Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ahmmad Muttaqien Trisyarahman
"Kayu, dengan sifat serta tekstur dan warna yang dimilikinya menjadikannya banyak digunakan dalam sektor bangunan arsitektural. Sifat dari material kayu yang terasa hangat dan sedap dipandang mata dimanfaatkan sebagai material untuk finishing estetis. Pengolahan kayu menjadi elemen bangunan sudah dimulai sejak lama dan saat ini juga sering kita temui, terutama pada elemen kusen pintu dan jendela.
Kondisi hutan sebagai sumber penghasil kayu saat ini sudah semakin memprihatinkan. Keadaan ini akan berdampak pada kerusakan alam, yang berujung pada bencana alam yang merugikan menimpa manusia. Oleh karena itu sudah seharusnya kita mulai menggunakan material alternatif dari kayu agar mengurangi penjarahan hutan kayu sehingga hal ini tidak mengancam kehidupan kita di kemudian hari.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang science, ditemukan material yang disebut polyvinyl chloride (PVC). PVC adalah sejenis bahan plastik, yang didapat dari hasil reaksi kimia dengan bahan utama gas alam. Secara fisik material PVC bersifat tidak memuai dan susut, tidak berubah (melengkung, bergelombang) karena perubahan cuaca, tidak mudah retak, warnanya tidak pudar dan selain itu juga tahan air, anti rayap, aman dari gangguan korosi, dan mudah dibersihkan.
Aplikasi kusen pintu dan jendela, sudah mutlak diperlukan dalam fisik bangunan. Material PVC jenis Unplasticized atau disebut PVC-U sudah mulai digunakan sebagai kusen pintu dan jendela. Sifat dari material ini yang banyak lebih menguntungkan dibandingkan dengan kayu, menjadikannya layak untuk dijadikan sebagai pengganti kayu. Dengan digunakannya PVC-U sebagai material alternatif dari kayu diharapkan dapat mengurangi penggunaan kayu dalam bangunan, sehingga kondisi alam akan menjadi kembali seimbang dan terhindar dari bencana alam.

Wood, with it?s properties on texture and colour, become widely used in architecture. The properties of wood which feel warm and beautiful to see, made it is worth to used as finishing material. The processing of wood as building material was started since long time ago and we also can easily meet nowadays, specifically as doors and windows.
Today, the condition of forest as wood source has become worse. This situation will affect on damage of nature and then cause a disaster that impact on human being. Since that, it is important for us to start using alternative material anything bad happen to us on the next day.
Together with science and technology growth, they have found new material named polyvinyl chloride (PVC). PVC is a plastic material, which gained from chemical reaction, contained natural gas at most. Physically, PVC material not expanded or shrink, not change (arched, waved) caused by weather changes, hard to crack, the colour not faded and also water resistant, termite resistant, safe from corrosion, and easy to clean.
Doors and windows frame application is absolutely needed in a building. Unplasticized PVC material, called PVC-U, was being used as doors and windows frame application. The characteristics of this material which has much more benefit than wood itself have made it reasonable to become wood replacement. Started using PVC-U as alternative material from wood, hopefully could reduced wood usage in building, so that nature condition will become more stable and avoided from natural disaster.
"
2008
S48418
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Gunawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yudha Aria Putra
"Penggunaan komposit sebagai material baru telah mencakup pada bidang yang amat luas seperti pada bidang automotif, kelautan, luar angkasa dan lain sebagainya. Pada penerapannya kekuatan mekanis material komposit sangat dipengaruhi oleh temperatur lingkungannya, khususnya setelah temperatur melewati temperatur transisi gelas (Tg).
Dalam penelitian ini akan diamati pengaruh temperatur terhadap kekuatan mekanis material komposit. Material komposit yang digunakan adalah komposit serat gelas/poliester dengan metode pembuatan laminasi basah manual. Sera gelas yang digunakan yaitu kombinasi serat gelas tipe E jenis Chopped Strand Mat (CSM) dan Woven Roving (WR), dengan susunan 3CSM-WR-3CSM-WR-2CSM, sedangkan matriks yang digunakan yaitu resin poliester. Terhadap material dilakukan pemanasan selama 120 menit dengan variasi temperatur 60C, 80C, dan 100C kemudian didinginkan di udara terbuka. Sebagai pembanding beberapa komposit tidak dipanaskan. Kemudian dilakukan pengujian tarik (ASTM D 638), pengujian tekan (ASTM D 695), dan pengujian lentur (ASTM D 790). Pengujian tersebut dilakukan pada temperatur ruang. Mekanisme perpatahan yang terjadi akibat pembebanan diamati dengan menggunakan mikroskop optik.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan naiknya temperatur pemanasan maka kekuatan tarik dan kekuatan lentur komposit serat gelas/poliester mengalami penurunan. Kekuatan tekan komposit serat gelas/poliester lebih rendah dibanding kekuatan tariknya untuk setiap temperatur pemanasan. Perpatahan yan terjadi akibat pembebanan tarik cenderung bersifat getas dengan terjadinya pelepasan ikatan antara matriks dengan serat, dan patahnya matriks dengan serat yang tertarik ke luar. Dengan naiknya temperatur pemanasan mode perpatahan yang terjadi akibat pembebanan tekan pada arah longitudinal cenderung menunjukkan perpatahan ekstensional. Perpatahan yang terjadi akibat pembebanan lentur dimulai pada lapisan terluar yang berlawanan dengan titik pembebanan yang kemudian diikuti oleh lapisan yang berdekatan, dengan kerusakan berupa hancurnya matriks, patahnya serat dan delaminasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rambe, Fitria Sakura Nohana
"Gunung Betung berada di dalam Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Provinsi Lampung. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, dapat disebut juga TAHURA WAR, merupakan kawasan pelestarian alam yang dibangun untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. TAHURA WAR memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata. Ditinjau dari aspek penawaran (supply), TAHURA WAR memiliki kekuatan obyek dan daya tarik wisata berupa hutan hujan tropis (Rain Forest) dengan keanekaragaman flora dan faunanya. Gejala keunikan alam dapat dijumpai seperti air terjun, batu berlapis, batu keramat, sumber air panas, gua serta bentang alam yang sangat indah. Dari aspek permintaan (demand), TAHURA WAR saat ini selalu dikunjungi wisatawan. Jumlah kunjungan cenderung meningkat selama 3 tahun terakhir.
Dalam penyusunan materi untuk skripsi ini, kesempatan bagi penulis untuk menganalisis Tahura WAR sebagai wilayah yang memiliki Potensi Ekowisata yang baik, yang akan dikembangkan guna mencegah kerusakan hutan, sumber air, flora dan fauna yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu perlu adanya peningkatan program wisata yang bertanggungjawab, berorientasi pada lingkungan alami, dan mendukung kesejahteraan masyarakat kota Bandar lampung. Adapun tujuan analisis ini adalah mendisain akses termudah menuju potensi wisata dan mengembangkan infrastruktur (sarana dan prasarana) dengan maksud memberi kenyamanan kepada para wisatawan yang berkunjung, meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar TAHURA WAR, dan yang pasti menjaga kelestarian hutan agar tetap alami.

Gunung Betung is located in Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman at Lampung Province. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, also known as TAHURA WAR, is a conservation area which built to the aims of collection natural or synthetis plants and/or animals, genuine and/or not genuine which used for research, science, education, cultivation, culture, tourism and recreation. TAHURA WAR have a high potential to develop as a tourism area. Based on supply aspect, this TAHURA WAR had the object strength and tour attraction such as tropical rain forest with diverse plants and animals. The unique of the natural symptoms that can be seen like waterfall, layers rock, the holy rock, geyser, cave and a beautiful natural scenery. Based on demand, TAHURA WAR at present always visited by tourists. The amount of visit increased for the last 3 years.
In compilation of item for this final assignment, it is an opportunity for writer to analize Tahura WAR as an area with a good ecotourism potential, which will develop to prevent the forest damage, water resource, plants and animals which treated by irresponsible person. To do so, it takes a responsible increase tourism program, oriented to natural environment, and support the society welfare in Bandar Lampung. The aim of this analysist are to design the easiest access to the potential ecotourism and to develop the infrastructures to give the pleasure for the tourists, increase the standard of life of the community around the TAHURA WAR and for sure, to protect the natural forest conservation.
"
2008
R.21.08.54 Ram p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rambe, Fitria Sakura Nohana
"Gunung Betung berada di dalam Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Provinsi Lampung. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, dapat disebut juga TAHURA WAR, merupakan kawasan pelestarian alam yang dibangun untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.
TAHURA WAR memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata. Ditinjau dari aspek penawaran (supply), TAHURA WAR memiliki kekuatan obyek dan daya tarik wisata berupa hutan hujan tropis (Rain Forest) dengan keanekaragaman flora dan faunanya. Gejala keunikan alam dapat dijumpai seperti air terjun, batu berlapis, batu keramat, sumber air panas, gua serta bentang alam yang sangat indah. Dari aspek permintaan (demand), TAHURA WAR saat ini selalu dikunjungi wisatawan. Jumlah kunjungan cenderung meningkat selama 3 tahun terakhir.
Dalam penyusunan materi untuk skripsi ini, kesempatan bagi penulis untuk menganalisis Tahura WAR sebagai wilayah yang memiliki Potensi Ekowisata yang baik, yang akan dikembangkan guna mencegah kerusakan hutan, sumber air, flora dan fauna yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu perlu adanya peningkatan program wisata yang bertanggungjawab, berorientasi pada lingkungan alami, dan mendukung kesejahteraan masyarakat kota Bandar lampung. Adapun tujuan analisis ini adalah mendisain akses termudah menuju potensi wisata dan mengembangkan infrastruktur (sarana dan prasarana) dengan maksud memberi kenyamanan kepada para wisatawan yang berkunjung, meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar TAHURA WAR, dan yang pasti menjaga kelestarian hutan agar tetap alami.

Gunung Betung is located in Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman at Lampung Province. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, also known as TAHURA WAR, is a conservation area which built to the aims of collection natural or synthetis plants and/or animals, genuine and/or not genuine which used for research, science, education, cultivation, culture, tourism and recreation.
TAHURA WAR have a high potential to develop as a tourism area. Based on supply aspect, this TAHURA WAR had the object strength and tour attraction such as tropical rain forest with diverse plants and animals. The unique of the natural symptoms that can be seen like waterfall, layers rock, the holy rock, geyser, cave and a beautiful natural scenery. Based on demand, TAHURA WAR at present always visited by tourists. The amount of visit increased for the last 3 years.
In compilation of item for this final assignment, it is an opportunity for writer to analize Tahura WAR as an area with a good ecotourism potential, which will develop to prevent the forest damage, water resource, plants and animals which treated by irresponsible person. To do so, it takes a responsible increase tourism program, oriented to natural environment, and support the society welfare in Bandar Lampung. The aim of this analysist are to design the easiest access to the potential ecotourism and to develop the infrastructures to give the pleasure for the tourists, increase the standard of life of the community around the TAHURA WAR and for sure, to protect the natural forest conservation.
"
2008
S35741
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Solo: Taman Budaya Jawa Tengah, 2015
808.81 JEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nicholas Jeremy
"Bangunan rentan terhadap kebakaran hutan, yang dapat menyerangnya melalui bara api, panas yang memancar, dan nyala api langsung. Untuk memastikan ketahanan terhadap taktik serangan ini, perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti material, desain, pemasangan, dan pemeliharaan. Jendela dan sistem kaca sangat rentan terhadap kegagalan dan kerusakan saat radiasi terpapar dan suhu api yang ekstrem. Studi ini berfokus pada penelitian eksperimental yang dilakukan pada jendela dan sistem rana yang dirancang khusus untuk pemaparan zona api, dengan memanfaatkan bahan bangunan yang umum digunakan. Pengujian melibatkan jendela berlapis ganda dengan dan tanpa mekanisme rana, memeriksa berbagai bahan termasuk sistem kaku dan kain yang fleksibel seperti lembaran baja bentuk dingin dengan ketebalan 1,15 mm dan panel komposit dengan ketebalan 35 mm yang terdiri dari celah udara, lembaran baja , dan eternit gipsum. Selain itu, penelitian ini menyelidiki jendela berlapis ganda dengan lapisan intumescent dan celah udara. Uji api standar menunjukkan bahwa hanya mengandalkan kaca ganda tidak cukup untuk memberikan ketahanan terhadap insiden kebakaran terukur BAL-FZ, karena kaca cenderung retak tiba-tiba tanpa deformasi yang terlihat. Hasilnya menekankan pentingnya perlindungan jendela dan mengevaluasi jendela berlapis ganda dengan dan tanpa kegagalan sistem rana. Oleh karena itu, makalah ini memberikan informasi terperinci tentang pengujian api yang dilakukan pada jendela dan sistem rana untuk ketahanan api semak, serta temuan yang diperoleh dari pengujian ini.

Buildings are vulnerable to bushfires, which can attack them through embers, radiating heat, and direct flames. To ensure resistance against these attack tactics, it is necessary to consider factors such as materials, design, installation, and maintenance. Windows and glazing systems are particularly susceptible to failure and damage when the radiation is exposed and extreme temperatures of fires. This study focuses on experimental research conducted on windows and shutter systems specifically designed for flame zone exposure, utilizing commonly used building materials. The testing involved double-glazed windows with and without shutter mechanisms, examining a range of materials including flexible rigid and fabric systems such as cold-formed steel sheets with 1.15 mm thickness and composite panels of 35 mm thickness consisting of air gaps, sheets of steel, and gypsum plasterboards. Additionally, the study investigated doubleglazed windows with intumescent coating and air gap. Standard fire-tests demonstrated that relying solely on double glazing is insufficient to provide resistance against BAL-FZ rated fire incidents, as the glass tends to crack abruptly without visible deformations. The results emphasized the importance of window protection and evaluated the double-glazed windows with and without shutter systems’ time of failures. Hence, this paper provides detailed information on the fire testing conducted on windows and shutter systems for bushfire resistance, as well as the findings derived from these tests."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>