Ditemukan 20873 dokumen yang sesuai dengan query
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sudarsono
Jakarta: Rineka Cipta, 1997
R 361.0603 SUD k
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
May, Rollo, 1909-
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003
158.3 MAY st (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Fenti Hikmawati
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010
361.06 FEN b (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Duski Samad
Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2017
297.4 DUS k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Zulfan Saam
"Secara garis besar, keberhasilan konseling dipengaruhi oleh tiga faktoryaitu faktor klien, faktor konselor dan ketepatan teknik/metode yang digunakan. Namun demikian, faktor konselor memegang peranan penting dalam mencapai keberhasilan konseling. Oleh sebab itu, konselor hams memahami faktor internal klien seperti (kondisi mental-emosional, pola pikir, dan tingkah laku lainnya) dikupas dalam buku ini sehingga memudahkan konselor atau guru pembimbing dalam memahami dan memberi terapi yang tepat kepada klien. Selain itu, juga dibahas bagaimana seharusnya konselor berperilaku kepada klien baik melalui bahasa verbal maupun melalui bahasa tubuh sehingga klien merasa nyaman, puas, dan bahagia serta tercapainya tujuan konseling.
Empati merupakan hal yang sangat penting dalam proses konseling. Konsep-konsep empati, tingkatan empati, aspek-aspek empati dan bagaimana menumbuhkan empati serta dengan cara apa menumbuhkan empati tersebut dibahas dalam buku ini. Selain itu, juga dibahas tentang tes melengkapi kalimat "
Depok: Rajawali Press, 2023
158.3 ZUL p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Perpustakaan sebagai unit penunjang lembaga induk dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi terutama dalam hal informasi....."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Marthanya
"Ethos kerja dewasa ini nampaknya merupakan hal yang semakin sering luput dari perhatian. Padahal ethos kerja yang tinggi ikut menentukan keefektifan organisasi di dalam rnencapai tujuannya. Pelanggaran aturan jam kerja, kurang inisiatif di dalam melakukan pekerjaan, penolakan tinggi terhadap pembahan, rasa kepedulian yang kurang terhadap barang-barang milik perusahaan merupakan masalah-masalah yang berkaitan dengan rendahya ethos kerja. Hal-hal tersebutlah yang dikemukakan oleh pihak manajemen PT. X, yang selama ini lebih dikenal sebagai distributor telepon seluler dari Jerman. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi oleh karena itu perlu dilakukan tindakan bagi peningkatan ethos kerja karyawan demi pencapaian tujuan organisasi.
Ethos kerja adalah nilai yang dimiliki oleh seseorang yang menekankan pada kerja keras dan mengandung unsur disiplin dan taat pada peraturan yang mengikat dirinya dan tercermin di dalam perilaku kerjanya Ethos kerja dipengaruhi oleh nilai internal dan eksternal. Perilaku kerja atasan merupakan hal yang dapat mempengaruhi ethos kerja bawahan. Langkah meningkatkan ethos kerja atasan dengan memperhatikan nilai internal maupun ekstemal yang dimiliki diharapkan dapat meningkatkan ethos kerja dan dapat dapat diteladani bawahan sehingga memicu timbulnya disiplin diri pada seluruh karyawan. Pada rancangan ini, cara yang dipilih adalah konseling yang ditujukan kepada atasan, dalam hal ini para Section Head yang sehari-harinya berhubungan langsung dengan bawahan untuk dapat merubah nilai-nilai yang telah dimiliki."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"Program bimbingan dan konseling berbasis nilai-nilai budaya dalam penelitian ini didasari pemikiran bahwa perubahan sosial budaya yang begitu cepat dan masif membuat peserta didik mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri. Ketidakmampuan menyesuaikan diri baik terhadap tuntutan sosial lingkungan budaya maupun pribadi menyebabkan mereka berperilaku amoral yang bertentangan dengan nilai dan norma sehingga mereka membutuhkan bimbingan dan konseling untuk menginternalisasikan nilai-nilai budaya sebagai pedoman dalam menyesuaikan diri. Layanan bimbingan dan konseling yang berakar pada budaya Indonesia, memerlukan sebuah konsep teoritik dan empirik yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai budaya pada seluruh bahan dan proses layanan bimbingan dan konseling sehingga mampu mengakselerasi pertumbuhan moral peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan research and development. Hasil pengujian lapangan menunjukkan bahwa program bimbingan dan konseling berbasis nilai-nilai budaya efektif untuk meningkatkan penyesuaian diri peserta didik baik segi aspek maupun indikatornya. Program ini dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri peserta didik."
JURPEND 14:1 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
M.G. Yulistin P.
"Era globalisasi saat ini telah memberikan dampak positif dan negatif pada dunia usaha, termasuk bidang perbankan. Kegiatan usaha menjadi semakin kompetitif oleh karena itu perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas dan mengelola sumber daya manusianya. Didalam organisasi terdapat proses mengembangkan individu, oleh karena itu dukungan dan bantuan pihak manajemen terhadap permasalahan yang dihadapi pegawai sangat dibutuhkan. PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang berdiri sejak tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto didirikan oleh Raden Aria Wirjaatmaja yang awal mulanya bernama De Poerwokerrosche Huip-en Spaarbank der Inlandsche Besmurs Ambrenaaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Pangreh Praja berkebangsaan Indonesia, dan pada tahun 1968 berubah menjadi Bank Rakyat Indonesia Sejak I Agustus 1992 berubah menjadi persero dengan nama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) juga dituntut untuk mengelola sumber daya manusianya. Untuk mengelola sumber daya manusia yang begitu besar +/- 30.000 orang bukan mempakan hal yang mudah, keluhan dan masalah pegawai banyak yang belum terselesaikan. Masalah pegawai antara lain pegawai merasa tidak berkembang, atasan tidak menyampaikan informasi penting yang dibutuhkan pegawai, pegawai kurang berani mengemukakan pendapat pada atasan, dan masalah-masalah personal yang tidak Iangsung berkaitan dengan tugas namun apabila tidak terselesaikan bisa mengganggu kinerjanya. Tenaga kompeten yang tepat untuk membantu pegawai dalam mengatasi masalahnya adalah atasan pegawai yang bersangkutan karena atasan adalah orang yang setiap hari berhubungan kerja dengan bawahan sehingga atasan perlu memahami masalah-masalah yang dihadapi bawahannya.
Untuk mampu membantu pegawai dalam menyelesaikan masalahnya, atasan perlu dibekali pelatihan ketrampilan konseli. Pelatihan dilakukan oleh lembaga luar PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang mempunyai tenaga yang ahli dalam bidang konseling. Setelah pelatihan perlu dilakukan evaluasi setiap bulan sekali selama 3 bulan untuk mengetahui efektivitas pelatihan yaitu dari segi reaction, learning, behavior dan results. Mengingat jumlah alasan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) cukup banyak yaitu +/- 6073 orang yang meliputi alasan yang berperan sebagai manajer puncak, madya dan pertama, maka pelatihan diprioritaskan untuk para atasan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) tingkat manajer madya, karena tingkat manajer madya merupakan penghubung yang sangat penting antara tingkat manajemen puncak dan pertama sehingga ia harus mampu menciptakan keseimbangan antara runtutan atasan dengan kemampuan bawahannya, dan ketrampilan manusiawi yaitu ketrampilan untuk bekerja sama memahami dan memotivasi orang lain merupakan ketrampilan yang sangat penting yang dibutuhkan manajer madya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library