Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146523 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Yurismono
"Kebakaran stasiun pompa bahan bakar umum akibat nyala uap bahan bakar tahun 2020 terekam 38 kali di wilayah Indonesia. Konsentrasi uap bahan bakar yang flamabel pada area diantara batas bawah flamabilitas (Low Flammability Level, LFL) dan batas atas flamabilitas (Upper Flammability Level, UFL) merupakan faktor penyebab kebakaran. Tujuan penelitian: perancangan peralatan pengujian LFL bensin dengan metoda tabung menggunakan evaporasi internal untuk menghasilkan uap bensin. Alat ukur berupa tabung kaca vertikal d= 80 mm t= 300 mm, permukaan atas terbuka dan pemantik api listrik tegangan tinggi 10 J. Dua metoda pengukuran: arah propagasi ke atas (upward propagation) dan propagasi ke bawah (downward propagation) dilakukan terhadap enam sampel pada temperatur 28oC. Hasil pengujian: konsentrasi LFL propagasi ke atas untuk sampel RON_88 adalah 1,63%, RON_90-1; 1,77%, RON_90-2; 1,61%, RON_92; 1,65%, RON_95; 1,61% dan IO_100; 1,05%. Sedangkan arah propagasi ke bawah RON_88 adalah 2,49%, RON_90-1; 2,42%, RON_90-2; 2,4%, RON_92; 2,31%, RON_95; 2,12% dan IO_100; 1,58%.
Pengujian LFL Iso-octane metoda propagasi ke atas 1,15% (tabung d= 5,3 cm) dan 0,98% (tabung d= 2,5 cm) (Coward, 1952)
Angka oktan tidak banyak berpengaruh pada hasil pengujian LFL dengan metoda propagasi ke atas. Akan tetapi pada metoda propagasi ke bawah hasil LFL akan menurun dengan naiknya angka oktan.

Public fuel pump station fires due to fuel vapor flames in 2020 were recorded 38 times in Indonesian. The flammability of the fuel vapor concentration in the area between the lower flammability level (LFL) and the upper flammability level (UFL) is a cause of fire. The purpose of the study: the design of gasoline LFL testing equipment with the tube method using internal vaporization to produce gasoline vapor. The measuring instrument is a vertical glass tube d= 80 mm t= 300 mm, the top surface is open and a high voltage electric lighter 10 J. Two measurement methods: the direction of upward propagation and downward propagation were carried out on six sample at a temperature of 28oC. Test results: the concentration of LFL propagation upwards for samples RON_88 is 1.63%, RON_90-1; 1.77%, RON_90-2; 1.61%, RON_92; 1.65%, RON_95; 1.61% and IO_100; 1.05%. While the downward propagation direction of RON_88 is 2.49%, RON_90-1; 2.42%, RON_90-2; 2.4%, RON_92; 2.31%, RON_95; 2.12% and IO_100; 1.58%.
LFL Iso-octane testing with upward propagation method is 1.15% (tube d= 5.3 cm) and 0.98% (tube d= 2.5 cm) (Coward, 1952)
The octane number does not have much effect on the LFL test results with the upward propagation method. However, in the downward propagation method, the LFL results will decrease with increasing octane number.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agit Pratomo
"PT. Thames Pam Jaya merupakan mitra kerjasama PAM Jaya dalam usaha meningkatkan pelayanan air bersih di sektor timur Jakarta. Kerjasama tersebut efektif mulai tanggal 1 Februari 1998 dengan masa kontrak selama 25 tahun. Rayon Pulo Mas merupakan unit kerja di lingkungan PT. Thames Pam Jaya yang berhubungan langsung dengan pelayanan konsumen merupakan ujung tombak perusahaan. Citra perusahaan sangat tergantung mutu kinerja pelayanan di tingkat rayon.
Selama ini pengukuran kinerja kantor Rayon di PT.Thames Pam Jaya tidak pemah dilakukan secara menyeluruh hanya secara parsial sehingga tidak dapat menggambarkan kinerja Rayon secara keseluruhan. Untuk itu penulis menggunakan pendekatan Balanced Scorecard karena pendekatan ini selain kinerja aspek keuangan, juga diperhitungkan faktorfaktor aspek non keuangan meliputi aspek pertumbuhan dan pembelajaran, pelanggan dan proses bisnis internal.
Dari basil penelitian menunjukkan bahwa kinerja PT. TPJ Rayon Pulo Mas diukur dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard dalam keadaan kurang sehat dimana total skomya sebesar 62,03 dengan perincian sebagai berikut kinerja aspek pertumbuhan dan pembelajaran dengan nilai skor 10,03 dalam kondisi kurang baik, kinerja aspek pelanggan dengan nilai skor 7,6 dalam kondisi cukup baik, kinerja aspek proses bisnis internal dengan nilai skor 6,4 dalam kondisi kurang baik dan kinerja aspek keuangan dengan nilai skor 38 dalam kondisi kurang baik.
Untuk lebih meningkatkan meningkatkan kinerja PT.TPJ Rayon Pulo Mas perlu dilakukan berbagai usaha karena dilihat dari skomya yang meliputi kinerja keuangan, kiperja pertumbuhan dan pembelajaran, kineija pelanggan serta kineija proses bisnis internal masih jauh dari maksimal. Usaha yang dilakukan meliputi pemberdayaan sumber daya manusia sehingga selain dapat meningkatkan efisiensi perusahaan juga dapat meningkfltkgn tingkat kepuasan kerja, meningkatkan kualitas pelayanan dari calon pelanggan dan setelah menjadi pelanggan, meningkatkan kinerja keuangan melalui sistim yang baik serta membangun sistim informasi yang baik sehingga tercipta informasi yang cepat dan akurat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Riastuti
"Baja tahan karat austenitik Sandvik 2RE69 atau tipe UNS 531050 merupakan baja tahan karat dengan kadar kandungan krom sebesar 25%, nikel 22%, dan molibdenum 2%. Karena baja tahan karat ini memiliki kandungan kromium dan nikel yang tinggi untuk memberi ketahanan terhadap oksidasi pada tekanan dan temperatur tinggi, maka baja ini dikembangkan dengan tujuan agar memiliki ketahanan terhadap berbagai jenis korosi yang terjadi di daerah Industri Urea. Pengalaman di lapangan mengkonfirmasikan bahwa baja tersebut dapat tahan dalam larutan urea/karbamat (Ammonium Carbamate) pada temperatur dan tekanan tinggi selain itu baja ini juga memiliki ketahanan korosi yang sangat baik dalam asam nitrat (HNO3) yang merupakan oksidator kuat.
Berdasarkan karakteristik ketahanan terhadap korosi di daerah tekanan dan temperatur tinggi dan ketahanan korosi yang sangat baik di lingkungan yang oksidatif maka dilikukan penelitian terhadap daya tahan korosi batas butir dengan cara: baja tahan karat tersebut ditemper pada temperatur 675°C dengan waktu tahan yang bervariasi yakni 120 menit, 180 menit, 300 menit, 420 menit, 540 menit, dan 600 menit dengan kecepatan pendinginan yang sangat lambat yaitu 2,5°C/menit dan diuji ketahanan korosinya dengan mencelupkan dalam asam nitrat (HNO3) 65% mendidih selama 240 jam yang dibagi menjadi 5 periode. Selain itu juga akan diteliti kemungkinan terbentuknya fasa sigma dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). Penelitian ini akan dibandingkan dengan baja tahan karat AISI 316L yang banyak digunakan sebagai pipa pada heat exchanger pada industri kimia pada umumnya.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kehilangan berat yang didapat oleh baja tahan karat Sandvik 2RE69 (UNS 531050) per satuan luas lebih kecil dibandingkan dengan AISI 316L (mencapai 1/4 sampai 1/5 kali nya) pada kondisi yang sama. Namun clan kedua baja tersebut memperlihalkan kecenderungan yang sama yakni dengan bertambahnya waktu tahan dalam dapur kehilangan berat per satuan luas makin meningkat. Untuk fasa sigma, pada Sandvik 2RE69 terbentuk dimulai pada waktu tahan 540 menit dan AISI 316L pada waktu tahan 600 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Turnip, Lomo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S37741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>