Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110289 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Konsep garden city yang dikemukakan Howard merupakan sebuah konsep perencanaan kota yang sangat berpengaruh pada perkembangan teori perencanaan kota selanjutnya. Konsep ini dikemukakan dalam diagram dengan desain yang berbentuk konsentris dan menawarkan masyarakat baru yang berbasis pada "kota dan desa". Pengaruh konsep garden city tidak hanya ada di negara-negara barat, tetapi perencanaan kota di Indonesia juga dipengaruhi oleh konsep ini, salah satunya adalah Kebayoran Baru yang direncanakan setelah kemerdekaan RI. Seiring berjalannya waktu dan berbagai perubahan yang terjadi, wajah Kebayoran Baru sekarang semakin menjauhi desain garden city yang direncanakan dahulu. Padahal desain garden city memiliki aset dan potensi untuk dapat mencapai kota berkelanjutan sebagai respon dari masalah lingkungan yang terjadi sekarang ini. Garden city merupakan asal mula dari kemunculan konsep kota berkelanjutan karena desain garden city memiliki elemen-elemen yang mendukung keberlanjutan kota. Aspek lingkungan dan humaniti menjadi pedoman dalam desain garden city. Dua aspek ini juga yang mendukung keberlanjutan dari sebuah kota guna mencapai kota yang ramah bagi warga dan lingkungan untuk generasi mendatang."
720 JIA 5:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Naila Amanda
"

Pembangunan mal seringkali mengubah fungsi lahan ruang terbuka dan menciptakan persepsi persaingan. Diperlukan integrasi untuk mengubah persepsi, sehingga mal dan ruang terbuka dapat saling melengkapi, meningkatkan nilai, dan keberlanjutan keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi pengunjung terhadap keberadaan ruang terbuka di mal-mal Kota Jakarta dan keterkaitan persepsi dengan pola kunjungan ruang terbuka di malmal Kota Jakarta (Studi Kasus: Mal Senayan Park, Mal Central Park dan AEON Mal Jakarta Garden City. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah karakteristik lokasi ruang terbuka dan karakteristik pengunjung ruang terbuka. Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan, wawancara dan studi pustaka. Pengolahan data dilakukan dengan membuat peta sebaran titik lokasi ruang terbuka, sketsa fasilitas dari masing-masing ruang terbuka di mal, dan sketsa pola kunjungan ruang terbuka di mal. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsep dan profil pengunjung di ketiga ruang terbuka mal. Pengunjung “Urban Park” dan “Green Park” cenderung menggunakan ruang terbuka sebagai tempat interaksi sosial dan relaksasi. Sedangkan pengunjung “Family Friendly” menggunakan ruang terbuka sebagai tempat edukasi. Pengunjung yang berada di ruang terbuka dengan konsep “Urban Park” dan “Green Park” mempunyai kesamaan pada pola kunjungan yang hanya singgah ke ruang terbuka saja, sedangkan ruang terbuka “Family Friendly” menunjukkan adanya kunjungan ke mal untuk beraktivitas selain ke area ruang terbuka. Perbedaan pola kunjungan tersebut menunjukkan adanya perbedaan integrasi keruangan antara mal dan ruang terbuka.


Mall construction often changes the function of open space and creates a perception of competition. Integration is needed to change perceptions, so that malls and open spaces can complement each other, increasing the value and sustainability of both. This research aims to analyze visitors' perceptions of the existence of open space in Jakarta City malls and the relationship between perceptions and open space visit patterns in Jakarta City malls (Case Study: Senayan Park Mall, Central Park Mall and AEON Jakarta Garden City Mall. Research This method uses qualitative methods. The variables used in this research are the characteristics of open space locations and the characteristics of open space visitors. Data collection was carried out through field surveys, interviews and literature studies. Data processing was carried out by making a map of the distribution of open space location points, sketches of facilities for each -each open space in the mall, and a sketch of the visiting patterns of open spaces in the mall. Data analysis techniques were carried out using descriptive and spatial analysis. The results of the research show that there are differences in the concept and profile of visitors in the three open spaces in the mall. Visitors to "Urban Park" and "Green Park” tend to use open spaces as places for social interaction and relaxation. Meanwhile, "Family Friendly" visitors use the open space as a place for education. Visitors who are in open spaces with the "Urban Park" and "Green Park" concepts have similarities in the pattern of visits which only stop at open spaces, while "Family Friendly" open spaces indicate visits to the mall for activities other than the open space area. These differences in visit patterns indicate differences in spatial integration between malls and open spaces.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amanda Zumayah
"Penelitian ini membahas tentang perkembangankawasan Nieuw Gondangdia yang pada awalnya merupakan tanah partikelir kemudian dikembangkan menjadi hunian eksklusif masyarakat Eropa pada awal abad ke-20. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejarah awal perkembangan Nieuw Gondangdia sebagai permukiman Eropa serta proses pembangunan dan perkembangannya dalam periode 1910–1942 dan kemudian memaparkan kehidupan sosial masyarakat Eropa yang mendukung terwujudnya Nieuw Gondangdia sebagai hunian eksklusif Eropa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan tahapan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini berupa arsip dan dokumen terjilid yang diakses dari Arsip Nasional Republik Indonesia, buku, artikel jurnal, serta surat kabar sezaman seperti De Ingenieur, Bataviaasch Nieuwsblad, De Locomotief, Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie?. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemerintah Kota Batavia berhasil mengatasi permasalahan kekurangan permukiman serta mewujudkan suatu kota yang terintegrasi dengan dikembangkannya Nieuw Gondangdia sebagai kawasan permukiman Eropa yang dirancang dengan konsep kota taman yang sehat dan asri. Pada perkembangannya, kawasan ini menjadi wadah bagi masyarakat Eropa generasi baru kelas atas untuk mereproduksi kultur barat yang eksklusif melalui lembaga kesenian, aktivitas hiburan, institusi pendidikan Eropa, serta pembatasan ketat untuk berinteraksi dengan golongan pribumi. Namun, dalam implementasinya hal tersebut tidak dapat diterapkan secara murni karena adanya interaksi dengan pribumi serta adanya kultur indis yang telah mengakar sebagai identitas wilayah koloni Hindia Belanda.

This research discusses the development of the Nieuw Gondangdia area which was originally a private land and then developed into an exclusive European settlement in the early 20th century. This research aims to analyze the early history of the development of Nieuw Gondangdia as a European settlement as well as the process of its construction and development in the period 1910-1942 and then describe the social life of the European community that supported the realization of Nieuw Gondangdia as an exclusive European residence. The method used in this research is the historical method with the stages of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The sources used in this research are archives and bound documents accessed from the National Archives of the Republic of Indonesia, books, journal articles, and contemporaneous newspapers such as De Ingenieur, Bataviaasch Nieuwsblad, De Locomotief, Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indi�. The results showed that the Batavia City Government succeeded in overcoming the problem of settlement shortages and realizing an integrated city by developing Nieuw Gondangdia as a European residential area designed with the concept of a healthy and beautiful garden city. In its development, this area became a place for the new generation of upper-class European society to reproduce an exclusive western culture through art institutions, entertainment activities, European educational institutions, and strict restrictions on interacting with indigenous groups. However, in its implementation, this could not be applied purely because of the interaction with the natives and the existence of an indigenous culture that had taken root as the identity of the Dutch East Indies colony."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Norman Nurbito
"Analisis yang dilakukan pada bangunan eksisting ruko yang akan digunakan sebagai Bank Of China, Garden City – Jakarta Barat didasari adanya perubahan fungsi ruangan dan pembebanan. Salah satu area yang paling signifikan dan memberikan dampak besar pada area ruang vault pada lantai dasar, ruang penyimpanan berkas, ruang kontrol dan ruang genset. Karena pada setiap Bank memiliki standart keamanan yang berbeda beda, oleh karena itu perkuatan yang dilakukan pada bangunan tersebut juga memiliki beberapa alternatif menyesuaikan dengan kebutuhan beban layanan struktur dan pengpalikasikan yang sesuai dengan kondisi aktual dilapangan.
Laporan ini menggunakan perangkat lunak ETABS dan SAFE, yang digunakan untuk menganalisis perilaku dari struktur rangka bangunan kolom, balok dan pelat lantai. Area yang telah dianalisis karena beban tambahan yaitu ruang vault pada lantai dasar, area genset dan penyimpanan barang barang dilantai atap. Pada lantai dasar diarea ruang vault membutuhkan tambahan beton setebal 100 mm dengan tulangan wiremesh M8 – 150. Selain perkuatan pada pelat lantai dasar, terdapat beberapa balok juga membutuhkan perkuatan. Namun perkuatan yang dilakukan pada balok menggunakan dua metode, pertama mengunakan sistem jacketing concrete, kedua menggunakan material Carbon Fiber Reinforce Polymer (CFRP). Bagian terakhir yang terdampak memikul beban tambahan layanan juga terjadi pada kolom, akan tetapi kapasitas kolom eksisting pada K2, K3, K5, K7, K8 dan K9 dari lantai atap sampai lantai dasar, masih mampu menahan beban tambahan karena genset dan penyimpanan barang barang.

Analysis carried out on the existing shophouse building that will be used as the Bank Of China, Garden City – West Jakarta is based on changes in room function and loading. One of the most significant areas and has a big impact on the vault room area on the ground floor, file storage room, control room and generator room. Because each Bank has different security standards, therefore the strengthening carried out on the building also has several alternative to adjust to the needs of the structural service load and shipping in accordance with the actual conditions in the field.
This report uses software ETABS and SAFE software, which is used to analyze the behavior of column building frame structures, beams and floor slabs. The areas that have been analyzed due to additional loads are the vault room on the ground floor, the generator area and the storage of goods on the roof floor. On the ground floor in the vault room area requires additional concrete 100 mm thick with wiremesh reinforcement M8 – 150. In addition to the reinforcement on the ground floor plate, there are some beams that also require strengthening. However, the reinforcement carried out on the beam uses two methods, first using a jacketing concrete system, second using Carbon Fiber Reinforce Polymer (CFRP) material. The last part that is affected by carrying the additional load of service also occurs in the column, but the capacity of the existing column on K2, K3, K5, K7, K8 and K9 from the roof floor to the ground floor, is still able to withstand additional loads due to generators and storage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rigan Agus Setiawan
"Artikel ini hadir untuk memberikan gambaran bagaimana proyek perluasan kota Buitenzorg pada awal abad ke-20 dilaksanakan serta dampaknya terhadap tata kota dan kehidupan masyarakat. Terdapat tiga studi yang mengamati hal serupa, yakni Ontwerpen aan de stad, Stedenbouw in Nederlands-Indie en Indonesie (1905–1950) karya Pauline K.M. Van Roosmalen (2008), Kota Bogor: Studi Tentang Ekologi Kota Abad ke-19 hingga ke-20 karya Mumuh Muhsin Zakaria (2010), serta Peran Thomas Karsten dalam Pengembangan Permukiman Eropa di Buitenzorg, 1903–1942 karya Widdy Nuril Ahsan (2023). Berbeda dengan karya sebelumnya, artikel ini memberikan perhatian pada satu proyek perluasan kota yang menggambarkan peran pemerintah kota (gemeente) dalam membentuk kota dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Pada awal abad ke-20 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan UU Desentralisasi dan menetapkan beberapa kota sebagai Gemeente atau kota mandiri. Hal ini sejalan dengan peningkatan kedatangan orang Eropa ke Hindia Belanda, termasuk Buitenzorg. Kebutuhan akan kompleks peru mahan dan pemukiman menjadi faktor utama proyek perluasan di kota-kota kolonial pada awal abad ke-20. Artikel ditulis menggunakan metode sejarah yang didasarkan pada data berupa arsip Binnenlandsch Bestuur (BB), laporan (verslag) dari berbagai instansi terkait, surat kabar dan majalah sezaman, koleksi foto, kartografi, buku, disertasi serta artikel. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa proyek perluasan kota Buitenzorg memberikan dampak bagi tata kota yang ditunjukkan dengan dibangunnya wilayah tersebut, khususnya sub-distrik Kedoeng Halang sesuai prinsip kota taman yang semula adalah tanah partikelir menjadi permukiman dengan berbagai fasilitas di dalamnya. Lebih dari itu, perluasan kota juga berdampak pada kehidupan sosial masyarakat seperti munculnya kompetisi renang, asosiasi ibu rumah tangga, hingga perbaikan kampung.

This article is here to provide an overview of how the expansion project for the city of Buitenzorg in the early 20th century was carried out and its impact on urban planning and people's lives. Three studies observe the same thing, namely Ontwerpen aan de stad, Stedenbouw in Nederlands-Indie en Indonesie (1905–1950) by Pauline K.M. Van Roosmalen (2008), Bogor City: A Study of City Ecology in the 19th to 20th Century by Mumuh Muhsin Zakaria (2010), and the Role of Thomas Karsten in the Development of European Settlements in Buitenzorg, 1903–1942 by Widdy Nuril Ahsan (2023). Unlike previous work, this article pays attention to an urban expansion project that describes the role of municipal governments (gemeente) in shaping cities and their impact on people's lives. At the beginning of the 20th century, the Dutch East Indies government issued a Decentralization Law and designated several cities as Gemeente or independent cities. This was in line with the increasing arrival of Europeans to the Dutch East Indies, including Buitenzorg. The need for housing and settlement complexes became a major factor in expansion projects in colonial cities in the early 20th century. Articles are written using historical methods based on data in the form of Binnenlandsch Bestuur (BB) archives, reports (verslag) from various relevant institution, contemporary newspapers and magazines, photo collections, cartography, books, dissertations and articles. The research results show that the Buitenzorg city expansion project has an impact on urban planning as indicated by the development of the area, especially the Kedoeng Halang sub-district according to the principle of a garden city which was originally private land to become settlements with various facilities in it. More than that, the expansion of the city also has an impact on the social life of the community, such as the emergence of swimming competitions, housewives associations, and kampung improvements."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amanta Ariella
"Obesitas ternyata memiliki dampak yang mengkhawatirkan bagi pasangan usia subur karena kelebihan berat badan dapat mengganggu kesuburan pada pria dan wanita secara individual. Tidak hanya obesitas, gaya hidup yang buruk juga dapat mempengaruhi kesuburan. Maka dilakukan penelitian menggunakan desain studi case control pada pasangan usia subur di Perumahan Citra Garden City Jakarta.
Didapatkan hubungan yang bermakna antara obesitas dan kebiasaan merokok dengan status fertilitas dengan nilai oods ratio (OR) masing-masing 13,6 dan 10,0. Variabel lain yang diuji namun tidak menunjukkan hasil yang bermakna adalah kebiasaan konsumsi alkohol serta penyakit diabetes melitus. Hal ini mungkin disebabkan oleh kesalahan dalam besar sampel yang digunakan, kesalahan dalam mengukur atau bias informasi ketika mengukur karena sematamata hanya mengandalkan kejujuran responden.

Obesity has risk for reproductive couple because high weight can make infertility for men and women individually. Beside obesity, bad habits like cigarette smoking and drink alcohol, and Diabetes Mellitus related to fertility also. A case control study was conducted from April to Juni 2009. Analysis of the relation between obesity and another factor with fertility status was performed on 27 couples at Citra Garden City Jakarta.
Obesity and cigarette smoking of the couple was found to be related to decreased fertility. Odds ratios were respectively 13.6 (95% confidence interval: 1.225, 151.045) and 10.0 (1.026, 97.5) for obesity couple and couple with more than exposed from cigarette smoking. No relationship remained between drink alcohol and Diabetes Mellitus with infertility. It maybe because not valid sample size and recall bias."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Hubungan Tiongkok dan Nusantara banyak tercatat pada naskah kuno Tiongkok. Warga Tionghoa beremigrasi ke Indonesia terutama karena alasan ekonomi disamping situasi domestik Tiongkok yang kacau. Mereka menumpang perahu niaga junk yang rutin berlayar antara pesisir Tiongkok Selatan dan Batavia. Ketika VOC membangun Batavia untuk pinjaman awal di Pulau Jawa, para pendatang Tionghoa diperlukan kemampuannya membangun dan menghidupkan Batavia untuk menggerakan roda perekonomian..."
JSIO 11:26 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhisa Harmanita
"ABSTRAK
Kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung banyak diapreasiasi karena memberikan warna baru bagi Kota Bandung. Secara umum, kepemimpinan yang terlihat dari Ridwan Kamil adalah perpaduan antara transformational leadership dan charismatic leadership. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis yang mencoba menjelaskan dan menganalisis secara mendalam tentang kepemimpinan Ridwan Kamil. Jenis perubahan yang dilakukan Ridwan Kamil merupakan perubahan yang dilakukan terus menerus atau berkesinambungan sustainable development . Gaya kepemimpinannya merupakan gaya kepemimpinan yang ideal bagi Kota Bandung karena kota ini memerlukan sosok teladan yang memotivasi. Namun kondisi kepemimpinannya saat ini memperlihatkan adanya kecenderungan dominasi peranan individu one man show dalam melaksanakan konsep inovasi. Inovasi yang dilakukan perlu dipahami sebagaimana kepemimpinan bagi kota Bandung karena kota ini akan terus berkembang.

ABSTRACT
Many people appreciate leadership of Ridwan Kamil as a Mayor of Bandung, because he can give the change to the city. Leadership style of Ridwan Kamil as the combination of transformational leadership and charismatic leadership. This research uses descriptive analysis method that attempts to explain and in depth analyze about leadership sytle of Ridwan Kamil. The type of change made by his leadership time is sustainable development. His sytle of leadership is ideal for the city because Bandung needs the role model. But the current condition is shows the tendency of individual rsquo s role domination one man show in implementing the concept if innovation. Innovation needs to be understood as management leadership for Bandung city, because this city will continue to grow."
2016
T47425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>