Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23347 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Gultom, Rudy Agus Gemilang
"ABSTRAK
Di dalam disertasi ini dibuat satu metode baru pembuatan Mashup melalui sistem pemodelan pohon DOM yang dibentuk secara otomatis menggunakan algoritma Xtractorz. Mashup merupakan sebuah aplikasi web yang mengkombinasikan data atau fungsi dari dua atau lebih sumber eksternal (halaman web) untuk membuat satu bentuk layanan (new servives) di halaman web yang baru.
Pohon DOM merupakan satu bentuk platform yang berguna untuk merepresentasikan beragam obyek dokumen halaman web berformat HTML atau XML untuk ditampilkan menjadi satu bentuk struktur pohon (tree-structure) atau lazimnya disebut node-tree Dengan menggunakan pendekatan platform struktur pohon DOM tersebut maka web browser dapat dengan mudah menginterpretasikan struktur kode HTML dari satu halaman web. Maksudnya, seluruh node yang ada dalam struktur kode HTML dari satu halaman web dapat diidentifikasi dan dimodifikasi struktur datanya secara mudah dan cepat.
Tujuan dari metode baru ini adalah untuk memudahkan pengguna membuat satu rangkaian tahapan pembuatan Mashup secara online via Internet. Untuk mengimplementasikan metode baru tersebut, di dalam penelitian ini telah dibangun satu tool baru pembuat Mashup yang dinamakan Xtractorz. Tool Xtractorz terdiri dari algoritma induk dan algoritma turunannya serta sekumpulan aturan yang didisain untuk mampu membuat satu Mashup yang diawali proses ekstraksi tabel data dari satu halaman web HTML di Internet.
Proses pembuatan Mashup dimulai dengan memetakan seluruh struktur kode-kode atau tag-tag tabel HTML yang berhasil diekstraksi dari satu halaman web. Kode-kode HTML yang merepresentasikan seluruh tabel di dalam halaman web HTML selanjutnya dipisahkan oleh algoritma induk Xtractorz untuk dikelompokan menjadi kelompok node Root, Parent, Child, Sibling dan Leaf.
Pengelompokkan tersebut kemudian ditransformasikan bentuknya menjadi satu struktur pohon DOM yang dibentuk secara otomatis oleh tool Xtractorz. Struktur pohon DOM tersebut selanjutnya menjadi referensi untuk proses komputasi di setiap tahapan pembuatan Mashup, seperti tahap Data Retrieval, Data (Source) Modeling, Data Cleaning/ Filtering, Data Integration hingga Data Visualization.
Hasil akhir tahapan pembuatan Mashup adalah beragam bentuk produk keluaran sesuai kebutuhan atau keinginan pengguna, contohnya dalam bentuk tabel PDF, tabel XML atau bentuk keluaran lainnya.
Pengujian terhadap metode baru pembuatan Mashup dilakukan dengan cara menguji tool Xtractorz menggunakan skenario dan lingkungan pengujian yang pernah dilakukan oleh tools pembuat Mashup sejenis, yaitu Karma dan Dapper. Pengujian dilakukan oleh para penguji dengan kualifikasi programmers dan non-programmers yang merepresentasikan para pengguna Internet. Pengujian dilaksanakan dengan memberikan model penugasan Task 1, Task 2 dan Task 3.
Pada prinsipnya para penguji diberi tugas melakukan pembuatan satu Mashup sesuai skenario penugasan yang diterima. Proses pembuatan Mashup diawali dengan tahapan ekstraksi tabel data secara online dan real time dari beberapa sumber halaman web HTML di Internet. Data hasil pengujian menunjukkan bahwa performa tool Xtractorz lebih unggul dibandingkan dengan tools Dapper dan Karma. Keunggulan tersebut dibuktikan dengan keberhasilan tool Xtractorz menyelesaikan seluruh rangkaian tahapan pembuatan Mashup secara lengkap dengan waktu proses (time spent) yang lebih cepat.
Selain itu algoritma induk Xtractorz dan turunannya mampu menyelesaikan seluruh lima tahapan standar pembuatan Mashup, mulai dari tahap Data Retrieval, Data Modeling, Data Cleaning/ Filtering, Data Integration hingga Data Visualization yang tidak dapat dilakukan oleh tools sejenis lainnya.
Dari hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa metode baru pembuatan Mashup melalui sistem pemodelan pohon DOM yang dibentuk secara otomatis menggunakan algoritma Xtractorz memiliki performa yang dapat diandalkan bagi para pengguna Internet membuat satu Mashup secara mudah dan cepat.

ABSTRACT
In this dissertation, we created a new method for building a Mashup through DOM tree modeling system that automatically generated by using Xtractorz algorithm. Mashup is a web based application which combine data or function from two external sources (web pages) or more in order to create new services in the new web pages.
DOM tree is a useful platform to represent various HTML or XML web pages document object in a form of tree structure or commonly called node-tree. With the use of DOM tree structure approach then the web browser could interpret the HTML tags structure from a web page very easily. This mean that all the nodes exist inside the HTML tags structure within a web page can be easily identify or modify its data structures.
The aim of this new method is to help the Internet users to build a Mashup via online Internet. In order to implement this new method, a new Mashup builder tool called Xtractorz has been build in this research project. The Xtractorz tool consists of a main algorithm and its derivative algorithms completed with a set of rules which is designed to be capable to build a Mashup through a process of data table extraction from an HTML web page on the Internet.
The process of building a Mashup is initiated by mapping the whole structure of a webpage HTML codes or tags that has been succesfully extracted and grouped from a single web page. Afterward, those HTML codes or tags that represent the web HTML tables will be grouped into Root, Parent, Child, Sibling and Leaf Nodes by the Xtractorz main algorithm.
Those group of nodes will be transformed to a DOM tree structure model which is automatically build by Xtractorz tool. This DOM tree structure will be used as a main reference for computation process in every stages of building a Mashup, such as Data Retrieval, Data (Source) Modeling, Data Cleaning/Filtering, Data Integration and Data Visualization.
The end result of Mashup building stages will be the variety of output as expected or needed by the users, for example in the form of PDF and XML tables and many more output forms. The new method of building a Mashup has been tested by testing the Xtractorz tool using the same scenario and environment test that has been done previously by similar Mashup builder tools, called Karma and Dapper. The tests has been done by the appointed testers with the qualification of programmers and non-programmers background as the representative of Internet users. The serial tests have been deployed with specific tasks model, namely Task 1, Task 2 and Task 3.
Basically, the appointed testers created a Mashup as written on the scenario. The stage of building a Mashup is initiated by an on-line and real-time process of web data table extraction from the Internet.
The data test results showed that the Xtractorz tool performance is better than the other tools, Karma and Dapper. This can be proofed by the successful test of Xtractorz tool which can complete the whole process of building a Mashup with the minimum time spent or more faster.
In addition to that, the Xtractorz main algorithm and its derivatives can also complete the five stages standardization of building a Mashup, starting from Data Retrieval, Data Modeling, Data Cleaning/ Filtering, Data Integration until Data Visualization stage which can not be performed completely by other similar tools.
As conclusion, the result test showed that this new method for building a Mashup through DOM tree modeling system which automatically generated using Xtractorz algorithm has a better performance that could help the Internet users to build a Mashup more faster and easily."
Depok: 2012
D1272
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Darmawan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
L.M. Rasdi Rere
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatinisa Rizki Nabillah
"Metode Magnetotellurik (MT) adalah metode elektromagnetik pasif dengan Tujuannya adalah untuk menentukan nilai resistivitas bawah permukaan. resistensi yang lebih rendah Permukaan digambarkan melalui proses inversi data MT. Dalam penelitian ini menggunakan data sintetik dan data pengukuran menggunakan . metode MT. Tahapan dalam penelitian ini adalah membuat program inversi menggunakan Algoritma capung untuk meminimalkan kesalahan antara data resistivitas semu dari
perhitungan algoritma dengan data pengukuran di lapangan, validasi menggunakan data sintetik, dan validasi data pengukuran di lapangan. Hasil penelitian Ini adalah analisis parameter lapisan bawah permukaan, dan akurasi perhitungan Algoritma Dragonfy dengan kesalahan maksimum kurang dari 5.

The Magnetotelluric (MT) method is a passive electromagnetic method with the aim of determining the value of the subsurface resistivity. lower resistance The surface is depicted through the MT data inversion process. In this study using synthetic data and measurement data using . MT method. The stage in this research is to create an inversion program using the dragonfly algorithm to minimize errors between the apparent resistivity data from algorithm calculation with measurement data in the field, validation using synthetic data, and validation of measurement data in the field. The results of this study are the analysis of the parameters of the subsurface layer, and the accuracy of the Dragonfy Algorithm calculation with a maximum error of less than 5."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Nooraeni
"clustering adalah salah metode utama pada data mining yang berguna untuk mengeksplorasi data. membagi suatu data set berukuran besar ke dalam cluster yang sehomogen mungkin adalah tujuan dalam metode data mining. salah satu metode clustering konvensional yaitu algoritma K-Means efesien untuk data set berukuran besar dan tipe data numerik tapi tidak untuk data kategorikal. algoritma K-Prototype menghilangkan keterbatasan pada data numerik tapi dapat juga digunakan pada data kategorikal. namun solusi yang dihasilakn oleh kedua algoritma tersebut merupakan solusi lokal optimal dimana salah satu penyebabnya adalah penentuan pusat cluster awal. untuk menghadapi masalah tersebut maka algoritma genetika menjadi salah satu usulan yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan hasil penglcusteran dengan K-Prototype. hasil dari penelitian menunjukkan optimasi pusat cluster dengan algoritma genetika berhasil meningkatkan akurasi hasil cluster dengan K-Prototype."
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, {s.a.}
315 JASKS 7:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjutak, May T.A.
"Permainan Sudoku merupakan permainan yang populer saat ini. Permainan Sudoku merupakan suatu permainan penempatan angka-angka 1 hingga 9 pada matriks berukuran dengan syarat di tiap baris, tiap kolom, dan di setiap submatriks hanya berisi angka 1 hingga 9 tepat satu kali (Taalman, 2007).Dalam skripsi ini dibuat permainan Sudoku dengan lima tingkat kesulitan yang dibuat dari satu matriks Sudoku dengan menggunakan algoritma digging holes. Permainan Sudoku yang dibuat diharapkan jika dikerjakan akan menghasilkan matriks Sudoku yang unik. Untuk mengecek keunikan digunakan program Sudoku solver. Untuk membuat variasi dari permainan Sudoku yang telah dibuat dilakukan proses penambahan variasi.

Sudoku game is a popular game nowadays. Sudoku is a game that put numbers start from 1 until 9 into a matrix with rules in every line, in every column,and in every sub matrix only has number 1 until 9 once. In this small thesis,Sudoku game with 5 difficulty levels will be made from a Sudoku matrix by using digging holes algorithm. Sudoku games, when it is solved, supposed to only have a unique Sudoku matrix. A Sudoku solver program is being used to check Sudoku uniqueness. For Sudoku games variation, there is a proses named propagating."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi
"Satelit dan sistem radio frekuensi (RF) merupakan komponen yang penting dalam komunikasi. RF MEMS merupakan on-chip components dimana di dalamnya terdapat rangkaian RF filter dan voltage controlled oscillators (VCO?s). Dengan terintegrasi beberapa komponen-komponen tersebut akan menyebabkan meningkatnya kemampuan, yaitu dengan berkurangnya signal delay time dan noise. Meskipun demikian masih terdapat beberapa komponen seperti band select, channel select dan tuning element dari VCO masih harus terletak diluar chip.
Salah satu teknik yang dapat diaplikasikan untuk mengintegrasikan komponen-komponen tersebut adalah dengan menggunakan aktuator. Aktuator merupakan salah satu divais terpenting dalam mikrosistem untuk melakukan fungsi mekanik. Aktuator berfungsi untuk mengubah energi input (biasanya berupa energi listrik) menjadi energi mekanik.
Riset ini bertujuan untuk mendisain sebuah aktuator termal dengan dua lengan panas yang dipergunakan dalam pengontrolan variasi kapasitor pada VCO. Pengujian sifat elektrotermal dari aktuator dilakukan untuk mendapatkan distribusi temperatur pada masing-masing lengan panas, sedangkan pada pengujian sifat mekanik aktuator akan didapatkan besarnya simpangan aktuator fungsi tegangan. Dari data simpangan yang telah diperoleh selanjutnya dapat ditentukan range kapasitas kapasitor dimana range kapasitor yang memungkinkan dapat dibuat untuk disain adalah antara 2,213 nF sampai 13,112 pF.

Satellite and radio frequency system are the most important component in communication. RF MEMS is on-chip component which has RF filter and voltage control oscillators on it. Integrating several components to be a device could up grading a system with minimalizing delay time and noise. Nonetheless, there is still several components which aren?t on-board component, example: and select, channel select, and tuning element.
One of the applicable techniques to integrating thus component is by using the actuator. Actuator is one of the most important devices in Microsystems to do mechanical function. It converts electrical energy into mechanical energy.
The aim of this research is designing a thermal actuator with the two-hot-arm. It is used for controlling capacitor variation on VCO. Electro thermal from the actuator testing will be yield the temperature distribution value on each arm. The testing mechanical actuator will be yield deflection with respect to the input voltage. From these data, the range of capacitancy capacitor will be known. Posibility of fhe range the capacitancy made between 2.213 nF to 13.112 pF. iv "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25051
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dikembangkan alat yang dapat digunakan untuk membantu menetukan sudut pada pembuatan lead brick (plain brick). Sudut yang dimaksud adalah sudut luar dan dalam pada lead brick (plain brick) male and female yang harus memenuhi standart ISO 7212-1986 dengan toleransi sudut male 90o o+15 dan female 90o o-15. Ketepatan pengerjaan sudut ini menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan supaya susunan lead brick tidak miring atau rubuh. Oleh karena itu setiap pengerjaannya menggunakan rotary table karena memudahkan dalam setting benda kerja dan kepresisian pengukuran bisa dijaga. Namun dikarenakan banyaknya operator yang belum bisa menggunakan alat ini sebagai alat bantu untuk mencapai toleransi sudut yang disyaratkan, maka diperlukan adanya metode pengukuran yang tepat pada proses machining lead brick menggunakan alat bantu rotary table sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk mencapai tingkat ketelitian sudut 0,03o pada pembuatan sudut luar dan dalam (male and female) lead brick (plain brick)."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dikembangkan alat yang dapat digunakan untuk membantu menentukan sudut pada pembuatan lead brick. Sudut yang dimaksud adalah sudut luar dan dalam yang harus memenuhi standar. Ketepatan pengerjaan sudut ini menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan agar susunan lead brick tidak miring dan rubuh. Oleh karena itu setiap pengerjaannya menggunakan rotary table karena memudahkan dalam setting benda kerja dan kepresisian pengukuran dapat djaga. Namun dikarenakan banyaknya operator yang belum dapat menggunakan alat bantu ini untuk mencapai toleransi sudut maka diperlukan adanya metode pengukuran yang tepat pada proses machining lead brick menggunakan alat bantu rotary table sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk mencapai tingkat ketelitian sudut 0,03 derajat pada pembuatan sudut luar dan dalam lead brick."
PRIMA 6:11 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>