Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139610 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Imam Juhartono
"Tesis ini mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga pasar obligasi korporasi di Indonesia pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2006 (4 tahun) dengan mengambil sampel sebanyak 81 obligasi korporasi. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif berupa penggabungan antara data time series dengan data cross section sehingga terdapat total data observasi sebanyak 324 data dan dengan menggunakan pendekatan analisa data panel.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi secara langsung pergerakan harga pasar obligasi adalah rating obligasi, inflasi dan return di pasar modal. Sedangkan faktor-faktor yang juga mempengaruhi pergerakan harga pasar obligasi namun tidak secara langsung adalah suku bunga, tingkat pertumbuhan, dan return pada pasar keuangan. Salah satu faktor internal obligasi yaitu Jangka Waktu dimana rata-rata jangka waktu adalah 2.72 tahun ternyata tidak signifikan dalam menjelaskan pergerakan harga pasar obligasi.
Penelitian ini menyarankan bagi investor atau fund manager untuk mencermati faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga pasar obligasi baik langsung maupun tidak langsung dalam me-manage portofolio investasi obligasi yang dimiliki. Penelitian ini juga menyarankan antara lain bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam hal faktor jangka waktu obligasi dengan menambah data obligasi yang mempunyai jangka waktu yang lebih panjang dan dengan periode observasi yang lebih panjang. Disamping itu mengingat cukup berpengaruhnya rating obligasi terhadap pergerakan harga pasar perlu dikembangkan model yang dapat memprediksi rating obligasi.

This thesis is proposed to study the influence of factors on Indonesia Corporate Bonds price during year 2003 to 2004 (54 years) using 81 corporate bonds. This thesis uses combining quantitative time series data and quantitative cross section data therefore there are 324 total data and uses data panel approach to analysis the data.
The result of this thesis shows that rating, inflation, and return on stock market create direct influence on bond price movement. Otherwise other factors such as interest, growth and return on financial market create indirect influence on bond price movement. Once of internal factor that is Term to Maturity cannot explain the bond price movement significantly. The average of term to maturity of bond sample is 2.72 years.
This thesis proposes for investor and fund manager to consider on both direct and indirect factors that influence the bond price movement in order to manage their obligation portfolio. For the following research, this thesis proposes to make another research along with longer maturity and longer period of observation. Since obligation rating issue is one of the important factor influenced the bond price, this thesis also propose to develop rating prediction model."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28120
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Trisika Putri Hapsari
"Keberadaan orang-orang gay yang kini terlihat semakin nyata di antara kita merupakan salah satu indikasi bahwa jumlah orang-orang gay ini tidak sedikit ditarnbah dengan adanya sejarah yang menujukkan bahwa gay di Indonesia sudah ada sejak jaman Tradisional. Kategori gay yang single income with no kids serta memiliki karakteristik global sebagai pengikut trend dan pelaku gaya hidup yang dinamis, menjadikan gay sebagai satu komunitas haru yang menarik untuk dipelajari.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari proposisi faktor budaya , faktor individu, faktor sosial, dan faktor psikologi pada orang-orang gay di Jakarta dengan menggunakan model pemikiran yang dikenlukakan Deborah Baxter dui T'c :as Christian University dan merggiinakan model penelitian eksploratif, dimana pada penelitian eksploratif penelitian berangkat dari sebuah konsep yang abstrak untuk kemudian menemukan dan menstrukturisasi informasi-informasi ditemukan agar dapat menuju kepada sebuah hipotesis. Penelitian ini tidak menguji hipotesis. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan responden diambil berdasarkan teknik judgmental sampling.
Faktor budaya pada dibatasi pada nilai-nilai yang ada dalam lingkungan sosial gay di Jakarta dan yang berkaitan dengan pembelian produk. Penelitian ini menemukan 8 proposisi yang berkaitan dengan faktor budaya. Yang pertama adalah adanya istilah Gaydar atau gay radar sebagai media untuk mengenali sesama gay yang berupa tanda-tanda fisik dan non fisik. Kedua, adanya klasifikasi orang gay berdasarkan ras, berdasarkan media untuk sosialisasi, berdasarkan karakter penampilan orang gay dipengarulii oleh latar belakang pekerjaan mereka, vaitu bidang administratif, di bidang kreatif dart pekerja bidang lapangan. Kemudian gay juga dapat dilihat dari sifat keterbukaan orientasi seksualnya kepada orang lain. Ketiga, penelitian ini juga menemukan bahwa kegiatan seksual dan falk-tor fisik menipakan faktor penting yang dianut oleh orang-orang gay, dimana fisik dianggap sebagai media utilitas dalam mencari pasangan. Keempat, penelitian ini menemukan bahwa orang gay memperhatikan perawatan dan penampilan fisik mereka agar maksimal untuk mendapatkan pasangan dan awet muda dengan melakukan perawatan wajah dan tubuh serta mengikuti trend. Kelirna, penelitian ini menemukan bahwa perpaduan sisi feminin dan maskuiin ini menjadikan orang gay lebih peka, sensitif dan kreatif Keenam, gay akan selalu berusaha untuk bisa terlihat lebih, kelas dan status sosial adalah faktor penting mereka. Untuk ini mereka akan bekerja lebih keras atau mencari jalan lain seperti mencari gadun atau sugar daddy agar dapat mengangkat kelas sosialnya, Ketujub, gaya hidup pada orang-orang gay ternyata untuk dua kepentingan vaitu gava hidup untuk sosialisasi dan gaya hidup untuk kepentingan self image.
Faktor individual pada penelitian ini dibatasi pada umur dan gaya hidup para responden. Penelitian ini menemukan bahwa gaya hidup prang gay dipengaruhi oleh umur dan pengalaman pribadi mengenai kehidupan orang gay di luar Indonesia. Responden yang telah berumur 30 tahun ke atas dan yang pernah mengalami kehidupan gay di luar negeri cenderung masuk ke dalam kelompok actualizer dan fl lfilleds. Sementara untuk gay yang berada pada rentang 20 - 30 tahun umumnya berada pada kelas experiencer.
Faktor sosial pada penelitan ini dibatasi pada grup referensi dan menemukan bahwa gay cenderung lebih memilih sahabat sesama gay atau perempuan dibandingkan laki-laki hetero. Grup referensi ini berperan penting dalam normative influence yang memberikan pengaruh informasional, utilitarian dan pengaruh ekspresi untuk orang-orang gay. Topik-topik yang sering menjadi pembahasan di antara grup referensi adalah laki-laki, fashion, entertainment dan kehidupan prbadi masing-masing anggotanya.
Faktor psikologi pada penelitian ini dibatasi pada motivasi, dikhususkan kepada motivasi pembelian. Aspek-aspek pembangun motivasi pada responden berasal dari faktor biologis, faktor emosi atau fantasi dan faktor lingkungan. Kebutuhan responden biasanya berupa acquired needs basil adapasi lingkungan. Mayoritas pembelian berdasarkan emosional adalah untuk barang-barang trend dan merek-merek yang menimbulkan kecintaan pada diri responden. Impulsive buying dominan pada rentang usia 20 - 30 tahun dimana kegiatan tersebut dianggap sebagai elemen hiburan. Pada usia 30 tahun keatas lebih membeli barang berdasarkan rasio, kebutuhan dan kualitas produk. Lalu ditemukan pula proposisi bahwa posisi dalam kegiatan seksuat orang gay (top atau bottom) memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumsi orang gay.
Penelitian ini menemukan sebuah konsep yang populer di kalangan orang-orang gay yaitu konsep gay friendly yang biasanya ditujukan untuk sebuah lokasi. Gay friendly adalah situasi yang dapat membuat gay merasa nyanian berada di sebuah lokasi, walaupun sebenarnya tempat tersebut ditujukan untuk segmen hetero.
Penelitian ini juga menemukan bahwa produk atau tempat untuk orang gay di Jakarta ternyata sudah ada, balk yang dikhususkan untuk gay yang kebanyakan adalah entertainment, atau yang secara implisit ditujukan untuk orang gay yang biasanya menggunakan tanda-tanda hanya dapat dimengerti oleh orang-orang gay, seperti bahasa (contoh : PLU, Q), warna -warna terang, potongan pakaian yang spesifik (Contoh: body fit, kaos ketat, celana ketat), dan ornamenomamen pada pakaian. Promosi yang biasanya dilakukan untuk orang gay adalah melalui mouth w mouth, fasilitas internet, telepon dan sms.

The presence of gays in the society has become more obvious nowadays. This is an indication that the quantity of gays in the society have risen above the amount from the traditional era. Gays with the characteristics of single income with no kids and usually are trend followers of globalization live a life that is dynamic, make the gay community very interesting to study.
The objective of this research is to determine the proposition of the culture, individual, social, and psychology actors which influence the gay society in Jakarta in terms of product's buying activitiy. The model used to examine this phenomenon was taken from the thoughts of Deborah Baxter .from Texas Christian, University, ::while the research method used is the expolatory method. This exploratory method would start from an abstract view of the concept to later on determine and structurize all the information so that it can be used to determine a hypothesis. This research will not test the hyphotesis but gather all information and hypothesis or proposition gathered. Technique used to gathered informations was in depth interview and respondent was taken using judgemental technique sampling.
The culture factors which inlufence the gay society in Jakarta will only be looked upon from the charactersitics of which gays buys their products. There are eight propositions of which will be looked upon in this study from the culture point of view. The first is what is called the gaydar or gay radar, which is a kind of media or gays to determine other gays in the society. The second would be the clasiffication of gays according to race, the media they socialize in, and also their appearance which is usually a direct affect from their background, namely administrative, creative or field work. Gays can also be characterized from their sexual openess to others. The third would be how the gays use the method of physical and sexual factors an important media to find their partners. The fourth, the reality in which gays give extra attention to take care of their physical appearance as art effort to maximize their chance in getting a partner and also to stay young in apppearance. The fifth, the mixture of the feminin and masculin side make gays more sensitive and creative. The sixth, gays often desire to appear more Fancy in style, as class and status matter greatly for them. For this purpose it is very common that gays work harder so that they can achieve more income to support their lifestyle, or they try to find other ways to do that such as finding a gadun or sugar daddy. The seventh, gays live in two life dimensions, one for socialization and secondly for self-image.
The individual factors of this study will be looked upon from the age and the lifestyle of the respondents This study reveals that a gay's lifestyle is heavily affected by their age and life experience of foreign gay societies. The respondents which are 30+ years old and have had foreign gay society experience tend all into the actualizes and fullields category. Whilst the ones which are between 20-30 years old tend to all into the experiencer category.
The social factors in the study will be looked upon from the reference group and has found that gay are more intend and comfort to have nor a woman best friend or gay, rather than a heterosexual man. The reference groups in gay world is important to transfer normative value which influences them in the aspect of information, utilitarian and expressive way for gay. Topics that are often happened in gay group is a light topics such as man, fashion entertainment and personal life among members.
The psyhcology factors in the study will be looked upon from the buying motivation. The arousal motives in gay people is caused by biological factors, emotional factors and environmental factors. The needs oftenly is the result from environment learning. Majority, the buying activity of gay people was based on emotional or impulsive buying, specifically for trend items or product that courage fetish feeling among individual_ Impulsive buying is dominant to those are in the range of-20-30 years old. Meanwhile to those who are above 30, buying activity was based on ratio, need and the product quality. This research has also found that the sex style has influenced gay in their buying activity.
This research has also found the gay friendly concept among gay people. Gay friendly concept oftenly is for a location that has the ambiance of comfort, friendly that made gay people are enjoy to be there, even though this location was built for heteroseksual segmentation.
This research has also found that gay's product or specific location for gay in Jakarta are already existed now. Most of them are in the entertainment area. Those who are implicitly aiming gay people oftenly used sign or symbol that can only be understood by gay people, such as language (example : PLU, Q), bright colors or specific cutting for wardrobe (example : body fit, body flattering, tight pants) and special ornaments. Promotion for gay products in Jakarta commonly using mouth to mouth method, Internet facilities, direct phones and sms.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Fauziah Aryadini
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan antara variabel keterlibatan pada fashion, emosi positif kecenderungan konsumsi secara hedonis sebagai variabel bebas dan pengaruhnya terhadap perilaku pembelian impulsif sebagai variabel terikat pada konsumen produk fashion di Jakarta. Responden penelitian ini adalah konsurnen produk fashion dari gerai Zara, Mango dan Marks & Spencers, dengan jumlah responden sebanyak 120 orang. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner.
Skala pengukuran penelitian ini menggunakan Skala Likeift. Proses pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 for windows. Analisis hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan uji validitas, reliabilitas, analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda Serta pengujian hipotesis rnenggunakan uji F dan uji t.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini, disimpulkan bahwa emosi positif dan keterlibatan pada fashion memiliki pengaruh yang signifikan pada perilaku pelnbelian impulsif namun kecenderungan konsumsi secara hedonis tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada perilaku pembelian impulsif. Dari variabel yang diteliti diharapkan lnanajelnen gerai fashion harus mempelajari perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi untuk dapat mendorong perilaku pembelian impulsif.

This research is to examine the relationship between positif emotion, fashion involvement and hedonic consumption tendecy as the independent variables and its affect on the impulsive buying behavior as the dependent variable for fashion customers in Jakarta. The population of this research are 120 people. They are consumers of Zara, Mango and Marks & Spencers for fashion products categories. Data collection of this research is a questionnaire methode.
Likert measurement scale is used on this research. The analysis of data processing is used SPSS 17.0 for Windows. Analysis were performed using test of validity, reliability, single and multiple regression analysis, and hypothesis testing using F test and t test.
Based on analysis process, the conclusion of this research showed that positive emotion and fashion involvement have positive affect on impulsive buying behavior, but hedonic consumption tendency didn?t. Related to variables researches, the brand fashion?s management should learn about consumers behavior with aim to create a strategy to encourage impulsive buying behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan
"Aktivitas pasar modal sebagai salah satu potensi perekonomian nasional semakin menampakkan peranannya dalam penumbuhkembangkan perekonomian nasional. Dukungan sektor swasta di pasar modal merupakan kekuatan nasional yang berperan sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional. Harga saham-saham di bursa selalu berfluktuasi, dapat bergerak naik atau turun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran atau kekuatan tawar menawar. Bursa saham menggolongkan perubahan harga saham dalam dua kategori yaitu persentase perubahan harga saham tertinggi tergolong dalam kategori perusahaan top gainer dan persentase perubahan harga saham terendah tergolong dalam kategori top looser. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham. Dalam penelitian ini, membahas tingkat profitabilitas, debt to assets ratio, debt to equity ratio, kepemilikan saham asing, segmen usaha, dan umur perusahaan mempengaruhi terhadap perubahan harga saham pada perusahaan kategori top gainer dan top looser.
Hasil penelitian dengan menggunakan Multiple Regression menunjukan bahwa profitabilitas, debt to assets ratio, debt to equity ratio, kepemilikan saham asing, segmen usaha, dan umur tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham pada perusahaan kategori top loose. Berbeda pada kategori top gainer dimana kepemilikan saham asing memiliki pengaruh terhadap perubahan harga saham sementara profitabilitas, debt to assets ratio, debt to equity ratio segmen usaha, dan umur kepemilikan saham asing tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan harga saham.
Berdasarkan hasil pengujian rata-rata dengan menggunakan independent t test menunjukan bahwa rata-rata DAR, segmen usaha, dan umur perusahaan kategori top gainer lebih besar dibandingkan top looser. Sedangkan rata-rata profitabilitas, DER, dan kepemilikan saham perusahaan kategori top gainer lebih rendah dibandingkan top looser, dengan hasil statistik yang menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan atas rata-rata profitabilitas, DAR, DER, kepemilikan saham dan segmen antara perusahaan top gainer dan top looser. Sedangkan terdapat perbedaan pada rata-rata umur antara perusahaan top gainer dan top loose."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Rina Erlina Berliana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwina Aurelia
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi harga terhadap produk iPad oleh mahasiswa Universitas Indonesia dan faktor mana yang paling berpengaruh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 100 mahasiswa Universitas Indonesia dengan menggunakan metode non-probability sampling serta teknik purposive. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan di analisis menggunakan uji mean. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam faktor yang membentuk persepsi harga iPad pada mahasiswa Universitas Indonesia.

The objective of this research is to analyze factors which construct consumer price perception to iPad product by University of Indonesia students and want to know the factors the most influence. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 100 customers of University of Indonesia students, collected using non probability sampling and purposive sampling This research used questionnaire as research instrument and analyzed using mean test. The result of this research shows there six factors construct iPad product by University of Indonesia Student."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Handy Putranto
"Penelitian ini menguji bagaimana perbedaan sikap lingkungan, perhatian lingkungan, sikap serius terhadap permasalahan lingkungan, tanggung jawab lingkungan, pengaruh teman sebaya, identitas pribadi terhadap lingkungan dan pengetahuan lingkungan berpengaruh terhadap intensitas pembelian produk ramah lingkungan pada konsumen remaja laki-laki dan perempuan. Berdasarkan data 200 konsumen ditemukan bahwa pada remaja laki-laki, faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap intensitas pembelian produk ramah lingkungan adalah sikap lingkungan, perhatian lingkungan dan pengaruh teman sebaya. Sedangkan pada remaja perempuan, faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap intensitas pembelian produk ramah lingkungan adalah sikap lingkungan, perhatian lingkungan, tanggung jawab lingkungan dan pengaruh teman sebaya.

This research examined how gender differs in environmental attitude, environmental concern, perceived seriousness on environmental problems, environmental responsibility, peer influence, self identity and environmental knowledge affect green purchase intention for male and female adolscence. From the data of 200 consumers confirmed that in male adolscence, factors that significantly affect green purchase intention is environmental attitude, environmetal concern and peer influence. Meanwhile in female adolscence, factors that significanly affect green purchase intention is environmental attitude, environmental concern, environmental responsibility and peer influence.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>