Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11532 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Schiraldi, Glenn R.
New York : McGraw-Hill , 2009
616.85 SCH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Scott, Michael J.
London : Sage Publications, 2004
616.852 SCO c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Febry Sam
"Korps Brigade Mobil atau yang biasa disebut dengan Korbrimob di dalam Kepolisian Republik Indonesia memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar. Satuan ini bertanggung jawab untuk menanggulangi ancaman-ancaman dengan resiko tinggi seperti aksi demonstrasi massa, penanggulangan terorisme, menjinakkan bom, sampai dengan masalah penanggulangan terhadap aksi-aksi makar atau ancaman terhadap stabilitas dan keamanan negara. Anggota Brimob seringkali mendapatkan penugasan ke daerah-daerah dengan kondisi yang memiliki resiko tinggi atau daerah-daerah konflik. Hal ini tentu saja memunculkan tekanan tingkat tinggi yang bisa mengakibatkan stress bagi anggotanya. Penelitian ini adalah penelitian yang akan melihat Post Traumatic Stress Disorder PTSD terhadap anggota Brimob. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan teknik wawancara juga studi literature dalam mengumpulkan informasi terkait hal tersebut. Analisis dilakukan dengan menggunakan Teori Post Traumatic Stress Disorder PTSD, Teori Struktur Kejiwaan, Perubahan Kebudayaan, Copping Stress, dan Teori Manajemen. Sehingga dapat melihat bagaimana PTSD terjadi di anggota Brimob dan bagaimana upaya penanggulangannya.

Mobile Brigade Corp or commonly known as Korbrimob in Indonesian Police has lots of duties and responbilities. This corp has responsible for reducing the threats at high risk as if mass demonstration, terrorism combating, bomb taming, and combat to acts of treason or threats against stability and national security. Members of Brimob often get task to the areas with high risk condition or areas affected by conflict. Indeed, this brings up high rates pressure as cause stress for its members . This research will sees Post Traumatic Stress Disorder PTSD on Brimob members. This research is qualitative study which uses interview technique and literature study in collecting information. Analysis is conducted with Post Traumatic Stress Disorder PTSD theory, psychiatric structure theory, culture changing theory, stress coping theory, and management theory. So it can be saw as how PTSD happened on Brimob members and how effort to combat it."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chicester: John Wiley & Sons, 1999
616.89 POS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Sukmaningrum
"Penelitian ini berangkat dari kenyataan bahwa pekerja kemanusiaan dapat mengalami dampak psikologis akibat pekerjaannya. Para pekerja kemanusiaan tersebut dalam penelitian ini disebut pendamping adalah ujung tombak dari upaya penanganan korban kekerasan, khususnya yangg dialami perempuan dan anak-anak. Di lain pihak, perhatian dan penghargaan yang diberikan institusi maupun masyarakat terhadap apa yang mereka lakukan dirasakan kurang. lsu mengenai kesehatan mental pada para pendamping itu sendiri juga masih sering terabaikan. Padahal mcreka yang berhadapan dengan kasus kekerasan ini sangat rentan terhadap berbagai dampak psikologis, yang pada akhirnya akan mengurangi kualitas dari pelayanan mendarnpingi klien.
Dampak psikologis yang telah terlebih dahulu dikenal dalam konteks pekerjaan sebagai pendamping adalah burnout. Namun sejak awal awal tahun 90-an bcrkembang. puia konstruk lain yang dianggap lebih menggambarkan dampak hubungan antara pendamping dengan trauma yang dialami oleh kliennya, yaitu secondary traumatic stress (STS) dan vicarious trauma (VT).
Penelitian yang komprehensif menyangkut kcligu dampak psikologis yang dialami pendamping - yaitu STS, VT dan burnout - masih dirasakan kurang terutama dalam konteks pekerja kemanusiaan di Indonesia. Sementara itu, ketiga istilah tersebut masih digunakan secara tidak tepat sehingga dapat menghambat penanganannya. Oleh karel.a itu, penelitian ini hendak memahami secara lebih utuh dinamika terbentuk dan berkembangnya STS, VT maupun burnout, termasuk factor-faktor penyebab dan upaya penanganannya.
Pemahaman yang lebih utuh akan ketiga dampak psikologis ltu berusaha dicapai melalui wawancara mendalam terhadap 6 orang partisipan. Para partisipan ini dipilih melalui proses seleksi terhadap 43 orang pendamping yang berasal dari 9 institusi pendampingan anak dan perempuan korban kekerasan di Jakarta. KeA3 orang calon partisipan tersebut diminta untuk mengisi kuesioner ProQoL Rill yang mengukur tingkat STS dan burnout serta kuesioner TSI Belief Scale yang mengukur VT. Dengan cara ini diharapkan akan tcrpilih partisipan yang mcmang mcngalami dmnpak psikologi yang ingin didalami, serta memaksimalkan variasi respon di antara partisipan dengan dampak yang berbeda.
Hasil analisis terhadap rcspon ke-6 partisipan peneUtian menunjukkan bahwa STS merupakan dampak dari keterpaparan pendamping pada malcri trauma klien, khususnya kekerasan yang ekstrim. Sedangkan VT, walaupun juga merupakan dampak dari kontak dengan materi trauma, tetapi baru dirasakan pendatnping setelah jangka waktu tertentu sejalan dengan proses akumulasi sejumlah pendampingan yang ditunjukkan dengan gangguan pada sejumlah kognitif. yaitu skema safety dan skema trust. Perbedaan lain antara STS dan VT juga tarnpak dari dampak jangka panjangnya. Bila dampak STS alum menghilang setelah waktu tertentu, VT akan cenderung bertahan pada pendamping karena telah terjadi perubahan skema kognitif tentang pandangannya terhadap "dunia". Berbeda dengan STS dan VT, burnout lebih merupakan dampak yang dirasakan akihat tekanan dari kondisi pekerjaan terlentu.
Namun, faktor sltuasi pekerjaan yang rnenyebabkan burnout juga dapat memperccpat terjadinya STS dan VT, Sedangkan STS, walaupun merupakan dampak yang wajar terjadi pada seseornng pendamping ketika ada pelibatan afektif pada masalah yang dialarni kliennya, tetapi dapat terakumulasi dan akhirnya menyebabkan VT, Dampak psikologis seperti STS, VT, dan burnout menjadi sesuatu yang bisa teramalkan, mengingat karakteristik pekerjaan mereka yang kompleks. Behan kerja yang beriebihan, tugas-tugas pendarnpingan yang beragam, jumlah dan jenis kasus yang berat disertai pula oleh kurangnya kompetensi dalam menangani kasus traumatik menyebabkan dampak semacam ini mungkin sekaii terkena pada pcndamping. Pada akhirnya memang dibuluhkan penanganan yang serius dan sistematis untuk meningkatkan kesejahteraan mental para pekerja kemanusiaan di Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefano Ardu
"ABSTRACT
The goals of the present study were to evaluate, in vitro, the staining of different composite resins submitted to different common beverages, and to compare the staining effect of each of these solutions. A total of 288 specimens were randomly divided into six groups and immersed for 4 weeks in five staining solutions represented by red wine, orange juice, coke, tea and coffee or in artificial saliva as a control group. When analyzed over a black background, mean E00 values varied from 0.8 for Venus Diamond, Saremco Microhybrid and ELS in saliva and Estelite Posterior in coke to 37.6 for Filtek Supreme in red wine. When analyzed over a white background, mean ΔE00 values varied from 0.5 for Saremco Microhybrid in saliva to 51.1 for Filtek Supreme in red wine. All materials showed significant changes in color after 4 weeks of immersion in staining solutions. Significant differences were found between the tested composite resins and also between the staining solutions."
Tokyo: Springer, 2018
ODO 106:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Chiquita Pramesta
"ABSTRACT
Ada berbagai faktor yang dipengaruhi oleh kesejahteraan psikologis, seperti usia, jenis kelamin, dan pengalaman hidup. Relawan dengan tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi memiliki risiko rendah mengalami stres traumatis sekunder setelah kembali dari lokasi bencana. Skala Ryff's Well-Being Psychological dan Secondary Traumatic Stress Scale digunakan untuk mengidentifikasi kesejahteraan psikologis dan stres traumatis sekunder pada relawan yang ditugaskan setelah Tsunami di Pandeglang, Banten. Desain penelitian cross sectional digunakan, teknik sampel menggunakan total sampling yang melibatkan 32 relawan, dan analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara kesejahteraan psikologis dan stres traumatis sekunder (α = 0,001). Tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi dapat mengurangi stres traumatis sekunder (p = 18.701). Hal ini diperlukan untuk melakukan penyaringan kesejahteraan psikologis untuk mengurangi stres traumatis sekunder.

ABSTRACT
There are various factors that are influenced by psychological well-being, such as age, gender, and life experience. Volunteers with a high level of psychological well-being have a low risk of experiencing secondary traumatic stress after returning from the disaster site. The Ryff's Well-Being Psychological Scale and Secondary Traumatic Stress Scale are used to identify psychological well-being and secondary traumatic stress in volunteers assigned after the Tsunami in Pandeglang, Banten. The cross sectional research design was used, the sample technique used total sampling involving 32 volunteers, and the data analysis used chi square. The results showed that there was a significant correlation between psychological well-being and secondary traumatic stress (α = 0.001). A high level of psychological well-being can reduce secondary traumatic stress (p = 18,701). It is necessary to screen psychological well-being to reduce secondary traumatic stress."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>