Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141266 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Srie Redjeki
"Penelitian tentang pengaruh ablasi mat a uniia^teral dan bila'keral 'telah dilakukan barhadap stadiun juvonil udang Galah (MacrobrachiuMi rosenbergii do Man). Tujuan penoli'tian inx adalah untuk nongotiahui pejrbodaan ponga— ruh ablasi mata unilateral dan bilateral terhadap laju pertumbuhan dan persentase nortalitas stadiun juvenil udang Galah. Metoda penelitian yang dipakai adalah metoda eksperimental, nenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan 9 kali. Perlakuan yang diberikan yaitu ablasi mata unilateral (Al) dan bilateral (A2) serta tanpa ablasi mata (TA). Ablasi mata dilakukan dengan memecah bola mata dan memijat keluar seluruh isi bola mata. Parameter yang diukur adalah laju pertumbuh an berdasarkan pertambahan berat rata-rata (gram) dan panjarig rata—rata (cm), serta persentase mortalitas. ^ji Tukey dengan taraf nyata o. ~ 0,05 menunjukkan adanya laju pertumbuhan berat yang berbeda nyata antara ke-3 perlakuan. Sedangkan hasil uji Tukey terhadap laju pertumbuhan panjang menunjukkan adanya perbedaan nyata antara perlakuan TA-Al dan TA—A2, serta tidak ada per bedaan nyata antara perlakuan A1-A2. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Ablasi mata pada stadium juvenil udang Galah meningkatkan laju pertumbuhan; (2) Stadium juvenil udang Galah yang diablasi mata bilateral nenunjukkan peningkatan laju pertumbuhan dan persentase nortalitas yang lebih besar dibandingkan dengan udang yang diablasi nata unilateral dan udang yang tanpa ablasi nata."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Saraswati
"Penelitiaii ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ransum harian yang efisien yang dibutuhkah untuk riiendukung pertumbuhan optimum udang galah yang diablasi pada stadium juvenil. Sifat penelitiah adalah eksperimehtal, menggunakan metOde raneangan adak lengkap dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Sebagai perlakuan, udang galah yang diablasi diberikan pakan berupa pelet komersial berkadar protein 38% sejumlah 5%, 10%, 15%, 20%, 25% berat badan, dan sebagai kontrOl adalah udang galah yang tidak diablasi dengan pemberian ransum harian sejumlah 5% berat badan. Uji analisis variansi menunjukkan adanya pengaruh tingkat pemberian ransum harian terhadap pertumbuhan relatif, dan efisiensi kOnversi pakan, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan harian. Rata-rata pertumbuhan relatif tertinggi diperoleh pada pemberian ransum harian lO% berat badah, kemudian diikuti dengan pemberian ransum 5%, 20%, 15%, kontrol, dan 25%. Uji Tukey menunjukkah antara pemberian ransum 5% dan 10% tidak berbeda nyata. Rata-rata efisiensi konversi pakan yang paling baik diperoleh pada pemberian ransum harian sejumlah 5%, kemudian diikuti dengan kontrol, pemberian ransum 10%, 15%, 20%, dan 25%. Uji Dukey menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antara pemberian ransurti hariafi 5% dan 10%"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armyn Effendi
"Aedes aegypti umumnya memilih perindukan berisi air tawar dan berhubungan erat dengan kehidupan manusia. Larutan garam menghalangi peletakan telur dan pertumbuhan larva nyamuk ini. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh kadar garam terhadap (1) peletakan telur, (2) pertumbuhan larva dan (3) pengaruh kadar garam dalam medium penumbuhan larva terhadap kematian pupa dan nyamuk dewasa yang baru keluar dari pupa serta umur nyamuk dewasa aktif.
Untuk percobaan ini dipakai 200 ekor nyamuk betina berasal dari daerah Cawang yang dibagi dalam 4 kurungan, masing-masing berisi 4 media peletakan telur yang mengandung larutan O%, 0,5%, 0,8% dan 1,1% NaCl. Untuk pertumbuhan larva dipakai larutan O%, 0,5%, 0,8% dan 0,95% NaCl. Telur yang berasal dari medium peletakan telur di tetaskan dalam medium penumbuhan larva dengan kadar yang sama kecuali dari 1,1% ke O,95%. Kemudian dilakukan pengamatan umur nyamuk dewasa aktif yang berasal dari tiap medium penumbuhan.
Dari hasil penelitian didapatkan perbedaan yang bermakna jumlah telur yangdiletakkan di antara media yang digunakan, kecuali antara medium 0.5% dan 0,8%. Terdapat korelasi negatif yang cukup bermakna antara jumlah telur dan kadar NaCl. Didapatkan perbedaan waktu pertumbuhan yang bermakna larva menjadi pupa di antara media yang digunakan. Kematian larva, pupa dan nyamuk yang baru keluar dari pupa bertambah dengan meningkatnya kadar NaCl Tidak didapatkan perbedaan umur yang bermakna antara nyamuk betina maupun jantan yang berasal dari medium berbeda.
Peningkatan kadar NaCl medium menyebabkan jumlah telur yang diletak berkurang, pertumbuhan larva makin lambat; kematian larva, pupa dan nyamuk dewasa yang baru keluar dari pupa bertambah. Umur nyamuk dewasa aktif tidak dipengaruhi oleh kadar NaCl medium."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1983
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this reserach is to find out the influence of laser shooting to the ovaries stem of eye,ablation of crab's eye to the level of egg's maruty,the diameter of eggs and the number of eggs scylla serrata....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yulhasri
"ABSTRAK
Udang windu (Penaeus monodon Fab.) mempunyai pertumbuhan yang baik pada salinitas 10-25 ppt. Tetapi di Indonesia hanya sedikit tambak yang selama setahun penuh dengan kisaran salinitas tersebut. Pada musim hujan, salinitas tambak cenderung turun menjadi 5-10 ppt dan di musim panas salinitas tambak naik menjadi 34-70 ppt.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Mortalitas dan batas toleransi udang windu stadium juwana terhadap salinitas; (2) Kisaran preferensi udang windu stadium juwana terhadap salinitas; (3) Pengaruh salinitas terhadap jumlah pakan yang dikonsumsi dan lamanya pakan berada dalam tubuh udang windu stadium juwana.
Dari grafik Lethal Dose 50 % (LD50) diketahui bahwa udang windu stadium juwana pada salinitas rendah mempunyai batas toleransi 3,6 ppt dan salinitas tinggi pada 44,5 ppt. Dari hasil uji preferensi dapat disimpulkan bahwa udang windu stadium juwana menyenangi kisaran salinitas 19-23 ppt. Sedangkan dari hasil uji anava satu faktor menunjukkan bahwa salinitas tidak berpengaruh terhadap jumlah pakan yang dikonsumsi dan lamanya pakan berada dalam tubuh udang windu stadium juwana.
ABSTRACT"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idham Sumarto Pratama
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh padat penebaran terhadap pertumbuhan, food conversion ratio, dan kelangsungan hidup juvenil abalon Haliotis asinina yang dipelihara dalam sistem resirkulasi dengan menggunakan biofilter sekam padi dan tanpa biofilter. Penelitian menggunakan juvenil abalon berukuran SL 34,52 ± 2,66 mm. Juvenil abalon diberi pakan Gracilaria dan dipelihara selama 90 hari dalam keranjang yang diapungkan dalam tangki. Padat penebaran yang digunakan, yaitu 200 ind/m2 (D1), 300 ind/m2 (D2), dan 400 ind/m2 (D3).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan biofilter sekam padi memiliki pertumbuhan relatif cangkang (relative growth shell length/RGSL), laju pertumbuhan cangkang (growth rate shell length/GRSL), feeding rate (FR), food conversion ratio (FCR), dan survival rate (SR) yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa penggunaan biofilter. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan padat penebaran terhadap kebutuhan ruang untuk memperoleh pakan pada sistem yang menggunakan biofilter sekam padi.

The effects of different stocking densities on the growth, food conversion ratio and survival rate of three density groups (200 abalones/m2 for D1, 300 abalones/m2 for D2 and 400 abalones/m2 for D3) of the tropical juvenile abalone Haliotis asinina were determined. Three culture trials were conducted in net cages floated in two ton size tank respectively, using 34,52 ± 2,66 mm abalone juveniles, treated for 90 days. Two different types of recirculating aquaculture system (with rice husk media biofilter and without biofilter) were constructed. The animals were fed by sufficient amounts of the red algae, Gracilaria, throughout the experiment.
The results revealed that juveniles reared in system with rice husk media biofilter show higher relative growth shell length (RGSL), growth rate shell length (GRSL), feeding rate (FR), food conversion ratio (FCR), and survival rate (SR) compared to the juveniles reared in system without biofilter. There was density-dependance for space and food for juveniles reared in system with biofilter.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti Cahyati
"Hemiparese pada klien stroke dapat menyebabkan klien mengalami berbagai kecacatan. Latihan range of motion (ROM) merupakan salah satu bentuk latihan yang dinilai efektif untuk mencegah terjadinya kecacatan. Latihan ROM bisa dilakukan dengan pendekatan bilateral yang dapat memberikan efek yang lebih baik dibandingkan dengan unilateral training. Penelitian bertujuan mengidentifikasi perbandingan latihan ROM unilateral dan bilateral terhadap kekuatan otot pasien hemiparese akibat stroke iskemik. Penelitian menggunakan desain Quasi experiment pre dan post test design. Jumlah sampel 30 responden yang terdiri dari kelompok intervensi I dan intervensi II. Evaluasi penelitian dilakukan pada hari pertama dan ketujuh. Teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan otot meningkat pada kedua kelompok intervensi dan terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok intervensi (p= 0,018, α= 0,05 ). Penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penggunaan latihan ini secara terprogram dalam menangani pasien stroke dengan hemiparese perlu dilakukan.

Comparison of Hemiparesis Patient?s Muscle Strength Improvement through Unilateral and Bilateral ROM Exercise. Hemiparesis on stroke client?s can cause such of disability. ROM exercise is effective to prevent disability. ROM exercises can be provided with bilateral approach which gives better effect than unilateral training. This study aimed to identify the comparison between unilateral and bilateral ROM exercise on hemiparesis patient's muscle. This study used Quasi Experiment pre and post test research designs. Number of sample was 30 respondents who were divided into intervention group I and group II. Evaluation research was undertaken in the first day and seventh day. Sampling technique used was a consecutive sampling. Study results showed an there were significant differences between the two intervention groups (p= 0018, α= 0,05). This result revealed that bilateral ROM exercises will increase muscle strength compare to unilateral ROM exercises. This study recommended the need for further research and the use of these exercises programmed in dealing with stroke patients with hemiparesis."
Depok: Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Jurusan Keperawatan ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2013
610 UI-JKI 16:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti Cahyati
"Hemiparese merupakan masalah umum pada pasien stroke yang dapat menimbulkan disability. Latihan ROM merupakan salah satu bentuk latihan yang dinilai masih cukup efektif untuk mencegah terjadinya disability. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbandingan latihan ROM unilateral dan latihan ROM bilateral terhadap kekuatan otot pasien hemiparese akibat stroke iskemik di RSUD Kota Tasikmalaya dan RSUD Kab. Ciamis. Penelitian menggunakan desain Quasi Experiment pre dan post test design. Jumlah sampel 30 responden yang dibagi menjadi kelompok intervensi I dan intervensi II. Evaluasi penelitian ini dilakukan pada hari pertama dan ketujuh untuk kedua kelompok tersebut. Tehnik pengambilan sampel adalah consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan kekuatan otot meningkat pada kedua kelompok intervensi dan terdapat perbedaan yang signifikan diantara kedua kelompok intervensi (p = 0.018). Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut dan penggunaan latihan ini secara terprogram dalam menangani pasien stroke dengan hemiparese.

Hemiparese is a common problem that can caused disability. ROM exercise is still considered effective to prevent disability. This study is aimed to identify the comparison between unilateral ROM exercise and bilateral ROM Exercise on hemiparese patient's muscle strength caused by ischemic stroke in RSUD Kota Tasikmalaya and RSUD Kab. Ciamis. This study used Quasi Experiment pre and post test research designs. Number of samples were 30 respondents who were divided into intervention group I and group II. Evaluation research was done on the first day and seventh day for the two groups. Sampling technique used is a consecutive sampling.
Study results showed an increased in muscle strength (p = 0.001) in both the intervention groups and there are significant differences between the two intervention groups (p = 0018). This results suggested that bilateral ROM exercises increase muscle strength compare to unilateral ROM exercises. This study recommended the need for further research and the use of these exercises programmed in dealing with stroke patients with hemiparese.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Maharddhika
"Latar Belakang: Labioplasti dan palatoplasti merupakan tindakan definitif dalam tatalaksana celah bibir dan langit-langit. Pasca tindakan pembedahan, rata-rata ditemukan konstriksi lengkung gigi dalam arah antero-posterior dan lateral. Tujuan: Mengevaluasi dimensi lengkung gigi pada pasien UCLP dan BCLP pasca labioplasti dan palatoplasti menggunakan model studi pada usia 5 tahun. Metode: Dilakukan pencetakan model studi rahang atas dan bawah pada pasien UCLP dan BCLP pasca labioplasti dan palatoplasti, kemudian dilakukan pengukuran lebar lengkung gigi anterior dan posterior serta panjang lengkung gigi rahang atas dan bawah. Hasil perbandingan antar kelompok dan dengan kelompok kontrol dilakukan menggunakan uji Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan pada dimensi lengkung gigi rahang atas antara kelompok kontrol, UCLP dan BCLP. Kesimpulan: Gangguan tumbuh kembang lengkung gigi pada pasien UCLP dan BCLP pasca labioplasti dan palatoplasti tercermin pada model studi saat pasien berusia 5 tahun

Background: Labioplasty and palatoplasty has been becoming the mainstay of treatment in cleft patients. Dental arch constriction in lateral and antero-posterior direction was among the most frequently encountered feature in the operated cases. Purpose: To evaluate the dental arch dimension of operated UCLP and BCLP cases by using dental cast at five years of age Method: dental arch dimensions were measured from the dental cast of the operated UCLP and BCLP cases. The results were compared between both group and a control group consisted of normal subjects. The statistical analysis was performed with Mann-Whitney and Kruskall-Wallis test. Results: There were statistically significant differences on the upper dental arch dimensions between those groups. The differences were also observed at the lower dental arch but not statistically significant. Conclusion: Dental arch constriction of the operated cases of UCLP and BCLP could be observed from the dental cast at five years of age."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>