Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118557 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
"makalah ini membahas mengenai pencemaran air yang ditinjau dari sumber pencemaran, dampak serta penanggulangan penecemaran tersebut. selain itu juga dijelaskan mengeai indiketor pencemaran air dan penegertian pencemaran air."
330 MIWD 35 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Danau dan waduk saat ini mengalami permasalahan lingkungan terutama percemaran air. Untuk mengelola kualitas air dan mengendalikan pencemaran air waduk danau diperlukan peraturan penentuan daya dukung beban pencemaran sebagai pertimbangan. Model perhitungan daya tampung beban pencemaran (DTBP) air danau dan waduk tersebut telah ditetapkan melalui peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 28 tahun 2009. Model ini telah diterapkan pada dua danau dan 5 waduk dengan model 0-dimensi atau tercampur sempurna menggunakan piranti lunak Limboqual versi 1. "
JSDA 6:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Air waduk Riam Kanan dimanfaatkan untuk air irigasi, sumber baku air minum, perikanan, pembangkit listrik dan transportasi air. Aktivitas penduduk, pertanian, peternakan dan pertambangan emas di DAS Sungai Riam Kanan serta budidaya perikanan jaring apung di Waduk Riam Kanan dapat menyebabkan degradasi kualitas airnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui potensi sumber pencemar yang berasal dari daerah tangkapan air (DTA), kegiatan perikanan, karakteristik kualitas air, status trofik, dan stratifikasi Waduk Riam Kanan. Penelitian dilakukan pada Mei 2009 dan Agustus 2009. Metoda penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan data primer, sekunder dan pengambilan contoh air untuk diujievaluasi pengujian kualitas air dilakukan berdasarkan PP No.82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan pengendalian pencemaran air dan status trofik dievaluasi dengan kriteria Eutrofikasi danau yaitu Kep.Men LH No.28/2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi emisi beban pencemaran di DTA Waduk Riam Kanan adalah Nitrogen total 488kg/hari, fosfat total 158kg/hari. Dari hasil pengujian air dapat disimpulkan bahwa air waduk masih memenuhi syarat untuk pemanfaatan kelas 1,2,3,4 PP 82/2001 dan status trofik waduk adalah mesotrofik-eurotrofik. Stratifikasi Waduk Riam Kanan adalah oligomictic."
JSDA 8 (1) 2012
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fadhlya Hidayatunnisa
"Kunjungan ke Waduk Saguling, dilaksanakan pada tanggal 24-25 Maret 2003. Tujuan umum dari penelitian ini adalah memberikan alternatif untuk membatasi limbah KM di Waduk Saguling. Tujuan Khusus untuk penelitian adalah:
1) mengetahui status peningkatan konsentrasi nitrat dan fosfat di Waduk Saguling dan penyebab utamanya;
2) meramalkan proses eutrofikasi pada tahun 2010 dengan menggunakan model dinamik tanpa pengendalian; dan
3) memilih skenario pengendalian berdasarkan model yang dibuat yang menghasilkan kondisi nitrat dan fosfat yang paling rendah.
Eutrofikasi merupakan hasil proses penguraian zat-zat organik di dalam air yang menyebabkan meningkatnya kadar nitrogen dan fosfat sebagai sumber makanan bagi alga. Eutrofikasi dapat dilihat dari pertumbuhan alga yang sangat cepat dikarenakan kelimpahan nutrisi yang masuk ke badan air.
Kematian ikan pada pagi hari ini disebabkan oleh ketersediaan oksigen di waduk tidak mencukupi, dikarenakan konsumsi oksigen oleh alga yang melampaui ambang batas pada malam hari dan produksi CO2 yang tinggi dan banyaknya oksigen yang digunakan untuk menguarikan limbah yang terdapat di Waduk Saguling. Tingkat kematian ikan yang tinggi juga merupakan indikasi teijadinya eutrofikasi.
Sumber pencemar pada Waduk Saguling yang menghasilkan nitrogen dan fosfat adalah limbah domestik dari penduduk sekitar waduk, limbah pertanian lahan surutan dan limbah perikanan dari KJA. Pengembangan perikanan Keramba Jaring Apung (KTA) di Waduk Saguling yang dilindungi secara hukum diperuntukkan untuk penduduk yang dimukimkan kembali di sekitar Waduk Saguling tersebut.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data monitoring Waduk Saguling. Dengan menggunakan data ini, penulis mengembangkan model dan melakukan intervensi terhadap model untuk menemukan penyelesaian terhadap permasalahan tersebut. Model dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Powersim Constructur.
Kesimpulkan dari hasil penelitian adalah:
1) limbah KTA sangat nyata mempengaruhi konsentrasi nitrat tapi tidak mempengaruhi konsentrasi fosfat secara nyata;
2) sejak tahun 1996, waduk Saguling telah mengalami eutrofikasi, sehingga peningkatan konsentrasi nitrat organik dan fosfat organik di Waduk Saguling menyebabkan terjadinya eutrofikasi yang juga menyebabkan terjadinya.penurunan kualitas air dan fungsi waduk sebagai PLTA dan aquakultur menurun;
3) hasil simulasi menunjukkan bahwa pada tahun 2010 konsentrasi nitrogen dan fosfat pada Waduk Saguling masing-masing adalah 0,86 mg/1 dan 0,14 mgn. Pada tahun 2010, fosfat mencapai titik kesetimbangan, sedangkan nitrat mencapai titik kesetimbangan pada tahun 2008; dan
4) hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan melakukan pengelolaan limbah KJA akan dapat menurunkan konsentrasi nitrat organik dibawah batas eutrofikasi yaitu 0,36 mg/1 pada tahun 2005. Konsentrasi fosfat dapat diturunkan hingga 0,08 mg/l.
Daftar Kepustakaan: 59 (1961 - 2002)

Eutrofication Dynamics Due to Nitrogen and Phosphate Changes: Analyze using Powersim Model with Case Study in Saguling Reservoir, West Java This research has been undertaken on 24-25 March 2003 at Saguling Reservoir., West Java. The main purpose of this research is to give an alternative for limiting the KJA pollution in Saguling Reservoir. The specific purposes of this research are:
1) To know the increasing nitrate and phosphate quantities in Saguling Reservoir and the cause; 2) To predict the process of eutrofication in 2010 using the dynamic model;
3) To choose the monitoring based on the model that show the lowest nitrate and phosphate concentration.
Eutrofication as the results of decomposition process of organic matters in the water which caused the increasing rate of nitrogen and phosphate as nutrition recourse for algae. Eutrofication can be seen briefly from the very fast growth of algae caused by the abundance of nutrition which enter the water body. The growth of algae will be followed by algae's death that will improve the use of oxygen in decomposition process (Reynolds, 1984).
The fishes death in the morning caused by the in availability of oxygen readiness in reservoir, due to the over consumption oxygen of algae in the night and the highly production of C02 the high rate of death fishes is also an indication of eutrofication process.
The source of pollution in Saguling Reservoir which produce nitrogen and phosphate are the domestic waste from the people who lived near the reservoir, farm pollution of erosion land and fish pollution from KTA. The development of K.7A fisheries in Saguling Reservoir which were protected by law for the community who were relocated around the Saguling Reservoir.
This research used secondary data from Saguling Reservoir monitoring data. The author used this data, to develop a model and undertook the intervention towards the model to find out the solution of those problems. Model was designed using powersim constructor software.
The result showed that;
1) The K1A waste significantly affected the nitrate but nit significantly affects the phosphate;
2) Since 1996, Saguling reservoir experience the eutrification process, the increasing nitrate and phosphate concentration caused the eutrofication and also caused the decreasing water quality and function of reservoir as PLTA and aquaculture; ]
3) simulation result showed that by the year 2010, each nitrogen and phosphate concentration in Saguling Reservoir are 0,86 mg/l and 0,14 mg/l. Phosphate will reach the culmination point in 2010 and by the year 2008, nitrogen will reach the culmination point; and
4) Simulation showed that by managing the KJA waste, the nitrogen and phosphate concentration can be reduced up to 0, 36 mg/l in 2005 and 0, 08 mg/l.
Number of References: 59 (1961 - 2002)"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sunarto
"ABSTRAK
Deformasi yang terjadi pada fabrikasi konstruksi Gate Leaf yang dipersiapkan untuk daun pintu air di bendungan, menimbulkan permasalahan. Permasalahan tersebut meliputi kesulitan perakitan, pemasangan unit di tempatnya, yang secara langsung mengurangi kekuatan konstruksi serta kesesuaian bentuk konstruksi, disamping biaya produksi.
Deformasi yang diuraikan di atas dalam penelitian ini dikaji secara literatur dengan tujuan untuk mengetahui dan mengeliminir permasalahan yang terjadi secara tepat, mengurangi kerja ulang dan peningkatan mutu. Data diambil dari catatan dan laporan kegagalan proses di lapangan.
Dan pengkajian secara teoritis deformasi terjadi akibat penerapan teknik pengelasan yang tidak tepat, yang meliputi deposisi logam las yang berlebihan dan urutan deposisi, penerapan welding jig yang tidak sesuai. Didapatkan bahwa konstruksi Gate Leaf perlu dukungan terhadap manajemen produksi yang tepat dan penerapan prinsip-prinsip manufaktur seperti persiapan prosedur produksi, pengendalian mutu secara bertahap dan berkesinambungan.
Saran untuk mengatasi permasalahan fabrikasi tersebut di atas, perlu ditingkatkan pengetahuan karyawan dalam bidang konstruksi dan pengetahuan teknik pengelasan dan perancangan konstruksi yang berorientasi pada ketrampilan manufaktur. Disamping hal tersebut diperlukan dukungan personil welding enginer, welding inspector untuk persiapan fabrikasi, prosedur produksi dan penyusunan teknik pengelasan yang benar sehingga dapat mengurangi terjadinya deformasi.

ABSTRACT
Deformation occurred during fabrication of Gate Leaf for water darn construction was found to cause severe problems. The problems involved can be categorized as difficulty in assembling and erecting of the component in the site plant. As a result construction strength would be lowered despite unfitted geometrical shape and inefficiency in production cost.
In this thesis, the deformation described above was investigated based on the literature studies. The discussion was focused on characterization and elimination of technical problems that arise from manufacturing operation. Therefore repairs would be reduced to a lower level besides quality improved. Research data was collected from direct observation in the field and report from previous production failures.
A careful theoretical assessment came to the conclusion that deformation was particularly due to welding process which specifically could be identified as improper welding procedure, over deposited weld pool, unsuitable design and position of welding jigs. The studies also suggested that the manufacturing of the Gate Leaf component need to be supported with a correct implementation of production management, manufacturing operation procedure, as well as continuous quality inspection.
The investigation indicated that human resource quality need to be improved in their technical skill, (i.e.: welding technology and construction design)_ This knowledge should have orientation in manufacturing skill and thereby improvement of welding engineer and welding inspector is essential in order to reduce risk of deformation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengungkap kondisi kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat tani. Di samping itu, juga mengungkap faktor penyebab kemiskinan di pedesaan dan strategi upaya penanggulangannya. Penelitian dilakukan di pedesaan Kabupaten Bantul dengan fokus daerah penelitian di Kecamatan Dlingo dan Pajangan, atas dasar pertimbangan masyarakat setempat sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara berpanduan, observasi, dan telaah dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kemiskinan petani/buruh tani tidak hanya menyangkut keadaan ekonomi, tetapi juga menyangkut aspek sosial dan budaya masyarakat setempat. Upaya penanggulangan kemiskinan petani pedesaan diperlukan suatu strategi, di antaranya adanya keterpaduan pelaksanaan program dari sejumlah pihak berkompeten, serta tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga perlu keterlibatan dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat (LSM) peduli kemiskinan, dan masyarakat itu sendiri."
JPKSY 14:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>