Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146934 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Trivia Anggita
"Implementasi aplikasi teknologi 5G yang saat ini mulai digunakan masih memerlukan pengkajian untuk dapat memastikan performa yang dihasilkan. Mengingat banyaknya pengguna aplikasi pada area perkantoran, karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui performa dari aplikasi teknologi 5G di luar ke dalam ruangan (outdoor to indoor) pada area perkantoran dengan menggunakan frekuensi 26 GHz, dengan bandwidth 100 MHz, dan konfigurasi antenna 2 x 2 MIMO ULA (Uniform Linear Array). Penelitian dilakukan melalui simulasi dengan menggunakan tiga skenario terhadap rugi-rugi penetrasi yang terjadi karena penggunaan material gedung dan variasi jarak transmitter dan receiver. Tiga skenario yang diatur dalam penelitian ini diantaranya adalah tanpa adanya rugi-rugi penetrasi, dengan rugi-rugi penetrasi menggunakan material kaca standar dan dengan rugi-rugi penetrasi menggunakan material kaca infrared reflecting (IRR). Jarak yang divariasikan antara lain 50 m, 100 m, 300 m, 500 m, dan 1 km. Dari hasil perhitungan dan simulasi, jarak terjauh yang dapat digunakan untuk aplikasi teknologi 5G adalah 738.02 meter pada skenario dengan rugi-rugi penetrasi menggunakan material kaca standar dengan modulasi QPSK pada kondisi line of sight (LOS). Sementara itu, jarak minimum yang dapat digunakan adalah 57.16 meter pada skenario dengan rugi-rugi penetrasi menggunakan material kaca IRR dengan modulasi QPSK pada kondisi non line of sight (NLOS). Hasil dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi perencana jaringan ketika akan membuat jaringan pada area outdoor to indoor di gedung perkantoran dengan menggunakan material kaca.

Implementation of the 5G technology application currently use still requires assessment to ensure the network performance. Considering the number of application users in the office area, this study was conducted to find out the performance of outdoor to indoor 5G technology applications in office areas using 26 GHz frequency, with a bandwidth of 100 MHz, and 2 x 2 antenna configuration MIMO ULA (Uniform Linear Array). The study was conducted through a simulation using three scenarios of penetration losses that occur due to the use of building materials and variations in the distance of transmitter and receiver. Three scenarios arranged in this study include no penetration losses, with penetration losses using standard glass material and with penetration losses using infrared reflecting (IRR) glass material. The varied distances include 50 m, 100 m, 300 m, 500 m, and 1 km. From the results of calculations and simulations, the farthest distance that can be used for 5G technology applications is 738.02 meters in scenarios with penetration losses using standard glass material with QPSK modulation when line of sight (LOS) conditions. Meanwhile, the minimum distance that can be used is 57.16 meters in scenarios with penetration losses using glass IRR material with QPSK modulation at non line of sight (NLOS) conditions. The results of this research are expected to become a reference for network planners when they are going to make networks in outdoor to indoor areas in office buildings using glass material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diaz Reza Bhaskara
"ABSTRAK
Kebutuhan akan komunikasi dan transfer data berkembang pesat di beberapa dekade terakhir. Untuk mendapatkan data transfer yang lebih tinggi, perlu ditentukan peletakan antena yang tepat pada suatu sistem nirkabel. Pada tulisan ini, kami melakukan pengukuran propagasi di lingkungan iklim tropis dan pada rentang UHF ndash; S Band dengan melakukan pengukuran variasi jarak dari 10 m ndash; 100 m pada frekuensi 800 MHz, 1.8 GHz, 2.4 GHz, dan 3.3 GHz.Hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai perhitungan dengan model-model propagasi seperti Free-Space Loss, Okumura-Hata urban dan Okumura-Hata suburban. Kemudian dianalisa untuk mengetahui pengaruh jarak terhadap kuat medan yang diperoleh. Setelah dilakukan pengukuran dan perhitungan, nilai daya yang diterima menurun seiring dengan jarak yang bertambah dan hal ini berlaku pada setiap frekuensi. Terdapat beberapa penyimpangan saat pengukuran karena pengaruh dari lingkungan sekitar. Dari kuat medan yang diperoleh tersebut dilakukan perhitungan kapasitas kanal Shannon yang kemudian dianalisa untuk mengetahui pengaruh dari kuat medan terhadap kapasitas kanal. Nilai kapasitas kanal yang diperoleh menurun seiring dengan menurunnya nilai kuat medan yang diperoleh. Hasil ini dapat digunakan untuk mengetahui kapasitas kanal maksimum dengan memperhatikan konfigurasi antena terbaik berdasarkan daya yang diterima.

ABSTRACT
Communication and data transfer demands are growing fast in last few decades. To obtain a higher data transfer, it is necessary to determine proper antenna placement in a wireless system. In this paper, we conduct a propagation measurements in tropical environments and UHF S Band frequency by conducting distance variation from 10 m ndash 100 m at frequency 800 MHz, 1.8 GHz, 2.4 GHz, and 3.3 GHz.The measurement results were compared with the calculation result which has been calculated using propagation models such as Free Space Loss, urban Okumura Hata and suburban Okumura Hata. The result were analyzed to determine the effect of distance to the field strength obtained. After measurement and calculation, the received power level decreases as the distances increases and this applies to every frequency. There are several deviations during measurement due to the influence of the surrounding environment. Shannon channel capacity were calculated using the field strength obtained. The result were analyzed to determine the effect of field strength to channel capacity. The value of obtained channel capacity decreases as the field strength value obtained decreases. This result can contribute to determine the maximum channel capacity by considering an optimum antenna configuration based on received power levels."
2017
S70064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA2637
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Subhan
"Pada skripsi ini telah dirancang antena mikrostrip p\anar array segiempat 16 elemen dengan teknik pencatuan direct. Antena ini memiliki frekuensi kerja 1.7 GHz. Antena bentuk array ini terdiri dari 4 sub-array yang masing-masing sub-array terdiri dari 4 elemen.
Karakteristik yang diamati pada skripsi ini adalah bandwidth, Return Loss/VSWR, dan gain. Perancangan antena menggunakan simulasi dengan soiiware microwave office 2002 v5.00 dengan simulasi pada PCAAD 3.0 menggunakan metode cavity.
Dari hasil simulasi dan pengukuran diperoleh bahwa antena bentuk planar array segiempat ini memiliki bandwidth sebesar 19.14 MHz dengan impedansi karakteristik sebesar 36.58 - j 17.95 dan gain yang didapatkan sebesar 16.89 dB, naiuk 9.00 dB dari antena planar array 4 elemen dengan gainnya 7.89 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Junaidi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Salaam Mirfananda
"[ABSTRAK
Berbagai riset telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan sistem telekomunikasi seluler saat ini untuk diimplementasikan ke generasi berikutnya yaitu 5G. Salah satu fokus riset mengenai teknologi 5G adalah spektrum frekuensi, di mana banyak riset yang mengemukakan bahwa spektrum yang digunakan saat ini sudah tidak mampu mengakomodasi sistem telekomunikasi seluler kedepannya. Spektrum frekuensi yang menjadi kandidat pengganti spektrum yang telah digunakan saat ini berada di atas daerah 6 GHz beberapa diantaranya adalah 28 GHz, 38 GHz, 73 GHz. Spektrum di atas 6 GHz yang awalnya dianggap kurang cocok dengan sistem telekomunikasi seluler mulai dianggap cocok dengan berkembangnya riset. Meskipun dianggap cocok sebagai kandidat spektrum, site specific planning akan menjadi aspek yang penting jika teknologi 5G mengimplementasikan spektrum kandidat tersebut, karena performa dari sinyal yang dikirimkan akan sangat tergantung kepada tempat diimplementasikannya jaringan. Skripsi ini akan membahas mengenai simulasi performa dari beberapa spektrum frekuensi kandidat penerus telekomunikasi seluler jika diimplementasikan di lingkungan urban dari kota Jakarta dengan mempertimbangkan rugi ? rugi propagasi yang akan muncul pada proses transmisi. Dampak dari pengimplementasian kandidat spektrum terhadap spektrum juga akan disimulasikan dan dipelajari. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rugi propagasi yang paling signifikan merupakan atenuasi karena bangunan. Atenuasi lain seperti tumbuhan akan memiliki rugi yang cukup besar, sedangkan atenuasi karena hujan dan atmosfer menunjukkan tingkat yang tidak signifikan dibandingkan rugi ? rugi yang lain.
ABSTRACT
Various researches on how to improve the current cellular system have been done to be implemented in future cellular technology, often called 5G. One of the aspects of researches focuses on the frequency spectrum that will be used on the next generation of cellular system. The frequency spectrum became a focus due to the prediction that the current frequency spectrum will not suffice to accommodate the amount of traffic that 5G will handle. The frequency spectrum that is predicted to replace the current frequency spectrum in the future is located beyond 6 GHz with 28 GHz, 38 GHz, and 73 GHz as a few examples of those candidates. Initially the beyond 6 GHz spectrum is considered to be incompatible with the cellular system due to propagation characteristics limitations, but recent researches have proven that the beyond 6 GHz has the capability to support next generation cellular system. Although it is considered that the beyond 6 GHz spectrum is able to become the frequency spectrum candidate supporting 5G, site specific planning will become an important focus where the transmission performance will heavily rely on the location where the network is implemented. This bachelor thesis will discuss the simulation of a few frequency spectrum candidates when implemented in the urban environment of Jakarta and considers the propagation losses that will occur during the transmission process. The impact of spectrum candidate implementation to coverage is also simulated and observed. Simulation results show that attenuation due to building penetration is the most significant loss of others. Vegetation attenuation will also have significant impact towards the transmission. Whereas rain and gaseous attenuation will show little significance compared to other propagation losses.
, Various researches on how to improve the current cellular system have been done to be implemented in future cellular technology, often called 5G. One of the aspects of researches focuses on the frequency spectrum that will be used on the next generation of cellular system. The frequency spectrum became a focus due to the prediction that the current frequency spectrum will not suffice to accommodate the amount of traffic that 5G will handle. The frequency spectrum that is predicted to replace the current frequency spectrum in the future is located beyond 6 GHz with 28 GHz, 38 GHz, and 73 GHz as a few examples of those candidates. Initially the beyond 6 GHz spectrum is considered to be incompatible with the cellular system due to propagation characteristics limitations, but recent researches have proven that the beyond 6 GHz has the capability to support next generation cellular system. Although it is considered that the beyond 6 GHz spectrum is able to become the frequency spectrum candidate supporting 5G, site specific planning will become an important focus where the transmission performance will heavily rely on the location where the network is implemented. This bachelor thesis will discuss the simulation of a few frequency spectrum candidates when implemented in the urban environment of Jakarta and considers the propagation losses that will occur during the transmission process. The impact of spectrum candidate implementation to coverage is also simulated and observed. Simulation results show that attenuation due to building penetration is the most significant loss of others. Vegetation attenuation will also have significant impact towards the transmission. Whereas rain and gaseous attenuation will show little significance compared to other propagation losses.
]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gradi Adriandi
"ABSTRACT
Near field communication NFC adalah salah satu aplikasi teknologi komunikasi yang dapat menjadi solusi kebutuhan pertukaran data multimedia berkecepatan tinggi di masa depan. Salah satu komponen utama agar NFC mampu bekerja adalah antena. Agar dapat diterapkan untuk aplikasi NFC dengan jarak sampai dengan 10 cm dan kecepatan data mencapai 20 Gbps, antena diharapkan memenuhi beberapa spesifikasi yakni bandwidth 10 GHz, gain 0.59 dB serta beamwidth horizontal dan vertikal 26 derajat. Pada penelitian ini diusulkan rancangan antena mikrostrip pada substrat Epoxy FR-4 dengan konstanta dielektrik 4,6. Antena yang dirancang memiliki bentuk rectangular dan memiliki modifikasi berupa inset line dan slot. Antena didesain dan disimulasikan menggunakan perangkat lunak CST. Antena memiliki frekuensi resonan di 350 GHz. Hasil simulasi menunjukkan antena mampu bekerja pada rentang frekuensi 350 GHz dengan return loss -37.39 dB dan bandwidth sebesar 30.28 GHz pada rentang kerja 337.09 - 367.37 GHz. Antena memiliki gain, bandwidth horizontal dan vertikal masing-masing sebesar 5.51 dB, 59.8o dan 61.2o. Pada penelitian ini dilakukan analisis propagasi gelombang pada komunikasi antara antena pemancar dan antena penerima. Hasil simulasi menunjukkan bahwa antena yang dirancang mampu mencapai hingga 10 cm. Namun, daya yang diterima berfluktuasi untuk jarak yang lebih dekat karena masih di wilayah dekat lapangan. Faktor path gain perlu dipertimbangkan saat merancang antena untuk komunikasi jarak dekat. Sudut dari peletakan antena juga perlu dipertimbangkan saat merancang antena untuk komunikasi jarak dekat. Berdasarkan simulasi, rancangan antena yang diusulkan dapat digunakan untuk aplikasi near field communication.

ABSTRACT
Near field communication NFC can be a solution to high speed multimedia data exchange needs in the future. An antenna has important role for NFC system. In order to be applied to 10 cm and data rates up to 20 Gbps, antennas are expected to achieve some specifications, i.e. bandwidth ge 10 GHz, gain ge 0.59 dB, horizontal and vertical beamwidth ge 26 degrees. This research proposes a microstrip antenna design on the Epoxy FR 4 substrate with dielectric constant of 4.6. The designed antenna has rectangular shape, inset lines and slots modifications. The antenna is designed and simulated by using CST Microwave Studio software. The antenna has resonant frequency of 350 GHz. The simulation results show that the antenna has resonant frequency of 350 GHz with a return loss of 37.39 dB and a bandwidth of 30.28 GHz in a range of 337.09 to 367.37 GHz. The antenna has gain, horizontal and vertical bandwidth of 5.51 dB, 59.8o and 61.2o, respectively. The wave propagation analysis has also been conducted between the transmitting antenna and the receiving antenna. The simulation results show that the designed antenna can reach 10 up to cm. However, the received power fluctuates for a shorter distance as it is still in the near field region. Path gain factors need to be considered for near field communications. The direction angles of the antenna also should be considered when designing antennas for near field communications. Based on the simulation, the proposed antenna design can be used for near field communication applications."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lintasan Tegangan (Stres Path) merupakan suatu melode dalam menganalisa
kekualan tanah melalui pemodelan parubahan tegangan yang terjadi di masa lalu,
sekarang dan masa yang akan datang. Lintasan Tegangan mewakilkan secara grafik
perubahan dari satu set kondisi tegangan kelainnyayang digambarkan melalui garis
yang menghubungkan titik-titik pada graik antara p’ (tegangan isotropis) dan q
(tegangan deviator) dari hasil uji kekuatan tegangan aksial tanah terkekang yang
mencapai tegangan aksial maksimum.
Lintasan Tegangan memberikan penjelasan ulang dan hubungan antara
komponen tegangan pada perubahan titik-titik yang diberikan. Penggunaan Iintasan
tegangan memberikan pola-pola yang mudah dikenali dalam mengidentifikasikan
mekanisme tingkah laku tanah dan metode Iintasan tegangan juga menyediakan
seleksi dan spesinkasi tegangan yang akan diaplikasikan pada sampel dalam
pengujiampengujian untuk maksud-maksud tertentu. Dengan menggunakan metode
analisa Iintasan tagangan ini maka akan didapat parameter-parameter kekuatan tanah,
yaitu ; Μ, Γ, λ dan κ yang dibutuhkan untuk analisa geoteknis tanah.
Pada metode ini terdapat 3 metode pengujian, yaitu :
1. Tak Terkonsolidasi Tak Terdrainasi (Unconsolidared Undrainedf U U)
2. Terkonsolidasi Tak Terdrainasi (Consolidated Undrained I CU)
3. Terkonsolidasi Terdrainasi (Consofidated Drained I CD)
Sedangkan pada penelitian kali ini kondisi yang digunakan adalan kondisi CD
(terkonsolidasi terdrainasi), dimana tanah dikonsolidasikan secara normal kemudian
diberikan tegangan aksial yang bertambah dan tegangan isotropis tetap. Pemberian
tegangan aksial dengan penurunan yang sangat Iambat agar tegangan pori tetap dan
air dan sampel dibiarkan mangalir keluar.
Contoh tanah yang digunakan dalam penelitian ini berupa tanah gambut yang
berasal dari Riau. Tanah gambut (Pear) adalah sejenis tanah yang merupakan
campuran fragman-fragmen material organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang
telah membusuk, mengalami perubahan secara kimiawi dan menjadi fosil.
Secjara umum tanah gambut adalah suatu janis tanah yang memiliki daya
dukung yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi sehingga tanah gambut sangat
buruk apabila dijadikan sebagai pendukung suatu konstruksi bangunan sipil, misalnya ;
untuk pondasi, jalan dan sebaginya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>