Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54713 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Awal Syarifuddin
Jakarta: Universitas Indonesia, 1984
S29641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulaina Sari Rahmawaty
"Fotokatalisis adalah salah satu metode yang dipakai untuk mengolah limbah
organik dalam air, contohnya limbah fenol. Semikonduktor yang banyak dipakai sebagai
katalis dalam fotokatalisis adalah TiO2 Degussa P25. Proses fotokatalisis dengan sistem
katalis slurry memiliki kendala teknis dalam hal memisahkan suspensi Ti02 dari air yang
telah diolah. Selain itu suspensi partikulat tidak mudah diterapkan dalam sistem aliran
kontinu, sehingga dipakailah sistem Ti02 yang diimmobilisasi pada material lain yang
berfungsi sebagai penyangga. Karbon aktif (AC) adalah salah satu penyangga dengan daya adsorpsi cukup baik dan sering dipakai sebagai material pengolahan limbah organik.
Tahap awal irnmobilisasi adalah preparasi kataiis yang dilakukan dengan
mencampurkan Tit), dalam air bebas mineral sampai terbentuk slurry Si02 dari larutan
TEOS 98 % ditambahkan dalam slurry katalis sebagai kekuatan mekaniknya untuk
mengurangi perontokan Ti02 pada perrnukaan adsorben. Setelah slurry disonikasi dan
dicampurkan dengan karbon aktif, pelapisan dilakukan dengan menguapkan seluruh cairan slurry sampai habis pada suhu 100 °C, kemudian dikeringkan di dalam furnace pada suhu 100 °C dan dikalsinasi pada suhu 400 °C masing-masing selama 1 dan 2 jam. Kemudian untuk mengetahui luas permukaan dan ukuran pori katalis sebehun dan sesudah dipreparasi perlu dilakukan karakterisasi BET pada karbon aktif mumi dan katalis TiO2/SiO2/AC. Uji kinerja dilakukan di dalam reaktor silinder pyrex yang disekelilingnya dipasang 8 buah Iampu UV pada selubung reaktor dengan intensitas cahaya illuminasi UV 144 μW/m2. Parameter yang ditetapkan dalam pengujian ini adalah konsentrasi awal fenol 30 ppm, laju alir keluaran 35 ml/menit, dan lama pengujian 8 jam. Untuk mengetahui hasil pengujian, sampel dianalisis dengan metodeforometri langsung.
Hasil karakterisasi BET menunjukkan telah terjadinya peningkatan luas permukaan
dan volume pori pada katalis setelah dipreparasi walaupun peningkatannya tidak terlalu
signifikan dan terbukti bahwa karbon aktif merupakan microporous adsorbenr. Dari hasil uji kinerja katalis diperoleh kondisi optimum proses pengolahan limbah fenol ini, yaitu dengan menggunakan 25 g katalis TiO2/SiO2/AC dngan komposisi 2,4 : 0,047 : 97,5 % berat yang berhasil menyisihkan fenol sebesar 100% untuk lama pengujian 8 jam. Air hasil pengolahan limbah fenol ini sudah memenuhi standar baku mutu air untuk air mimun dan kehidupan ekosistm aquatik yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu masing-masing 0,002 mg/L, dan 0,5 - 1,0 mg/L."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kinetika reaksi reformasi CH41CO2 menggunakan katalis Ni/A1203, dengan pendekatan analisis kinetika makro ('hukum pangkat sederhana' dan `hukum pangkat kompleks') dan analisis kinetika mikro (kinetika mekanistis). Hasil studi kinetika makro menunjukkan bahwa model kinetika `hukum pangkat kompleks' dapat memperbaiki model kinetika `hukum pangkat sederhana' yang selama ini dipakai pada reaksi reformasi CO2/CH4. Pada studi kinetika mikro, model kinetika yang terbaik adalah model yang diturunkan dari mekanisme khemisorpsi, dengan tahap penentu laju reaksinya adalah reaksi permukaan yang disertai dengan disosiasi CO2.
Secara umum, model kinetika makro lebih akurat di dalam memprediksi data, terutama jika kondisi operasinya berada pada rentang kondisi percobaan kinetika. Akan tetapi informasi kinetika yang diberikan oleh model kinetika makro tidak selengkap model kinetika mikro. Model kinetika `hukum pangkat sederhana' hanya berlaku pada rentang kondisi percobaan kinetika saja, sedangkan model `hukum pangkat kompleks' dan model kinetika mikro (khemisorpsi) dapat dipakai pada rentang kondisi operasi yang lebih luas.
Untuk semua model kinetika, energi aktivasi yang diperoleh ternyata lebih rendah dari pada entalpi reaksi. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh tahanan difusi masih ada, atau kondisi isotermal tidak terpenuhi.

ABSTRACT
Macrokinetic and microkinetic models of reforming reaction of methane with carbon dioxide over Ni/A1203 catalyst have been studied. The macrokinetic study showed that a complex power law model performs better than a simple power law model, which is usually used on the reaction. As a result of the microkinetic analysis, a model which derived from the chemisorption mechanism showed the model fits to the experimental data. The rate-limiting step in the kinetic model was a surface reaction between the adsorbed reactants with dissociation of CO2.
In general, the macrokinetic model was better than the microkinetic model especially in the range of kinetic experimental conditions. However, the kinetic information of the microkinetic model was more complete. The simple power law is valid only in the range of experimental conditions, but the complex power law and the microkinetic model could be applicable in the wide ranging conditions.
For all of the kinetic models, the activation energy were less than the enthalpy of reaction, probably as a consequence of diffusional limitations or nonisothermal operation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynaldi Rachmat
"Pada penelitian ini mengevaluasi kinerja katalis berbasis MnOx dengan penyangga karbon aktif berbentuk granular atau pellet atau GAC dalam mendekomposisi keluaran sisa ozon yang tidak diinginkan dalam emisi gas buang dari industri-industri yang menggunakan ozon. Penelitian ini meggunakan reaktor unggun isian (packed bed reactor) dengan menggunakan Karbon Aktif berukuran 18-35 mesh, 35-60 mesh, dan 60-100 mesh yang belum diaktivasi dan sudah diaktivasi dengan variasi loading MnOx sebesar 0%-w, 1%-w, dan 2%-w. Preparasi untuk menggabungkan kedua katalis ini menggunakan metode impregnasi dan kalsinasi. Katalis dikarakterisasi dengan menggunakan SEM-EDX dan BET. Kadar ozon sebelum dan setelah dekomposisi oleh katalis dihitung dengan menggunakan iodometri. Pada penelitian ini dievaluasi bahwa GAC berukuran 35-60 mesh dan 60-100 mesh yang sudah diaktivasi dengan aktivasi kimia dan fisika dan memiliki loading MnOx memiliki nilai konversi ozon sampai 100% dan waktu konversi lebih dari 1440 menit atau 24 jam.

This research evaluate performance of MnOx based catalyst with activated carbon support in the form of granular or pellet (GAC) in decomposing unwanted residual ozone in the exhaust emissions from industries that use ozone. This research uses packed bed reactor which is filled by activated carbon with diameter of 18-35 mesh, 35-60 mesh, and 60-100 mesh which is yet to be activated and already activated with MnOx loading MnOx of 0%-w, 1%-w, and 2%-w. Preparation to combine both of the catalysts and the support is by using impregnation and calcination method. The catalyst will be characterized using SEM-EDX and BET. Ozone concentration before and after decomposition by the catalyst is calculated using iodometric method. This research evaluate that GAC which is already activated with diameter of 35-60 mesh and 60-100 mesh, and with MnOx loading has ozone conversion value up to 100% with conversion time over 1440 minutes or 24 hours."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niniek Dwi Hapsari
"Pembuatan karbon aktif menggunakan reaktor aktivasi dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karbon aktif berbahan baku batubara Barito, Kalimantan Selatan, dengan aktivasi menggunakan CO2 serta menganalisis pengaruh waktu aktivasi dan laju alir CO2 terhadap luas permukaan karbon aktif yang dihasilkan. Proses aktivasi dilakukan pada temperatur 900°C dan waktu aktivasi divariasikan pada 30 menit, 60 menit, dan 90 menit, serta laju alir CO2 divariasikan pada 300 mL/menit, 400 mL/menit, dan 500 mL/menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin tinggi waktu aktivasi dan laju alir CO2, maka luas permukaan yang direpresentasikan dengan bilangan iod semakin meningkat. Luas permukaan karbon aktif tertinggi yang direpresentasikan dengan bilangan iod sebesar 300,67 mg/g diperoleh dengan aktivasi pada laju alir CO2 sebesar 500 mL/menit dan waktu aktivasi selama 90 menit.

Preparation of activated carbon using activation reactor is done in this research. This research aims to produce activated carbon from Barito Coal, South Kalimantan, using CO2 activation and analyze the effects of activation time and CO2 flow rate on the surface area of activated carbon produced. The activation process carried out at a temperature of 900°C and activation time was varied at 30 minutes, 60 minutes, and 90 minutes, and CO2 flow rate was varied at 300 mL/min, 400 mL/min, and 500 mL/min. The results showed that increasing activation time and CO2 flow rate, the surface area represented by iodine number is increasing. The highest surface area of activated carbon which represented by iodine number of 300.67 mg/g obtained by activation with CO2 flow rate of 500 mL/min and the activation time for 90 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Chandra
"Penelitian ini membahas tentang proses adsorpsi untuk mengeliminasi limbah surfaktan dengan karbon aktif. Surfaktan dipilih sebagai model polutan karena banyaknya pencemaran air akibat penggunaan surfaktan yang melimpah dari detergen, drilling mud pada pengeboran minyak, hingga industri bioteknologi dan mikroelektronik. Kemudian penelitian akan dilanjutkan untuk mendapatkan kecepatan minimum fluidisasi pada bioreaktor yang akan dirancang pada penelitian yang akan datang.
Surfaktan yang digunakan adalah Sodium Dodeayl Benzene Sulfonate branched yang dibuat dengan variasi konsentrasi = 400, 700, 1000, 1500 mg/L dan ditempatkan dalam labu erlenmeyer tertutup. Bioreaktor merupakan tabung kaca (L =30 cm, diameter = 2 cm) dengan unggun terfluidisasi Kondisi operasi penelitian ini adalah l atm dan 28,9°C, Percobaan dilakukan dengan sistem batch dimana pada tiap konsentrasi diamali fenomena adsorpsi hingga ekuilibrium. Kuantifikasi konsentrasi surfaktan dengan menggunakan pengukuran COD-kromat 0 - 1500 mg/L (metoda refluks tertutup, reagen “HANNA Instrument” HI 9375413-25 MR) dan tegangan permukaan (metoda cincin Platinum-Iridium 20, merk : “Kruss”).
Analisis dilakukan dengan membuat kurva kesetimbangan adsorpsi fasa padat (jumlah yang terserap/ massa karbon aktif, dC/m) dan cair (konsentrasi keselimbangan fasa cair, Ce), jumlah yang terserap terhadap waktu operasi, dan konsentrasi surfaktan terhadap tegangan permukaan.
Dari penelitian ini, terlihat bahwa kurva ketimbangan adsorpsi surfaktan akan naik (Ce : 0 - 533,-4 mg/L) kemudian konstan dengan kenaikan nilai Ce. Nilai konsentrasi misel kritis (CMC) surfaktan ABS : 533,4 mg/L, Konstanta kesetimbangan Freundlich (1/n) = 1,906 dan KF = 4.10-4 yang berlaku untuk Ce 252,561 - 481,682 mg/L. Waktu adsorpsi hingga jenuh : 24 jam. Keceparan fluidisasi minimum : 0,716 cm/s."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohimmahtunnissa Azhar
"Penelitian tesis ini berbasis pada dekomposisi ozon keluaran reaktor pengolahan air minum kemasan, proses desinfeksi pada industri susu dan makanan yang dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup dan merusak lingkungan. Dekomposisi ozon menggunakan katalis berinti aktif MnOx dengan loading nominal 0?2%. Sebagai komparasi digunakan penyangga katalis seperti Zeolit Alam Lampung, Karbon Aktif Granular dan Pasir Hijau dengan diameter 18?100 mesh. Katalis dipreparasi dengan cara incipient wetness impregnation dan kalsinasi pada temperatur 300°C.
Kinerja katalis sebagai konversi dekomposisi ozon diuji dalam reaktor unggun tetap secara kontinu. Diketahui bahwa katalis berpenyangga Karbon Aktif Granular berdiameter 60?100 mesh dan konsentrasi loading nominal 1% lebih efektif dan efisien dibandingkan yang lain dengan konversi dekomposisi 100% selama 24 jam. Kualitas katalis dikarakterisasi dengan metode BET dan SEM EDX dengan hasil luas permukaan 558,754 m2/g dan loading aktual 0,47%.

This thesis based on ozone decomposition from water bottled processing reactor, desinfection in dairy and food industry emissions which its dangerous for the living things and destruct the environment. Ozone decomposition use MnOx as active site with nominal loading 0?2%. Catalyst support as comparative study use Lampung Natural Zeolite, Granular Activated Carbon and Green Sand with 18 ? 100 mesh in diameter. Catalyst is prepared by incipient wetness impregnation and calcination at 300°C.
Catalyst performance as ozone decomposition conversion is tested in continue fixed bed reactor. It knew that Granular Activated Carbon as catalyst support with 60?100 mesh in diameter and 1% loading nominal has decomposition conversion 100% for 24 hours, is the most effective and efficient than others. The catalyst quality is characterized by BET methode and SEM EDX which the surface area is 558.754 m2/g and actual loading 0.47%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuswan Muharam
"ABSTRAK
Konversi CO2 menjadi metanol dapat ditingkatkan dengan menggunakan katalis dalam reaksinya. Katalis yang biasa dipakai untuk hidrogenasi CO2 menjadi metanol adalah katalis log am kompleks CuO/ZnO/AI203. Akan tetapi, katalis ini masih memiliki kekurangan yaitu kinerja yang masih rendah dan stabilitas yang kurang baik. Hal ini disebabkan H2 yang harus diabsorpsi oleh katalis untuk reaksi hidrogenasi CO2 Iebih tinggi dibanding reaksi pembuatan metanol dengan umpan CO dan H2. Untuk itu diperlukan tambahan oksida logam PdO yang memiliki kemampuan adsorpsi H2 tinggi.
Untuk pengembangan proses hidrogenasi CO2 menjadi metanol perlu dilakukan studi kinetika reaksi dengan tujuan memperoleh persamaan laju reaksi kimia yang berlaku pada rentang kondisi operasi tertentu. Persamaan laju reaksi ini diperlukan dalam perancangan reaktor yang akan digunakan pada skala industri. Pada penelitian ini katalis yang digunakan adalah CuO/ZnO/AI2O3/PdO dengan luas permukaan katalis sebesar 108,6 m2 /gr.
Untuk mendapatkan persamaan laju reaksi yang berlaku umum, harus diusahakan agar reaksi secara keseluruhan hanya dikendalikan oleh kejadian-kejadian kimia saja (tidak termasuk adsorpsi eksternal dan internal).
Pada studi kinetika makro, model kinetika untuk laju konversi CO2 yang cukup representatif adalah model kinetika hukum pangkat sederhana dengan pendekatan model Cherif, dengan kesalahan absolut rata-rata sebesar 7,31 % dan koefisien korelasi R2 sebesar 89,69 %.
Model kinetika untuk laju pembentukan CH3OH yang secara statistik cukup representatif adalah model kinetika hukum pangkat sederhana dengan kesalahan absolut rata-rata sebesar 8,05 % dan koefisien korelasi R2 sebesar 97,54."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Suhendi
"Metanol dapat dibuat dengan reaksi hidrogenasi karbon dioksida. Keberhasilan reaksi dapat dil::ingkstkan dengan menggunakan katalis dalam reaksinya. Keberhasilan reaksi katalitik tersebut diteninkan diantaranya oleh luas permuksan katalis serta desorpsi re~ dan produk oleh katalis. Katalis okslda iogam memilild Iuas permukaan yang kedl dan kestahilan yang rendah. selain itu umurnya dalam pabrik relatif sehentar. Penggabungan beberapa okslda logam (CuO, ZnO, A1.p, Cr,OJ membentuk suatu katalis okslda logam kompleks (Cu/ZnO/ AJ.,O,!Cr,OJ yang memiliki Iuas permuksan yang besar. Semakin besar luas permuksan suatu katalis memperbesar kemungkinan adsorpsi reaklan oleh katalis yang pada aklrirnya meningkatkan ierjadinya reaksi. C02 dan H, yang diadsorp pada temperatur 250 °C terdesorpsi diatas temperatur 300 °C, sehingga reaksi pada temperatur 250 OC dapat berl.angsung dengan baik"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>