Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173564 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Zulhendri
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menghitung dan menjelaskan korelasi antara
keterpahaman teks reading pada ujian nasional Bahasa Inggris paket 1 Sekolah
Menengah Atas dan keterbacaan teks serta hasil ujiannya tahun 2014 dan 2015.
Teori yang digunakan adalah teori kualitas teks (Schriver, 1989). Kualitas teks
didasarkan pada dua aspek, yakni keterbacaan dan keterpahaman. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 100 pelajar SMAN
1 Padang Panjang. Jumlah teks yang dianalisis adalah 20 teks yang terdiri atas
sebelas teks pada UN tahun 2014 dan sembilan teks pada UN tahun 2015.
Berdasarkan keterbacaan teks, ditemukan keterbacaan teks-teks pada UN Bahasa
Inggris paket 1 tahun 2014 dan 2015 adalah 37.2 dan 39.4; artinya teks-teks
tersebut berada pada tingkat sulit (dalam skala 30 ? 49) dan cocok untuk
mahasiswa. Sementara itu, keterpahaman teks-teks yang ada pada UN Bahasa
Inggris tahun 2014 dan 2015 adalah 48.1% dan 47.8%; artinya teks-teks tersebut
berada pada tingkat sedang (dalam skala 44% - 53%). Selanjutnya, keterbacaan
teks pada UN Bahasa Inggris paket 1 SMA tahun 2014 dan 2015 memiliki
korelasi yang signifikan dengan keterpahaman. Terakhir, keterpahaman teks pada
UN Bahasa Inggris tahun 2014 dan 2015 memiliki korelasi yang signifikan
dengan hasil ujiannya.

ABSTRACT
This research aimed at calculating and explaining correlation of texts
comprehensibility in the reading section of the Senior High School English
National Examinations Package 1 with text readability and the examination results
in 2014 and 2015 using the theory of text quality proposed by Schriver (1989).
The text quality is measured based on readability and comprehensibility. The
research used a quantitative method. The samples were 100 students of SMAN 1
Padang Panjang. There were 20 texts analyzed. The result showed that the texts
readability in package 1 of the Senior High School National Examination in 2014
and 2015 were 37.2 and 39.4; which means the texts were difficult (in scale 30 -
49) and suitable for university students. Meanwhile, the texts comprehensibility in
package 1 of the Senior High School National Examination in 2014 and 2015
were 48.1% and 47.8%; which means the texts were at instrumental level (in scale
44% - 53%). Furthermore, the texts readability had significant correlation with the
texts comprehensibility in Senior High School English national examination
package 1 in 2014 and 2015. Finally, there was strong correlation between text
comprehensibility of the Senior High School English National Examination and
the exam results in 2014 and 2015"
2016
T46510
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Andriana
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas keterbacaan dalam kaitannya dengan linguistik.
Tingkat keterbacaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Cloze Test.
Permasalahan linguistik siswa kelas III SD dalam memahami teks buku pelajaran
akan diungkap dengan menganalisis kelas kata hasil isian Cloze Test. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman gramatikal, semantik, dan konteks
wacana pada siswa adalah penyebab rendahnya keterbacaan teks.

ABSTRACT
This undergraduated thesis is discussed readability in relation to linguistic.
Score of readability in this study were measured by using a Cloze Test. Linguistic
problems of students in third grade primary school textbooks to understand the
text will be revealed by analyzing the word category of the completed Cloze Test.
This research is a qualitative descriptive analysis. The results showed that a lack
of understanding of the grammatical, semantic, and context of discourse are the
causes of low text readability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43507
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Settyas Tedy Andrassukma
"Salah satu PNS di Indonesia adalah Guru. Sebagai seorang PNS, guru berhak medapatkan kesejahteraan. Salah satu bentuk kesejahteraan adalah penerimaan dana pensiun. Setiap tahun ada sekitar 400 PNS yang memasuki masa pensiun di kabupaten Kebumen. Sehingga dalam 5 tahun ada sekitar 2000 PNS penerima pensiun, termasuk guru. Masalah yang terjadi, belum ada mekaninsme tentang pencairan dana pensiun yang mudah dan dapat dipantau oleh semua guru, baik guru Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Mengenah Atas (SMA). Untuk itu penulis mengadakan penelitian tentang dana pnsiun guru. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitis, pendekatan penelitian menggunakan pendekatan yuridis-normatif. Hasil penelitian, pada guru SD pencairan dana pensiun diurus UPT Dinas Pendidikan Unit Kecamatan, pengajuan berkas 15 sampai 12 bulan sebelum masa pensiun. SK pensiun dikeluarkan oleh bupati. Untuk guru SMP, pencairan dana pensiun diurus oleh TU sekolah, berkas pensiun diusulkan 15 sampai 12 bulan sebelum pensiun, SK pensiun dikeluarkan oleh bupati. Untuk guru SMA, pencairan dana pensiun diurus oleh TU sekolah, berkas pensiun diusulkan 15 sampai 12 bulan sebelum pensiun. SK pensiun dikeluarkan oleh gubernur. Baik guru SD, SMP maupun SMA, dana pensiun dapat cair antara 15 hari sampai 1 bulan sesudah tanggal pensiun.

One of the civil servants in Indonesia is a teacher. As a civil servant, a teacher has right to get prosperity. One kind of prosperity is to get the retirement fund. Every year there are about 400 civil servants who will get their retirement period in Kebumen regency so there are about 2000 civil servants who will get the retirement fund in the next 5 years including teachers. The problem is that there has been no mechanism about the retirement fund disbursement which is easy and can be monitored by all teachers whether Elementary School teachers, Junior High School teachers, or Senior High School teachers. For those reasons, the researcher held the research about teacher retirement fund. The research method which is used in this research is analytical descritive method and the research approach which is used in this research is juridical normative approach. The result of the research; for the Elementary School teachers, the retirement disbursement fund is handled by the UPT District Education Office filing files 15 until 12 months before retirement period. The desicion letter of retirement is released by the regent. For Senior High School teachers, the retirement disbursement fund is handled by the school administration and the file of retirement is proposed 15 until 12 months before the retirement period. The desicion letter of retirement is released by the governor. The retirement fund can be disbursed between 15 days to one month after the retirement date by the Elementary School teachers, Junior High School teachers, and Senior High School teachers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yoto
"Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya kesenjangan yang sangat timpang dibanding kecamatan lainnya di Kab. Indramayu terhadap partisipasi lulusan Sekolah Dasar yang melajutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama yang rendah. Mengambil lokasi di Kec. Cikedung dan Kec. Sukra, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan pengumpulan data sekunder. Dengan melibatkan informan sebagai narasumber yang terdiri dari anak yang tidak melanjutkan, orangtua anak, masyarakat, kepala sekolah, guru, pejabat Dinas Pendidikan Kab. Indramayu, penelitian ini mencoba menjawab dari akar permasalahannya. Dari hasil penelitian ditemukan, penyebab utama dari tingginya partisipasi anak yang tidak melanjutkan sekolah adalah faktor ekonomi. Adapun faktor lainnya seperti daya saing, sosial, minat, motivasi tidak signifikan sebagai penyebab utama permasalahan tersebut. Untuk masalah wawasan orangtua anak masih dapat dikategorikan memahami akan arti pentingnya pendidikan bagi anak mereka dimasa mendatang.

The research is motivated by the existence of the gap is so lame compared to other districts in the Regency of Indramayu to the participation of elementary school graduates to pursue coutinue Junior High School. The locations in the District of Cikedung and District of Sukra, this study used a qualitative approach with in-depth interviews, library research, and secondary data collection. By involving the informant as a resource that consists of children who do not continue, parents, communities, principals, teachers, officials of Education Department Regency of Indramayu, this study tries to answer the root of the problem. From the results of the study found, the main cause of the high participation of children who do not attend school is the economic factor. As for other factors such as competitiveness, social, interests, motivation is not as significant as the main cause of the problem. For insight into the problem can still be considered the child's parents will understand the importance of education for their children's future."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28970
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Kristiyanti
"Penelitian ini tentang model penyelenggaraan pendidikan inklusif bagi anak penyandang disabilitas intelektual yang dikembangkan sebagai salah satu cara untuk meniadakan eksklusi sosial atas hak pendidikan mereka.  Penelitian sebelumnya terkait eksklusi sosial di pendidikan yang dialami penyandang disabilitas intelektual lebih menjelaskan tentang penyebab terjadinya eksklusi sosial di pendidikan dan manifestasi tindakan eksklusi sosial tersebut.  Beberapa penelitian yang ada belum memunculkan atau merekomendasikan cara ataupun model pendidikan yang tepat guna meniadakan eksklusi sosial di pendidikan bagi penyandang disabilitas intelektual. Oleh karenanya, peneliti berpendapat bahwa merupakan sebuah langkah tepat bagi para stakeholders terutama pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan sebuah model penyelenggaraan pendidikan inklusi bagi anak penyandang disabilitas intelektual. Pengembangan model tersebut bertujuan agar eksklusi sosial di pendidikan bagi penyandang disabilitas intelektual dapat dikurangi atau bahkan dihapuskan.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus instrumental tunggal.  Wilayah penelitian akan dilaksanakan di DKI Jakarta sehingga data primer berasal dari para informan di lingkup dinas pendidikan DKI Jakarta, sekolah, dan masyarakat termasuk anak penyandang disabilitas intelektual.  Selain data primer, penelitian ini juga menggunakan data sekunder berupa dokumen kebijakan, data statistik, pemberitaan media elektronik dan laporan program yang ada.  Teori yang digunakan untuk menganalisa data yang ada serta membangun model adalah teori eksklusi sosial.

This research is about the model of the inclusive education implementation for children with intellectual disabilities that was developed to eliminate the social exclusion, so they can obtain their educational rights. Previous research related to social exclusion in education experienced by people with intellectual disabilities explained more about the causes of social exclusion in education and the manifestation of these social exclusion actions. Some existing studies have not yet emerged or recommended appropriate education methods or models to eliminate social exclusion in education for persons with intellectual disabilities. Therefore, researcher argue that it is an appropriate step for stakeholders, especially the government and the community, to develop a model for the implementation of inclusive education for children with intellectual disabilities. The development of the model aims to reduce or even abolish the social exclusion in education for persons with intellectual disabilities. This study uses a qualitative approach with a type of single instrumental case study. The research area will be carried out in DKI Jakarta so that the primary data derives from informants of DKI Jakarta education office, schools, and communities including children with intellectual disabilities. In addition to primary data, this study also uses secondary data in the form of policy documents, statistical data, electronic media coverage and existing program reports. The theory used to analyze existing data and build models is a social exclusion theory."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sismai Herni
"Indonesia sebagai negara berkembang, dalam era globalisasi pada abad 21 ini, mengalami berbagai persaingan baik dalam bidang ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun dalam dunia pendidikan. Untuk memenuhi tuntutan persaingan tersebut sangat dibutuhkan Sumber daya manusia yang betu|~betul berpotensi dan ahli di bidangnya, agar dapat bersaing dengan bangsa lain dalam membangun bangsa Sumber daya manusia yang berpotensi akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa, calon para ahli tersebut antara lain diperoleh dari anak berbakat, yang sekarang sedang da1am proses belajar di sekolah dan dikelompokkan di kelasl sekolah unggul. Khusus di Sumatera Barat proses tersebut dilaksanakan di kelas unggu1. Pelaksanaan pendidikan di kelas unggul tingkat SLTP ini sebagian besar baru dalam rangka pengelompokan, dan belum melakukan perlakuan sesuai kebutuhan anak berbakat, sehingga prosesnya sama dengan kelas reguler.
Anak berbakat itu adalah anak yang mempunyai kemampuan luar biasa, merupakan aset nasional yang harus dipersiapkan sedini mungkin untuk meningkatkan sumber daya manusia yang akan berkiprah melaksanakan pembangunan bangsa. Berhubung Pedoman Khusus untuk pelaksanaan pendidikan di kelasl sekolah unggul tingkat SLTP ini belum ada secara tertulis,maka penulis ingin melihat bagaimana hubungan antara latar belakang orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat di kelas unggul di SLTP N Padang, Padang Panjang dan Bukittinggi, Sumatera Barat.Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hubungan antara latar belakang keluarga dengan prestasi belajar anak berbakat di kelas unggul SLTPN. Padang, Padang Panjang dan Bukittinggi Sumatera Barat. Alasan pemilihan di kota ini adalah karena sistim kekeluargaan yang berlaku didasari oleh garis keturunan ibu (matrilineal), berbeda dengan sistem patrilinear di daerah lain di Indonesia dan dalam kehidupan sehari-hari masih banyak dipengaruhi oleh adat istiadat.
Penelitian ini dilakukan pada 50 orang siswa dan orangtua anak berbakat pada tujuh SLTP N di kota Madya Padang, Bukittinggi dan Padang Panjang Sumatera Barat. Alat untuk mengidentiflkasikan siswa berbakat dengan memberikan tes TIKI-M Bentuk Pendek untuk mengukur intelegensi,TKV P 1 untuk mengukur kreativitas dan Task Commitment untuk mengukur keterlibatan diri terhadap tugas Kepada 338 orang siswa kelas 2 di delapan SLTP N.Penentuan siswa berbakat berpedoman pada konsep Renzulli, yaitu intelegensi di atas rata-rata, kreativitas dan task commitment tinggi. Penelitian ini juga menggunakan kuesioner tentang status sosial ekonomi , peranan dan sikap orangtua siswa berbakat dan daftar isian. Kesemua kuesioner ini diuji cobakan pada orangtua siswa berbakat di SLTP Lab School IKIP Jakarta dan orangtua siswa berbakat di SLTP Al-lzhar Pondok Labu Jakarta Selatan, serta telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Kuesioner dan daftar isian ini diberikan pada orangtua siswa berbakat melalui anak-anak mereka. Data tentang NEM ketika tamat SD dan prestasi siswa berbakat ketika kelas 1 SLTP diminta kepada Kepala Sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat; 1) gambaran siswa berbakat sesuai dengan karakteristik keluarga anak berbakat; 2) gambaran orangtua siswa berbakat sesuai dengan karakteristik keluarga anak berbakat; 3) hubungan antara pendidikan ayah dengan prestasi anak berbakat; 4) hubungan antara pendidikan ibu dengan prestasi anak berbakat; 5) hubungan antara tingkat status ekonomi orangtua dengan prestasi siswa berbakat; 6) hubungan antara peranan orangtua dengan prestasi siswa berbakat; 7) hubungan antara sikap orangtua dengan prestasi siswa berbakat; 8) Hubungan antara pendidikan ayah,pendidikan ibu, tingkat status ekonomi, peranan dan sikap orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat; 9) sumbangan dari pendidikan ayah, pendidikan ibu, status ekonomi, peranan dan sikap orangtua pada prestasi anak berbakat Ada tujuh hipotesis yang dikemukakan pada pe-nelitian ini yaitu: 1) Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ayah dengan prestasi belajar AB; 2) Terdapat hubungan yang bemuakna antara pendidikan ibu dengan prestasi belajar anak berbakat; 3) Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat status ekonomi orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat, 4) Terdapat hubungan yang bermakna antara peranan orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat; 5) Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap orangtua dengan prestasi belajar anak, berbakat; 6) Terdapat hubungan yang bermakna secara bersama antara pendidikan ayah, pendidikan ibu, status ekonomi, peranan dan sikap orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat; 7) Terdapat sumbangan yang bermakna secara bersama-sama maupun secara masing-masing dari pendidikan ayah, pendidikan ibu, status ekonomi, peranan dan sikap orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat. Untuk membuktikan hipotesis ini, data diolah dengan menggunakan SPSS versi 7.5. Pembuktian hipotesis satu sampai lima digunakan korelasi Multiple Regression, menguji hipotesis keenam, digunakan korelasi Partial dan pengujian hipotesis ketujuh digunakan Multiple Regression.
Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ayah dengan prestasi belajar anak berbakat dengan dengan r = .350, 2) Terdapat hubungan antara tingkat status ekonomi orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat dengan r = .329; 3) Terdapat hubungan yang bermakna antara peranan orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat dengan r = .309; 4) Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dan sikap orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat. Bila dilihat hubungan secara Parsial: 1) Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ayah dengan prestasi belajar anak berbakat, r = .353 dengan p = .013; 2) Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan prestasi belajar anak berbakat, r = .300 dengan p = .036; 3) Terdapat hubungan yang bermakna antara peranan orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat r = .308 dengan p = .031. Tetapi status ekonomi dan sikap orangtua tidak berhubungan secara bermakna.
Dari lima variabel yang dikemukan, ditemukan sumbangan yang bermakna dari pendidikan ayah dan peranan orangtua pada prestasi betajar anak berbakat, sebesar 22,5%. Tetapi pendidikan ibu, tingkat status ekonomi, sikap orangtua tidak memberikan sumbangan yang bermakna pada prestasi belajar anak berbakat. Bita dilihat hasil analisis regresi setiap variabet, ditemukan bahwa pendidikan ayah memberikan sumbangan yang bermakna 12,2%, tingkat status ekonomi orangtua1O,8% dan peranan orangtua 9,5% pada prestasi belajar anak berbakat. Tetapi pendidikan ibu dan sikap orangtua tidak memberikan sumbangan yang bermakna pada prestasi belajar anak berbakat.
Saran yang diajukan adalah 1) Penempatan anak-anak di kelas unggul, perlu dilakukan dengan menggunakan tes TIKI M Bentuk Pendek, TKV Paralel 1, Task Commitment, dan NEM, agar diperoleh siswa yang betul-betul unggul dan berbakat sehingga kemampuannya dapat dikembangkan secara khusus dan optimal; 2) Pemerintah sudah saatnya membuat sekolah unggul tingkat SLTP di tiga kota madya ini, karena diperkirakan minimal ada 20 orang anak berbakat di kelas unggul SLTP N pada setiap kota madya karena NEM siswa tidak menjamin bahwa mereka berbakat dan unggul; 3) Perlu dibuat Kurikulum SLTP beserta petunjuk Teknis Pengelolaan Kelas/Sekotah Unggul, dimana dalam kurikulum ini,ditambahkan kerjasama antara sekolah dengan orangtua anak berbakat dan masyarakat; 4) Perlu pembinaan orangtua anak berbakat melalui pelatihan untuk orangtua anak berbakat agar dapat membantu anak dalam mengembangkan bakatnya di rumah. Hal ini karena peranan orangtua cukup banyak memberikan sumbangan pada prestasi belajar anak berbakat; 5) Perlu dilakukan penelitian lanjutan dilihat dari aspek pengasuhan orangtua pada anak berbakat, konsep diri, motivasi dan emosi anak berbakat dihubungkan dengan prestasi belajarnya di kelas/sekolah unggul untuk semua tingkat sekolah.

Indonesia as a developing country, at the dawn of globalization in the 21st century finds various competitions in economy, law, science and technology as well as in education. lt also needs potential and competency human resources to develop its nation. They will be the future leaders. They are gifted students who are now in the process of leaming and are grouped in 'smart classes" which is particularly found in West Sumatera. These classes are still at a grouping stage, and are not yet given special treatment.
Gifted children are the ones who have extraordinary abilities and who are considered as a national asset. They should be prepared as early as possible to improve human resources in the developing of the country. Due to the lack of written guidelines to can'y out the education of these smart children, the author tries to see the correlation between the family background and the leaming achievement of gifted students in smart classes in Padang, Padang Panjang and Bukittinggi. The reasons in choosing these cities are based on the matrilineal system, which is different from patrilineal systems and traditions in other places in Indonesian.
The study was conducted at seven SLTPS N in Padang, Padang Panjang and Bukittinggi with a sample of 50 gifted children besides their parents. The instruments used in this study to identify gifted children, were TIKI-M Short Form to measure intelligence, TKV P 1 to measure creativity, and Task Commitment to measure self involvement to task. The tests were given to 338 students of grade two in eight SLTPNs.
RenzulIi's concepts were used to determine the above average intelligence, creativity and high task commitment. Questionnaires were also used for social economic status, roles and attitude of gifted' children's parents. These questionnaires had been tried out to the gifted children parents at SLTP Lab School of UNJ and Al-Azhar Pondok Labu to test the validity and reliability of instruments. These questionnaires were given to 50 parents of gifted children. NEM and Report were given and were asked when they were in grade 1 by principal of the school. The objectives of the research were to see: 1) the description of the gifted children in accordance with their family characteristics; 2) the description of the gifted children's parents in accordance with the gifted children?s family characteristics; 3) the correlation between father's education and gifted children leaming achievement; 4) the correlation between mothers education and gifted children leaming achievement; 5) the relationship between economic status of parents and leaming achievement; 6) the relationship between the roles of the parents and leaming achievement; 7) parents' attitude and leaming achievement; 8) the correlation between father's education, mothers education, economic status, parents' roles and attitude simultaneously and gifted children leaming achievement; 9) father's and mothers education contribution, economic status, parents roles and attitude toward the leaming achievement.
The hypotheses in this study are: 1) there is a significant correlation between father's education and leaming achievement: 2) there is a meaningful relationship between mothers education and leaming achievement; 3) there is a meaningful correlation between the parents economic status and leaming achievement; 4) there is a meaningful correlation between the roles of the parents and leaming achievement; 5) there is a meaningful correlation between the parents' attitude and leaming achievement; 6) there is a meaningful relationship between fathers? and mothers? education, economic status, the rules and attitude of parents simultaneously and leaming achievement; 7) there is a meaningful contribution of fathers' education, mothers' education, economic status. the rules and attitude of parents to learning achievement To prove this hypothesis the computer SPSS version 7.5 was used. Multiple Regression was used to prove hypothesis 1-5, Partial Correlation was used to test hypothesis 6 and Multiple Regression was used to test hypothesis 7.
The results of the research reveal that: 1) there is a meaningful correlation between the education of the father and leaming achievement with r = .350; 2) there is a meaningful relationship between the parents' economic status and learning achievement with r = .329; 3). There is a meaningful relationship between the parents roles and learning achievement with r = .309; 4). But there is no meaningful correlation between mothers? education, attitude of parents and leaming acchlevement. Viewed from Partial simultan Correlation; 1) there is a significant correlation between the fathers' education and leaming achievement of gifted children with r = .353 an p = .013; 2) there is a meaningful relationship between mothers education and leaming achievement with r = .300 and p = .036; 3) there is a meaningful relationship between the role of the parents and leaming achievement with r = . 308 and p = .O3?l. But there is no significant relationship between the economic status and attitude of parents and leaming achievement.
It is found that, there is a meaningful contribution of the parents? role and contribution of the fathers' education 22,5%, yet mothers' education, economic status, and attitude of parents do not give meaningful contributions to the leaming achievement of gifted children in smart class. lf each variable is analised it is found there is a meaningful contribution of father education 12,2%, the economic status 10,8 % and role of parent 9.5 %. But mothers? education, attitude of parents do not give meaningful contribution to leaming achievement of gifted children in smart classes. Some suggestions are as follows: 1) It is necessary to use TlKl-M Short Form Test, TKV-P1, Task Commitment and NEM to place the children in a "smart class", so that we will get the real smart and gifted children whose abilities can be particularly and optimally developed; 2) lt is time for the govemment to establish -?i smart- classes 'finthe cities mentioned above; 3) lt is necessary to create a curriculum and guidance for this kind of class to manage technically and cooperatively with the school principals,parents and society; 4) It is also necessary to guide the parents to help their children at home in developing their talents; 5) lt would be better to have a further study on this matter viewed from other aspects to improve the potential human resources.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T37854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revany Ramyandi Koestoer
"Skripsi ini membahas pemanfaatan perpustakaan sekolah HighScope, Cilandak, Jakarta Selatan pada April 2012. Tujuannya adalah untuk mengetahui penggunaan perpustakaan seperti layanan, koleksi dan fasilitas yang ada di perpustakaan sekolah HighScope. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan melalui kepala sekolah. Adapun sampel dari penelitian ini adalah pengguna sekolah HighScope yaitu murid SD dan SMP. Melalui metode penarikan sampel diperoleh 63 kuesioner yang valid. Hasil penelitian menyatakan bahwa 77.7% murid SD dan SMP mengunjungi perpustakaan High/Scope 1 sampai 3 kali dalam sebulan. Alasan kunjungan para murid SD dan SMP adalah untuk meminjam buku dan menggunakan fasilitas di perpustakaan.

This research explains the utilization of library of HighScope School in Cilandak, South Jakarta, in April 2012. The purpose of this research is to distinguish the use of library such as, the use of its service, books collection, and facilities that existed in the library of HighScope school. This research uses quantitative method and descriptive design as the basic method. The data is collected through the questioners that are distributed by the headmaster of the school. The sample of this research is elementary and junior high school students of HighScope school. Collecting data by the questioners, this research has obtained 63 valid questioners. The result shows that 77,7% of elementary and junior high students visit the library of HighScope school once to three times a month. The reason of the visiting to borrow books and make use of its facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42670
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>