Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109400 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Lubis, Almaden
"Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat didentifikasikan peluang investasi di Kabupaten Tapanuli Utara yang dapat memanfaatkan potensi daerah, yang kemudian secara simultan dapat menciptakan potensi penerimaan daerah di masa mendatang adalah (a) Agrobisnis/agroindutri tanaman pangan, palawija, perkebunan, hortikultuta, dan perikanan, (b) Hutan tanaman industri, (c) Perdagangan produksi pertanian, perkebunan dan perikanan, (d) Pariwisata dan hiburan, (e) Hotel dan restoran, (f) Industri pertambangan, (g) Pembangkit tenaga listrik, dan (h) Usaha jasa-jasa yang terkait dengan pariwisata. Dimana sumber penerimaan daerah tersebut tidak terbatas pada penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah (memperbanyak titik pungut pajak daerah dan retribusi daerah), akan tetapi juga penerimaan dari bagi hasil pemanfaatan sumberdaya, bagi hasil pajak pajak maupun bukan pajak, dan penerimaan lain yang terkait.
Dapat diketahui juga bahwa, peran pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pembentukan PAD Kabupaten Tapanuli Utara "lebih dominan" atau "selalu lebih besar" dibandingkan dengan peran sumber-sumber pendapatan ask daerah yang lainnya (labs BUMD, penerimaan dinas-dinas, dan pendapatan fain-lain yang syah), baik itu perannnya sebelum maupun setelah pelaksanaan otonomi daerah. Akan tetapi peran tersebut menjadi berkurang setelah pelaksanaan otonomi daerah. Hal ini terjadi karena; (a) Adanya pengaruh dari peningkatan penerimaan sumber penerimaan lain-lain yang syah, dan (b) Adanya penurunan penerimaan pajak daerah.
Sebelum pelaksanaan otonomi daerah, peran pajak daerah terhadap pembentukan PAD Kabupaten Tapanuli Utara tercatat "lebih tinggi" dibandingkan retribusi daerah. Akan tetapi setelah pelaksanaan otonomi daerah, peran pajak daerah terhadap pembentukan PAD tercatat "lebih rendah" dibandingkan retribusi daerah. Hal ini dapat terjadi karena; (a) Tingkat pertumbuhan penerimaan pajak daerah belum membaik kondisinya akibat dampak krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, dan (b) Adanya kenaikan penerimaan retribusi daerah yang cukup besar sejak setelah pelaksanaan otonomi daerah, dimana ada tambahan penerimaan dari annual fee PT. Inalum yang cukup besar.
Setelah pelaksanaan otonomi daerah ada kecenderungan terjadi penggiatan upaya yang dilakukan untuk mendorong kenaikan penerimaan pajak dan retribusi daerah di Kabupaten Tapanuli Utara. Langkah yang direncanan/dilakukan oleh Pemda Kabupaten Tapanuli Utara adalah dengan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi. Beberapa komponen pajak daerah yang penerimaannya sudah mengalami peningkatan signifikan (membaik) di era otonomi daerah antara lain; (a) Pajak Hotel dan Restoran, (b) Pajak Rekiame, dan (c) Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan-C. Komponen-komponen retribusi daerah di Kabupaten Tapanuli Utara yang mengalami peningkatan penerimaan yang signifikan setelah pelaksanaan otonomi daerah adalah retribusi; (a) Pelayanan Kesehatan, (b) Pelayanan Persampahan/ Kebersihan,(d) Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil, (e) Parkir di Tepi ]alas Umum, (f) Pasar, (g) Pemakaian Kekayaan Daerah, (h) Terminal/Parkir Khusus,(j) Pemotongan Hewan, (k) Ijin Mendirikan Bangunan, dan (I) Ijin Gangguan.
Meskipun ada kecenderungan terjadi penggiatan upaya yang dilakukan untuk mendorong kenaikan penerimaan pajak daerah, akan tetapi daya menggelembung pajak daerah di Kabupaten Tapanuli Utara teridentifikasi masih dalam kondisi "unbouyant": Artinya, bahwa sistim pemungutan pajak daerah yang diterapkan, masih belum mampu mengoptimalkan penerimaan pajak daerah tersebut seiring dengan pertumbuhan perekonomian daerah yang terjadi.
Ada kecenderungan terjadi penurunan tingkat perkembangan minat investasi di Kabupaten Tapanuli Utara setelah pelaksanaan otonomi daerah. Hal dibutikan salah satunya oleh hasil penelitian ini, dimana tingkat kecenderungan upaya menaikkan penerimaan pajak dan retribusi daerah di Kabupaten Tapanuli Utara setelah pelaksanaan otonomi daerah, secara "signifikan" berpengaruh "menurunkan" tingkat kecenderungan perkembangan minat investasi.
Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini, maka dapat disarankan, dengan potensi daerah yang ada, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara bisa mendorong dan memperluas kegiatan investasi untuk mengelola potensi daerah tersebut, yang pada gilirannya secara simultan akan dapat memperbesar penerimaan daerah di masa mendatang, yang salah satu diantaranya adalah terdapatnya lebih banyak titik pungut bagi pajak daerah dan retribusi daerah. Pemerintah Daerah Tapanuli Utara seyogyanya juga mau "mengkaji ulang" Perda-Perda baru tentang Retribusi Daerah yang diterbitkan setelah pelaksanaan otonomi daerah. Karena pada kenyataanya nilai penerimannya tidak cukup signifikan meningkatkan PAD, dan "diduga" ada kemungkinan akan dapat mempengaruhi tingkat minat investasi yang akan masuk ke Kabupaten Tapanuli Utara.
Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara perlu membenahi sistim dan kinerja pemungutan pajak daerah, sehingga dapat lebih optimal memanfaatkan dampak pertumbuhan perekonomian daerah bagi penerimaan pajak daerah. Dan juga sangat diperlukan kajian/penelitian lanjutan untuk mengetahui presepsi pengusaha dan/atau investor tentang minat (motivasi) ivestasi di Kabupatem Tapanuli Utara, khususnya presepsi yang terkait dengan pemungutan pajak dan retribusi daerah, yang dalam penelitian ini belum dapat terkover/terungkap secara lengkap/valid, Sebab kesimpulan dari kueisioner dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, tingkat kecenderungan upaya meningkatkan penerimaan pajak setelah pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Tapanuli Utara, telah signifikan mempengaruhi tingkat kecenderungan minat investasi di Kabupaten Tapanuli Utara tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990, c. 1986
643.095 ISI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Kiki Riris
"Longsor merupakan salah satu kejadian yang dianggap berbahaya yang sering kali terjadi di wilayah Indonesia, khususnya Kabupaten Tapanuli Utara. Hal ini dianggap merugikan baik dari segi ekonomi dan keamanan masyarakat setempat. Untuk itu dibutuhkan kajian pemodelan potensi bahaya longsor sebagai suatu bentuk evaluasi RTRW yang sesuai dalam menciptakan bentuk mitigasi dan pertimbangan perencanaan sebuah wilayah dalam  mendukung pembangunan yang berkelanjutan serta keamanan penduduk sekitar. Metode  yang digunakan dalam prediksi ini adalah metode regresi linear dengan jenis data rasio yang  kemudian menghasilkan seberapa besar pengaruh faktor fisik alam terhadap banyaknya  jumlah kejadian longsor pada tiap wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara. Faktor  fisik alam yang dijadikan sebagai parameter adalah kondisi lereng, curah hujan, jenis tanah dan keberadaaan sesar. Adapun kesesuain dan ketidaksesuaian hasil akan dianalisis dengan faktor pendukung. Hasil dari keseluruhan penelitian kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi rencata tata ruang wilayah di wilayah penelitian.

Landslide is one of the events that are considered dangerous that often occurs in the territory of Indonesia, especially the North Tapanuli Regency. This is considered detrimental both in terms of the economy and security of the local community. For this reason, it is necessary to study the modeling of potential landslide hazards as an appropriate form of RTRW evaluation in creating a form of mitigation and consideration of planning an area in support of sustainable development and the safety of the surrounding population. The method used in this prediction is a linear regression method with the type of ratio data which then produces how much influence the natural physical factors have on the number of landslide events in each district area in the North Tapanuli Regency. Natural physical factors used as parameters are slope conditions, rainfall, soil type, and fault. The suitability and nonconformity of the results will be analyzed by supporting factors. The results of the entire study are then used as an evaluation material for the regional spatial plan in the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54530
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pelayanan Informasi Sekretariat jenderal DPR-RI, 2002
352 Des
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This study aims to analyze the fiscal and poverty performance, to analyze the fiscal policy impact on poverty performance, and to determine strategic policy on poverty in North Sumatra Province. Model of fiscal policy in Province of North Sumatra was built with the dynamic simultaneous equations system and used 2SLS with SYSLIN and SIMNLIN procedures. We used pooled data in 1990-2007 period. The results are (1) factors of fiscal performance in North Sumatra which were local tax and tax sharing were influenced by local GDP positively, otherwise general alocation funds and local retribution were not influenced by local GDP, and (2) during fiscal policy, poverty performance decreased, which was interpreted with number of poor people in rural areas and number of poor in urban-poverty condition in urban area trend to decreased and fluctuated, (3) in simulation section, decreasing of literacy and health expenditure gave better impact on poverty and also increasing local GDP in North Sumatra than other simulation. Fiscal policy, especially in health and education sector, will stimulate quality social life in the future."
JEBI 1:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this research was to analyze fiscal and proverty performance, (1) to analyze fiscal policy impact on poverty performance, and (2) to determine strategic policy on poverty in North Sumatra Province. Model of fiscal policy in North Sumatra Province was built with the dynamic simultaneous equation system and used 2SLS with SYSLIN and SIMNLIN procedures. In this study we also used pooled data in 1990-2007 period. The results of this study were (1) factors of fiscal performance in North Sumatra which were local tax and tax sharing were influenced by local GDP positively, on the other hand general alocation funds and local retribution were not influenced by local GDP, and (2) during fiscal policy, poverty performance decreased, which was interpreted with number of poor people in rural areas and number of poor in urban-poverty condition in urban area which was to decrease found and fluctuate, (3) in simulation section, decreased of illiteracy and health expenditure gave better impact on poverty and also increased local GDP in North Sumatra than other simulation. Finalally it was that Fiscal policy, especially in health and education sector, will stimulate quality social life in the future."
JEP 18:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Kajian ini dilatarbelakangi oleh tataan geologi daerah Hatapang Sumatera Utara yang diidentifikasi sebagai daerah favourable bagi terbentuknya mineralisasi uranium tipe batupasir. Hal ini dicirikan oleh keterdapatan anomali radioaktivitas dan kadar uranium pada intrusi granit Kapur Atas dan anomali radioaktivitas batuan sedimen Tersier yang diendapkan pada lingkungan darat. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui potensi terbentuknya mineralisasi uranium tipe batupasir pada batuan sedimen Tersier berdasarkan kajian data geologi, geokimia, mineralogi dan radioaktivitas batuan. Stratigrafi daerah Hatapang dari tua ke muda adalah satuan kuarsit (Perm-Karbon), satuan batupasir (Trias Atas), satuan granit (Kapur Atas), satuan konglomerat (Miosen Bawah-Tengah) dan satuan tuf (Plistosen). Granit Hatapang termasuk granit tipe S yang sangat potensial disamping sebagai sumber mineral radioaktif terutama monasit tipe plaser dan juga potensial sebagai batuan sumber bagi mineralisasi uranium tipe batupasir pada batuan sedimen yang lebih muda. Batuan sedimen satuan konglomerat memiliki potensi sebagai batuan perangkap, meskipun uranium tidak terakumulasi dalam batuan tersebut karena jumlah material karbon sebagai presipitan sangat sedikit sehingga U+6 yang terlarut dalam air tidak terreduksi menjadi U+4 dan tetap terbawa air ke tempat lain, sehingga tidak terbentuk mineralisasi uranium."
551 EKSPLOR 34:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>