Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Gastropoda merupakan salah satu kelompok biota penghuni tetap ekosistem padang lamun. Informasi mengenai keanekaragaman jenis gastropoda di padang lamun perairan Kema sampai dengan saat ini masih sangat sedikit. Penelitian untuk mengetahui kondisi komunitas Gastropoda di padang lamun perairan Kema, Minahasa Utara telah dilakukan pada bulan Agustus 2008 dan April 2010. Contoh Gastropoda diperoleh dengan metode transek kuadrat mulai dari tepi pantai menuju arah laut pada delapan stasiun. Hasil penelitian diperoleh 27 famili yang terdiri dari 97 jenis dan 357 individu Gastropoda. Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga indeks struktur komunitas menunjukkan bahwa komunitas moluska di padang lamun perairan Kema berada dalam kondisi cukup stabil."
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Karang jamur merupakan jenis scleractinian yang cukup unik karena sebagian besar individu karang ini mampu berpindah dari satu habitat ke habitat lain selama fase bentik. Karang jamur memiliki peranan yang cukup penting sebagai habitat bagi organisme lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas karang jamur di perairan pulau Gangga, Sulawesi Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2011 di empat stasiun pengamatan dengan menggunakan metode transek sabuk yang dibuat memanjang sejajar garis pantai dengan luas transek 50x3 m2. Dari penelitian ini ditemukan 257 individu yang terdiri dari 16 spesies karang jamur. Fungia repanda, Herpolitha limax, dan Fungiokarang paumotensis merupakan spesies yang dominan di perairan tersebut. Nilai indeks keanekaragaman jenis (H) tertinggi dijumpai di stasiun Pantai Panjang (1,13) dan yang terendah dijumpai di Gangga I (0,8). Indeks kemerataan jenis (J) karang jamur berkisar antara 0,90-0,95 dan indeks kekayaan jenis berkisar antara 2-2,89. Kepadatan karang jamur berkisar antara 0,13-1,22 individu/m2."
OLDI 40:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem laut dangkal yang dijumpai hampir di sepanjang pantai Indonesia. Karang batu merupakan salah satu komponen pembentuk ekosistem ini dan sangat dominan dari komponen lain. Penelitian tentang komunitas karang batu di perairan Pulau Tagulandang, Sulawesi Utara telah dilakukan pada bulan Mei 2012 dengan menggunakan metode transek garis yang dilakukan pada kedalaman yaitu 3m dan 6m. Tujuan penelitian ini untuk melihat keanekaragaman jenis dan kondisi karang batu di perairan Pulau Tagulandang. Penelitian ini berlangsung pada lima lokasi yaitu Stasiun 1 (Desa Lesa), Stasiun 2 (Desa Balehumara), Stasiun 3 ( Desa Pumpente), Stasiun 4 (Desa Mehe), Stasiun 5 (Desa Mahangiang). Hasil analisa menunjukkan persentase tutupan karang batu berkisar antara 42,59% (3m) – 49,83% (6m) dengan jumlah jenis karang batu sebanyak 72 spesies yang mewakili 15 famili. Struktur susunan karang batu di perairan Pulau Tagulandang terdiri dari karang masif terutama spesies Porites lutea dan P. lobata, karang submasif terutama spesies Porites nigrecens dan beberapa spesies karang yang masuk famili Acroporidae. Secara keseluruhan kondisi karang batu perairan ini masuk kategori sedang atau berada pada kondisi antara jelek dan baik."
OLDI 40:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Nur Erha
"

Penelitian mengenai struktur komunitas fitoplankton di perairan Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara telah dilakukan pada bulan April – Mei 2019. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas fitoplankton seperti menghitung indeks kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan, dominansi, dan saprobik (pencemaraan air). Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan mengambil sampel secara horizontal dan vertikal pada bagian permukaan tiga stasiun (inlet, midlet, dan outlet), selama dua kali pada tanggal 3 dan 21 April 2019. Struktur komunitas fitoplankton di analisis berdasarkan kelimpahan, indeks keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan saprobik (pencemaraan air). Keanekaragaman fitoplankton di perairan Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara ditemukan 4 kelas dari 12 marga fitoplankton. Fitoplankton terdiri dari Bacillariophyceae (Chaetoceros, Pinnularia, Synedra), Chlorophyceae (Closterium, Cosmarium, Staurastrum, Oocytis, Scenedesmus, Pediastrum) Cyanophyceae (Microcystis, Tetraedron), Euglenophyceae (Euglena). Berdasarkan nilai indeks keanekaragaman fitoplankton secara horizontal dan vertikal berkisar 1,494 - 1,717 dikategorikan tingkat keanekaragaman sedang, indeks kemerataan berkisar 0,701 – 0,764 dikategorikan cukup sampai hampir merata, dan indeks dominansi berkisar 0,238 – 0283 dikategorikan tidak adanya dominasi marga tertentu di perairan Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara. Indeks saprobik atau pencemaran air pada setiap stasiun berkisar 0,066 – 0,366 hal tersebut menunjukan perairan Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara tercemar sedang, dimungkinkan karena pembuangan sampah dari kegiatan diarea danau.

 


Research on community structure of phytoplankton in Danau Sunter Selatan, North Jakarta was conducted in April - May 2019. The purpose of this research was to specify the community structure of phytoplankton such as abundance, diversity index, equitability, dominance, and saprobic index (water pollution). The research method used was taking samples horizontally and vertically on the surface of three stations (inlet, midlet, and outlet), for two times on 3rd and 21th of April 2019. The community structure of phytoplankton was analyzed based on abundance, diversity index, equitability, dominance, and saprobic index (water pollution). For the diversity of phytoplankton in Danau Sunter Selatan, 4 classes of 12 phytoplankton genera were found. Phytoplankton consists of Bacillariophyceae (Chaetoceros, Pinnularia, Synedra), Chlorophyceae (Closterium, Cosmarium, Staurastrum, Oocytis, Scenedesmus, Pediastrum), Cyanophyceae (Microcystis, Tetraedron), and Euglenophyceae (Euglena). The phytoplankton diversity index by horizontal and vertical method, ranged from 1,494 - 1,717 categorized as moderate diversity index, equitability index ranged from 0.701 - 0.764 categorized as sufficient to almost even, and dominance index ranged from 0,238 – 0283, categorized as no predominance of certain genera in Danau Sunter Selatan. The saprobic index or water pollution at each station ranged from 0,066 – 0,336, indicated that the waters of Danau Sunter Selatan, North Jakarta, are moderately polluted, which may be caused by garbage disposal from activities in the lake area.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Setiadi
"Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, PT X dihadapkan pada tantangan dalam memenuhi kebutuhan listrik proyek pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bitung dan Palu. Tidak terjangkaunya jaringan pipa gas yang bersumber di sekitar Kota Luwuk dan kecilnya kebutuhan gas menjadi kendala. Gas alam dalam bentuk cair (LNG) menjadi alternatif untuk pasokan gas ke pembangkit listrik di Minahasa (150 MW), Tahuna (30 MW), Donggala (60 MW) dan Gorontalo (100 MW) menggunakan sumber LNG dari Bontang maupun Sengkang dengan kebutuhan gas total sebesar 26,41 MMSCFD. Optimasi Logistik LNG perlu dilakukan untuk mendapatkan biaya transportasi minimum. Dengan membandingkan lima kapal LNG yang akan digunakan yaitu kapal berkapasitas 10.000 m3 sampai dengan 22.500 m3 yang ada di pasaran. Metode penelitian menggunakan Solver Add-In yang ada pada Microsoft Excel dengan objective function meminimalkan biaya Distribusi LNG. Hasil optimasi berdasarkan tiga skenario dan dua sumber LNG terhadap jarak sumber LNG ke tujuan pengiriman dalam periode satu tahun didapatkan bahwa, metode transportasi LNG yang menghasilkan biaya distribusi minimum adalah menggunakan skenario Milk-Run dari sumber LNG Bontang dengan total biaya transportasi diperoleh sebesar USD 17.207.897 atau setara dengan 1,53 USD/MMBTU dengan satu buah kapal LNG berkapasitas 12.000 m3.

In the framework of fulfilling the electricity needs in North Sulawesi, Central Sulawesi and Gorontalo, PT X is faced with challenges in fulfilling the electricity needs of the Special Economic Zone (KEK) development project in Bitung and Palu. The inaccessibility of gas pipelines sourced in and around Luwuk City and the small gas requirement becomes an obstacle. Liquefied Natural Gas (LNG) becomes an alternative to supply gas to a power plant in Minahasa (150 MW), Tahuna (30 MW), Donggala (60 MW) and Gorontalo (100 MW) using LNG sources from Bontang and Sengkang with total gas requirements of 26.41 MMSCFD. LNG Logistics Optimization is necessary to obtain minimum transportation costs. By comparing five LNG vessels that will be used, with a capacity of 10,000 m3 up to 22,500 m3 on the market. The research method uses a Solver Add-In in Microsoft Excel with an objective function minimizing the cost of LNG distribution. The optimization results based on three scenarios and two sources of LNG on the distance of the LNG source to the delivery destination in a one-year period found that the LNG transportation method that produces minimum distribution costs using the Milk-Run scenario from the Bontang LNG source with total transportation costs of USD 17,207,897 or equivalent with 1.53 USD/MMBTU with one 12,000 m3 LNG capacity vessel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rieza Yuniaridha
"Penelitian mengenai analisis struktur komunitas fitoplankton di Perairan Selat Lembeh dan Wori, Sulawesi Utara pada Tahun 2015 telah dilakukan. Sebanyak 20 sampel diambil dari 11 stasiun perairan Selat Lembeh dan 8 stasiun perairan Wori. Hasil identifikasi dan pencacahan sampel diperoleh 26 marga fitoplankton, 20 marga diatom, 5 marga marga dinoflagellata, dan 1 marga Cyanophyceae. Kelimpahan fitoplankton perairan Selat Lembeh lebih tinggi dibandingkan kelimpahan fitoplankton perairan Wori. Kelimpahan fitoplankton di perairan Selat Lembeh mencapai 624.400 sel/m3. Marga fitoplankton mendominansi perairan Selat Lembeh adalah Trichodesmium dan Chaetoceros, sedangkan di perairan Wori adalah Trichodesmium. Marga dinoflagellata yang dominan di Perairan Selat Lembeh dan Wori adalah Prorocentrum. Keanekaragaman fitoplankton di perairan Selat Lembeh lebih tinggi dibandingkan dengan perairan Wori. Kekayaan dan kemerataan fitoplankton di kedua wilayah perairan tergolong rendah dan tidak merata. Indeks Nilai Penting INP menunjukkan Trichodesmium sebagai marga yang paling mendominansi di kedua lokasi.

The research on community structure of phytoplankton in the waters of Lembeh Strait and Wori was conducted on 2015. Twenty sample was taken from 11 stations at Lembeh Strait and 8 stations at Wori. There were found 26 phytoplankton genera consist of 20 Diatoms genera, 5 Dinoflagellates genera, and 1 Cyanophyceae genera. The abundance of Lembeh Strait were higher than Wori. The phytoplankton abundance of Lembeh Strait reached 624.400 cells m3. Phytoplankton genera that dominate at Lembeh Strait were Trichodesmium and Chaetoceros, meanwhile at Wori was Trichodesmium. Dinoflagellate genera that dominate on both location was Prorocentrum. The diversity index at Lembeh Strait were higher than Wori. The richness and evenness index on both location were categorized as low and not even. The important score index shows that Trichodesmium was the most dominate genera on both location.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Danau Toba di Sumatera Utara adalah danau dengan tingkat pemanfaatan cukup tinggi baik di wilayah daratan maupun di perairannya. Kegiatan-kegiatan tersebut akan memberikan pasokan hara yang dapat berpengaruh terhadap tingkat kesuburan perairan danau. Telah dilakukan penelitian ketersediaan komponen hara fosfor (TP; Total Phosphorus) dan nitrogen (TN; Total Nitrogen) di perairan Danau Toba dengan tujuan untuk evaluasi kondisi kesuburan dan tingkat ancaman degradasi perairan Danau Toba. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan April 2009 dan Oktober 2009 di 12 stasiun yang mewakili perairan, serta beberapa sungai utama yang menjadi inlet Danau Toba. Pasokan hara dari inlet-inlet Danau Toba, yaitu dari beberapa sungai yang terpilih menunjukkan adanya variasi yang tinggi. Distribusi horizontal TP dan TN bervariasi berdasarkan stasiun, sedangkan distribusi vertikal terlihat lebih tinggi kadarnya setelah kedalaman 100 m. Tingkat status trofik Danau Toba berdasarkan kadar TP berada antara oligotrofik hingga hipereutrofik, namun secara rata-rata berada pada kisaran mesotrofik. Sementara itu, berdasarkan kadar TN, umumnya masih menunjukkan status oligotrofik. Meskipun ketersediaan Ortofosfat di lapisan permukaan, yang merupakan hara utama pertumbuhan alga, relatif masih rendah, tetapi secara umum komponen nitrogen cenderung sebagai faktor pembatas pertumbuhan alga, dengan N:P < 16 (massa). Pola distribusi vertikal TN dan TP cenderung meningkat dengan bertambahnya kedalaman."
551 LIMNO 18:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Environmental condition of lake Limboto, as Gorontalo Province land mark, has stressed by sedimentation, organic pollution and development of cage system fish culture...."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2008
AJ-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
" Tondano is one of 15 lakes in the lake management priority by the Indonesian Government. Land use of the catchment area for agriculture and the use of the waters for fisheries, tourism and power plant have passed environmental problems for the sustainability of Lake Tondano. High water discharge needed for the power plant and the siltation caused by other activities have reduced the lake capacity. In addition, the agricultural activities cause nutrient transport into the lake. This study evaluated the nitrogen balance and spatial distribution of nitrogen concentrations in the lake. Water conditions on the surface horizontally were studied in relation with the activities in the lake. The result showed that the spatial distribution of the nitrogen levels was not distributed well. The nitrogen balance in the inlet was higher than that in the outlet. The results indicated that there was accumulation of nitrogen elements in the lake that could lead to the eutrophication. In managing the lake ecosystem, the zonation is needed for each purpose such as tourism, fisheries, power plant, and drinking water in order to maintain the lake functionally and ecologically."
551 LIMNO 19:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>