Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Oxford: Oxford University Press, 1993
346.066 EUR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Armadini Caesar Ika Jati
"Latar belakang berawal dari jumlah anak HIV/AIDS di Indonesia mengalami peningkatan diiringi dengan kualitas hidup yang rendah. Anak HIV/AIDS perlu mempunyai kualitas hidup yang baik agar mereka dapat mengelola kondisi kesehatan sehingga mendapatkan kesejahteraan dalam hidupnya. Untuk menilai kualitas hidup maka digunakan WHOQOL-100 (World Health Organization Quality of Life-100) karena dapat menilai persepsi anak terhadap kehidupannya dalam konteks budaya dan sistem nilai. Anak HIV/AIDS yang mempunyai kualitas hidup buruk dapat berubah menjadi baik karena berdasarkan perspektif life span, anak HIV/AIDS mengalami perkembangan semasa hidupnya. Perspektif life span membantu dalam memahami perkembangan yang terjadi sepanjang kehidupan anak HIV/AIDS serta membantu mereka menuju kehidupan yang lebih bermakna sesuai dengan tahapan perkembangannya. Berangkat dari hal itu, tujuan penelitian untuk menggambarkan kualitas hidup anak dengan HIV/AIDS berdasarkan WHOQOl-100 dan menggambarkan kualitas hidup anak dengan HIV/AIDS dalam memenuhi tahap perkembangannya berdasarkan WHOQOL-100. Metode yang digunakan literature review dengan case study yang menganalisis delapan kasus yang dikelompokkan berdasarkan tahap perkembangan anak dan remaja, yaitu early childhood hingga adolescence, middle and late childhood hingga adolescence, dan adolescence. Hasil analisis gambaran kualitas hidup anak HIV/AIDS berdasarkan WHOQOL-100 adalah anak HIV/AIDS yang tua mengalami peningkatan rasa sakit, anak HIV/AIDS memiliki nutrisi yang rendah, anak HIV/AIDS memiliki kualitas tidur yang rendah, anak HIV/AIDS memiliki kinerja yang buruk dalam bidang kognitif, anak HIV/AIDS memiliki harga diri yang rendah, anak HIV/AIDS memiliki citra diri yang cukup baik, anak HIV/AIDS perlu pengobatan ART sedini mungkin, anak HIV/AIDS memiliki fungsi sekolah yang rendah, caregiver memiliki beban mengasuh anaknya, anak HIV/AIDS perlu strategi mengatasi masalah yang tepat, stigma anak HIV/AIDS memberikan dampak buruk, anak HIV/AIDS perlu menggunakan keuangan yang diawasi dengan baik, anak HIV/AIDS perlu layanan kesehatan yang memadai, anak perlu informasi mengenai HIV/AIDS, dan anak HIV/AIDS menggunakan dukungan spiritual. Gambaran kualitas hidup anak HIV/AIDS dalam memenuhi tahap perkembangannya juga beragam. Hal-hal yang membuat anak HIV/AIDS tidak memenuhi tahap perkembangannya adalah gaya asuh caregiver yang overprotective atau tidak peduli, pengawasan keuangan yang tidak memadai, dukungan spiritual yang tidak sesuai, anak terhambat berhubungan sosial dan mendapatkan stigma sosial, anak HIV/AIDS merasakan rasa sakit dan nutrisi yang rendah, anak HIV/AIDS harus meninggalkan sekolahnya karena pergi ke rumah sakit, anak HIV/AIDS memiliki kualitas tidur yang rendah, dan anak HIV/AIDS memiliki harga diri rendah. Sedangkan hal-hal yang membuat anak HIV/AIDS dapat memenuhi tahap perkembangannya adalah anak HIV/AIDS tahu informasi tentang HIV/AIDS, ada upaya pemerintah dalam membuat layanan kesehatan yang memadai, ada dukungan sosial dari caregiver kepada anak HIV/AIDS, dan anak HIV/AIDS menjalani perawatan rutin di rumah sakit. Kesimpulannya adalah domain hubungan sosial merupakan domain yang paling dominan karena dukungan dari caregiver membuat perubahan atas kualitas hidup anak HIV/AIDS di domain kualitas hidup lainnya dan peran pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan dan penyuluhan informasi HIV/AIDS juga aspek yang paling dominan dalam kualitas hidup anak HIV/AIDS. Untuk memenuhi tahap perkembangan anak HIV/AIDS, perlu adanya pengasuhan dari caregiver sehingga anak memiliki otonomi sendiri dan anak membutuhkan layanan kesehatan yang membuat kesehatannya tidak memburuk.

It begins with the increasing number of children living with HIV/AIDS in Indonesia accompanied by low quality of life. It’s crucial for children with HIV/AIDS to have a good quality of life so they can manage their health conditions and achieve their well-being. To assess their quality of life, the WHOQOL-100 (World Health Organization Quality of Life-100) is used because it evaluates children's perceptions of their lives within cultural contexts and value systems. Children with poor quality of life can improve over time. From a life span perspective, they undergo developmental changes throughout their lives. This life span perspective helps understand their developmental trajectory and guides them toward a more meaningful life according to their developmental stages. Based on this, the research aims to describe the quality of life of children with HIV/AIDS using the WHOQOL-100 and to depict how they meet their developmental stages according to WHOQOL-100. The methodology includes a literature review and a case study analyzing eight cases categorized by early childhood to adolescence, middle and late childhood to adolescence, and adolescence. The analysis reveals various aspects of the quality of life of children with HIV/AIDS based on the WHOQOL-100, older children with HIV/AIDS experience increased pain, they often have poor nutrition and low sleep quality, perform poorly in cognitive areas, struggle with low self-esteem yet have a somewhat positive self-image. They require early ART treatment, face challenges in school functioning, and impose caregiving burdens on their caregivers. Regarding meeting developmental stages, factors hindering children with HIV/AIDS include overprotective or neglectful caregiving styles, inadequate financial oversight, mismatched spiritual support, social barriers, pain, low nutrition, disrupted schooling due to hospitalization, poor sleep, and low self-esteem. Conversely, factors facilitating their developmental stages include HIV/AIDS knowledge, government efforts in providing adequate healthcare, social support from caregivers, and regular hospital care. In conclusion, the social domain emerges as the most dominant in children's quality of life according to the WHOQOL-100, primarily due to caregiver support impacting changes in other life domains. Additionally, governmental roles in healthcare provision and HIV/AIDS education are crucial. To meet developmental stages, children with HIV/AIDS require nurturing from caregivers to foster their autonomy and access to healthcare to maintain their health stability."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Santrock, John W.
Dubeque, Iowa: Wm. C. Brown Publisher, 1984
305.23 SAN c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simeonsson, Rune J.
Boston: Allyn and Bacon, 1986
155.4 SIM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Annisya Dwi Rianthi
"Latar belakang: Identifikasi dan deteksi dini keterlambatan perkembangan anak sampai usia 3 tahun membutuhkan alat uji penapisan yang sahih dan andal serta mudah diaplikasikan orangtua. Kesahihan dan keandalan ASQ-3 belum teruji di Indonesia sehingga ASQ-3 belum digunakan secara luas sebagai alat uji penapisan perkembangan anak.
Tujuan: Mengetahui kesahihan dan keandalan ASQ-3 bahasa Indonesia sebagai alat uji penapisan keterlambatan perkembangan anak usia 24-36 bulan.
Metode: Penelitian potong lintang ini dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama yaitu adaptasi transkultural, modifikasi dan tranlasi kuesioner ASQ-3 versi orginal ke bahasa Indonesia. Tahap kedua, kuesioner bahasa Indonesia yang sudah final, diuji ke 30 subyek dari 5 kelompok umur (24,27,30,33,36 bulan). Uji kesahihan dengan menggunakan koefisien korelasi, uji keandalan dengan konsistensi internal dan keandalan inter-rater.
Hasil: Uji kesahihan dengan koefisien korelasi kuat di domain komunikasi usia 24 bulan (0,908), domain motor kasar usia 24 bulan (0,860), domain motor kasar usia 36 bulan (0,865). Uji keandalan dengan Alpha Cronbach ialah baik (0,673-0,825) dengan keandalan inter-rater yang sangat baik (0,916).
Kesimpulan: ASQ-3 bahasa Indonesia sahih dan andal sebagai alat uji penapisan keterlambatan perkembangan anak usia 24-36 bulan.

Background: Identification of children with developmental disabilities is critical step in providing early intervention services. Ages and Stages Questionnaires third edition (ASQ-3), a parent-report questionnaires has been proven to be a valid and reliable screening test and good psychometric properties. This test has not been validated and standardized before in Indonesia.
Aim: To provide the validated and reliability form of the Indonesian version of the Ages and Stages Questionnaires as an appropriate developmental screening tool for evaluation of 24-36 months Indonesian children's development.
Method: Cross sectional study divided into two parts. First part included the adaptation, transcultural, and translation ASQ-3 original version to Indonesian version. Second part, final form of Indonesian ASQ-3 was performed for 30 children from 5 age groups (24,27,30,33,36 months). In order to determine validity of the questionnaires using correlation coefficient, and reliability was measured using internal consistency and intraclass correlation coefficient.
Results: The validity determined by correlation coefficient was very good in communication area at 24 months age (0.908), gross motor at 24 months age (0.860), and gross motor at 36 months age (0.865). The reliability, determined by cronbach's alpha ranged from 0.673-0.825 and the inter-rater reliability was 0.916.
Conclusion: The Indonesian version of the ASQ has appropriate validity and reliability for screening developmental disorders in 24 -36 months children in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T55526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilbert, Wilfred C.
Washington: The Library of Congress, 1952
328.37 Gil l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Marlisye
"Latar belakang: Deteksi dini keterlambatan perkembangan anak merupakan hal yang penting untuk membangun anak Indonesia yang cerdas dan berkualitas. Ages and Stages Questionnaires-Third Edition (ASQ-3) merupakan kuesioner berdasarkan laporan orangtua atau pengasuh untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan anak usia 1 bulan sampai 66 bulan yang terstandarisasi dan mudah digunakan, namun belum pernah dilakukan uji kesahihan dan keandalan terhadap kuesioner ini dalam bahasa Indonesia.
Tujuan: Mengetahui kesahihan interna dan keandalan kuesioner ASQ-3 bahasa Indonesia sebagai alat penapisan keterlambatan perkembangan anak usia kurang dari 1 tahun.
Metode: Penelitian potong lintang uji kesahihan interna dan keandalan kuesioner ASQ-3 kelompok umur 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 8 bulan, 9 bulan, 10 bulan dan 12 bulan, dilakukan pada orangtua yang memiliki anak usia 1-12 bulan baik yang sehat maupun berisiko keterlambatan perkembangan, di Kelurahan Kampung Melayu dan Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Penelitian dibagi 2 tahap. Tahap pertama (April-Juni 2018) merupakan tahapan adaptasi transkultural kuesioner ASQ-3 dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Tahap kedua (Juli-September 2018) merupakan uji kesahihan dan keandalan kuesioner ASQ-3 bahasa Indonesia, 35 anak setiap kelompok umur, menggunakan metode cluster sampling. Uji kesahihan konstruksi dianalisis menggunakan Pearson Correlation dan sahih jika nilai rho (r)> 0,3. Uji keandalan dinilai uji konsistensi internal yang dianalisis dengan menggunakan Alpha Cronbach's coefficient dan keandalan baik jika Cronbach's α minimum 0,6.
Hasil: Keandalan kuesioner ASQ-3 bahasa Indonesia pada ketujuh kelompok umur menunjukkan keandalan baik hingga sangat baik (0,60-0,80). Untuk korelasi tiap butir pertanyaan per-domain umumnya menunjukkan kesahihan baik dengan nilai r > 0,3.
Kesimpulan: Kuesioner ASQ-3 bahasa Indonesia terbukti sahih dan andal dipergunakan sebagai alat uji tapis keterlambatan perkembangan anak usia 1-12 bulan.

Background: Early detection of development delayed is essential to the welfare an Indonesian children. Ages and Stages Questionnaires-Third Edition (ASQ-3) is a parentcompleted questionnaire, a general developmental screeening tool in 1 to 66 months old children, that are standardized and ease-to-use, but there has never been a validity and reliability test for these questionnaires in Indonesian language.
Aim: To provide the internal validity and reliability of the Indonesian ASQ-3 questionnaires as a screening tool for identifcation developmental delayed of children less than 1 year old.
Methods: Cross sectional study of internal validity test and reliability of ASQ-3 questionnaires in the age group of 2 months, 4 months, 6 months, 8 months, 9 months, 10 months and 12 months, conducted on parents who have children aged 1-12 months, either healthy or high risk for developmental delays, in Kampung Melayu and Cipinang Muara, Jatinegara, East Jakarta. Study is divided into 2 phases. The first phase (April-June 2018) is the stage of transcultural adaptation of the ASQ-3 questionnaires from English to Indonesian language. The second phase (July-September 2018) is the validity and reliability test of Indonesian ASQ-3 questionnaires, with 35 children in each age group by cluster sampling methods. The validity test of the construction was analyzed using Pearson Correlation and valid if the value of rho (r) > 0.3. Reliability tests were assessed as internal consistency tests analyzed using Alpha Cronbach's coefficient and reliability is good if Cronbach's α minimum was 0.6.
Results: The reliability of the seven age groups of the Indonesian ASQ-3 questionnaires showed good to very good reliability (0,60-0,80). Correlation of each question perdomain generally showed good validity with a value of r > 0.3.
Conclusion: The Indonesian ASQ-3 questionnaires proven to be valid and reliable tool as a screening test for developmental delayed of children aged 1-12 months."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririhena, Jackquline Ruth Annet
"

Latar belakang : Deteksi dini keterlambatan perkembangan anak merupakan hal yang penting untuk membangun anak Indonesia yang cerdas dan berkualitas. Ages and Stages Questionnaires-Third Edition (ASQ-3) merupakan kuesioner berdasarkan laporan orangtua atau pengasuh untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan anak usia 1 bulan sampai 66 bulan yang terstandarisasi dan mudah digunakan diseluruh dunia, namun belum pernah dilakukan uji kesahihan dan keandalan terhadap kuesioner ini dalam Bahasa Indonesia. Tujuan : Mengetahui kesahihan interna dan keandalan kuesioner ASQ-3 bahasa Indonesia sebagai alat penapisan keterlambatan perkembangan anak usia 42-48-54-60 bulan Metode : Penelitian potong lintang uji kesahihan interna dan keandalan kuesioner ASQ3 kelompok umur 42 bulan, 48 bulan, 54 bulan, dan 60 bulan, dilakukan pada orangtua yang memiliki anak usia 42-48-54-60 bulan baik yang sehat maupun berisiko keterlambatan perkembangan, di Kelurahan Kampung Melayu dan Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Penelitian dibagi 2 tahap. Tahap pertama merupakan tahapan adaptasi transkultural kuesioner ASQ-3 dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Tahap kedua merupakan uji kesahihan dan keandalan kuesioner ASQ-3 bahasa Indonesia, 35 anak setiap kelompok umur, menggunakan metode cluster sampling. Uji kesahihan konstruksi dianalisis menggunakan Pearson Correlation (cut off rho (r) ≥ 0.3).. Uji keandalan dinilai uji konsistensi internal yang dianalisis dengan menggunakan Alpha Cronbach’s coefficient (minimum cut off ≥ 0.6). Universitas Indonesia Hasil : Keandalan kuesioner ASQ-3 bahasa Indonesia pada keempat kelompok umur menunjukkan keandalan baik hingga sangat baik (0,60 – 0,80). Untuk korelasi tiap butir pertanyaan per-domain umumnya menunjukkan kesahihan baik pada kuesioner ASQ-3 usia 48-54 bulan dan tidak sahih pada kuesioner ASQ-3 usia 42 bulan (terdapat 3 bulir) dan usia 60 bulan (terdapat 1 bulir) Kesimpulan : Kuesioner ASQ-3 usia 48-54 bulan dalam bahasa Indonesia terbukti sahih dan andal dipergunakan. Kuesioner ASQ-3 usia 42 dan 60 bulan dalam bahasa Indonesia tidak sahih untuk domain komunikasi, tetapi sahih untuk domain lain, dan andal untuk digunakan sebagai alat deteksi dini keterlambatan perkembangan anak

Kata kunci : Uji kesahihan interna, uji keandalan, kuesioner ASQ-3 dalam bahasa Indonesia, uji tapis perkembangan anak, keterlambatan perkembangan.


Background: Early detection of development delayed is essential, Ages and Stages Questionnaires-Third Edition (ASQ-3) is a parent completed questionnaire, a comprehensive developmental screening tool in 42-48-54-60 months old. The problem is ASQ-3 has never been a validity and reliability test in Indonesian language. Aim: provide the internal validity and reliability of the Indonesian ASQ-3 questionnaires as a screening tool for identification developmental delayed in 42-48-54-60 months old children. Methods: Cross-sectional study of internal validity test and reliability of ASQ-3 questionnaires in the age group of 42-48-54-60 months, either healthy or high risk for developmental delays, in Kampung Melayu and Cipinang Muara, East Jakarta. The study is divided into 2 phases (transcultural adaptation phase and validity-reliability test of Indonesian ASQ-3 questionnaires), with 35 children in each age group by consecutive sampling methods. The internal validity test was analyzed using Pearson Correlation (cut off rho (r) ≥ 0.3). Reliability tests were analyzed using Alpha Cronbach coefficient (minimum cut off ≥ 0.6). Results: The reliability of the four age groups of the Indonesian ASQ-3 questionnaires showed good reliability (0,60 – 0,80). The correlation of each item per-domain questions generally showed validity both on ASQ-3 questionnaire aged 48-54 months and invalid on ASQ-3 questionnaire aged 42 months (3 questions) and 60 months (1 question) Universitas Indonesia Conclusion: ASQ-3 questionnaire aged 48-54 months in Indonesian valid and reliably used. ASQ-3 questionnaire aged 42-60 months in Indonesian is not valid for communication domain but valid for other domain and reliable the early detection tool for delays in child development

Keywords : Internal validity, reliability, Indonesian ASQ-3 questionnaires, developmental screening, developmental delay.

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erva Yunilda
"

Latar belakang: Identifikasi dan deteksi dini keterlambatan perkembangan anak sampai usia 3 tahun membutuhkan alat uji penapisan yang sahih dan andal serta mudah diaplikasikan orangtua. Kesahihan eksterna Ages and Stages Questionnaires-Third Edition (ASQ-3) belum teruji di Indonesia sehingga ASQ-3 belum dapat digunakan secara luas sebagai alat uji penapisan perkembangan anak.

Tujuan: Mengetahui kesahihan eksterna ASQ-3 bahasa Indonesia kelompok usia 24, 30, dan 36 bulan sebagai alat uji penapisan keterlambatan perkembangan anak.

Metode: Uji diagnostik ASQ-3 bahasa Indonesia kelompok usia 24, 30, dan 36 bulan dibandingkan dengan Bayley Scales of Infant Development-III (BSID-III) pada populasi anak sehat maupun yang berisiko keterlambatan perkembangan. Untuk menentukan nilai kesahihan eksterna, dihitung: sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif dan nilai duga negatif.

Hasil: ASQ-3 bahasa Indonesia kelompok umur 24 bulan: sensitivitas dan NDN baik (83,3% dan 91,3%), tetapi spesifisitas dan  NDP kurang baik (65,6% dan 47,6%). ASQ-3 bahasa Indonesia kelompok umur 30 bulan: sensitivitas dan NDN baik (84,6% dan 90,9%), tetapi spesifisitas dan  NDP kurang baik (69% dan 55%). ASQ-3 bahasa Indonesia kelompok umur 36 bulan: spesifisitas cukup baik (78,8%) dan NDN baik (86,7%), tetapi sensitivitas dan  NDP kurang baik (66,6% dan 53,3%).

Kesimpulan: Kesahihan eksterna ASQ-3 bahasa Indonesia kelompok usia usia 24, 30, dan 36 bulan pada penelitian ini cukup sahih sebagai alat uji penapisan keterlambatan perkembangan anak.

 


Background: Identification of children with developmental disabilities is critical step in providing early intervention services. Ages and Stages Questionnaires third edition (ASQ-3), a parent-report questionnaires has been proven to be a valid and reliable screening test and good psychometric properties. This test has not been external validated before in Indonesia.

Aim: Providing the external validated form of the Indonesian version of the Ages and Stages Questionnaires third edition as an appropriate developmental screening tool for evaluation of 24, 30, and 36 months Indonesian children’s development.

Method: The Indonesian ASQ-3 diagnostic test for the age groups of 24, 30, and 36 months compared with Bayley Scales of Infant Development-III (BSID-III) in the population of healthy children and at risk of developmental delays. To determine the value of external validity, calculated: sensitivity, specificity, positive predictive value and negative predictive value.

Results: ASQ-3 Indonesian 24 month: sensitivity and NDN are good (83.3% and 91.3%), but specificity and NDP are poor (65.6% and 47.6%). ASQ-3 Indonesian 30 months: sensitivity and NDN are good (84.6% and 90.9%), but specificity and NDP are poor (69% and 55%). ASQ-3 Indonesian 36 months: specificity is quite good (78.8%) and NDN is good (86.7%), but sensitivity and NDP are poor (66.6% and 53.3%).

Conclusion: The external validity of ASQ-3 Indonesian 24, 30, and 36 months in this study is quite valid as a screening test for children's development delays.

 

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>