Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67822 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Purdianta
"Penelitian ini, bertujuan mengembangkan model penentuan due date melalui penjadwalan batch untuk melakukan pemenuhan (Model 1) dan penentuan (Model 2) due date dengan mempertimbangkan defect rate. Pada sistem produksi job shop dinamis mesin parallel yang memproduksi muti-item berstruktur multilevel. Ukuran performansi yang digunakan yaitu total actual flow time. Proses penjadwalan dilakukan dengan menggunakan teknik penyisipan (insertion technique), yaitu melakukan penyisipan operasi-operasi disemua posisi pemproses yang mungkin pada semua mesin yang tersedia. Pemilihan posisi didasarkan pada kriteria tertentu dengan memperhatikan terpenuhinya semua urutan proses (routing) dan hubungan proses pendahulu yang ada diantara setiap operasi. Permasalahan yang diselesaikan dalam penelitian mencakup kondisi statis dan dinamis.

This research, aims to develop due date determination model trough batch scheduling to accomplish the due date (Model 1) and due date assignment (Model 2) with defect rate consideration. On dynamic job shop machines parallel that produce multi- item structured multi-level. The measurement of performance used is the total actual flow time. Scheduling process is done by using the insertion technique, perform insertion operation at all position that may be available on all machine. The selection criteria are based on a specific criteria with respect to fulfillment of all the process sequence and predecssoe existing between each operation. The problem are solved in the static and dynamic conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31301
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Suardana
"Isu ketenagaan menjadi perhatian rumah sakit terutama menyangkut produktifitas dan efisiensi. Permasalahan yang menonjol pada manajemen sumber daya manusia kesehatan di Indonesia (Ilyas, 1999) adalah: stagnasi tenaga kesehatan, distribusi & keahlian yang tidak merata serta menurunnya produktifitas dan kualitas kerja. Dalam dunia manajemen keperawatan salah satu upaya yang digunakan untuk meningkatkan produktifitas kerja adalah dengan menggunakan metode penugasan yang tepat. Metode penugasan adalah suatu pendekatan yang digunakan perawat untuk mengorganisasikan pekerjaan sehingga pelayanan yang komprehensif, holistik dan berkesinambungan dapat tercapai.
Metode penugasan yang saat ini banyak digunakan di Indonesia adalah metode penugasan tim, fungsional, atau metode penugasan tim yang dimodifikasi dengan fungsional. Sampai saat ini belum diketahui metode penugasan mana yang lebih produktif terkait dengan upaya meningkatkan pendapatan asli daerah sejalan dengan digiatkannya status otonomi daerah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat produktifitas kerja perawat yang menggunakan metode penugasan tim-fungsional dengan metode penugasan fungsional di Rumah Sakit Umum Daerah Gianyar dan Tabanan Bali. Desain penelitian adalah deskriptif analitik model cross sectional yang membandingkan tingkat produktifitas kedua kelompok. Metode yang digunakan adalah work study melalui pengamatan di unit rawat imp anak, kebidanan, bedah dan interna terhadap 102 responden pada penugasan tim-fungsional dan 108 responden pads penugasan fungsional. Jumlah total pengamatan pada setiap kelompok adalah sebanyak 1728 pengamatan. Sampel dipilih secara proporsional dengan metode acak sederhana. Besar sampel dihitung berdasarkan estimasi perbedaan antar populasi.
Pengolahan dan analisa data menggunakan komputer program SPSS versi 10 yang menyajikan data tentang basil analisa univariat meliputi karakteristik responden, jumlah dan jenis kegiatan serta tingkat produktifitas perawat. Analisa bivariat menggunakan uji t yang menyajikan informasi tentang perbedaan tingkat produktifitas kerja kedua kelompok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aritara kedua kelompok memiliki selisih jumlah kegiatan pengkajian sebesar 0,16 kegiatan, perumusan diagnosa keperawatan 0,266 kegiatan, penyusunan rencana keperawatan 0,23 kegiatan, implementasi 0,41 kegiatan, evaluasi 0,38 kegiatan, kegiatan keperawatan tak langsung 0,24 kegiatan, kegiatan non keperawatan 0,03 kegiatan, kegiatan non produktif yang diperkenankan 0,63 kegiatan dan kegiatan non produktif yang diperkenankan 0,66 kegiatan. Tingkat produktifitas kelompok fungsional adalah sebesar 56,27% dan kelompok tim-fungsional sebesar 67,92%.
Hasil uji beds dua mean variabel yang bersifat independen menunjukkan bahwa perbedaan ditemukan pada perumusan diagnosa, penyusunan rencana keperawatan, evaluasi, kegiatan keperawatan tak langsung, kegiatan non produktif yang diperkenankan dan tingkat produktifitas kerja secara total. Lemahnya pengawasan melalui supervisi dan belum optimalnya kegiatan konferens keperawatan merupakan faktor yang diasumsikan sebagai penyebab belum optimalnya tingkat produktifitas. Ditemukan ada beberapa faktor yang berhubungan dengan produktifitas kerja seperti beban kerja, pendidikan dan usia responder. Penelitian tidak meneliti lebih jauh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja. Direkomendasikan agar dilakukan supervisi, menggalakkan konferens dan mengintensipkan pelaksanaan proses keperawatan pada program pendidikan berkelanjutan. Disamping itu agar dilakukan penelitian lebih kompleks dengan desain quasi eksperimen dan melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan produktifitas kerja.

Comparative Study on Nursing Work Productivity of Team-Functional Nursing Care Delivery with Functional Nursing Care Delivery in General Hospital Region Tabanan and Gianyar BaliHuman resource issues at hospital has been long time concerned of hospital managers, especially their productivity and efficiency. According to Ilyas (1999), human resource management's main problems are the career development, mal distribution of man power and low productivity & quality of working life. Within nursing management, one solution to improve work productivity is to improve adequate nursing care delivery. Nursing care deliveries are approches that used to organize nurse's job so that it covers a comprehensive, holistic and continuous nursing care.
The nursing care deliveries that have been used widely in Indonesia are team nursing, functional, or modified team-functional. There has been no research on which methode is more productive until now. Furthermore, this type of research is important in relation of to increase hospital revenues as part of local government income. The revenues issue is getting more important in decentralization in Indonesia.
This study has objective to examine differences of nursing work productivity level of team-functional method in comparison to fuctional approach at Regional General Hospitals of Tabanan and Gianyar Province of Bali. The research design is cross sectional with a descriptive analytical approach in comparing the two methodes. In order to measure the work productivity, a work study was used, which were observing 102 nurses with team-functional methode at Regional General Hospital Gianyar and 108 nurses with functional methode at Regional General Hospital Tabanan. A total of 1728 observations was done in each group. Sampling of observation was selected using proportional random sampling. Total observations needed were calculated based on estimated difference between the two groups.
Data management and analysis used computerized software SPSS program version 10, which present univariate ofrespondent characteristics, type and sum of activities of nurse productivity level. Bivariate analysis used t test which present information abaout differential productivity between two groups.
The result of study showed that there are differences between the two groups in activities of 0,16 activity for assesment; formulating nursing diagnosis 0,266 activity; designing nursing care plan 0,24 activity; implementation 0,41 activity; evaluation 0, 38 activity; indirect care 0,24 activity; non nursing activities 0,03 activity; permissible non productive 0,03 and non permissible non productive 0,66 activity. Work productivity level of fuctional method is 56,27% and team-functional method is 67,92%.
Two-tailed independent t test showed statistical differences (at p < 0,05) in formulating nursing diagnosis, designing nursing care plan, evaluation, indirect care, permissible non productive activity and total work productivity. From observation at both hospital the differences are related to weak supervision and non existence of periodic nursing conferences. This study also showed that work load, education and age of worker are significantly related to work productivity. It is recommended that hospital should improve supervision, establish periodic nursing conferences and further intensify nursing process in continnuing education program. For continnuing the study, it is recommended that a quasi experiment approach is used with more variables examined."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T7257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hario Sadewo Purwahadi
"Tingginya penggunaan kendaraan pribadi yang diakibatkan kurang memadainya layanan angkutan umum di Indonesia, merupakan salah satu faktor utama penyebab kemacetan. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu penggunaan sistem ridesharing. Sistem Ridesharing dapat mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi sehingga dapat mengurangi kemacetan. Masalah yang dihadapi pada sistem ridesharing ini adalah memasangkan (matching problem) antara pengemudi (driver) dengan penumpang (rider). Mean shift clustering akan digunakan sebagai langkah awal dalam mengoptimalkan matching problem pada ridesharing. Mean shift clustering merupakan salah satu metode pengelompokkan data spasial dengan cara menetapkan titik data ke kelompok secara iteratif dengan menggeser titik ke mode (mode adalah kepadatan tertinggi dari titik data di wilayah tersebut, dalam konteks mean-shift). Sehingga dengan clustering akan lebih mudah dan efektif dalam memasangkan pengemudi dan penumpang secara optimal. Setelah didapatkan hasil clustering, pasangan pengemudi dan penumpang akan dipasangkan berdasarkan fungsi objektif memaksimumkan banyaknya pasangan yang terjadi (match). Ide dasar dari fungsi objektif tersebut yaitu menemukan banyaknya jumlah pasangan maksimum yang dapat melakukan ridesharing. Dengan bantuan algoritma Hopcroft Karp dapat menemukan solusi jumlah maksimum banyaknya pasangan pada ridesharing.

The high use of private vehicles due to inadequate public transport services in Indonesia, is one of the main factors causing congestion. One of the solution that problem is the use of a ridesharing system. The ridesharing system can reduce the use of private vehicles so as to reduce congestion. The problem that happened with this ridesharing system is the matching problem between the driver and the passenger (rider). Mean shift clustering will be used in this paper as the first step in optimizing the matching problem in ridesharing. Mean shift clustering is a method of grouping spatial data by iteratively assigning data points to groups by shifting points to mode (mode is the highest density of data points in the region, in the context of mean-shift). So that with clustering it will be easier and more effective in pairing drivers and passengers optimally. After the clustering results are obtained, the driver and passenger will be paired based on the objective function of maximizing the number of pairs that occur (match). The basic idea of this objective function is to find the maximum number of match to do ridesharing. With the help of the Hopcroft Karp algorithm, can find a solution for the maximum number of match to do ridesharing."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Olivia
"ABSTRAK
Anak dalam sebuah perkawinan oleh masyarakat Indonesia dipandang penting. Bagi
pasangan yang tidak memiliki anak, adopsi adalah salah satu pemecahan alternatif.
Faktor keluarga besar dan lingkungan sekitar yang memandang kemandulan sebagai hal
yang memalukan, membuat banyak orang tua merahasiakan proses pengadopsian.
Kerahasiaan ini menjadi salah satu masalah bagi orang yang diadopsi karena terhadap
mereka sendiri pun status ini seringkali dirahasiakan juga. Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa adopree mengalami beberapa masalah khusus sehingga jumlah
mereka yang dirujuk pada klinik kesehatan mental lebih banyak dariapada orang yang
tidak diadopsi (non-adoptee). Untuk itu ingin diketahui masalah apa saja yang dihadapi
oleh orang yang diadopsi ini dan bagaimana dengan identitas diri pada orang yang
diadopsi. Pembentukan identitas diri merupakan topik sentral pada masa adolesensi.
Maka subyek penelitian ini adalah orang -orang yang telah atau sedang melalui masa
adolesensinya. Orang yang diadopsi menjadi sumber informasi utama. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan wawancara dan observasi sebagai teknik
pengumpulan data.
Hasil penelitian adalah ternyata ketiga subyek merasa terbuang dan ditolak. Timbul
keinginan untuk mencari siapa orang tuanya sebenarnya. Ketiga subyek mengalami
masalah akademis. Seorang subyek tidak meneruskan kuliahnya karena merasa tidak
dapat berkonsentrasi. Pada masa pembentukan identitas dirinya, para subyek disibukkan
dengan pertanyaan tentang asal-usulnya dan siapa orang tuanya sebenarnya.
Salah satu subyek yang telah mengenal orang tua kandungnya kemudian mengalami
masalah dengan hubungan antara orang tua kandung dan orang tua adopsinya. Selain itu
ternyata faktor keluarga besar berperan dalam diri kedua subyek dalam penelitian ini.
Seorang subyek merasa terus ditekan oleh keluarga besarnya, karena saudara»saudara
jauhnya merasa iri karena subyek tersebut diambil dari pasangan yang tidak beruntung.
Subyek lain diberitahu oleh adik sepupu ibunya tetapi ia harus merahasiakan
pengetahuannya itu.
Ketiga subyek dalam penelitian ini adalah perempuan dan ketiganya tidak diadopsi
secara resmi. Untuk mendapatkan gambaran masalah yang lebih lengkap hendaknya
pada penelitian lanjutan diambil subyek dengan karakteristik yang berbeda dengan
karakteristik tersebut. Sedangkan untuk saran praktis, hendaknya orang tua betul~betul
memperhatikan kesiapan subyek pada saat memberitahu statusnya dan selain itu juga
mengantisipasi kemungkinan pemberitahuan status oleh orang lain jika hendak
merahasiakan status adoptee tersebut."
1999
S2626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Okthory Sucianto
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>