Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145048 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ni Ketut Wisti
"ABSTRAK
Dalam upaya untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan (Maternal Mortality Rate = MMR) dan angka kematian bayi (Infant Mortality Rate=IMR), serta mengupayakan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan merata maka Departemen Kesehatan membuat kebijaksanaan untuk mendidik dan menempatkan 54.120 orang tenaga bidan. Pengadaan tenaga bidan tersebut diharapkan dapat tercapai dalam kurun waktu 5 tahun sampai dengan tahun ketiga Pelita VI dan dengan demikian diharapkan di setiap desa di seluruh Indonesia telah memiliki 1 orang bidan. Pengadaan tenaga bidan sejumlah itu diselenggarakan dengan mendidik lulusan Sekolah Perawat Kesehatan wanita selama 1 tahun (2 semester) dengan beban studi 40 SKS. Lulusan bidan diharapkan mampu bekerja secara mandiri untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana serta menggerakkan partisipasi masyarakat untuk hidup sehat.
Permasalahan pokok dalam pengadaan dan penempatan bidan di desa ini adalah kemampuan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan (midwifery care) yang merupakan inti dari pelayanan kebidanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana hubungan antara variabel minat, konsep diri dan disiplin diri terhadap persepsi kemampuan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan, baik secara sendiri maupun secara bersama-sama.
Penelitian ini dilaksanakan di propinsi Bali dengan mengambil sampel 80 orang lulusan bidan baru pada program pendidikan bidan di Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Denpasar dan Sekolah Perawat Kesehatan Pemerintah Daerah Singaraja angkatan kelima tahun ajaran 1993/1994 dengan menggunakan kurikulum Program Pendidikan Bidan 1991.
Alat pengumpul data mempergunakan instrumen model skala Likert dan pilihan jawaban. Keseluruhan alat ukur memiliki validitas dan reliabilitas memadai. Analisis data dilakukan dengan analisis Product Moment dan Analisis Korelasi Ganda.
Temuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Adanya hubungan positip dan bermakna antara minat kebidanan terhadap persepsi kemampuan memberikan asuhan kebidanan. Hal ini berarti semakin positip minat kebidanan maka akan semakin tinggi pula persepsi kemampuannya dalam memberikan asuhan kebidanan.
2. Tidak terdapat hubungan positip den bermakna antara konsep diri bidan terhadap persepsi kemampuan memberikan asuhan kebidanan. Hal ini berarti konsep diri bidan tidak ada hubungan dengar persepsi kemampuan memberikan asuhan kebidanan. Kemungkinan hal ini disebabkan karena sampel yang kurang representatif, kemungklnan lain karena alat ukur yang digunakan tidak mengukur apa yang sebenarnya harus diukur karena tidak semua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan validitas kongkuren atau eksternal. Kemungkinan lain konsep diri tidak langsung memberikan sumbangannya kepada persepsi kemampuan memberikan asuhan kebidanan.
3. Adanya hubungan positip dan bermakna antara disiplin diri dengan persepsi kemampuan memberikan asuhan kebidanan. Hal ini berarti makin tinggi tingkat disiplin diri bidan maka semakin tinggi pula persepsi kemampuannya dalam memberikan asuhan kebidanan.
4. Terdapat hubungan positip dan bermakna antara minat kebidanan, konsep diri, disiplin diri dengan persepsi kemampuan memberikan asuhan kebidanan. Dengan demikian terbukti bahwa ketiga variabel prediktor secara bersamasama memberikan kontribusi terhadap persepsi kemampuan memberikan asuhan kebidanan.
Dari ketiga prediktor variabel disiplin diri memberikan kontribusi paling besar terhadap persepsi kemampuan memberikan asuhan kebidanan, kemudian disusul dengan variabel minat dan terakhir adalah variabel konsep diri.
Disamping temuan di atas dalam pelaksanaan penelitian ditemukan pula terdapat hubungan positif dan bermakna antara prestasi akademik dnegan persepsi kemampuan memberikan Asuhan Kebidanan. Prestasi akademik memberikan sumbangan yang besar terhadap persepsi kemampuan memberikan Asuhan Kebidanan.
Dengan adanya temuan-temuan tersebut maka minat kebidanan, konsep diri dan disiplin diri merupakan variabel prediktor yang perlu diperhitungkan dalam pembinaan pendidikan bidan, dan pembinaan bidan di tempat kerjanya.
Disarankan pula untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih luas agar dapat menetapkan kebijakasanaan dalam pendidikan dan pembinaan bidan lebih mantap.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Januar J. Rasyid
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1987
S2147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasli
"Sekolah Tinggi Akuntansi Negara adalah Lembaga Pendidikan Tinggi Kédinasan pada Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan, Departemen Keuangan R.I. yang tamatannya mernperoleh gelar Akuntan dan akan bekerja sebagai auditor pada InstansiInstansi Pemerintah serta satu-satunya lembaga pendidikan tinggi jurusan akuntansi yang memberikan mata kuliah Psikologi dalam Pemeriksaan. Pemberian mata kuliah Psikologi dalam Pemeriksaan didasarkan pada besarnya minat pemeriksa pada Satuan Pengawasan Intern BUNN/BUMD yang mengikuti penataran Komunikasi dan Psikologi Pemeriksaan yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dengan tujuan agar kelak sebagai auditor, yang bersangkutan dapat menciptakan human relation dengan auditee. Selain itu juga untuk mengurangi kesan buruk diri auditor sebagaimana dikenukakan oleh Elbert Hubbard yang mengemukakan, bahwa tipikal auditor adalah orang yang tidak menyenangkan dan tidak manusiawi, maka kepada calon auditor diberikan pelajaran Psikologi dalam Pemeniksaan.
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang sifatnya tetap dan bukan karena pertumbuhan, obat-obatan maupun penyakit dan kelelahan. Evaluasi terhadap hasil belajar siswa dapat ditinjau dari dua aspek yaitu aspek produk dan aspek proses. Da1am rangka evaluasi aspek produk, berdasarkan alat tes yang dibuat olehnya, dosen memberikan nilai yang dinyatakan sebagai tingkat prestasi yang telah dicapai siswa. Yang, dirnaksud dengan .prestasi belajar dalam penelitian mi adalah nilai akhir mata kuliah Psikologi dalam Pemeriksaan yang .diperoleh dari Seko.Lah Tinggi 'Akuntansi Negara dan nilai akhir adalah nilai rata-rata,tertimbang dari nilai mid semester, aktivitas dan ujian akhir semester.
Nilai mahasiswa untuk mata kuliah Psikologi dalam Pemeiii riksaan cukup beragam, ada yang tinggi dan ada pula yang rendah. Hal itu mungkin disebabkan oleh sikap mahasiswa terhadap mata kuliah Psikologi dalam Pemeriksaan dan juga oleh Konsep Diri mahasiswa yang bersangkutan. Karena itu, penelitian mi selain untuk melihat sikap rnahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Megara terhadap mata kuliah Psikologi dalarn Pemeriksaan, juga ingin melihat hubungan Konsep Din mahasiswa dan Sikap mahasiswa terhadap mata kuliah Psikologi dalam Pemer.iksaan dengan Prestasi Belàjar mahasiswa untuk mata kuliah yang bersangkutan. Selain nilai mata kuliah Psikologi dalam Pemeniksaan, penulis gunakan juga Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai variabel kontrol.
Dalam penelitian mi Konsep Diri didefinisikan sebagai suatu kumpulan perasaan, persepsi, sikap dan keyakinan seseorang tentang keadaan dirinya pada saat mi dan bukan yang diharapkan atau yang seharusnya yang dibentuk oleh pengalarnannya dan berfungsi sebagai pengarah serta mempengaruhi tingkah lakunya. Sedangkan Sikap terhadap mata kuliah Psikologi dalam Pemeriksaan didefinisikan sebagai kecenderungan untuk berpikir, merasakan dan berpenilaku terhadap mata kuliah Psikologi dalam Pemeriksaan yang dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif.
Berdasarkan penelitian tersebut, disimpulkan bahwa sikap mahasiswa sekolah Tinggi Akuntansi Negara terhadap rnata kuliah Psikologi dalam Pemeriksaan cukup positif dan tidak terdapat hubungan Konsep Diri rnahasiswa dengan Nilai mahasiswa pada mata kuliah Psikologi dalam Pemeriksaan serta ada hubungan sikap mahasiswa terhadap mata kuliah Psikologi dalam Pemriksaan dengan Nilai mahasiswa untuk mata kuliah yang bersangkutan, tetapi sumbangan variansnya hanya 18%. Kecilnya sumbangan varians tensebut, mungkin karena faktor lain yaitu faktor intelegensi, motivasi, lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah. Selain itu disimpulkan juga, bahwa terdapat hubungan antara Konsep Diri mahasiswa, dan Sikap rnahasiswa terhadap mata kuliah Psikologi dalam Perneriksaan dengan Nilai mahasiswa pada mata kuliah Psikologi dalam Pemeriksaan. Dalam penelitian ini juga penulis usulkan lima Saran yang ditujukan kepada Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, dan Peneliti lain untuk masa-masa yang akan datang.
Sebagai acuan dalam penelitian ini, digunakan 51 buah literatur."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
T37871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Barliana Sutisna
"Penelitian ini bertitik tolak dari permasalahan mengenai persepsi guru tentang kemampuan siswa yang seringkali dianggap subyektif dan kurang tepat dalam memahami kemampuan yang dimiliki siswa dalam mengikuti mata pelajaran di kelas, padahal setiap perilaku siswa selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari perhatian guru. Namun masih banyak guru pada umumnya belum efektif memanfaatkan hasil pengamatannya dalam mengelompokkan siswanya atas dasar kemampuan yang dimiliki siswa.
Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi guru tentang kemampuan siswa dengan inteligensi, dan prestasi belajar serta latar belakang pendidikan orang tua siswa. Dari topik penelitian ini dapat diketahui bahwa yang merupakan variabel bebas adalah inteligensi dan prestasi belajar serta latar belakang pendidikan orang tua, sedangkan variabel terikat adalah persepsi guru tentang kemampuan siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta dengan mengambil sampel 5 sekolah swasta, yang berlokasi di wilayah Jakarta Selatan dengan jumlah subyek 100 orang guru. Mengenai data persepsi guru tentang kemampuan siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang diisi oleh guru sebagai responden. Dan data mengenai inteligensi dan prestasi belajar serta latar belakang pendidikan orang tua diperoleh dari dokumen siswa.
Melalui kajian pustaka, dikemukakan 4 buah hipotesis yang kemudian di uji secara empirik. Analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah teknik analisis regresi berganda. Dan dari analisis tersebut ditemukan bahwa: ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi guru tentang kemampuan siswa dengan inteligensi siswa; 2) ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi guru tentang kemampuan siswa dengan prestasi belajar siswa setelah inteligensi diperhitungkan ; 3) ada hubungan sangat kecil dan tidak signifikan antara persepsi guru tentang kemampuan siswa dengan latar belakang pendidikan orang tua siswa setelah inteligensi dan prestasi belajar siswa diperhitungkan; 4) ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi guru tentang kemampuan siswa dengan inteligensi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua secara bersamaan.
Dari hasil temuan dalam penelitian ini dapat disimpulkan secara umum bahwa terciptanya persepsi guru yang tepat tentang kemampuan siswa yang tampak selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di kelas lebih memudahkan dalam menangani permasalahan kesulitan belajar yang mungkin timbul dari siswanya, didukung oleh data mengenai tingkat inteligensi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua. Sebagai implikasinya bagi guru dapat lebih jelas menyusun dan menentukan program pengajaran sesuai tingkat kemampuan siswanya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Astarini Sutikno R.
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Anggri Noorana Zahra
"Kemampuan bersosialisasi penting pada masa remaja, karena pada masa ini individu sudah memasuki dunia pergaulan yang lebih luas. Seorang remaja yang memiliki konsep diri yang baik akan lebih mudah dalam menyesuaikan diri dengan Iingkungan serta dalam membangun komunikasi dengan orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan kemampuan bersosialisasi remaja di SMAN 1 Bekasi. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Bekasi dengan mengambil responden remaja berusia 15-17 tahun sebanyak 96 orang dengan metode purposive sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji Chi Square untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini menyimpulkan tidak ada hubungan antara konsep diri dengan kemampuan bersosialisasi remaja (p vaIue= 0,095; α= 0,05). Penelitian ini merekomendasikan optimalisasi peran perawat, keluarga, institusi pendidikan serta komunitas peduli remaja lainnya untuk mengembangkan konsep diri remaja sehingga dapat menunjang kemampuan bersosialisasi remaja."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5617
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"This study was aimed at explaining the correlation of aspiration, perception, locus of control, learning environments, instruction and learning activity with the students's learning achievement and find the most effective set of variable to explain the students learning achievement. The subjects of this study were 178 students of the faculty of Mathematics and Natural Sciences, Padang State University. The data were collected through questionnaire and analyzed by the regression technique. The results indicated that there is relationship between locus of control, aspiration, perception, learning environmental condition, instruction and learning activity with the students learning achievement and the most effective set of variable to explain the student learning achievement are learning activity, instruction, perception and aspiration."
2006
370 JPUNP 29:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>