Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17154 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan sebuah sarana penunjang yang didirikan untuk mendukung kegiatan Civitas Akademik, di mana Perguruan Tinggi itu berada. Dalam buku pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi disebutkan bahwa, Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan unsur penunjang Perguruan Tinggi dalam kegiatan pendidikan , penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk itu Perpustakaan perlu mengadakan, menghimpun, mengolah, menyimpan dan melayankan koleksinya yang berisi informasi yang dibutuhkan oleh Penggunanya. Mengingat begitu berarti dan pentingnya perpustakaan bagi Penggunanya, maka perlu diadakan suatu kegiatan yang memperlihatkan dan menjelaskan manfaat pentingnya Perpustakaan bagi seluruh sivitas akademikanya. Hal yang sering terjadi adalah bahwa kemampuan pemakai dalam memanfaatkan Perpustakaan merupakan dasar yang amat penting dalam mencapai keberhasilan pendidikan. Selain itu Perpustakaan diharapkan mampu untuk mendidik pemakai untuk tertib dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan semua koleksinya secara maksimal. Dengan demikian Perpustakaan akan berfungsi secara optimal apabila penggunanya dapat mengetahui dengan baik dan cepat di mana dan bagaimana cara menemukan sumber informasi yang mereka butuhkan."
JUPITER 14:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This research was aimed to know creaqtivity level of student at university and to compare it wtih some student background aspects. The research was conducted in six universities in Makasar..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Setyawan
"Tesis ini menempatkan pendidikan dalam suatu kerangka besar, yaitu masyarakat sistem kapitalisme. Apakah pendidikan benar-benar sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang didengung-dengungkan selama ini, ataukah hanya untuk meyediakan sumber daya manusia untuk keperluan pemutaran roda-roda produksi demi keberlangsungan sistem kapitalisme yang mendominasi dunia sekarang? Untuk melihat itu, diperlukan pemikiran-pemikiran aliran baru dalam bidang pendidikan, misalnya Philip Combs, Ivan Illich, Paulo Freire, Everett Reimer, dan lain-lainnya.
Pendidikan, layaknya sebuah produk (sebagai cultural product), sekarang gencar dipromosikan melalui media massa yaitu iklan yang tentu saja sudah tidak sederhana lagi dalam penampilannya, namun sudah menggunakan teknik-teknik periklanan yang modern. Dalam meng-iklan-kan, tidak hanya melalui media cetak saja, namun sudah merambah ke media televisi. Tesis ini memfokuskan pada iklan perguruan tinggi, baik PTN maupun PTS di media cetak. Penelitian ini dibuat pada kurun waktu dimana perguruan tinggi sedang gencar-gencarnya melakukan iklan guna menerima mahasiswa baru tahun akademik 2002/2003 (23 April sampai dengan 4 Juli 2002) pada surat kabar harian Kompas.
Penelitian hendak menjawab pertanyaan:
  1. bagaimana mendeskripsikan iklan penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi dalam suatu sistem masyarakat kapitalis ?
  2. bagaimana menginterpretasikan praktek wacana, baik produksi dan konsumsi teks, iklan penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi dalam konteks masyarakat kapitalis ?
  3. bagaimana menjelaskan konteks sosial budaya mempengaruhi wacana pendidikan kepada khalayak melalui iklan penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi?
Penemuan tentang pola-pola iklan perguruan tinggi beserta kerangka konteks ideologisnya, dianalisis dengan menggunakan critical discourse analysis dari Norman Fairclough. Dengan melihat pada tiga tataran, yaitu teks, praktek wacana, dan sosiokultural dalam konteks historical situatedness.
Ditemukan 108 iklan penerimaan mahasiswa baru (31 iklan PTN dan 77 iklan PTS) pada kurun waktu tersebut. Pada tataran teks dan praktek wacana ditemukan iklan-iklan PT tersebut banyak menggunakan slogan-slogan yang bernuansa globalisasi sebagai istilah sekarang yang menjelma dalam kapitalisme. Gencarnya iklan PT dapat dilihat sebagai semangat persaingan dalam memperebutkan konsumen. Globalisasi yang sekarang sedang berlangsung seiring dengan angin neo-liberalisme, dapat dilihat dengan memudarnya peran negara sebagai regulator. Ideologi neoliberalisme hanya percaya kepada pasar sebagai satu-satunya pengaturnya. Negara harus dikurangi perannya di dalam kehidupan masyarakat, dengan dalih deregulasi ataupun desentralisasi yang sekarang menjadi 'makanan' sehari-hari, termasuk dalam urusan pendidikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Suparmo
"Sesuatu dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi persyaratan-persyaratan kualitas yang telah ditentukan. Kualitas dapat diukur berdasarkan sebuah standar (acuan) yang diikutinya. Kualitas sebuah perpustakaan perguruan tinggi dapat diukur berdasarkan suatu standar pengelolaan perpustakaan yang dapat diimplementasikan oleh perpustakaan tersebut. Acuan standar yang dapat diimplementasikan oleh perpustakaan perguruan tinggi dalam mencapai kualitas yaitu Standar Nasional Perguruan Tinggi SNI 7330:2009 atau Standar Nasional Perpustakaan SNP 010:2011. Acuan standar lainnya yang dapat diimplementasikan oleh perpustakaan perguruan tinggi yakni ISO 11620:2008. Selain acuan standar tersebut per-pustakaan perguruan tinggi juga dapat mengimplementasikan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 sebagai standar manajemen mutu yang diakui secara internasional. Suatu acuan standar yang diimplementasikan oleh perpustakaan perguruan tinggi akan sangat berdaya guna jika dalam implementasinya diikuti dengan akreditasi yang dilakukan oleh lembaga independen."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2012
020 VIS 14:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sri Sotijaningsih
"Perguruan tinggi (PT) sebagai pusat penyebaran dan pengembangan ilmu pengetahuan akan berperan sangat penting di era milenium baru, Di Indonesia peran perguruan tinggi mulai ditunjukkan sejak kebangkitan nasional pertama sampai jaman revolusi kemerdekaan, dan berlanjut terus di masa orde baru hingga saat ini yang juga ikut menentukan perjalanan hidup bangsa dan negara kita. Sejalan dengan semangat Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah bahwa bidang pendidikan merupakan tugas dan kewenangan daerah, maka trend pendidikan tinggi semakin mengarah pada dcmokratisasi dan desentralisasi yang setanjutnya akan membawa PT ke arah yang lebih serius untuk menjadikan masyarakat perguruan tinggi sebagai mitra pemerintah daerah dalam rangka mengembangkan potensi diri dan wilayahnya.
Terkait dengan kemandirian PT yang sering disebut dengan otonomi perguruan tinggi, maka Fokus permasalahan dua tahun terakhir ini adalah masalah manajemen. Paradigma haru pendidikan tinggi menghendaki otonomi pendidikan tinggi dalam arti pengelolaan yang seluas-luasnya atas segala potensi sumber daya yang dimiliki secara manajerial.
Permasalahan utama yang terkait erat dengan otonomi PT adalah pembiayaan dalam penyelenggaraan pendidikan. Sejak tahun 2000 empat PTN (UI, UGM, IPB dan 1TB) dinyatakan sebagai perguruan tinggi berbadan hukum atau Pergurun Tinggi Badan Hukum Negara (P 4311....1 berdasarkan PP No. 152-155/2000. Finis 2001 adalah awal masa h'ansisi bagi 4 PT-131-IMN lcrsehut untuk menerapkan PP tersebut-yang direncanakan sampai 2005 karcna banyak hal yang harus dilakukan dan untuk kemandirian PT tersebut terutama dalam penataan pegawai termasuk dosen, dan pengelolaan keuangan.
Atas dasar hal-hal tersebut maka tesis ini ingin menganalisa potensi otonomi PT BHMN dalam menyongsong pcnerapan paradigma baru pendidikan tinggi yaitu menganalisa struktur/sumber anggaran/pembiayaan PT-BHMN; mengkaji potensi PTBHMN berdasarkan model alokasi anggarannya terhadap struktur/sumber pembiayaannya; dan memberikan rekomendasi untuk mengantisipasi dampak pengurangan atau bahkan penghapusan subsidi terhadap kinerja PTN.
Total pembiayaan/annggaran 4 PT-BHMN selama 12 tahun anggaran (1990/91-2001) menunjukkan kecenderungan yang berfluktuasi dan fluktuasi antar komponennya bervariasi antara D1K dan DIKS di masing-masing perguruan tinggi.
Hasil pendataan model alokasi di 4 (empat) PT-BHMN kurang memuaskan karena tidak signifikannya beberapa variabel yang mempengaruhi alokasi anggarnn baik DIP, DIK maupun DIKS. Namun demikian hasil analisis dapat mendukung kebijakan pemerintah dalam penerapan otonomi di pendidikan tinggi dengan adanya signifikansi antara penurunan alokasi DIP di tahun-tahun mendatang dengan kebijakan pemerintah sesuai PP No 152 - 155 Tabun 2000 Tentang Penerapan 4 PT-BHMN tersebut, dimana secara bertahap alokasi DIP yang merupakan subsidi bagi keempat PT-BHMN tersebut akan berkurang untuk mempersiapkan kemandirian PT-BHMN. Di sisi lain, DIKS yang merupakan sumber dana "asli" PT, tahun-tahun mendatang akan terus meningkat penerimaannya, sesuai dengan kebijakan otonomi yang akan diterapkan untuk mendukung kebutuhan dana penyelenggaraan pendidikan karena DIKS diharapkan akan menutup pengurangan alokasi DIP atau pengurangan subsidi pemerintah.
Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan sesuai status dan tujuan otominya PTBHMN tidak bisa lagi mengandalkan sumber pembiayaan dari DIP dan D1K yang berasal dari pemerintah. DIP secara berlahap harus dikurangi yang pada akhirnya tidak disediakan lagi. Oleh karena itu sumber pembiayaan yang harus dipacu penerimaannya adalah DIKS yang bersumber dari masyarakat. SPP merupakan yang merupakan sumber utama selain subsidi pemerintah sebagai salah satu komponen DIKS kenaikannya tidak dapat dihindarkan apabila terjadi peningkatan kebutuhan dana penyelenggaraan pendidikan.
Selain itu PT-BHMN perlu mengembangkan sistem yang mengarah kepada subsidi silang, dimana yang kaya/berlebih atau lebih mampu membayar lebih banyak/mahal sedangkan yang tidak mampu akan mendapat subsidi baik dari pemerintah maupun masyarakat peserta didik yang lebih mampu. Pala subsidi silang ini harus ditingkatkan dengan sistem pendataan yang lebih baik dan akurat.
Penerimaan anggaran DIKS juga dapat ditingkatkan dengan kerjasama atau kemitraan dengan lembaga-Iembaga yang relevan misalnya : kerjasama dengan industri dan kalangan bisnis dengan asas saling menguntungkan; kerjasama dengan pemerintah daerah (PropinsilKabupaten/Kota) sekaligus turut berpartisipasi dalam pembangunan daerah di era otonomi; bermitra dengan lembaga/institusi di dalam dan di luar negeri dalam upaya pengembangan kawasan seta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan pergeseran peran pemerintah, maka mekanisme pendanaan PT oleh pemerintah juga hendaknya mengalami perubahan. Mekanisme baru ini diharapkan diterapkan dengan mekanisme pendanaan berbasis block finding yang besarnya tergantung pada jumlah lulusan yang dihasilkan dengan mutu yang tcrjamin. tidak hanya didasarkan kepada jumlah peserta didik/mahasiswa yang terdaftar, disamping juga dengan sistem kompetisi berdasarkan pengelompokan PT."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lilis Jubaedah
"Sumber daya manusia merupakan kekuatan utama pembangunan Indonesia sebagai negara berkembang, oleh sebab itu diperlukan sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial, untuk itu diperlukan pola hidup sehat. keadaan ini sesuai dengan Paradigma sehat 2010. Melihat kompleknya permasalahan gaya hidup, mendorong penulis untuk mengetahui sejauh mana gambaran gaya hidup sehat mahasiswa, serta hubungan karakteristik mahasiswa (jenis kelamin, umur, pendidikan Ayah, pendidikan Ibu), pengetahuan mahasiswa tentang gaya hidup sehat, Sikap terhadap gaya hidup sehat, serta Lingkungan sosial (aktifitas dalam kelompok sebaya, status perkawinan orang tua, keaktifan komunikasi dalam keluarga, keaktifan komunikasi dalam kelompok sebaya, informasi media massa) dengan gaya hidup sehat.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah 314 sampel. Variabel yang diteliti sebagai variabel dependen yaitu gaya hidup sehat, sedangkan variabel Independen adalah jenis kelamin, umur, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pengetahuan, sikap, aktifitas dalam kelompok sebaya, status perkawinan orang tua, keaktifan komunikasi dalam keluarga, keaktifan dalam kelompok sebaya, informasi media massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 % mahasiswa memiliki gaya hidup sehat. Uji Chi-square menunjukkan ada hubungan bermakna antara jenis kelamin, umur, sikap, aktifitas dalam kelompok sebaya, status perkawinan orang tua, informasi media massa dengan gaya hidup sehat.
Berdasarkan analisis regresi logistik, variabel yang signifikan berhubungan dengan gaya hidup sehat adalah sikap, aktifitas dalam kelompok sebaya, status perkawinan orang tua, informasi media massa, sedangkan variabel yang paling berpengaruh terhadap gaya hidup sehat adalah sikap. Adapun peluang mahasiswa yang mempunyai sikap positif terhadap gaya hidup sehat sebesar 3,52 kali untuk mempunyai gaya hidup sehat dibandingkan dengan mahasiswa yang mempunyai sikap negatif terhadap gaya hidup sehat setelah dikontrol dengan variabel Aktiftas dalam kelompok sebaya status perkawinan orang tua dan informasi media massa.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pengelola program kesehatan dan pendidikan agar mengantipasi gaya hidup mahasiswa melalui peningkatan kegiatan aktifitas olahraga kesehatan dan penyuluhan gizi serta diadakan pemeriksaan kesehatan, selain itu diperlukan penelitian lanjutan dengan menggunakan rancangan metode yang berbeda agar dapat memprediksi peluang gaya hidup sehat.

Factors Associated to Health Life Style of University Student in Government University X, 2003The Human resources is a main power for development of Indonesia as a growth country. In connection that needs human resources in good health, phisicaly and social, for that needs a healthy life style, this condition appropriate with Paradigma Sehal 2010. See a complex problem of a life style, this motivated writer to knows as far as ilustrasion of a healthy life style in university student, and relation between carateristic university student (gender, age, parents education), acknowledge of a healthy life style, attitude for a healthy life style, a circel of social (activity in the same age group, status of parent marriage, activity communication in family and the same age group, information of mass media) with a healthy life style.
The design of study is cross sectional with total sample 314 respondent, The variable used a variable dependent is healthy life style and variabel independent is gender, age, parent education, acknowledge of a healthy life style attitude for a healthy life style, activity in the same age group, status of parent marriage, activity communication in family and the same age group, information of mass media. The result shows that 50% of university student have a healthy life style. Chi-square test shows a maning relation between sex, age, altitude, activity in the same age group, status parent marriage, information of mass media with a healthy life style.
Based on logistics regretion analysis, the significant variable correlation with a healthy life style is attitude, activity in the same age group, status parent merriage, information of mass media, while the most influential variable a bout a healthy life style is attitede. It so happens opportunity of university student which have positive attitude a bout a healthy life style as big as 3,25 times to have a healthy life style compare with university student which have negative about a healthy life style after controlled with the activity variable in the same age group, status parent marriage and information of mass media.
Based on result of research suggested to health program and education organizer in order to anticipation a life style university student throught increase activity health, sport, illumination of nutrition and needs research continuation with used the different methode design in order to prediction the opportunity a healthy life style.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Novianti Reyvina Anggraini
"Sejak dahulu ada semacam mitos korelatif di masyarakat antara keberhasilan hidup dengan latar belakang kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dalam perkembangan saat ini, mitos tersebut bergeser karena masyarakat semakin realistik dalam memperoleh pendidikan sehingga menyebabkan PTN bukanlah satu-satunya pilihan bagi calon mahasiswa. Kondisi ini menyebabkan terjadinya persaingan antara PTN dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan PTS dengan PTS lainnya dalam hal mencari dan mendapatkan mahasiswa baru. Salah satu cara yang dilakukan oleh PTS dalam rangka persaingan mencari dan mendapatkan mahasiswa baru yaitu dengan pencantuman klausula baku dalam formulir pendaftaran. Hal demikian juga dilakukan oleh Universitas Bina Nusantara pada saat penerimaan mahasiswa baru. Tindakan yang dilakukan oleh Universitas Bina Nusantara merupakan suatu pelanggaran terhadap perlindungan konsumen sehingga dapat dikenakan sanksi. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah case study, dengan alat pengumpulan data berupa studi kepustakaan yang bersifat yuridis normatif. Penelitian yuridis normatif menggunakan sumber hukum primer dan sumber hukum sekunder. Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Universitas Bina Nusantara melakukan pelanggaran mengenai hak-hak konsumen hak-hak konsumen sebagaimana diatur dalam Pasal 4 UUPK, pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 7 UUPK Mengenai kewajiban pelaku usaha, dan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 18 UUPK mengenai pencantuman klausula baku. Sanksi yang dapat dikenakan kepada Universitas Bina Nusantara terhadap pelanggaran yang telah dilakukan yaitusansi sebagaimana diatur di dalam Pasal 62 ayat (1) UUPK serta dapat dijatuhi hukuman tambahan berdasarkan ketentuan Pasal 63 UUPK. Mengenai klausula bakuyang dicantumkan oleh Universitas Bina Nusantara dalam formulir pendaftaran melanggar ketentuan Pasal 18 UUPK. Oleh karena itu, klausula baku tersebut batal demi hukum."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S24220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>