Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167835 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Budi Ariati
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S34511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursetiawan Suroso
"Balok beton prategang sebagian umumnya dirancang untuk diperbolehkan mengalami
retak pada saat menerima beban kerja. Namun adanya retak ini dapat mengakibatkan korosi pada tulangan sehingga mengurangi kekuatan balok tersebut. Oleh karena im retak harus dikendalikan sedemikian rupa agar Iebamya tidak berleblhan. Untuk dapat mengendalikan lebar retak tersebut maka perlu diketahui terlebih dahulu perilaku dari Iebar retak di balok beton prategang sebagian.
Lebar retak pada balok beton prategang sebagian dipengaruhi oleh banyak fhktor. Hal
ini menyebabkan kerumitan dalam penyusunan persamaan untuk menghitung lebar retak yang dilakukan oleh para peneliti. Namun secara umum pendekatan yang digunakan oleh peneliti- peneliti tersebut untuk menghitung lebar retak dapat dikelompokkan dalam 2 (dua) metode, yaitu metode yang berdasarkan tegangan tarik khayal beton dan metode yang berdasarkan tegangan baja setelah tahap dekompresi. Masing~masing metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Metode yang didasarkan pada tegangan tarik khayal beton sangat sederhana dalam proses perhitungannya tetapi mengasumsikan penampang balok dalam kondisi yang tidak retak, meskipun sebenarnya tegangan tarik beton ini sudah melampaui kekuatan tarik beton (modulus keruntuhan baton). Sedangkan perhitungan untuk metode yang
didasarkan pada tegangan baja cukup rurnit tetapi menggunakan penampang balok yang retak dalam analisanya sehingga menyerupai keadaan balok yang sebenamya.
Tulisan ini membahas kedua metode tersebut di atas bersama-sama dengan beberapa
persamaan untuk menghitung lebar retak yang telah dibuat oleh para peneliti dan batasan lebar retak yang diijinkan oleh peraturan. Untuk mengetahui seberapa jauh persamaan-persamaan tersebut dapat memberikan hasil yang memadai maka dilakukan pula perbandingan antara hasil yang didapat dari perhitungan dengan hasil yang didapat dari percobaan yang dilakukan di laboratorium oleh beberapa peneliti. Selain itu akan dilakukan simulasi untuk mengetahui pengaruh dari beberapa parameter pada balok beton prategang sebagian terhadap perilaku lebar retak yang muncul. Parameter-parameter tersebut meliputi bentuk penampang balok, tingkat
prategang, kombinasi tulangan prategang dan non-prategang, jumlah tulangan, indeks
penulangan, dan letak/kedalaman tulangan prategang."
1996
S34603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Chaterina U.G.
"Beton merupakan salah satu material yang, sangat penting dan banyak dipergunakan pada pelaksanaan keperluan konstmksi di berbagai tempatjmulai dan konstruksi rumah tinggal, gedung bertingkat banyak dan prasarana lainnya. Kuat tarik beton yang rendah, memerlukan material tambahan yang berlimgsi menggantikan posisi baton untuk menahan tegangan tarik yang bekelja pada penampang slruktur. Tulangan baja merupakan material yang sesuai untuk memenuhi kepentingan atas. Adanya lekatan yang baik antarakedua material dengan kecepatan memuai yang hampir sempa, menyebabkan beton dan baja dapat bekerja sama.
Dengan dihasilkannya Semen Cap Rumah oleh PT Indocement, perkembangan teknologi beton diarahkan untuk meneliti kemampuan beton bertulang (reinforced concrele), yang mempergunakan Semen Cap Rumah sebagai bahan dasar pengganti Semen Tipe 1, dalam memenuhi kriteria kekuatan dan Iayan elemen struktural. Berdasarkan penelitian sebelumnya, dinyatakan bahwa konstruksi beton bertulang pada struktur balok dengan bahan dasar Semen Cap Rumah dengan agregat batu pecah normal mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam menahan lentur. Terobosan ini sangat sesuai dengan proyek pembangunan mmah sederhana, karena konstruksi rumah sederhana merupakan konstruksi ringan, yang tidak memerlukan mutu beton yang tinggi. Selain itu biaya pembangunan yang dikeluarkan harus rendah.
Untuk itu, pada penelitian ini diuji perilaku dan kemampuan struktur balok bertulang yang mempergunakan Semen Cap Rumah yang dikombinasikan dengan agregat kasar ringan Pumice, dalam menahan beban lentur murni. Pemakaian agregat ringan Pumice pada belon bertujuan agar stmktur yang dihasilkan mempunyai berat sendiri yang lebih ringan, sehingga dimensi tulangan yang dibutuhkan serta beban kumulatif yang disalurkan ke pondasi akan lebih kecil. Selain itu Pumice, sebagai agregat ringan alami yang banyak terdapat pada sekitar daerah gunung berapi, tidak sulit diperoleh meskipun masih belurn tereksploitasi secara merata Dengan demikian biaya pembangunan konstruksi rumah sederhana dapat relalif lebih murah.
Desain yang dilakukan pada balok uji untuk tes lentur murni didasarkan pada kondisi lapangan, khususnya dalam pemilihan kombinasi tulangan. Sedangkan pemilihan dimensi penampang balok berdasarkan persyaratan lendutan. Penelitian mempergunakan sampel balok berdimensi 15 x 25 x 330 cm sebanyak 5 buah, dengan variasi perbandingan tulangan tekan terhadap tulangan tarik sebesar 25%, 39%, 44%, 56%, dan 100%.
Campuran beton terdiri dari Semen Cap Rumah, Pumice, pasir, dan air dengan rasio air semen berkisar 0,441 dan ∫'c sekitar 20 MPa. Sedangkan diameter tulangan utama yang dipergunakan adalah ϕ12 dengan ∫y sebesar 3200 kg/cmz, ϕ16 dengan ∫y sebesar 2400 kg/cm2, dan 11:19 dengan ∫y sebesar 4700 kg/cm2.
Penelitian yang dilakukan meliputi test material, beton segar (Slump Test), kuat tekan silinder, Modulus Elastisitas, dan tes lentur balok. Pada tes lentur, balok dibebani secara bertahap dengan tingkat kenaikan yang sama untuk semua balok. Untuk setiap kenaikan beban diperhatikan perilaku regangan beton yang diukur dengan alat ukur regangan baton manual (D-Max), regangan tulangan berdasarkan pembacaan strain gages, pola penjalaran retak yang terjadi, serta lendutan balok pada areal tengah bentang balok dan sekitarnya.
Berdasarkan analisa hasil pengujian balok terhadap beban lentur dinyatakan bahwa balok beton ringan Pumice struktural temyata mampu menahan beban lentur yang melampaui beban rencana. Selain itu lendutan yang dihasilkan meneapai lendutan ijin ketika beban yang bekerja telah melampaui beban rencana. Hanya saja balok rentan terhadap initial crack dan retak berikutnya yang terjadi secara bertahap. Sehingga demi kesempumaan hasil penelitian, diperlukan pengujian lanjutan terhadap peningkatan kuat tarik belon ringan Pumice struktural."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jose Ricardo
"Permasalahan yang sering dihadapi oleh konstruksi bangunan sipil yang berada di wilayah perairan adalah bahaya korosi yang disebabkan oleh air laut. Dampak dari bahaya korosi terhadap konstruksi bangunan adalah dapat memperpendek umur layan dari struktur. Hal ini disebabkan karena material yang sudah terkena korosi tidak mampu berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu struktur yang sudah terkorosi perlu mengalami perbaikan pada materialnya yaitu pada material beton dan tulangan beton. Pada penelitian yang telah dilakukan Sdr. Ending A. Kodir, simulasi pembebanan dilakukan pada balok sederhana yang telah mengalami perbaikan pada material beton dan tulangan betonnya untuk mengetahui besar lendutan yang terjadi. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui kapasitas kekuatan balok yang mengalami perbaikan bila dibandingkan dengan balok yang tidak mengalami perbaikan (balok standar). Dalam laporan ini akan dianalisa perbandingan hasil hubungan beban dengan lendutan yang didapat dari hasil percobaan di atas dengan analisa perhitungan teoritis. Analisa perhitungan menggunakan metode diskretisasi elemen pada struktur dimana struktur dibagi menjadi elemen-elemen kecil, dimana tiap elemen dibagi dalam beberapa layer. Tiap layer menyumbangkan nilai modulus geser (nilai G) yang berbeda-beda tergantung dari besarnya regangan material beton yang didapat dari hubungan moment-curvature. Berdasarkan hubungan moment-curvature, maka setiap penambahan beban yang terjadi pada struktur dapat diketahui besarnya lendutan yang terjadi (baik lendutan akibat lentur maupun akibat geser) dengan menggunakan metode conjungated beam. Berdasarkan analisa perhitungan dengan menggunakan metode tersebut, maka didapat hasil hubungan beban-lendutan yang cukup signifikan (sesuai) dengan hasil percobaan. Selain itu dari hasil analisa perhitungan didapat bahwa kapasitas kekuatan balok yang mengalami perbaikan cukup baik dan aman untuk digunakan di dalam lapangan."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S35022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S34392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Surya Herlambang
"Sejak tahun 2003 diperkenalkan sebuah teori baru mengenai torsi yang disebut dengan modèle couplè dimana dalam teori tersebut dinyatakan momen torsi yang bekerja pada balok-tipis penampang terbuka (open cross-section thin-walled) berhubungan erat dengan bending momen sehingga menyebabkan penyimpangan sudut torsi dan shear center mengalami displacement searah sumbu horisontal. Teori ini membantah teori klasik VZ. Vlasov yang menyatakan tidak ada displacement pada shear center. Teori modèle couplè ini masih dikembangkan hingga tahun 2012 dengan pembuktian secara eksperimental dan numerik. Hasil pembuktian itu ternyata mendukung teori modèle couplè.
Dari studi pustaka dan penelitian pendahuluan didapati beberapa kekurangan dalam prosedur eksperimental. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian kembali dengan memperbaiki prosedur eksperimen sekaligus ingin membuktikan apakah hasil eksperimental sesuai dengan teori Vlasov atau teori modèle couplè. Analisis penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil uji eksperimental, pemodelan numerik menggunakan software, prosedur analisis teori Vlasov untuk balok-tipis, teori modèle couplè dan teori torsi yang umum.
Hasil penelitian ini memperlihatkan sudut torsi dan shear center analisis numerik sesuai dengan teori Vlasov sedangkan hasil uji eksperimental masih sama dengan hasil eksperimental terdahulu yang mendukung teori modèle couplè. Walau hasil uji eksperimental ini mendukung teori modèle couplè, bukan berarti teorema modèle couplè telah terbukti. Untuk itu disampaikan pula saran-saran perbaikan yang perlu dilakukan jika eksperimen serupa akan dilakukan kembali.

Since 2003 introduced a new theory called the torque modèle couple where the theory expressed in torsion moment acting on the open cross-section thin-walled are closely related to the bending moment causing deviation angle of torsion and shear center experienced displacement in the direction of the horizontal axis. This theory denies the classical theory VZ. Vlasov stating there is no displacement of the shear center. Couple modèle theory is still being developed by 2012 with evidence experimentally and numerically. The results turned out to support the theory of proof modèle couple.
From the literature study and preliminary research found several deficiencies in the experimental procedures. Based on this, the research conducted again by correcting the experimental procedure at the same time trying to prove whether the experimental results according to Vlasov theory or theories modèle couple. The analysis is done by comparing the test results of experimental, numerical modeling using the software, the analysis procedure Vlasov theory for thinwalled, modèle couple theory and general theory of torque. The results of this study show the torque angle and shear center in accordance with the numerical analysis of Vlasov theory while the experimental test results are still the same as previous experimental results that support the theory modèle couple.
Although these experimental results support the theory test modèle couple, is not mean theorem has been proved. For it is also presented suggestions for improvement that need to be done if similar experiments will be performed again.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T39306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sawitri
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S34393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>