha pencegahan terjadinya pengrusakan lingkungan, mendukung kestabilan dan kualitas lingkungan. Cara bertani dari Orang Bugis, tersebut, telah diambil alih oleh Orang Kaeli sebagai model pengetahuan dalam mengelola dan memanfaatkan lahan pertanian dan sumber daya lingkungan di Tolongano. Keberadaan Orang-Orang Bugis sebagai pemukim perintis, telah memberi corak lingkungan hidup di Tolongano, di mana pemanfaatan sumber daya lingkungan menjadi lebih intensif tetapi keseimbangan dan kualitas lingkungan tidak rusak (kerusakan lingkungan dapat ditekan).
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitas dan kuantitatif. Metode kualitatif menggunakan wawancara, pengamatan terlibat (partisipant observation) dan menggunakan alat bantu camera dan tape recorder. Metode kuantitatif, digunakan kuesioner. Selain itu diadakan juga pencatatan riwayat hidup beberapa responden Orang Bugis (sebagai golongan pendatang) dan golongan Orang Kaeli (sebagai golongan penduduk asli). Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara optimal tentang interaksi antara migrasi spontan Orang Bugis dengan lingkungan hutan dan lingkungan sosial di Tolongano. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>