Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182167 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Putri Masyitha Hilmanudin
"Wilayah penelitian terletak di Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Desa Cihaur merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi timbal-emas karena area tersebut dilalui oleh jalur mineralisasi Pegunungan Selatan. Formasi yang menyusun area penelitian adalah formasi Jampang. Pada area penelitian tersingkap batuan breksi yang secara genetik belum diketahui jenisnya. Oleh karena itu, dilakukan studi mengenai Karakteristik breksi untuk mengetahui jenis dan keterkaitannya terhadap mineralisasi sehingga potensi logam ekonomis dapat diketahui dan dijadikan bahan pertimbangan eksplorasi. Metode yang digunakan pada penelitian adalah analisis petrologi pada 18 titik lubang bor, analisis petrografi sebanyak 9 sampel, dan analisis mineragrafi sebanyak 7 sampel. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa terdapat 4 jenis breksi yang menyusun wilayah penelitian, yaitu breksi vulkanik, breksi hidrotermal, breksi magmagtik-hidrotermal, dan breksi tektonik. Jenis mineralisasi yang ditemukan terdiri dari kelompok sulfida dan oksida. Kehadiran mineralisasi cukup melimpah pada breksi hidrotermal. Keterkaitan antara breksi dengan mineralisasi terletak pada genesanya. Proses keterbentukan menentukan komposisi klast dan matriks, permeabilitas, dan komposisi fluida. Parameter-parameter tersebut juga menjadi kontrol alterasi dan mineralisasi.

The research area is located in Cihaur Village, Simpenan District, Sukabumi Regency. Cihaur Village is one of the areas that has lead-gold potential because the area is traversed by the Southern Mountains mineralization route. The formation that makes up the research area is the Jampang formation. In the research area, breccia rocks were exposed, the genetic type of which is unknown. Therefore, a study was carried out on the characteristics of breccia to determine the type and its relationship to mineralization so that the potential for economic metals can be known and used as exploration consideration. The methods used in the research were petrological analysis at 18 drill hole points, petrographic analysis of 9 samples, and mineragraphic analysis of 7 samples. Based on the analysis results, there are four types of breccia in the research area, namely volcanic breccia, hydrothermal breccia, magmagtic-hydrothermal breccia, and tectonic breccia. The type of mineralization found consists of sulfide and oxide groups. The presence of mineralization is quite abundant in hydrothermal breccia. The relationship between breccia and mineralization lies in its genesis. The formation process determines the clast and matrix composition, permeability, and fluid composition. These parameters also control alteration and mineralization."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Ayu Rinjani
"Lokasi penelitian terletak di Desa Cihaur yang terletak di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Secara Fisiografi Desa Cihaur termasuk bagian dari Zona Pegunungan Selatan Jawa Barat atau Pegunungan Andesit Tua yang disusun oleh Formasi Jampang dan Formasi Dasit Ciemas. Pada area penelitian terdapat endapan skarn dengan batuan induk berupa batugamping. Endapan skarn merupakan endapan yang terbentuk akibat adanya kontak antara batugamping dengan batuan intrusi. Berdasarkan data perusahaan, batuan intrusi tidak ditemukan diatas permukaan. Oleh karena itu diperlukan studi fasies Vulkanik dan keterkaitan dengan batugamping yang berperan sebagai host skarn pada area penelitian untuk mengetahui skarn yang terbentuk pada area penelitian merupakan hasil kontak intrusi dengan batugamping atau akibat faktor lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis petrologi dan petrografi batuan inti sebanyak 22 lubang bor, Data-data yang diperoleh selanjutnya divisualisasikan dalam bentuk kolom litologi yang kemudian digunakan untuk menginterpretasikan hubungan antara fasies Vulkanik dengan batugamping yang berperan sebagai host skarn. Berdasarkan analisis petrologi dan petrografi didapati 13 litofasies yang kemudian dikelompokkan kedalam 6 satuan diantaranya Breksi Vulkanik, Lapilli Tuf, Tufaan, Andesit, Batugamping, dan Dasit Porfiri. Berdasarkan asosiasi litologi dan karakteristik litologi yang telah mengalami ubahan hidrotermal (alterasi) maka dapat disimpulkan bahwa daerah penelitian berada pada fasies proksimal gunung api. Keterkaitan antara batugamping dengan fasies vulkanik diinterpretasikan berdasarkan korelasi stratigrafi, didapati jika batugamping yang terubah menjadi marmer ataupun teralterasi skarn disebabkan oleh adanya terobosan oleh satuan dasit porfiri.

The research location is located in Cihaur Village which is located in Simpenan District, Sukabumi Regency, West Java Province. Physiographically, Cihaur Village is part of the Southern Mountain Zone of West Java or the Old Andesite Mountains which are composed of the Jampang Formation and the Ciemas Dacite Formation. In the research area there are skarn deposits with the source rock being limestone. Skarn deposits are deposits formed due to contact between limestone and intrusive rocks. Based on company data, intrusive rocks were not found above the surface. Therefore, it is necessary to study volcanic facies and their relationship with limestone which acts as a host for skarn in the research area to determine whether the skarn formed in the research area is the result of intrusive contact with limestone or due to other factors. The method used in this research is petrological and petrographic analysis of core rock from 22 drill holes. The data obtained is then visualized in the form of lithological columns which are then used to interpret the relationship between volcanic facies and limestone which acts as a skarn host. Based on petrological and petrographic analysis, 13 lithofacies were found which were then grouped into 6 units including Volcanic Breccia, Lapilli Tuff, Tufaan, Andesite, Limestone and Porphyry Dacite. Based on the lithological associations and lithological characteristics that have undergone hydrothermal change (alteration), it can be concluded that the research area is in the proximal volcanic facies. The relationship between limestone and volcanic facies is interpreted based on stratigraphic correlation, it is found that limestone is changed to marble or skarn alteration due to breakthroughs by porphyry dacite units."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Gustini
"Lokasi penelitian ini terletak di pesisir barat Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi yang memiliki berbagai macam pola lanskap pesisir. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik fisik dari bentuk medan, bentuk lahan, penggunaan tanah dan aspek sosial dengan menggunakan model Wilayah Tanah Usaha WTU. Penelitian ini mengkaji lanskap pesisir yang dipengaruhi oleh bentuk lahan, bentuk medan, penggunaan tanah serta aspek sosial ekonomi yakni pola tanam dan menghubungkan dengan Wilayah Tanah Usaha WTU. Data penelitian diperoleh melalui observasi lapang dan wawancara dengan petani setempat. Analisis spasial dan deskriptif dilakukan dengan metode overlay dan penampang melintang.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pola lanskap pesisir di Kecamatan Simpenan didominasi dengan bentuk medan berbukit-pegunungan sekitar 60,1 dari total luas wilayah, bentuk lahan perbukitan lipatan kompleks sekitar 30,6 dari total luas wilayah, penggunaan tanah kebun atau perkebunan sekitar 30,1 dari luas wilayah dan pola tanam padi satu kali dalam setahun. Pola lanskap pesisir pada umumnya masih sesuai dengan model WTU tetapi terdapat beberapa lokasi yang tidak sesuai yakni pada model WTU terbatas 2 yang terdapat penggunaan tanah kebun atau perkebunan.

Located in west coast of Java, Simpenan Subdistrict at Sukabumi District has variety of coastal landscape. The main objective of this research to identification landform charateristics for landscape and also identify land use using Suitable Farming Area WTU . This research examines coastal landscape that affected by landforms that consist of relief, landuse, social aspect which is cropping pattern and analyze with the model of Land Utility Area. Spatial and descriptive analysis was carried out in this study by overlay and cross section analysis method.
The result of this research indicates that coastal landscape pattern in Simpenan Subdistrict is dominated by mountainous hilly terrain around 60,1 from total area, hilly terrain shape about 30,6 from total area, land use of mixed garden use 30,1 of the area and rice cropping pattern once a year. The coastal landscape pattern is generally still in accordance with the Land Utility Area model but there are some unsuitable located in the second restricted area which is the land use of mixed garden.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Abhirama Prima
"Ikan sidat (Anguilla Sp.) merupakan ikan yang laku di pasaran internasional dan memiliki harga yang tinggi karena memiliki kelimpahan kandungan nutrisi. Proses pemijahan ikan sidat dilakukan di wilayah estuari yang memiliki kondisi fisik yang sesuai untuk hidupnya benih ikan sidat. Teluk Pelabuhanratu merupakan salah satu wilayah estuari yang memiliki kelimpahan benih ikan sidat. Penduduk sekitar Teluk Pelabuhanratu memanfaatkan benih ikan sidat sebagai mata pencaharian tambahan. Penangkapan benih sidat memberikan manfaat besar secara ekonomi bagi penduduk setempat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola rantai nilai benih ikan sidat di Kecamatan Pelabuhanratu dan Simpenan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisa deskriptif dan spasial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua lokasi penangkapan benih ikan sidat yakni, Muara Ci Mandiri dan Sungai Cimandiri. Pada lokasi produksi Muara Cimandiri, membentuk 2 pola distribusi sedangkan pada Sungai Cimandiri hanya membentuk 1 pola distribusi. Pendapatan yang didapat oleh pelaku distribusi benih ikan sidat pada setiap simpul bervariasi bergantung kepada tingkatan karakteristik pelaku.

Anguilla sp, seawater fish which is one of the most popular fish in the international market and has a high price becausit has an abundance of nutrient content. Eel fertillization process conducted in the estuary which has the appropriate physical condition for its glass eel. Pelabuhanratu bay is one of estuary zone that has an abundance of glass eel. Local population around the bay Pelabuhanratu utilize glass eel as additional livelihood. The locals will sell and distribute to other locals who act as sellers were larger, continued until to the export company.
This study aims to determine how is the pattern of glass eel's value chain in the Pelabuhanratu and Simpenan district and to determine the income of each actor in the glass eel's value chain in Pelabuhanratu and Simpenan district. The method that is used in this research is qualitative method with descriptive and spatial analysis.
The results showed that there are two catching locations of glass eel namely, Cimandiri estuary and Cimandiri River. At the production site Cimandiri estuary, forming two distribution patterns while at the River Cimandiri only form one pattern of distribution. Income, which earned by the actor of glass eel distribution on each node varies depending on the levels and characteristics of the actor.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Febriana
"Paradigma pembangunan telah menghasilkan kondisi yang tidak seimbang antara kota dan desa, dimana kota menjadi pusat pertumbuhan, sedangkan desa hanya menjadi wilayah marginal dan memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap wilayah perkotaan. Dengan tidak berkembangnya wilayah perdesaan maka persoalan kemiskinan lebih banyak ditemukan di wilayah perdesaan. Kondisi kemiskinan diperdesaan diperparah dengan meningkatnya petani kecil. Rendahnya kepemilikan lahan telah menyebabkan rendahnya pendapatan dari sektor pertanian, sehingga tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya petani miskin umumnya melakukan berbagai cara, dengan memanfaatkan seluruh sumber daya dan jaringan sosial yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha yang selama ini dilakukan oleh rumah tangga petani miskin di desa dalam meningkatkan pendapatan rumah tangganya, sehingga dapat dirumuskan strategi pengentasan kemiskinan yang tepat untuk dapat membantu rumah tangga petani miskin dalam meningkatkan pendapatan rumah tangganya. Sebagai penelitian kualitatif, penelitian ini menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dan analisa SWOT untuk mencapai tujuan penelitiannya.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah gambaran mengenai beberapa upaya yang selama ini telah dilakukan rumah tangga petani miskin di perdesaan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Upaya yang selama ini dijalankan adalah melakukan pengaturan pengeluaran dengan memanfaatkan ekonomi subsisten dan meminta bantuan pada jaringan sosial yang dimilikinya. Oleh karena itu strategi yang perlu dilakukan untuk membantu rumah tangga petani miskin meningkatkan pendapatannya adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia rumah tangga petani miskin dan meningkatkan peran kelembagaan dalam mendukung aktivitas ekonomi rumah tangga petani miskin. Strategi tersebut dilakukan baik pada jangka pendek maupun jangka panjang, yang meliputi peningkatan keterampilan dibidang pertanian dan non pertanian, dan peningkatan pendidikan formal maupun informal.

The development paradigm of Indonesia is currently emerges any imbalancing growth between city as epicentrum and village as marginalized area with highdependency rate where that underdevelopment caused any poverty problems in most of villages as further consequency of land for farms inavailabilities or other subsequents. This qualitative research is aimed to explore any kind of farmer?s income enhancement efforts in those destitute villages using SWOT analysis and Participatory Rural Appraisal (PRA) methods where enable all policy makers in all level of government to formulate an poverty alleviation strategy in next step.
Conclusion of this research explains that most of poor farmers in destitute villages exploit their economical subsistence and social network to gain any financial aids. There is need to improve human resources quality and financing institution involvement to supports any poor?s economic activity as short-term or longterm poverty alleviation strategy where includes any kind of formal and informal life-skill training program, either in farming or non farming sector."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27584
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Yudi Prabawa
"Di sektor Pertambangan Emas Skala Kecil umumnya peneliti memandang Penambang Rakyat dan aktifitasnya negative, menimbulkan permasalahan utama yaitu dari penggunaan Merkuri pada pengolahan material metode TM, tiadanya pemasukan bagi negara, pungutan liar dan kerentanan aspek K3. Selama ini terjadi pembiaran/ignorance oleh Pemerintah dan opsi penegakan hukum menghentikan aktifitas penambangan. Padahal fenonema umumnya, setelah penutupan, masyarakat kembali melanjutkan aktifitas penambangan, dan permasalahan kembali berlanjut, membentuk sebuah siklus. Kondisi ini terus terjadi selama beberapa dekade, dan menyebar luas di berbagai daerah, Bagaimana sesungguhnya kondisi sector ini? Layakkah sector ini didukung? Bagaimana opsi penanganan masalahnya? Penelitian bertujuan memetakan kondisi riil sektor ini, mensimulasi scenario pengolahan material tanpa Merkuri, dan merumuskan model ideal pertambangan berkelanjutan menurut Sustainable Mining Practices/SMP. Disusunlah model dasar dan matematis kondisi riil sektor, disimulasi skenario penggunakan teknologi pengolahan material tanpa Merkuri/DB dan status legal/illegal sebagai perbandingan. Dilakukan analisis perhitungan kelayakan ekonomi usaha dan profesi. Disusun kriteria dan indikator dasar penilaian keberlanjutan sektor pertambangan skala kecil, dan analisis kelayakan lain. Kemudian dirumuskan opsi terbaik penanganan masalahnya. Sektor pertambangan emas rakyat di Indonesia, digambarkan di lokasi penelitian: membentuk siklus Lingkaran Setan. Legalisasi dan penggunaan teknologi pengolahan Non Merkuri berperan kunci dalam solusi, dan lokasi penelitian dinyatakan layak untuk didukung
.....In the small-scale gold mining sector, researchers generally view Community Miners and their activities negatively, causing major problems, namely from the use of Mercury in the TM method of material processing, no income for the state, illegal levies and the vulnerability of K3 aspects. So far, ignorance has occurred by the Government and options for law enforcement to stop mining activities. Whereas the general phenonema, after closure, the community resumed mining activities, and the problems continued again, forming a cycle. This condition has continued for decades, and is widespread in various regions. How is the real condition of this sector? Is this sector worth supported? What are the options for dealing with the problem? The research aims to map the real conditions of this sector, simulate a material processing scenario without Mercury, and formulate an ideal model for sustainable mining according to Sustainable Mining Practices / SMP. A basic model and a mathematical model of the real conditions of the sector were compiled, a scenario of using material processing technology without Mercury / DB and legal / illegal status was compiled as a comparison. An analysis of the calculation of the economic feasibility of business and profession is carried out. Formulated basic criteria and indicators for the assessment of the sustainability of the small-scale mining sector and other feasibility analyzes. Then the best option for handling the problem is formulated. The smallholder gold mining sector in Indonesia, is depicted in the study location: forming a vicious circle. Legalization and use of Non-Mercury processing technology plays a key role in the solution, and research sites are deemed worthy of support."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruki Ardiyanto
"Kabupaten Sukabumi merupakan Kawasan Geopark Nasional Ciletuh-Pelabuhanratu serta merupakan salah satu kabupaten di Jawa barat dengan indeks kelas risiko bencana tinggi berdasarkan data BNPB 2021. Keberadaan UU No. 24 Tahun 2007 dan UU No. 26 Tahun 2007, menjadi penting bagi Kecamatan Simpenan sebagai salah satu daerah yang berada dalam Kawasan Geopark sebagai penataan ruang dan pengurangan risiko bencana. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi analisa hubungan prediksi ketersediaan lahan dengan multi bahaya. Models Automate perpaduan metode model builder dan weighted overlay scoring digunakan sebagai metode untuk menganalisis multi bahaya terhadap RTRW Kabupaten Sukabumi 2011-2032, untuk wilayah Kecamatan Simpenan. Pembuatan GUI (Graphic User Interface) model builder menunjukan hasil proses yang mudah dan cepat dalam proses analisa data spasial dalam menentukan nilai indeks bahaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem dinamik dan dinamika spasial menunjukkan lahan terbangun semakin meningkat kemudian ketersediaan lahan menurun. Wilayah penelitian diprediksi sejalan dengan meningkatnya lahan terbangun dan jumlah penduduk, kegiatan ekonomi Kawasan Geopark juga semakin meningkat karena kebutuhan masyarakat yang tinggi. Hubungan Indeks bahaya dan prediksi lahan terbangun memperlihatkan luas lahan terbangun yang terdampak bahaya berbanding lurus dengan tahun perkembangan lahan terbangun. Sehingga semakin bertambahnya tahun maka luas lahan terbangun yang berada pada wilayah multi bahaya juga semakin bertambah.

Sukabumi Regency is the Ciletuh-Pelabuhanratu National Geopark Area and is one of the regencies in West Java with a high disaster risk index based on BNPB 2021 data. Law no. 24 of 2007 and Law no. 26 of 2007 are essential for Simpenan District as one of the areas within the Geopark Area for spatial planning and disaster risk reduction. This study aims to explain the relationship between land availability and multiple hazards. Models Automate, a combination of model builder and weighted overlay scoring methods, is used to analyze various hazards to the RTRW of Sukabumi Regency 2011-2032 for the Simpenan District. Making a GUI (Graphic User Interface) model builder shows the results of an easy and fast process of analyzing spatial data to determine the value of the hazard index. The analysis results show that system dynamics and spatial dynamics show that land for development continues to increase, and land availability decreases. The research area, as explained by land development and population, the economy of the Geopark Area is also growing due to high community needs. The hazard index and predictions for the development of the area of ​​land built are as large as the area of ​​action being constructed, directly proportional to the year of development of the built-up land. So that with increasing years, the land area in this multi-hazard area is also increasing."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>