Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137592 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Purwanto
"Meningkatnya penggunaan komposit di segala bidang merupakan rekayasa bahan yang banyak dilakukan orang untuk mendapatkan bahan alternatif yang baru, salah satu bahan tersebut adalah serat alam akar wangi (SAW) yang mempunyai sifat dasar kuat dan ringan dan serbuk gegajian kau (SGK) yang merupakan bahan limbah. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan komposit SAW dan SGK kemudian dilakukan pengujian akustik/daya redam dengan mengukur koefisien peredaman terhadap suara dan pengamatan struktur mikronya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen di Laboratorium dengan membuat komposit berdasarkan perbandingan fraksi berat antara SAW dan SGK mulai 1:5, 2:5, 3:5, 4:5 dan 5:5. Setelah terbentuk komposit dibuat specimen uji akustik sesuai standart ASTM E-1050-98 dengan instrument uji B&K 4206 Small Tube Set. Selanjutnya untuk mengetahui komposisi serat pada komposit dilakukan pengamatan strukturnya secara mikro. Dari hasil penelitian menujukan bahwa komposit yang dihasilkan mempunyai kemampuan redam terhadap suara yang paling baik untuk frekuensi rendah (1000 Hz) dengan nilai koefisien peredaman (α) sebesar 0,25 terjadi pada perbandingan fraksi 2:5 (SAW20,SGK50). Sedangkan pada frekuensi tinggi (5000 Hz) mempunyai nilai koefisen (α) sebesar 0,41 terjadi pada komposisi perbandingan 1:5 (SAW10,SGK50). Komposisi jumlah serat mepengaruhi kekuatan tarik komposit dan hasil pengamatan secara mikro terjadi pada komposisi perbandingan 5:5 kekuatan tariknya paling tinggi."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Anis Hidayah
2012
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hari Adi Prasetya
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ukuran partikel arang aktif serbuk gergaji sebagai bahan pengisi dan waktu vulkanisasi yang tepat dalam pembuatan kompon ban luar kendaraan bermotor roda dua. Variasi ukuran partikel arang serbuk gergaji adalah 40-60 nm, 80-100 nm, 400 mesh dan variasi waktu vulkanisasi 20 menit dan 30 menit. Ukuran partikel arang serbuk gergaji sebagai bahan pengisi dan waktu vulkanisasi berpengaruh nyata terhadap sifat fisik kompon karet, yaitu tegangan putus, kekerasan, ketahanan kikis, ketahanan usang untuk perubahan tegangan putus, namun tidak berpengaruh nyata terhadap ketahanan usang, untuk perubahan kekerasan kompon karet perlakuan terbaik adalah kombinasi perlakuan F W (ukuran 2 1 partikel arang serbuk gergaji 80-100 nm dan waktu vulkanisasi 20 menit) memenuhi spesifikasi pasaran dengan 2 karakteristik kompon karet meliputi, tegangan putus 142 kg/cm , kekerasan 58 ShoreA, ketahanan kikis 236 DIN 3 2 mm , ketahanan usang untuk kekerasan 58 ShoreA, dan tegangan putus 234 kg/cm ."
Jakarta: Jurnal Riset Industri, 2012
620 JSI 6:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Peni Lestari
"Penurunan peranan suatu spesies dalam budaya masyarakat dapat menyebabkan kelangkaan bahkan kepunahan spesies tersebut. Seiring dengan program pemerintah untuk melakukan diversifikasi pangan, tanaman minor yang potensial sebagai sumber karbohidrat dapat dipopulerkan kembali dengan tujuan sebagai upaya konservasi tanaman tersebut. Terkait hal tersebut, kentang hitam (Plectranthus rotundifolius) dapat menjadi sumber pangan alternatif bagi masyarakat yang menempati daerah kering. Kentang hitam tidak hanya berperan sebagai sumber karbohidrat dengan indeks glikemik rendah, tetapi juga kaya vitamin dan sejumlah mineral penting. Informasi mengenai teknik budidaya menjadi hal penting yang perlu dipersiapkan dalam rangka pengembangannya. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan mengenai teknik budidaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil panen kentang hitam di pasaran. Penelitian dirancang berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor, yaitu aksesi dan teknik budidaya. Empat aksesi kentang hitam yang digunakan: Nganjuk, Sangian, klon 6G dan O3; dan empat jenis teknik budidaya: bumbun, pangkas, jerami, and pengangkatan tajuk) Setiap perlakuan terdiri dari empat ulangan, dengan tiga tanaman/ulangan. Pengamatan dilakukan pada parameter pertumbuhan dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan aksesi kentang hitam yang berbeda memerlukan teknik budidaya berbeda untuk meningkatkan hasil dan ukuran umbi. Penggunaan mulsa jerami padi pada budidaya kentang hitam dapat meningkatkan ukuran umbi kentang hitam di musim hujan.

A decrease of the role of a species in the society culture can lead to scarcity and even the extinction of that species. Along with the government program to diversify food, it can be repopularized the underutilized carbohydrate source potential plants with the aim as the plant conservation efforts. Related to this, the hausa potato (Plectranthus rotundifolius) can be an alternative food source for the people who occupy arid areas. Hausa potatoes not only serve as a carbohydrate source with low glycemic index, but also rich in essential vitamins and minerals. Information on cultivation techniques become important things that need to be prepared within the framework of development. The study was conducted to answer questions regarding cultivation techniques that need to be done to improve the quality of the hausa potato crop in the market. The study was designed based on a randomized block design (RCBD) two factors, four hausa potato accessions and four types of cultivation techniques (four hausa potato accessions: Nganjuk, Sangian, clone 6G and O3; and four types of cultivation techniques: stockpilling, prunning, mulce, and lifting). Every treatment consist of four replications with three plants/replications. Observations were made on growth and yield parameters. The results showed that the different hausa potatoes accession need different cultivation techniques to improve the yield and tuber size. The use of rice straw mulch on hausa potato cultivation can improve the size of hausa potato tubers in the rainy season."
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI, 2015
580 BKR 18:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlatifah
"Karbon aktip dikenal cukup luas penggunaannya baik untuk industri maupun rumah tangga. Dari sektor industri misalnya industri pangan dan non pangan. Di Indonesia sudah didirikan beberapa industri karbon aktif. Namun demikian untuk penggunaan penyerap merkuri, produk tersebut masih harus diimpor. Pada umumnya bahan baku untuk penyerap merkuri berasal dari batu bara yang sudah di impregnasi dengan belerang. Untuk mengamati kemungkinan dapat diproduksinya karbon aktip penyerap merkuri dengan bahan baku selain batu bara, maka dilakukan penelitian dengan bahan baku serbuk kayu dengan menambahkan belerang. Jumlah belerang yang ditambahkan pada karbon aktip dalam serbuk kayu adalah 10%, 20%, 30%, 40%, 50% berat bahan baku. Produk diuji sifat fisik, kimia dan strukturnya, sehingga diketahui dapat atau tidak bahan tersebut untuk penyerap merkuri. Dari penelitian diperoleh penambahan belerang 30 % berat memberikan nilai luas permukaan paling tinggi yaitu 964,0985 mg/gr dan menurun pada penambahan berikutnya, sedang uji kemampuan daya serap larutan lod dan larutan Biru Metilena menunjukkan semakin banyak belerang yang ditambahkan semakin rendah nilainya, demikian juga untuk kadar abu terrendah diperoleh nilai 2,5216 % berat untuk penambahan belerang 50 % berat. Adanya perubahan permukaan terdeteksi dari hasil uji struktur mikro menggunakan SEM dan perubahan unsur kimia setelah proses impregnasi diuji dengan EDAX.

Active Carbon has been commonly used for industries and household, it can can be used for food as well as non food industries. In Indonesia the some active carbon has been manufactured, but mercury removal substance has been imported until! now. Coal is usually used in the production of active carbon for mercury removal. It is impregnated with sulfur. For this purpose we prepared saw dust active carbon as starting material for mercury removal. Elemental sulfur as impregnating agent used from 10 %, 20 % 30 %, 40 %, to 50 % by weight. Physical and chemical properties of the products were analysis. The result showed that maximum surface area is 964,0985 mgr/gr reached for sulfur 30 % by weight and after that decline. Adsorptive of lod and Methylene Blue decrease if sulfur increase as well as ash countent. The development of the external surface was examined by scanning electron microscopy and the change of the elements were analyzed by energy dispersive analysis X-ray.
"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>