Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132527 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Lubis, Amir Sharifuddin
"ABSTRAK
Pengendalian merupakan kegiatan penting dalam rangka mengatasi masalah kehilangan hasil akibat serangan organisme pengganggu tanaman khususnya tanaman padi sawah. Di antara cara-cara pengendalian yang ada., pengendalian dengan menggunakan bahan kimia (pestisida) yang paling banyak dipakai oleh petani.
Pengendalian organisme pengganggu tanaman dengan berbagai permasalahannya memberikan tantangan yang perlu segera diatasi dalam rangka mengamankan produksi dari gangguan organisme pengganggu.
Perubahan lingkungan hidup buatan karena pestisida terlarang yang dialami petani padi sawah, mengakibatkan kualitas lingkungan hidup menurun. Oleh karena itu menuntut mereka untuk dapat mengembangkan cara-cara pengendalian yang ada dengan jalan melakukan perpaduan antara cara pengendalian yang satu dengan cara pengendalian yang lain atau yang dikenal dengan sebutan PHT (Pengendalian Hama Terpadu). Dari kenyataan di lapangan ternyata terdapat indikasi tentang rendahnya kemampuan petani dalam mengatasi masalah gangguan organisme pengganggu tanaman. Hal ini diduga ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan dan pengalaman dengan penggarapan sawah, cara memilih pestisida terlarang , cara bertindak terhadap pestisida terlarang, kesadaran terhadap bahaya pestisida terlarang, lingkungan dan perizinan pestisida yang berlaku.
Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat dengan sampel sebanyak 300 petani padi sawah yang berlokasi di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sukatani dan Kecamatan Tambelang. Sampel ini diambil dengan cara purposive sampling untuk menentukan lokasi penelitian, dan randomize sampling bagi petani penggarap sawah sebagai responden. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mencegah penggunaan pestisida terlarang oleh petani pada lingkungan padi sawah di Kabupaten Bekasi.
Untuk memperoleh data yang diperlukan, menggunakan daftar pertanyaan dan wawancara secara mendalam. Data yang sifatnya kuantitatif dianalisis dengan uji statistik Chi Kuadrat dan Koefisien Kontingensi. Data yang kualitatif dianalisis dengan cara interpretasi dan pemahaman.
Dari analisis data diperoleh bahwa :
1. Serangan serangga hama yang terluas dan dominan menyerang tanaman padi adalah penggerek batang pada varietas IR64 dan Cisadane, di lapangan dikendalikan dengan insektisida karbamat dengan dosis 1-3 1/kg/musim tanam;
2. Umumnya petani padi sawah berstatus penduduk tetap dengan umur terbanyak ditemukan yaitu 35 - 43 tahun dan sudah bermukim di atas 10 tahun dan terbanyak melakukan penggarapan sawah di atas 1 - 3 ha pada sawah milik orang lain;
3. Pekerjaan tetap petani selain bertani ada yang berdagang, buruh harian, pegawai desa dan mengganggur dengan memiliki anggota keluarga terbanyak 4 - 5 jiwa serta berpenghasilan di atas 1 - 2 juta rupiah per tahun dan pengeluaran di atas 100 - 200 ribu rupiah per bulan;
4. Cara petani memilih pestisida terlarang dipengaruhi Oleh pendidikan non formal, pengetahuan dan pengalaman (C.C ' a 0,05), tetapi tidak dipengaruhi oleh pendidikan formal (C.C < a 0,05);
5. Cara petani bertindak terhadap pestisida terlarang dipengaruhi oleh pengetahuan (C.C > a 0,05), tetapi tidak dipengaruhi oleh pendidikan formal, pendidikan non formal dan pengalaman (C.C < a 0,05);
6. Kesadaran petani terhadap bahaya pestisida terlarang dipengaruhi oleh pendidikan non formal, pengetahuan dan pengalaman (C.C > a 0,05), tetapi tidak dipengaruhi oleh pendidikan formal (C.C C a 0,05);
7. Kesadaran petani terhadap lingkungan dipengaruhi oleh pendidikan formal, pendidikan non formal dan pengetahuan (C.C > a 0,05), tetapi tidak dipengaruhi oleh pengalaman (C.C 4 a 0,05);
8. Kesadaran petani terhadap perizinan pestisida dipengaruhi oleh pendidikan formal, pendidikan non formal dan pengetahuan (C.C > a 0,05), tetapi tidak dipengaruhi oleh pengalaman (C.C < a 0,05);
9. Penggarapan sawah dipengaruhi oleh pendidikan non formal dan pengetahuan (C.C > a 0,05), tetapi tidak dipengaruhi oleh pendidkan formal dan pengalaman (C.C < a 0,05).

Control of crop pests has been an important activity in overcoming yield loss problems due to their attack particularly on rice. Among available control method, chemical control is mostly and widely used by farmers. Subsequently, control of crop pests along with the emerging problems give us challenge which should be undertaken, so that crop production can be exempted from pest attack.
Changes in artificial environment due to the use of banned pesticides experienced by farmers have resulted. in the reduction of the environment quality. Therefore, the farmers are demanded to be capable of developing existing control measures and combining them in a compatible manner as well, which is then so called Integrated Pest Management (IPM). However, in fact, there has been an indication on the capability of the farmers in solving this problem. In this case maybe there are relation between levels of knowledge, education, experience with paddy field cultivated, ways of selecting banned pesticides, handling banned pesticides, awareness of banned pesticide danger, their environment, and pesticide permission .
This study was carried out in Kabupaten Bekasi, West Java Province with the sample comparising of 300 rice field farmers. Two kecamatan in this area were chosen, viz. Kecamatan Sukatani and Kecamatan Tambelang. These sample were taken by using purposive method to decide locations of study, and using randomized sampling to select the rice field farmers as the respondents. In general, this study was aimed to figure out the effects of chemical control using banned pesticides to humans and the environment in Kabupaten Bekasi.
To obtain required data, a list of questions and thorough interview were used. Quantitative data were statistically analyzed by using Chi-square test and Coefficient of Contingency (C.C), whereas qualitative data were analyzed with interpretation and comprehension methods.
Data analysis shows that :
1. The stem borer is the predominantly attacking insect pest to rice of IR-64 and Cisadane varieties and is widely present in the rice field. The chemical control is mostly by using carbamate insecticide with the dosage of I - 3 1/kg/planting season;
2. The status of rice farmers is generally residents with the age ranging from 35 to 43 years old and have already resided for more than 10 years. Among these are mostly doing farming on 1 - 3 ha of rice field belonging to others;
3. Instead of farming, farmers also sell things, become daily laborers, village officers, and some others are unemployment. The member of family is mostly 4 - 5 with the income of more than two million rupiah/year and the outcome of more than two hundreds thousand rupiah/month
4. The farmers' way of selecting banned pesticides is influenced with non formal education, knowledge and experience (C.C > a 0.05), but is no influenced with formal education (C.C < a 0.05);
5. The farmers' way of handling banned pesticides is influenced with knowledge (C.C > a 0.05), but is not influenced with formal education, non formal education and experience (C.C < a 0.05);
6. The farmers' awareness to the danger of banned pesticide is influenced with non formal education, knowledge and experience (C.C > a 0.05), but is not influenced with formal education (C.C ? a 0.05);
7. The farmers' awareness to the environment is influenced with formal education, non formal education and knowledge (C.C > a 0.05), but is not influenced with experience (C.C < a 0.05);
8. The farmers' awareness to pesticide approval is influenced with formal education, non formal education and knowledge (C.C > a 0.05), but is not influenced with experience (C.C < a 0.05);
9. Rice cultivation is influenced with non formal education and knowledge (C.C > a 0.05), but is not influenced with formal education and experience (C.C < a 0.05).
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budi Santosa
"Perlindungan terhadap Petani bawang merah dari bahaya pestisida merupakan suatu tantangan bagi dinas- dinas yang terkait di Kabupaten Brebes. Data hasil uji Cholinesterase darah yang dilakukan Dinas Kesehatan Brebes, dari 1764 sampel darah petani menunjukkan dan 1181 orang ( 66,9 %) masuk kategori normal sedangkan 583 orang ( 33 %) masuk kategori ringan sampai berat.
Thesis ini meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi petani bawang merah yaitu : kepemilikan lahan, pengetahuan tentang pestisida, masa kerja dan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 ).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 dari 4 faktor yang diteliti, hanya 1 faktor yang mempengaruhi persepsi petani bawang merah yaitu pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ). Bila dilihat lebih jauh, pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) adalah faktor eksternal yang dapat diintervensi.

Influencing Factors on the Perception Onion Farmer of Pesticide Used at the Brebes ResidenceOnion farmer protection from dangerous pesticides is a big challenge for the institutions at Brebes residence. Health services was reporting a set of data blood cholinesterase test from 1764 blood sample of onion farmer show that 1181 sample (66,%) is normal and 583 sample ( 33% ) are light, middle, and weight.
In this Thesis the writer was doing a research to find out the relationship between a set of factors with onion farmer perception of pesticide used. Those factor are : period of work, the owner of land, knowledge of pesticide, and safety training.
The result of this research show that 1 of 4 factors are significantly influencing onion farmer perception, that is safety and occupational health training. When we look deeper , safety and occupational health training is a external factors that is something intervened able.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wijaya
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Husin
"Produktivitas merupakan salah satu indicator penting untuk menilai keberhasilan suatu usahatani. Makin tinggi produktivitas yang dihasilkan berarti makin efisienlah usahatani tersebut sehingga berimplikasi pada kepuasan petani. Namun demikian, tidak semua usahatani yang memiliki produktivitas tinggi dapat memuaskan petani disebabkan oleh tidak adanya institusi yang menjamin stabilisasi harga. Institusi yang menjamin ketersediaan sarana produksi serta tidak terjangkaunya harga dalam memenuhi kebutuhan mereka. Kehadiran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) PT Agropotombuluh merupakan harapan baru bagi petani dalam merealisasikan keinginan-keinginan mereka.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh antara kualitas layanan dan motivasi petani terhadap produktivitas usahatani serta pengaruhnya terhadap kepuasan petani. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo dengan penentuan empat desa sampel secara purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan proporsional random sampling.
Dari hasil penelitian di peroleh bahwa produktivitas usahatani dipengaruhi positif oleh kualitas layanan dan motivasi petani. Akan tetapi kepuasan petani tidak dipengaruhi oleh produktivitas usahatani. Disisi lain motivasi petani secara langsung berpengaruh postif terhadap kepuasan petani namun kualitas layanan tidak berpengaruh langsung terhadap kepuasan petani.

Productivity is one of the urgent indicator in assessing the improvement of farm. The higher productivity is valued showing the most efficient of the farm, through implicates in farmer satisfaction. Moreover, the higher farm can not satisfies for all farmers because of there is not an institution can stabilize the price, particularly the institution guarantes the production input and the low price as the farmer expectation. The General Vilage's Corporate (BUMDES) PT Agro Potombuluh is one of a new form in fulfilling the farmer expectation particularly in realization their desire.
The aims of this research analizes the effect of service quality and farmer motivation towards the farm productivity and the farmer satisfaction. The research is in Telaga Biru sub distric of Gorontalo regency with four village of area sample was taken purposively. data collecting technique is proposionaly random sampling.
The result shows that the farm productivity positively influences the service quality and the farmer motivation, meanwhile the farmer satisfaction is uninfluenced by farm productivity. Besides the motivation has direct effect positively towards farmer satisfaction although the service quality has not direct effect to farmer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T28766
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Libret Semuel Foenay
"ABSTRAK
Dalam era pembangunan nasional berwawasan lingkungan sekarang ini, keserasian kota dan desa mendapat perhatian utama. Hal ini dari dimuatnya secara eksplisit tegas dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat No. 2 Tahun 1988 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara Bab IV, D, butir 12 ayat f dan g. Pada dasarnya dua ayat tersebut merekomendasikan bahwa pemabangunan masyarakat pedesaan dan pembangunan kota perlu dilanjutkan dan ditingkatkan dengan selalu memperhatikan keserasian hubungan antara kota dan daerah pedesaan sekitarnya. Dipandang dari aspek lingkungan hidup, kota dan desa termasuk dalam pengertian kelompok lingkungan hidup buatan (binaan), bersama kelompok lingkungan hidup sosial dan kelompok lingkungan hidup alam, dalam kesatuan lingkungan hidup bumi.
Antara kota dan desa sebagai sub bagian dari lingkungan hidup buatan terjadi interaksi, adaptasi, dan mengalami seleksi melalui pertukaran materi, energi, dan informasi, yang merupakan ciri dari kesatuan lingkungan hidup bumi. Lingkungan hidup desa dalam penelitian ini diwakili oleh unsur-unsur: petani (manusia), tanah usahatani (sumber daya alam), dan panca usahatani (teknologi), kombinasi dari ketiga unsur ini menghasilkan barang berupa hasil produksi usahatani. Hasil produksi usahatani ini selanjutnya disalurkan ke kota Kupang untuk memenuhi permintaan konsumen akan hasil produksi usahatani tersebut.
Lingkungan hidup kota diwakili oleh unsur-unsur: konsumen (manusia), pasar (sumber daya buatan), angkutan (teknologi), melahirkan transaksi perdagangan atau jual beli atas hasil produksi usahatani yang berasal dari pedesaan sekitar Kupang.
Antara lingkungan hidup desa dan lingkungan hidup kota (Kupang) terjalin pertukaran materi (hasil produksi usahatani) melalui media yang dalam penelitian ini diidentifikasi atas: Papalele selaku perantara perdagangan dan transportasi.
Jenis kegiatan usahatani di delapan desa penelitian terdiri atas kegiatan usahatani pokok yaitu ladang dan atau sawah, dan kegiatan usahatani sampingan, yaitu mamar (kebun, tegalan) dan ternak. Faktor-faktor yang mempengaruhi usahatani di pedesaan adalah faktor alamiah seperti kekeringan, kualitas tanah, faktor non alamiah seperti teknologi, luas tanah usahatani, orientasi pasar petani, modal dan pendapatan.
Jenis kegiatan perdagangan di kota Kupang terdiri atas tempat penjualan hasil produksi usahatani dari desa penelitian, yaitu kecamatan Kupang Timur, kecamatan Kupang Tengah, kecamatan Kupang Barat dan kecamatan Amarasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan (perdagangan) hasil produksi usahatani di pasar kota adalah: jarak, lokasi asal barang, papalele, dan jenis alat angkutan.
Dari ulasan seperti terurai diatas ditarik permasalahan sebagai berikut:
(1) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kegiatan ekonomi petani, mulai dari melakukan kegiatan usahatani di pedesaan sampai dengan penjualan hasil produksinya di pasar kota Kupang.
(2) Bagaimana hubungan pengaruh antara faktor-faktor kegiatan usahatani di pedesaan maupun faktor-faktor kegiatan penjualan hasil produksi usahatani di pasar kota Kupang
(3) Bagaimana proses tataniaga hasil produksi usahatani berlangsung, dan berapa besar peranan Papalele dalam proses tataniaga tersebut.
(4) Kecamatan (asal barang) mana saja yang menjadi pemasok utama barang hasil produksi usahatani ke pasar Naikoten dan pasar Kuanino kota Kupang
(5) Bagaimana orientasi pasar petani terhadap jenis kegiatan produksi usahatani yang dilakukan petani
Model analisis yang dipakai adalah: analisis deskriptif dengan frekuensi dan tabulasi silang serta analisis statistik uji x² (Khi Kuadrat).
Dalam menentukan tingkat hubungan pengaruh antara dua peubah, ditentukan berdasarkan klasifikasi sebagai berikut:
>0 % - 15% dinilai tidak kuat
>15% - 30% dinilai cukup kuat, dan
>30% - 50% dinilai sangat kuat.
Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh temuan-temuan sebagai berikut:
(1) Terdapat hubungan pengaruh tidak simetrik antara faktor-faktor kegiatan penjualan hasil produksi kegiatan usahatani di pasar Naikoten dan pasar Kuanino pada tingkat hubungan sangat kuat (34,5 %), maupun antara faktor-faktor kegiatan usahatani petani di pedesaan pada tingkat hubungan cukup kuat (29,79 %)
(2) Papalele sebagai perantara perdagangan dalam proses tataniaga komoditas hasil usahatani mempunyai /memegang peranan menentukan karena menguasai 64,3 % saluran hasil produksi usahatani dari desa-desa penelitian di kota Kupang
(3) Orientasi pasar petani dilihat dari sifat pekerjaan kegiatan usahatani pokok dan kegiatan usahatani sampingan adalah sebagai berikut:
-tujuan atau motivasi dari kegiatan usahatani pokok (ladang atau sawah) adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga rumah tangga petani sendiri (usahatani subsistem)
-tujuan atau motivasi dari kegiatan usahatani sampingan adalah untuk dijual (orientasi pasar) guna memperoleh uang tunai
(6) Implikasi penelitian
Implikasi penelitian ini adalah berupa buah pikiran tentang alternatif pemecahan masalah berikut:
(1) Perlunya peningkatan pembinaan petani melalui penyuluhan lapangan oleh tenaga PPL tentang panca usahatani tanah kering
(2) Pemberian kemudahan-kemudahan kepada para petani dalam memperoleh Kredit usahatani
(3) Membentuk dan memfungsikan Koperasi Unit Desa dalam pemasaran hasil produksi usahatani
(4) Perlu pembinaan dan pengawasan terhadap Papalele dengan jalan didaftar dan ditampung dalam wadah organisasi Papalele
(5) Universitas Nusa Cendana dengan Tugas Ilmiah Pengembangan Pokok ?Pengembangan Pertanian Tanah Kering? perlu diberi kesempatan lebih besar dalam aplikasi hasil-hasil penelitiannya di daerah pedesaan Propinsi Nusa Tenggara Timur."
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Andriani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26687
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iska Hartita
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26483
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>