Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120168 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Henrico Citrawijaya
"ABSTRAK
Pengendalian vektor menjadi salah satu kunci menurunkan transmisi penyakit DBD. Sejauh ini, pengendalian vektor dilakukan dengan insektisida kimia sintetis. Insektisida tersebut telah menimbulkan resistensi sehingga diperlukan insektisida yang alami dari tanaman untuk mengatasi masalah resistensi tersebut. Lantana camara adalah salah satu tanaman hias yang mengandung terpenoid, flavonoid, dan alkaloid yang berpotensi sebagai larvasida. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas larvasida dari ekstrak bunga L. camara Tanaman Tembelek dengan pelarut etil asetat terhadap larva Aedes aegypti Instar III dan IV. Rancangan penelitian ini adalah eksperimen. Terdapat kelompok kontrol dan perlakuan. Pada kelompok kontrol, larva hanya diberikan air kran sedangkan pada kelompok perlakuan larva diberikan ekstrak bunga L. camara dengan konsentrasi 60 ppm, 75 ppm, 105 ppm, 150 ppm dan 300 ppm. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pada jam ke-24, jumlah mortalitas larva berbanding lurus dengan konsentrasi ekstrak r=0,84, p.

ABSTRACT
Vector control becomes a key strategy to reduce DHF transmission. So far, vector control has been carried out by using chemical synthetic insecticide. It causes mosquitoes become resistant so the natural insecticides made from plant are needed to solve the resistance problem. Lantana camara is a plant which contains active metabolites against larvae such as terpenoid, flavonoid, and alkaloid. The aim of this study is to investigate larvicidal effectiveness of L. camara flower with ethyl acetat solvent against Aedes aegypti larvae instar III and IV. This study is conducted by using experimental design. The Ae. aegypti larvae are divided into control and intervention groups. In the control group, tap water is used while in the intervention group, extract with various concentrations 60 ppm, 75 ppm, 105 ppm, 150 ppm, and 300 ppm is employed. The result shows that the percentage of larval mortality is directly proportional to concentration of the extract r 0,84, p"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Salwa Azzahraayu Siswanto
"Green synthesis merupakan suatu metode sintesis yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan beberapa bagian tanaman (daun, bunga, akar, dan batang), mikroorganisme, dan limbah organik lainnya. Metode ini berhasil digunakan untuk menyintesis nanopartikel ZnO yang dimodifikasi dengan ZrV2O7. Daun tembelekan (Lantana camara L.) memiliki berbagai kandungan metabolit sekunder, seperti alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol yang berperan dalam proses sintesis nanopartikel. Senyawa alkaloid bertindak sebagai sumber basa lemah dan agen penghidrolisa. Sedangkan, saponin, flavonoid, dan polifenol sebagai capping agent. Karakterisasi UV-Vis DRS, FTIR, XRD, dan SEM-EDS dilakukan untuk menentukan sifat struktural dan optik dari nanomaterial yang diperoleh. Nilai energi celah pita dari nanopartikel ZnO, nanopartikel ZrV2O7, dan nanokomposit ZnO/ZrV2O7 berturut-turut adalah sebesar 3,16 eV, 2,36 eV, dan 2,66 eV. Aktivitas fotokatalitik nanokomposit ZnO/ZrV2O7 terhadap degradasi malasit hijau pada massa optimum 8 mg menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan nanopartikel ZnO, maupun nanopartikel ZrV2O7. Hasil fotodegradasi untuk nanopartikel ZnO, nanopartikel ZrV2O7, dan nanokomposit ZnO/ZrV2O7 masing-masing sebesar 53,16%, 77,93%, dan 92,00%. Selain itu, kinetika reaksi fotodegradasi nanokomposit ZnO/ZrV2O7 terhadap malasit hijau mengikuti orde satu semu dengan besaran konstanta laju reaksi (k) sebesar 2,056 x 10-2 min-1 .

Green synthesis is a synthesis method that is more environmentally friendly by utilizing several plant parts (leaves, flowers, roots and stems), microorganisms and other organic wastes. This method was successfully used to synthesize modified ZnO nanoparticles with ZrV2O7. Tembelekan leaves (Lantana camara L.) contain various secondary metabolites, such as alkaloids, saponins, flavonoids, and polyphenols which in the synthesis process of nanoparticles. Alkaloid compounds act as a source of weak base and hydrolyzing agents, while saponins, flavonoids, and polyphenols as capping agent. UV-Vis DRS, FTIR, XRD, dan SEM-EDS characterizations were performed to determine the structural and optical properties of the obtained nanomaterials. The bandgap energy of ZnO nanoparticles, ZrV2O7 nanoparticles, and ZnO/ZrV2O7 nanocomposites were 3,16 eV, 2,36 eV, and 2,66 eV, respectively. Photocatalytic activity of ZnO/ZrV2O7 nanocomposites on the degradation of malachite green at the optimum mass of 8 mg showed better results than ZnO nanoparticles and ZrV2O7 nanoparticles. The degradation percentages obtained for ZnO nanoparticles, ZrV2O7 nanoparticles, and ZnO/ZrV2O7 nanocomposites were 53,16%, 77,93% and 92,00%, respectively. In addition, the kinetics of the photodegradation reaction of the ZnO/ZrV2O7 nanocomposite against malachite green followed the pseudo first-order with a reaction rate constant (k) of 2.056 x 10-2 min-1."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Universitas Indonesia, 1992
S22833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alia Fannina
"Penelitian ini bertujuan (1) pengoptimalan biaya produksi untuk menghadapi persaingan harga dengan tetap mengimpor bibit kentang. (2) mengetahui harga per unit bibit kentang yang harus ditetapkan oleh perusahaan.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada PT. Rafina Sejahtera Prima di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan analisis pola produksi, rasio kontribusi margin dan analisis titik impas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan bibit efektif yang harus disemai selama 22 minggu adalah sebanyak 44.972 bibit.
Untuk mengelola kebun kentang, diperlukan tenaga kerja lapangan dimana diperlukan 1 (satu) orang kepala kebun yang memiliki keahlian dibidang budidaya tanaman, sebagai pimpinan proyek. Untuk itu, perusahaan perlu memberikan pelatihan kepada para karyawannya. Rasio kontribusi margin yang ditetapkan oleh perusahaan adalah sebesar 18,7 %, yang didasarkan pada analisa terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan selama beroperasi dalam satu tahun.
Hasil analisa titik impas diperoleh sebesar Rp. 66.628.500 dengan menetapkan harga jual bibit lokal sebesar Rp_ 7.400/Kg. Dan untuk itu perusahaan juga harus menetapkan metode harga rintangan agar pesaing tidak mudah memasuki pasar dan monopoli harga.
Berdasarkan hasil analisa perlu adanya suatu kerjasama dengan lembaga terkait mengenai pembibitan penanaman kentang dan pengembangan bibit kentang impor serta menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam hal permodalan bibit tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>