Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135380 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Baehaki
Bandung: Angkasa, 1993
632.951 BAE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wahyu Iqbal Pradana
"Nanas (Ananas comosus (L) Merr.) merupakan tanaman yang banyak ditanam di Indonesia. Indonesia merupakan negara terbesar ke-9 penghasil nanas di dunia dengan produksi nanas di Indonesia mencapai 2.886.417 ton pada tahun 2022 yang merupakan peningkatan 17,94% dari tahun 2020. Angka produksi ini memiliki kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun. Walaupun demikian, hama Dysmicoccus neobrevipes masih menjadi permasalahan yang dihadapi produsen nanas. Kutu Putih dapat menyebabkan penyakit layu pada tanaman nanas di mana berpotensi menurunkan kualitas produksinya. Di sisi lain, limbah nanas berupa kulit, mahkota, dan daun cukup banyak dihasilkan dalam produksi nanas, memiliki kandungan metabolit sekunder yang memiliki sifat racun terhadap hama serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan ekstrak campuran limbah nanas menjadi insektisida nabati terhadap hama D. neobrevipes itu sendiri. Produksi insektisida nabati pada penelitian ini menggunakan metode ultrasonic-assisted extraction secara bertingkat dengan pengaturan jenis pelarut ekstraksi yang memiliki polaritas berbeda sehingga didapatkan kandungan bioaktif insektisida yang optimum. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan mortalitas antara ekstrak 25 mg/ml pelarut etanol 80% dan kloroform secara statistik (61,46%, dan 34,73%). Namun, pertimbangan aspek keamanan, efisiensi, dan rendemen menunjukkan pelarut etanol lebih baik digunakan dalam ekstraksi bertingkat untuk produksi insektisida nabati. Uji efikasi variasi konsentrasi ekstrak pelarut etanol 80% tidak menunjukkan adanya signifikansi kemampuan mortalitasnya pada konsentrasi 25 mg/ml (61,46%), 50 mg/ml (71,77%), dan 75 mg/ml (75,48%). Hasil LCMS menunjukkan ekstrak etanol 80% memiliki senyawa potensial sebagai insektisida yaitu (-)-epigallocatechin 3,4'-di-gallate sebagai kandungan tertinginya, myricetin, gluconapin, biapigenin, diferuloylputrescin, dan nimbolinin D. Sementara itu, ekstrak kloroform memiliki pheophorbide B sebagai kandungan tertinginya, nimbolinin D, cucurbitacin B, dan (-)-Epigallocatechin 3,3'-di-gallate. Campuran limbah nanas 28 gram menghasilkan rendemen ekstrak etanol dan kloroform berurutan 11,82% dan 0,91% dengan mortalitas yang mampu bersaingan terhadap insektisida sintetis komersial bifentrin 0,005%.

Pineapple (Ananas comosus (L) Merr.) is a plant that is widely planted in Indonesia. Indonesia is the 9th largest pineapple-producing country, and in 2022, pineapple production in Indonesia reached 2,886,417 tons, which is an increase of 17.94% from 2020. This production number has an increasing trend from year to year. However, mealybug pests (Dysmicoccus brevipes) are still a problem faced by pineapple producers. Mealybugs can cause wilt disease in pineapple plants, which has the potential to reduce the quality of their production. On the other hand, pineapple waste in the form of peels, crowns, and leaves is commonly generated in pineapple production, and it contains secondary metabolites that have anti-insect properties. As a result, the extract of the pineapple waste mixture has the potential to act as an insecticide against mealybug pests (Dysmicoccus brevipes). The production of botanical insecticide in this study uses the ultrasonic-assisted extraction method by adjusting the type of extraction solvent with different polarities so as to obtain the optimum bioactive insecticide content. The results showed that there was no statistically significant difference in mortality results between 25 mg/ml of 80% ethanol and chloroform solvent extract (61.46% and 34.73%, respectively). However, considerations of safety, efficiency, and yield aspects show that ethanol solvent is better to use in multilevel extraction for the production of botanical insecticides. The efficacy test of varying concentrations of 80% ethanol solvent extract did not show any significant mortality ability at concentrations of 25 mg/ml (61.46%), 50 mg/ml (71.77%), and 75 mg/ml (75.48%). The LCMS results showed that the 80% ethanol extract had potential compounds as insecticides, namely (-)-epigallocatechin 3,4'-di-gallate as the highest content, myricetin, gluconapin, biapigenin, diferuloylputrescin, and nimbolinin D. Meanwhile, the chloroform extract contained pheophorbide B. as the highest content, nimbolinin D, cucurbitacin B, and (-)-epigallocatechin 3,3'-di-gallate. A mixture of 28 grams of pineapple waste provided ethanol and chloroform extract yields of 11.82% and 0.91%, respectively, with a mortality that may compete with the commercial synthetic insecticide 0.005% bifenthrin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S7549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto
Semarang: Dahara Prize, 1989
R 004.03 SUS k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
J. Tan Soe Lin
"Pada akhir bulan Oktober dan permulaan bulan November tahun jang lalu saja ber-eamal rombongan tars BALLET NASIONAL telah mendapat undangan Bari palang Merah Indonesia tjabang Palembang untuk mengadakan pertundjukaIa,1.: dikota Palembang sendiri, di Sungai Gerong, di Pladju dan Pendopo, dengan maksud membantu mengwapulkan uang dalam rangka Bulan Dana. Kami berdiam disana selama 11 hart, sehingga pada eetiap kesempatan tak ada pertundjukan, saja pergunakan se-baiklnja untuk me-lihatl kota sarta mengundjungi temaptI bersedjarah, a.l.: Museum, makam radial, kilangI minjak dan sudah tentu djuga perdjamuanI jang diadakan untuk kami, miealnji di Gubernuran, dirumah ke pale daerah dab. Karena maksud utama saja ke Palembang adalah untuk menari, maka makeud untuk mempeladjari keadaan disitu tak dapat Baja penuhkan dengan balk. Sebab selama itu raja kebanjakan bar .-ada dalam keadaan tegang dan lelah karena kurang tidur; terutama perdjalanan ke Pendopo, suatu tempat di baratdaya Palembang, dekat Prabumulih, sangat memakan tenaga. Perdjalanan ini seharusnja kami lakukan dengan menumpang kapal udara Stanvac, tetapi karena tibal ada kerusakan alat radionja, maka terpaksa diganti dengan perdjalanan didarat, jaitu dengan mobil, melalui hutan selama 8 djam, sehingga kami terlambat dan pertundjukan terpaksa harms kami undurkan satu aetengah djam lamanja. Kelambatan kami dleebabkan karena disana baru didirikan djalanl baru oleh Stanvao,- sehingga meabuat supir kami bingung, dan hampirl sadja kesasar dihutan, fang dengarnja bersarang gerombolan Somat jang gangs itu. Namun biar bagaimanap`un djuga harus Baja akui bahwa biarpun eetengah coati raenja, saja puas dengan perdjalanan ini jang memberi pengalaman jang takkan dapat saja peroleh djika kami djadi naik kapal udara. Disepandjang djalan saja dapat melihat ladang fang baru dibuka, pedukuhan;, Berta penduduknja dart dekat. Djalanl disitu begitu pule kota1 ketjil dipedalaman Palembang,, misalnja Pendopa adalah dibangun oleh Stanvac karena minjak. Maka itulah oleh sebagian orang dikatakan bahwa ralembang dewasa ini hidup karena minjak. Ada banjak djalanl baru jang ber-.kilos meter jang ha-nja disirami dengan minjak mentah sebagai gantinja aspal, sehingga djika hudjan sangat berbahaja, karena litjinnja ditambah"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1960
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Balai Penelitian Tanaman Pangan, 1985
633.3 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Azmi Fairuz Putra
"Lahan pertanian modern sudah digunakan secara intensif yang dapat menghasilkan monokultur intensif sehingga menyebabkan populasi hama meningkat. Lahan pertanian modern berfokus pada penggunaan pestisida untuk melindungi produksi pertanian dari hama. Namun, dampak merugikan dalam penggunaan pestisida pada kesehatan tanaman, lingkungan, dan kesehatan petani dan masyarakat cukup tinggi. Kemudian di sisi lain, produksi nanas di Indonesia mencapai 2,19 juta ton pada tahun 2019 dan menjadi produsen nanas terbesar ke-4 di dunia pada tahun 2019. Banyaknya produksi nanas dapat menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar. Ekstrak dari kulit nanas mengandung senyawa kimia seperti flavonoid, saponin, dan tanin yang bersifat racun terhadap hama sehingga dapat dijadikan bahan baku pembuatan insektisida nabati yang ramah lingkungan. Pembuatan insektisida nabati kulit nanas menggunakan metode ekstraksi gelombang ultasonik bertingkat dengan variasi jenis pelarut etanol, kloroform, dan petroleum eter dan rasio serbuk:pelarut 1:10. Pada penelitian ini dilakukan uji efektivitas untuk mengetahui mortalitas mealybugs dengan variasi jenis pelarut, memvariasikan dosis insektisida nabati dengan konsentrasi 25mg/ml, 50mg/ml, dan 75mg/ml, serta melakukan uji LCMS untuk mendeteksi senyawa bioaktif yang terkandung pada hasil ekstrak. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol memiliki mortalitas lebih baik dibanding ekstrak kloroform dan dilanjutkan uji variasi dosis. Pada uji variasi dosis konsentrasi 75 mg/ml memiliki mortalitas tertinggi. Hasil uji LCMS mengidentifikasi beberapa senyawa seperti alkaloid, flavonoid, saponin, stilbene, fatty acid, tetrapyrole, dan terpenoid.

Modern agricultural land has been used intensively which can produce intensive monocultures causing an increase in pest populations. Modern agricultural land focuses on the use of pesticides to protect agricultural production from pests. However, the impact of losses in the use of pesticides on plant health, the environment, and the health of farmers and the public is quite high. Then on the other hand, pineapple production in Indonesia reached 2.19 million tons in 2019 and became the 4th largest pineapple producer in the world in 2019. The large amount of pineapple production can produce large amounts of waste. Extracts from pineapple skin contain chemical compounds such as flavonoids, saponins and tannins which are toxic to pests so that they can be used as raw materials for environmentally friendly vegetable insecticides. The manufacture of pineapple peel vegetable insecticide uses a multilevel ultrasonic wave extraction method with various types of ethanol, chloroform, and petroleum ether solvents and a powder:solvent ratio of 1:10. In this study, an effectiveness test was conducted to determine the mortality of mealybugs with various types of solvents, varying the doses of vegetable insecticides with concentrations of 25 mg/ml, 50 mg/ml, and 75 mg/ml, as well as conducting LCMS tests to detect bioactive compounds contained in the extracts. The results showed that the ethanol extract had better mortality than the chloroform extract and continued with the variation dose test. In the test of variation of dose concentration of 75 mg/ml has the highest mortality. The LCMS test results identified several compounds such as alkaloids, flavonoids, saponins, stilbenes, fatty acids, tetrapirol, and terpenoids."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>