Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144335 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Aris Firmansyah
"Untuk nengetahui pengaruh Streptococcus B-hemolyticus terhadap notilitas spema, telah dilakukan penelitian secara in vitro dengan mengukur notilitas sperma. Penelitian menggunakan kultur murni S. B-hemolyticus dengan konsentrasi ±04/ ml dan semen dari 30 pasien yang memenuhi syarat. Terdapat 2 kontrol dan 2 perlakuan dalam penelitian, yaitu: semen sebagai kontrol 1, senen ditanbah nediun cair bakteri sebagai kontrol 2, semen ditambah mediun cair bakteri sebagai kontrol 2, semen ditambah metabolit sekunder yang terlarut dalam medium cair bakteri sebagai perlakuan 1 dan semen ditambah biarkan bakteri sebagai perlakuan 2. Parameter penelitian yang diukur adalah kerusakan menbran, viskositas, pH dan aglutinasi. Kesinpulan yang didapat dirumuskan sebagai berikut: (1) S. B-hemolyticus bersama-sama dengan produk metabolit sekundernya dapat nenurunkan notilitas sperma, (2) S- B-hemolyticus bersama-sama dengan Produk metabolit sekundernya dapat mengakibatkan kerusakan membran sperma dan peningkatan viskositas semen, (3) penurunan notilitas sperna diakibatkan oleh kerusakan nenbran dan Peningkatan viskositas semen dan (4) penurunan notilitas sperma tidak disebabkan oleh perubahan pH semen dan aglutinasi sperma."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Purwaningsih
"Eucalyptus alba Reinw. ex Blums adalah tanaman tropis yang banyak dimanfaatkan dalam industri kayu, obat-obatan, kosmetik, dan berpeluang untuk dikembangkan melalui teknik kultur jaringan. Eksplan hipokotil kecambah E. alba usia 5 hari diberi variasi gabungan IBA (0, 2, 4 ppm) dan kinetin (0, 1, 2 ppm) dalam modifikasi medium Murashige Se Skoog (1962). Kultur dipelihara dalam ruang kultur bersuhu + 21°C tanpa pemberian cahaya tambahan.. Pada minggu ke-8 setelah penanaman eltsplan, dihitung jumlah akar dan tunas yang terbentuk. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa morfogenesis eksplan hipokotil E. alba dapat terjadi pada variasi gabungan IBA dan kinetin, melalui tahap pembentukan kalus terlebih dahulu. Kalus yang terbentuk bertekstur kompak. Kalus secara keseluruhan berwarna krem. Pada beberapa kalus, terdapat tonjolan kalus berwarna hijau, dan tonjolan kalus berwarna putih dengan bercak-bercak merah muda. Uji Kruskal-Wallis pada ot = 0,05 menunjukkan bahwa pemberian n variasi IBA dan kinetin berpengaruh terhadap jumlah akar. Oj i perbandingan berganda pada a =. 0,05, menunjukkan bahwa jumlah akar dengan pemberian 2 dan 4 ppm IBA, tanpa pemberian kinetin, berbeda nyata terhadap kontrol. Pembentukan akar yang terbaik didapatkan pada kadar IBA sebesar 4 ppm, tanpa pemberian kinetin. Pembentukan tunas terjadi pada pemberian 2 ppm kinetin, tanpa penambahan IBA."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Kasnianti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S31131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Woro Wikan Tyasning
Universitas Indonesia, 2001
S31238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qolby Sabrina
"Electro Capacitive Cancer Therapy (ECCT) telah dikembangkan untuk terapi kanker payudara dengan medan elektrostatik dari gelombang sinyal yang berasal dari elektroda kapasitif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan nilai beda potensial dan output gelombang sinyal yang dihsilkan ECCT terhadap pertumbuhan sel kanker dan cidera sel yang menyebabkan kematian sel. Dilakukan eksperimen in vitro menggunakan cell line MCF-7 (kanker payudara manusia) selama 24, 48 dan 72 jam perlakuan. Kemudian dilakukan perhitungan jumlah sel dengan hemocytometer dan pengukuran kapasitansi sel sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa ECCT standar sinyal kotak 18 Volt dan ECCT non standar sinyal kotak 31.2 Volt dapat menghambat pertumbuhan sel dan hasil morfologi sel tampak cidera yang mengindikasi adanya kematian, sedangkan ECCT standar sinyal sinusoidal 18 Volt mampu menginduksi pertumbuhan sel sehingga jumlahnya semakin banyak jika dilihat dari koefisien pertumbuhan yang tinggi. Pengukuran nilai kapasitansi sel menunjukkan korelasi antara banyaknya jumlah sel dengan besarnya nilai kapasitansi yang terukur. Peningkatan nilai kapasitansi dapat menunjukkan penambahan aktifitas kelistrikan sel dan tingkat keganasan dari sel kanker.

Electro Capacitive Cancer Therapy (ECCT) has been developed for breast cancer therapy that generated electrostatic field from electrical wave in capacitive electrode. The purpose of this research is to find out the effect of potential difference and signal wave output ECCT to cancer cell growth and cell injury that leads to lethal cell. In this study, in vitro experiment use MCF-7 cell line (human breast cancer) during 24, 48 and 72 hours treatment and than measured the number of cell with hemocytometer and value of capacitance after and before treatment. The results showed that potential ECCT square signal wave standard 18 Volt and square signal non-standard 31.2 Volt can inhibit cancer cell growth and cell morphology results seem to indicate the existence of injury deaths. While, from growth coefficient, ECCT sinusoidal signal wave standard 18 Volt can increase of cancer cell growth. Measurement of cell capacitance values showed correlation between the number of cells with the value of the measured capacitance. Increase of capacitance indicate of high activity of cancer cell and showed the malignancy of cancer cell levels.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41568
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Rahadian
"Latar Belakang: Otak sangat sensitif terbadap kondisi kekurangan oksigen. Terhentinya suplai datah ke otak secara tiba-tiba, seperti yang tetjadi pada hipoksia serebri yang diasosiasikan sehagai stroke, dapat berakibat fatal dan menyehabkan kematian sel-sel neuron otak dalam waktu beberapa menit Hipoksia memicu serangkaian patologis yang disebabkan oleh eksitotoksisitas glutmnat dan produksi berlebih radikal belles yang selanjutnya memicu kaskade kematian sel. BDNF (Brain derived neurotrophic factor), salah satu faktor yang berperan dalam mempertahankan kelangsungan hidup neuron, dilaporkan kadarya menunm pada kendaan hipoksia. Seiling dangan meningkatnya kasus stroke serta prognosisnya yang buruk, merupakan suato kebutnben untuk mencari bahan obat yang dibarepkan dapat memblokir kaskade hipoksia sehingga kematian neuron dapat dicegah. Tanarnan akar kaning atau Acalypha indica Linn adalah tanaman perdu liar yang banyak dijum)lai di selurah daerah di Indonesia dan secara tidak sengaja rehusan akarnya dapat memulihkan kelumpuben akibat stroke. Senyawa flavmoid yang terkendung dalam tanarnan akar kucing memiliki kemampuan antioksidan yang terbukti dapat mencegah kaskade kematian neuron.
Tujuan: Mengetahui pengarah pemberian akstrak akar Acalypha indica Linn dalam mcmproteksi neuron tikas pada kendaan hipcksia.
Metode: Studi eksperimental in vitro pada kultur sel neuron jaringan hipckumpus tikus Sprague Dow/ey dewasa yang dipajan dengan ekstrak air akar Acalypha indica Linn pada dosis 10 mglml, 15 mglml, dan 20 mglml selama 72 jam. Kemudian seluruh sel diberi perlakuan hipoksia dengan gas 5% W5% C02/N1 balans selama 24 jam. Viabilitas sel diukur dcngan MTT assay, tingkat proliferasinya diukur dengan BrdU dan kadar BDNF medium kultur diperiksa dengan metoda ELISA.
Hasil: Viabilitas relatif, tingkat proliferasi neuron dan kadar BDNF endogen pada kultur jaringan llipokarnpus tikus dengan pemberian ekstrak akar kucing pada dosis 10 mg/ml, 15 mg/ml, dan 20 mg/ml meningkat dibandingkan dengan kontrol.
Kesimpulan: Ekstrak akar Acalypha indica Linn mampu meningkat viabilitas neuron serta kadar BDNF endogen pada keadaan hipoksia.

Background: The brain is very sensitive to oxygen deprivation condition. Interruption of the blood supply to the brain suddenly, as happens on cerebral hypoxia is associated as a stroke, can be metal and cause death of brain cells neurons within a few minutes. Hypoxia triggers a ;Series of pathological cascade caused by the glutamate excitotoxicity and free radicals which in turn triggered a cascade of cell death. BDNF{Brain derived neurotrophic factor). is one of the factors maintaining the survival of neurons. is decreased during hypoxic conditions. The increase and a poor prognosis of stroke, represents a need to look for ingredients that are expected to block tile cascade of hypoxia that neuron death can be prevented. Acalypha indica Linn (akar kucing) is a common wild plants that can be found in all regions in Indonesia and accidentally the decoction of the root can cure paralysis caused by stroke. Flavonoid compounds contained in the roots have the proven ability of antioxidants can prevent neuron death caScade.
Objective: To detennine the effect of root extracts of Acalypha indica Linn as a protection of rat neuronal on the state of hypoxia.
Metbods: Experimental in vitro study of cell culture of rat hippocampal neuronal of adult Sprague Dow/ey rat treated with Acalypha indica Linn root water extract at a dose of I 0 mg!ml, 15 mg/ml, and 20 mg/ml for 72 hrs, Then the cells were exposed to hypoxia wil 5% 0,/5% CO,IN 2 balance gas for 24 hours, Cell viability was measured by MTI assay and BrdU for cell proliferation. Levels BDNF medium culture was measured by ELISA methods.
Results: Relative viability, proliferation rate of neuron and endogenous BDNF level of rat hippocampal tissue culture with Acalypha indica Linn roots extract with dosage of 10 mglml, 15 mg/ml, and 20 mg/ m! is increased compared with control.
Conclusion: Acalypha indica Linn root extract can increase neuron viability and the level of endogenous BDNF in hypoxic conditions.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32810
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susiani Purbaningsih
"Penelitian lanjutan yang terkait dengan perbanyakan bambu apus (Gigantochloa apus Kurz.) secara in vitro telah dilakukan. Pada periode penelitian kali ini, percobaan-percobaan yang dilakukan dititik beratkan pada masalah pengurangan tingkat kontaminasi, masalah perlu atau tidak pemberian NAA (zat pengatur tumbuh kelompok auksin) di dalam tahap induksi tunas, dilanjutkan dengan bagaimana agar tunas yang tumbuh dapat lebih dari satu (yang diharapkan minimal tiga) dan bagaimana eksplan yang telah tumbuh tunas dapat diinduksi sistem perakarannya. Untuk menjawab permasalahan tersebut, telah dilakukan berbagai cara sterilisasi (13 metode), dilanjutkan dengan penanaman eksplan pada media dasar (MS padat) ditambah dua macam zat pengatur tumbuh (Kinetin 5 mg/l) dan NAA (0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1 mg/l); untuk mengetahui pengaruh NM di dalam induksi tunas. Sedangkan untuk mengetahui apakah ada sinergi dari dua macam sitokinin, telah diujikan dua macam sitokinin (Kinetin dan BAP) baik secara tunggal maupun kombinasi. Terakhir, di dalam usaha menginduksi sistem perakaran, baik eksplan awal maupun eksplan yang telah tumbuh tunas ditanam pada media dasar MS dengan penambahan IBA dan Phloroglucinol.
Hasil sementara dari berbagai percobaan tersebut di atas adalah sebagai berikut: Pertama, tingkat kontaminasi terendah (10%, metode ke-12) diperoleh jika antibiotik yang digunakan dalam prosedur sterilisasi adalah Dumocycline (Dumex) 500 mg/100 ml. Kedua, di dalam media induksi tunas keberadaan senyawa auksin (NM) menunjukkan kecenderungan pengaruh yang baik, yaitu pada konsentrasi NM 0,6 dan 0,8 mg/l. Ketiga, dari dua macam sitokinin yang diujikan (Kinetin dan BAP) menunjukkan adanya sinergisme dari kedua zat pengatur tumbuh tersebut, yang terlihat pada kombinasi konsentrasi Kinetin 7,5 mg/l dan BAP 5 mg/l Sementara itu, proses induksi sistem perakaran masih berlangsung hingga laporan ditulis, sehingga hasil akhirnya belum dapat dilaporkan. Namun demikian, dari sekian banyak perlakuan yang telah dicobakan ada satu eksplan yang sistem perakarannya dapat terinduksi. Selain itu, di dalam media yang mengandung IBA dan Phioroglucinol respon pertama dari eksplan adalah tumbuh tunas, serta dijumpai adanya varigasi daun.

An experiment to overcome the problem of contamination of explant in vitro and to obtain a multiple shoots, including rooting of the shoot of Gigantochloa apus Kurz. have been carried out. Single nodal segments with axillary buds were the starting material. The nodal segment (each segment was 2-3 cm long) was collected from Gigantochloa apus plants grown in the riverside at Griya Tugu Asri, Depok. Since a high rate of contamination is reported in bamboo, a series of sterilization methods were tested through successive modification. There were 13 methods of sterilization tested. After sterilization, nodal segments were directly inoculated on modified Murashige & Skoog (MS) medium, supplemented with Kinetin 5 mg/I and various concentration of NM (0; 0,2; 0,4; 0,6, 0,8; 1,0 mg/l) or in the same basal medium supplemented with 16 combination Kinetin (0; 2,5; 5,0; 7,5 mg/1) and BAP (0; 2,5; 5; 7,5 mg/l). Rooting of the shoots and initial explants were achieved under in vitro and ex vitro conditions. For rooting in vitro a series of combination IBA and Phloroglucinol were tested.
The results of the experiment showed that the rate of contamination could be reduced to 10% with successive modifications in the methods of surface sterilization. The use of Dumocycline as an antibiotic seemed to be useful. The presence of NAA (0,6 or 0,8 mg/l) in the shoot induction medium contained 5 mg/l Kinetin, appeared to enhance the growth of the shoots. On the other hand, a combination of two cytokinines (Kinetin 7,5 mg/l and BAP 5 mg/l) showed slightly better than NAA-Kinetin combination, but this result should be confirmed. Rooting of the shoots either in vitro or ex vitro have not been successful yet, but the experiments are in progress to study the rooting induction.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>