Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Production of Payakumbuh tobacco is still low, but it can be increase by fertilizilizer dosage at the certain of depth of topping, so that it esult maximum growth and production. The research was carried out at farm agriculture Polytechnic of Andalas Uni"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dien Puji Rahayu
"ABSTRAK
Tren kembali ke alam mempengaruhi pertumbuhan industri jamu dan herbal di
Indonesia. Namun produk jamu dan herbal di pasaran belum diproses secara higienis
sehingga terkontaminasi oleh bakteri, jamur dan kapang yang melampaui batas
maksimal cemaran mikroba. Pasteurisasi radiasi sampai dengan dosis 10 kGy
mampu menurunkan angka lempeng total bakteri simplisia rimpang temu mangga
(Curcuma mangga Val and Zijp) 3 – 4 logaritma. Dari segi mikrobiologi,
pasteurisasi radiasi sangat menguntungkan, namun informasi mengenai aktivitas
temu mangga iradiasi masih terbatas. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh dosis pasteurisasi radiasi 0, 5 dan 10 kGy terhadap kandungan
senyawa kurkuminoid dan aktivitas antidiabetes C. mangga secara in vitro
(penghambatan enzim α-glukosidase) dan in vivo (pada mencit yang diinduksi
aloksan). Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi dengan etanol. Hasil uji secara
in vitro menunjukkan adanya peningkatkan kadar kurkuminoid pada simplisia temu
mangga yang diiradiasi 5 kGy. Sedangkan simplisia temu mangga 0, 5 dan 10 kGy
tidak memiliki aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dengan nilai persentase
penghambatan berturut-turut yaitu 9,89 ± 0,68; 8,44 ± 1,21 dan 16,95 ± 2,05 pada
konsentrasi 50 ppm. Hasil uji secara in vivo, pada hari ke-15 ekstrak etanol temu
mangga 0, 5 dan 10 kGy mampu menurunkan kadar glukosa darah relatif sebesar
46,53% ± 18,41; 54,66 % ± 19,94 dan 48,13 % ± 36,02.
ABSTRACT
The trend back to nature has influenced the growth of herbal medicine and herbal
industry in Indonesia. But those products in the market have not been processed
hygienically so contaminated by bacteria, fungi and mold that have the maximum
microbial contamination. Pasteurization radiation dose up to 10 kGy can reduce the
total plate count bacteria of Curcuma mangga Val and Zijp until 3 – 4 logarithms. In
terms of microbiology, pasteurization radiation very advantageous, but the retrieval
of information about the activities of irradiated C. mangga are still limited. This
study was conducted to determine the effect of pasteurization radiation doses of 0, 5
and 10 kGy for curcuminoid compound and antidiabetic activity of C.mangga in in
vitro (inhibition enzyme α-glucosidase) and in vivo (in mice induced alloxan). C.
mangga was extracted by maceration eith ethanol. In vitro test result showed that
iradiation 5 kGy could increased the curcuminoid compound while C. mangga 0, 5
and 10 kGy did not have inhibitory activity of the enzyme α-glucosidase, with value
of percentage of α-glucosidase inhibition consecutive 9.89 ± 0.68; 8.44 ± 1.21 and
16.95 ± 2.05 at a concentration of 50 ppm. In vivo result test, on the 15th day of C.
mangga 0, 5 and 10 kGy reduced blood glucose levels relative of 46.53% ± 18.41;
54.66 % ± 19.94 and 48.13 % ± 36.02."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T35506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenudin
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah variabel-variabel yang mempengaruhi bagi hasil tersebut yaitu pendapatan bagi hasil mudharabah dan musyarakah dan juga pendapatan margin murabahah benar mempengaruhi bagi hasil tabungan mudharabah yang dilakukan dengan studi kasus pada BMT Taman Surga Jakarta. Penelitian ini melakukan pengujian terhadap variabel-variabel tersebut, yaitu dengan metode uji regresi, dimana setiap variabel diuji baik secara bersamaan (simultan) maupun terpisah (parsial) agar terlihat pengaruh dari masing-masing setiap variabel. Dari hasil pengujian disimpulkan bahwa setiap variabel yang ada yaitu pendapatan bagi hasil mudharabah, musyarakah dan juga margin murabahah secara simultan dan parsial berpengaruh positif terhadap bagi hasil tabungan mudharabah. BMT diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi hasilnya untuk lebih menarik nasabah."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2014
330 JETIK 13:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Phanama
"Eko-enzim merupakan cairan multi-fungsi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat saat ini. Salah satunya adalah membantu dalam pengolahan air limbah. Kemampuan eko-enzim menjadi carian multi-fungsi ini berdasarkan penelusuran ilmiah dikarenakan adanya kandungan senyawa aktif dan potensi enzim di dalam eko-enzim. Dalam memproduksi eko-enzim perbedaan jenis dari bahan akan mempengaruhi karakteristik yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji pengaruh jenis gula dalam produksi eko-enzim terhadap kualitas limbah cair hasil pengolahan minyak. Penelitian diawali dengan pembuatan eko-enzim selama 3 bulan, kemudian dikarakterisasi. Hasil karakterisasi eko-enzim menunjukkan nilai pH sebesar 3,2-3,7, BOD 44-72 ppm, COD 45389-94024 ppm, TDS 1795–5405 ppm, dan TPC hingga 620000 CFU/mL. Selanjutnya eko-enzim ini dicampurkan dengan limbah dengan variasi perbandingan serta durasi penguraian. Hasil akhir menunjukkan eko-enzim mampu membantu menurunkan nilai pH limbah, menurunkan nilai BOD hingga 85%, dan mengurangi nilai TDS sekitar 90 %. Hasil TPC pencampuran ini juga menunjukkan peningkatan jumlah koloni pada campuran dari hari ke nol ke hari ke tujuh. Selanjutnya dilakukan analisis regresi linear berganda yang mana berdasarkan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam penelitian ini jenis gula memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai BOD dan TDS limbah akhir yang dihasilkan, sementara untuk nilai pH tidak. Apabila ditinjau dari baku mutu, nilai pH limbah diperoleh kurang bagus karena menyebabkan limbah menjadi asam, namun untuk BOD dan TDS memberikan pengaruh yang baik karena membuat kualitas limbah meningkat sehingga dapat dikatakan eko-enzim ini berpotensial untuk digunakan dalam memperbaiki kualitas air limbah hasil kegiatan pengolahan minyak bumi.

Eco-enzyme is a multi-functional liquid that is widely used today. One of them is assisting in wastewater treatment. Based on previous research, the ability of eco-enzymes to become multi-functional is due to the presence of active compounds and potential enzymes in them. In producing eco-enzymes, the different types of materials will affect the characteristics produced. Thus, research was conducted to evaluate the effect of the type of sugar used in the production of eco-enzymes on the quality of wastewater from petroleum processing. The research was started by making eco-enzymes for 3 months, then they were characterized. Eco-enzyme characterization results showed pH values of 3.2–3.7, BOD 44–72 ppm, COD 45389–94024 ppm, TDS 1795–5405 ppm, and TPC up to 620000 CFU/mL. Furthermore, these eco-enzymes are mixed with waste, with variations in the ratio and decomposition duration. The final results show that eco-enzymes can lower the pH value of the wastewater, reduce the BOD value by up to 85%, and reduce the TDS value by around 90%. The TPC results also showed an increase in the number of microbe colonies from day zero to day seven. Furthermore, multiple linear regression analyses were carried out. Based on the analysis, this study showed that the type of sugar had a significant effect on the BOD and TDS values of the final waste produced, while the pH had no significant effect. When viewed from the quality standard, the pH value of the waste is not good because it causes the waste to become acidic, but for BOD and TDS, it has a good effect because it improves the quality of the waste, so it can be said that this eco-enzyme has the potential to be used in improving the quality of wastewater resulting from petroleum processing activities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatot Hendrasto
"Salah satu bagi hasil sumber daya alam yang sangat menarik adalah sumber daya alam minyak bumi. Dalam dua tahun terakhir, Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam yang dibagikan sekitar Rp. 11 triliun lebih. Minyak bumi memberikan kontribusi sekitar 50 persen dari seluruh Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam yakni lebih dari Rp. 5 trilliun. Berdasarkan data tahun 2001 dari 31 propinsi yang ada di Indonesia, daerah yang dilimpahi sumber daya alam minyak bumi hanya 14 propinsi, dimana daerah Riau memberikan bagian hasil sumber daya alam yang besar sekali, yaitu sekitar 286 juta barrel minyak bumi.
Besarnya Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Minyak Bumi Riau tersebut tentunya akan menarik untuk dikaji lebih mendalam dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang terjadi di propinsi tersebut. Riau diperhitungkan tidak menghadapi kendala fiskal dalam hal keuangan daerahnya sehingga diharapkan merupakan salah satu propinsi yang sanggup membiayai otonomi daerah yang telah digulirkan ini.
Tujuan penelitian ini adalah membuat model keuangan daerah Riau yang menekankan pada pengaruh Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Minyak Bumi bagi pertumbuhan daerah, menganalisis peranan factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan disparitas pendapatan regional Riau, dan memperkirakan implikasi kebijakan publik dengan melakukan simulasi kebijakan berdasarkan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Minyak Bumi daerah Riau yang dikombinasi dengan pemberian subsidi Pusat melalui Dana Alokasi Umum (DAU) bagi pertumbuhan dan disparitas pendapatan regional Riau.
Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah menghubungkan blok keuangan daerah, dimana Bagi Hasil Bukan Pajak (BHBP) dan Dana Alokasi Umum (DAU) sebagai peubah kebijakan akan dapat mempengaruhi pertumbuhan (PDRB) dan pendapatan per kapita (PDRB per kapita), sebagai peubah target, yang berada pada blok makro ekonomi daerah yang diterangkan dalam 15 persamaan simultan (8 persamaan struktural dan 7 persamaan identitas). Beberapa simulasi kebijakan dicoba dianalisis untuk mencapai tujuan penelitian ini. Disparitas pendapatan diukur dengan indeks Williamson (Vw) dan analisis Koefisien Variasi.
Selama periode analisis sepanjang tahun 1993-1999 pada 7 Kabupaten/Kota se-Riau menunjukkan bahwa peningkatan dana bagi hasil sumber daya alam minyak bumi, yang diwakili dengan bagi hasil bukan pajak sebelum diundangkannya UU no. 25/1999, berpengaruh positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi (PDRB) dan pendapatan per kapita (PDRB per kapita) regional Riau. Sementara peningkatan Dana Alokasi Umum (DAU), yang diwakili oleh Subsidi Daerah Otonom dan dana Inpres sebelum diundangkannya UU no. 25/1999, berfungsi sebagai penyeimbang penerimaan daerah, yakni selain ikut meningkatkan pertumbuhan dan pendapatan per kapita, juga menurunkan tingkat disparitas pendapatan regional Riau. Masih terdapat trade off antara pertumbuhan dan pemerataan (growth and equity).
Di masa mendatang, dengan menambah data tahun pengamatan dan peubah-peubah penjelas yang lebih mampu menjelaskan kriteria-kriteria pendugaan model sehingga peubah endogen yang ada dapat diterangkan dengan lebih valid. Penggunaan data PDRB berdasarkan penggunaan secara relatif lebih nyata dan memenuhi keinginan karena berdasarkan pendapatan permintaan atau konsumsi, bukan produksi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"This research was intended to determine the rate of Organic Soil treatment (OST) and the interval of application of landeto Solution or their interaction on the growth of shallots grown in the regosol soil...."
502 JMSTUT 10:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Saputra
"Luasnya aplikasi aluminium didalam kehidupan sehari-hari memunculkan suatu tantangan serta peluang baru yaitu bagaimana mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari produk-produk aluminium, sehingga produk-produk tersebut mempunyai umur pakai yang lama serta tahan terhadap abrasi, korosi, ramah lingkungan serta memiliki nilai estetik didalam pemakaiannya. Suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan aluminium terhadap abrasi dan korosi yaitu anodizing. Dimana metode ini merupakan proses elektrokimia yang menghasilkan lapisan oksida yang tipis pada permukaan logam yang dioksidasi dengan menggunakan arus listrik melalui suatu media elektrolit. Lapisan oksida hasil anodizing akan memberikan karakteristik permukaan yang dapat direkayasa; kekerasan, ketahanan abrasi dan korosi, serta konsisten dalam ketebalan permukaan. Metode anodizing merupakan metode yang relatif mudah dan murah untuk suatu proses rekayasa permukaan dan dapat diwarnai untuk tujuan dekorasi.
Salah satu proses anodizing yang digunakan adalah anodizing tipe II dengan media larutan elektrolit berupa asam sulfat 15% berat dengan pH: 2, tegangan 15 Volt, rapat arus 1,83 A/dm2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi temperatur elektrolit yaitu 28ºC, 23ºC, 18ºC, 13ºC dan 9ºC, sehingga diharapkan dapat diketahui pengaruh dari variasi tersebut terhadap nilai kekerasan, dan ketebalan dari lapisan oksida aluminium.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penurunan temperatur dari temperatur 28ºC, 23ºC, 18ºC, 13ºC hingga 9ºC menyebabkan nilai kekerasan lapisan oksida aluminum meningkat, yaitu masing-masing sebesar 71μHV, 100 μHV, 110 μHV, 128 μHV. dan 220 μHV. Dengan ketebalan lapisan oksida non-etsa pada temperatur 28ºC, 18ºC dan 9ºC dicapai masing-masing sebesar 24μm, 17 μm, 11 μm. Hasil yang paling optimum dicapai pada temperatur 9_C dengan nilai kekerasan tertinggi 220 μHV dan ketebalan lapisan oksida mencapai 11 μm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Mulyono
"Aluminium merupakan salah satu material logam yang banyak digunakan, diaplikasikan dan dikembangkan pada berbagai macam produk otomotif, contohnya piston. Piston sebagai salah satu komponen otomotif yang cukup penting pada mesin kendaraan bermotor memerlukan sifat ketahanan abrasi dan ketahanan korosi yang baik. Salah satu metode perlakuan akhir yang dapat digunakan untuk mendapatkan sifat ketahanan abrasi dan korosi yang baik adalah anodisasi. Dalam proses anodisasi ini permukaan aluminium akan diubah menjadi lapisan aluminium oksida yang amat keras dan tahan korosi. Salah satu parameter terpenting yang amat menentukan karakteristik permukaan hasil anodisasi adalah potensial. Penelitian kemudian dilakukan untuk memahami pengaruh dari besarnya potensial anodisasi terhadap kekerasan dan ketebalan dari lapisan oksida yang dihasilkan pada permukaan logam paduan aluminium silikon. Variabel yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah variasi besarnya tegangan yaitu 9 Volt, 11 Volt, 13 Volt dan 15 Volt. Hasil penelitian kemudian menunjukkan bahwa dengan meningkatnya tegangan anodisasi (yaitu dari 9, 11, 13 dan 15 Volt) maka kekerasan lapisan oksida rata-rata yang ditunjukkan dari hasil uji kekerasan mikro akan semakin meningkat pula. Ynitudari 109 uHV pada potensial 9 Volt, 116 uHVpada potensial 11 Volt, 136 fiHV potensial 13 V, hingga 153 uHV pada potensial 15 Volt. Peningkatan juga dialami oleh ketebalan lapisan oksida rata-rata yang dihasilkan, yaitu sebesar 13 _m pada potensial anodisasi 9 Volt, 15 _m pada potensial anodisasi 11 Volt, 17 _rn pada potensial anodisasi 13 Volt, hingga 19 _m pada potensial anodisasi 15 Volt."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>