Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22224 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nur Anis Hidayah
2012
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah Hanum K.
"Limbah dari kegiatan Industri dan ruinah tangga dapat mengancam kelestarian
lingkungan. Limbali dari industri tekstil merupakan salah satu industri yang mempunyai
saham besar pada pencemaran lingkimgan. Ancaman iui dapat ditangguiangi dengan
mengolah air linibah dengan pengolahan yang baik sebelum dibuang kesaluran uinmn.
SaMi satu metode yang dapat dikembangkan dalain menangani masalah liinbah
cair dan industri tekstil ini adalah dengan metode adsorpsi. Pada penelitian ini digunakan
karbon aktif sebagai adsorben untuk inenyerap warna, bau dan zat-zat lain yang ada
dalam limbah tekstil tersebut.
Serbuk gergaji kayu jati yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan
karbon aktif ini direndam dengan H3PO4 selama satu jam. Karbonisasi dilakukan pada
suliu 170°C, setelah itu suhu dinaikkan lagi hingga 500°C. Karbon aktif yang dihasilkan
keraudian dinetralisasi dengan cara pencucian beberapa kali dengan aquades hingga pH
6. Uji lod dan uji Metilen Biru dilakukan imtuk menguji kwalitas karbon aktif tersebut
dibandingkan dengan karbon aktif standar. Karbon aktif yang telah dibuat tersebut kemudian dicoba untuk raenjernihkan
limbah tekstil. Hasilnya sainpel limbah yang pada mulanya terlihat benvaraa biru, setelali
diadsorpsi dengan karbon aktif tersebut terlihat berwama bening dan tidak berbau.
Parameter yang digunakan untuk menguji apakali basil yang diperoleh telali
memenulri standar adalah dengan uji kekerulian menggunakan alat turbidimeter dan
mengukur COD. Kondisi optimum diperoleh dengan melakukan variasi konsentrasi
karbon aktif dan variasi lama waktu kontak adsorben dengan adsorbatnya.
Dengan menggunakan kondisi optimum pada penelitian Diana, Pembuatan Karbon Aktif
dengan Aktivator Asam Fosfat dart Serbuk Gergaji Kayu Jati (Tectona Grandis ), Skripsi
Sarjana Kimia ,2000 yaitu :
- Waktu perendaman : 1 jam
- Rasio asam fosfat dan serbuk gergaji; 1,5 (g:g)
- Temperatur akliir ; 500°C
Diperoleh karbon aktif yang memiliki karakter :
- Bilangan lod ;795,663 mg/g
- Bilangan Metilen biru: 230 niL/g
sedangkan untuk karbon aktif merck diperoleh bilangan lod sebesar 869,265 mg/g.
Pengolahan limbah tekstil yang dilakukan dengan cara adsorpsi menggunakan karbon
aktif yang berasal dari serbuk kayu jati ini menghasilkan air yang bersih dan parameter
yang diukur telah memenuhi standar baku rautu air limbah tekstil yang layak dibuang
keperairan yaitu: - pH: 6,8-7
- Kekeruhan :8,13 NTU
COD: 148,9664 mg/L
- Wama:jemili
Bau: tidak berbau. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanto
"Meningkatnya penggunaan komposit di segala bidang merupakan rekayasa bahan yang banyak dilakukan orang untuk mendapatkan bahan alternatif yang baru, salah satu bahan tersebut adalah serat alam akar wangi (SAW) yang mempunyai sifat dasar kuat dan ringan dan serbuk gegajian kau (SGK) yang merupakan bahan limbah. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan komposit SAW dan SGK kemudian dilakukan pengujian akustik/daya redam dengan mengukur koefisien peredaman terhadap suara dan pengamatan struktur mikronya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen di Laboratorium dengan membuat komposit berdasarkan perbandingan fraksi berat antara SAW dan SGK mulai 1:5, 2:5, 3:5, 4:5 dan 5:5. Setelah terbentuk komposit dibuat specimen uji akustik sesuai standart ASTM E-1050-98 dengan instrument uji B&K 4206 Small Tube Set. Selanjutnya untuk mengetahui komposisi serat pada komposit dilakukan pengamatan strukturnya secara mikro. Dari hasil penelitian menujukan bahwa komposit yang dihasilkan mempunyai kemampuan redam terhadap suara yang paling baik untuk frekuensi rendah (1000 Hz) dengan nilai koefisien peredaman (α) sebesar 0,25 terjadi pada perbandingan fraksi 2:5 (SAW20,SGK50). Sedangkan pada frekuensi tinggi (5000 Hz) mempunyai nilai koefisen (α) sebesar 0,41 terjadi pada komposisi perbandingan 1:5 (SAW10,SGK50). Komposisi jumlah serat mepengaruhi kekuatan tarik komposit dan hasil pengamatan secara mikro terjadi pada komposisi perbandingan 5:5 kekuatan tariknya paling tinggi."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyah Wulan Dini
"ABSTRAK
Perkembangan nanoteknologi khususnya nanokomposit berbasis biopolimer dari limbah industri telah banyak diteliti. Biopolimer selulosa yang diisolasi dari limbah serbuk gergaji kayu sengon dianggap sebagai nanomaterial yang berkelanjutan. Rendemen hasil isolasi selulosa diperoleh sebesar 63,40% dengan bentuk permukaan, seperti serat yang halus dan pendek. Nanopartikel TiO2 dan ZrO2 berhasil disintesis dengan ukuran partikel masing-masing 25 nm dan 15 nm, serta oksida biner TiO2-ZrO2 dengan ukuran partikel sekitar 20 nm. Selulosa sebagai bahan pendukung katalis yang digabungkan dengan nanopartikel anorganik dalam bentuk oksida biner TiO2-ZrO2 dapat membentuk material nanokomposit dengan keunggulan sifat yang sinergis dari nanomaterial penyusunnya. Ukuran nanokomposit selulosa/TiO2-ZrO2 yang diperoleh berkisar 50 nm. Uji aktivitas katalitik dilakukan dengan mengkonversi glukosa menjadi 5-EMF. Hasil produk 5-EMF terbaik sebesar 45,47% dengan kondisi rasio TiO2-ZrO2 dalam katalis (1:1), waktu reaksi selama 4 jam, dan suhu reaksi 160°C. Pemanfaatan biopolimer selulosa dari limbah serbuk gergaji kayu sengon menjanjikan sebagai alternatif katalis yang ramah lingkungan dan juga 5-EMF menjadi alternatif bahan baku biofuel yang bermanfaat dalam pengembangan energi alternatif terbarukan.

ABSTRACT
The development of nanotechnology, especially biopolymer based nanocomposite from industrial waste has been widely studied. Cellulose biopolymer isolated from sengon sawdust waste is considered a sustainable nanomaterial. The yield of cellulose isolation was 63,40% with surface morphology, such as smooth and short fibers. TiO2 and ZrO2 nanoparticles were successfully synthesized with particle sizes of 25 nm and 15 nm respectively, and binary oxide TiO2-ZrO2 with a particle size about 20 nm. Cellulose as a catalyst support material combined with inorganic nanoparticles in the form of TiO2-ZrO2 binary oxide can form a nanocomposite material with superior synergistic properties of the constituent nanomaterials. The size of the cellulose/TiO2-ZrO2 nanocomposites obtained was around 50 nm. The catalytic activity test was carried out by converting glucose to 5-EMF. The best 5-EMF product yield was 45.47% under the conditions of the TiO2-ZrO2 ratio in the catalyst (1:1), the reaction time was 4 hours, and the reaction temperature was 160°C. Utilization of cellulose biopolymer from sengon sawdust waste is promising as an alternative to environmentally friendly catalysts and 5-EMF as an alternative raw material for biofuels which is useful in developing alternative renewable energy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yose Bernard Yehezkiel
"Penggunaan serbuk gergaji sebagai limbah industri yang dianggap sebagai bahan yang tidak bernilai untuk dijadikan sebagai bahan aditif katoda NMC 811. Serbuk gergaji dapat dibentuk menjadi grafit melalui proses karbonisasi yang dilakukan pada suhu 600oC. Grafit kemudian dibentuk menjadi grafit oksida dengan menggunakan metode Hummer yang termodifikasi. Tujuan mendapatkan grafit oksida adalah untuk menjadi bahan aditif untuk katoda NMC 811. Kemudian Grafit oksida yang sudah terbentuk dilakukan karakterisasi menggunakan SEM-EDS, XRD, dan FTIR. Hasil SEM-EDS menunjukkan grafit sudah terbentuk dengan didoominasi oleh karbon sebesar 62,32%. Hasil FTIR menunjukkan sudah terdapat gugus fungsi C=O dan C=C, namun tidak terbentuk gugus O=H yang menunjukkan grafit sudah terbentuk Grafit sudah terbentuk Grafit oksida kemudian dibentuk menjadi slurry dengan mencampurkan dengan beberapa material aktif. Setelah itu, dilakukan coating menggunakan doctor blade. Fabrikasi sel baterai dengan menggunakan coin cell CR2032. Setelah itu, dilakukan uji CV dan EIS. Pada pengujian CV dan EIS terlihat bahwa grafit oksida memiliki pengaruh terhadap efek dan kinerja baterai NMC 811. Hasil EIS menunjukkan proses difusi ion dan transfer elektron berjalan dengan baik. Hasil CV menunjukkan kristalinitas menjadi lebih baik yang membuat electron dapat berpindah denga baik pada saat proses charge dan discharge.

The use of sawdust as an industrial waste is considered a material of no value to be used as a cathode additive for NMC 811. Sawdust can be formed into graphite through a carbonization process carried out at a temperature of 600oC. The graphite is formed into graphite oxide using a modified Hummer method. The purpose of obtaining graphite oxide is to become an additive for the NMC 811 cathode. Then the graphite oxide that has been formed is characterized using SEM-EDS, XRD, and FTIR. The SEM-EDS results show that graphite has been formed dominated by 62.32% carbon. FTIR results show that there are functional groups C=O and C=C, but no O=H groups are formed which indicates graphite has been formed Graphite has been formed Graphite oxide is then formed into a slurry by mixing it with several active materials. After that, coating was carried out using a doctor's blade. Battery cell fabrication using a CR2032 coin cell. After that, CV and EIS tests were carried out. In the CV and EIS tests, it can be seen that graphite oxide has an influence on the effect and performance of the NMC 811 battery. The EIS results show that the ion diffusion and electron transfer processes are going well. CV results show better crystallinity which allows electrons to move properly during the charge and discharge processes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nindita
"ABSTRAK
Kebutuhan aspal di Indonesia sangat besar, yang umumnya diperoleh dari residu minyak bumi. Karena semakin menipisnya cadangan minyak bumi, maka perlu ada alternatif lain pengganti aspal minyak, yaitu bioaspal. Bioaspal merupakan aspal yang dibuat dari bahan non-petroleum yaitu biomassa yang mengandung lignin dan merupakan bahan yang dapat diperbaharui. Pada penelitian ini biomassa yang digunakan adalah serbuk gergaji kayu Albasia yang memiliki kandungan lignin cukup besar yaitu +27%. Bioaspal dihasilkan melalui pirolisis pada rentang suhu 400-550oC. Pirolisis akan menghasilkan bio-oil yang akan dievaporasi pada suhu 200oC untuk menghasilkan bioaspal. Bio-oil memiliki rentang yield dari 57-69% dengan viskositas 0,42-0,48 Cp, densitas 0,882-0,904 g/ml. Bioaspal yang dihasilkan memiliki yield sebesar 5,1-6,3%. Spektrum FTIR bio-oil menunjukkan bahwa hasil pirolisis adalah bio-oil. Spektrum FTIR bioaspal menunjukkan bahwa bioaspal yang dihasilkan mengandung gugus fungsi seperti pada Aspal.

ABSTRACT
Asphalt needs in Indonesia, which is generally obtained from petroleum residue. Because of the depletion of petroleum reserves, then there needs to be other alternative replacement for asphalt oil, called bioasphalt. Bioasphalt is the asphalt made from non-petroleum namely biomass containing lignin and is renewable. On the study of biomass is wood Albasia sawdust which contain lignin are big enough that is 27%. Bioasphalt produced via pyrolysis in the temperature range 400-550oC. Pyrolysis produces bio-oil that will be evaporated at a temperature of
200oC to produce bioasphalt. Bio-oil has a yield range of 57-69% with viscosity 0,42-0,48 Cp, density 0,882-0,904 g/ml. Bioasphalt produced have yield of 5,1- 6,3%. FTIR spectrum of bio-oil shows that the result was pyrolysis bio-oil. FTIR spectrum bioasphalt indicates that the bioaspal is generated containing functional groups such as asphalt."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42634
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Richo Reynaldo
"ABSTRAK
Pada penelitian ini telah dikembangkan komposit berbasis polimer polypropylene dengan penguat serat alam yaitu serbuk kayu falcata. Serat alam yang digunakan berasal dari limbah serbuk kayu falcata, dari proses pembuatan tuts piano. Serbuk kayu falcata yang akan digunakan sebelumnya dilakukan proses alkali dengan perendaman di NaOH 5% selama 1jam. Proses pembuatan komposit dengan menggunakan extruder dan compression molding pada suhu 190°C, 25 MPa.
Komposisi yang paling optimum dari pemanfaatan serbuk kayu falcata adalah dengan komposisi 40%wt. Dengan komposisi tersebut didapat kan sifat komposit dengan densitas 0.64 gr/cm3, nilai kuat tarik 20,17 MPa, kuat tekan 33,42 MPa, kuat impak 314,73 J/m dan setelah dilakukan uji ketahanan cuaca dengan metode Accelerated Weathering Test selama 50 jam, komposit tersebut tidak mengalami perubahan fisik yang signifikan, dan mengalami perubahan warna ΔE= 2.69. Sifat mekanik dari komposit tersebut lebih baik bila dibandingkan dengan material matriks Polypropylene murni. Secara morfologi dapat dilihat pencampuran terjadi secara merata, penguat filler terbungkus oleh matriks polypropylene secara optimal, dan pada patahan tidak terjadi mekanisme fiber pull out.

ABSTRACT
In this study, has been developed based composite polypropylene with natural fiber that falcata wood dust. Natural fiber used comes from waste wood dust falcata, of the process of making the piano keys. Falcata wood dust to be used previously done alkali process by immersion in 5% NaOH for 1 hour. The process of making composites using the extruder and compression molding at a temperature of 190°C, 25 MPa.
The most optimum composition of utilization falcata wood dust is with a composition of 40% wt. The composite characteristic of the density is 0.64 g / cm3, tensile strength value of 20.17 MPa, compressive strength is 33.42 MPa, impact strength 314.73 J/m and after the Accelerated Weathering Test for 50 hours, the composite does not had significant physical changes, and change the color is ΔE=2.69. The mechanical properties of the composites is better when compared with pure polypropylene material. The morphology can be seen mixing occurs evenly, reinforcing filler encased by a matrix of polypropylene optimally, and the fault does
not occur fiber pull-out mechanism.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S29658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Aristya Dyah Puspita
"Kayu merupakan salan satu hasil hutan di Indonesia yang jumlahnya cukup banyak dan beragam Perkembangan dalam bidang pengolanan kayu, menimbulkan peningkatan Iimbah serbuk gergajian yang merupakan Iimbah Iignoselulosa yang mengandung nemiselulosa dan dapat dinidrolisis menjadi xilosa untuk produksi xilitol. Serbuk gergajian kayu yang digunakan adalah serbuk kayu jati dan kayu melinjo Karena kandungan Iignin yang tinggi, sebelum dihidrolisis, dilakukan proses delignifikasi terhadap sampel serbuk kayu dengan menggunakan Iarutan NaOH 1%. Kondisi hidrolisis optimum didapatkan pada sunu 121 °C selama 60 menit, dengan konsentrasi asam HQSO4 0,3 M. Pemekatan hidrolisat dilakukan untuk mendapatkan kadar xilosa yang Iebih besar dengan penguapan pada suhu 70 °C.
Hasil pengukuran kadar xilosa dalam hidrolisat pada kondisi optimum, sebelum dan sesudah penguapan adalah sebesar 4,31 % dan 5,4% (w/w) untuk serbuk kayu jati yang tidak didelignifikasi; 3,18% dan 3,82% (w/w) untuk serbuk kayu jati didelignifikasi; 5,18% dan 6,16% (w/w) untuk serbuk kayu melinjo yang tidak didelignifikasi; dan 4,26% dan 5,3% (w/w) untuk serbuk kayu melinjo didelignifikasi Hidrolisat kemudian digunakan sebagai substrat dalam proses fermentasi oleh khamir Candida fukuyamaensis UICC Y-247. Sebelum proses fermentasi, dilakukan proses detoksifikasi ternadap hidrolisat dengan menggunakan 1 % arang aktif (w/w untuk mengnilangkan innibitor yang dapat mengganggu proses fermentasi olen khamir.
Produk xilitol hasil fermentasi tertinggi, didapatkan pada waktu fermentasi 36 jam yaitu dengan persen konversi xilitol tertinggi sebesar 6,16% untuk sampel serbuk kayu jati yang didetoksifikasi dan 6,35% untuk sampel serbuk kayu melinjo yang didelignifikasi dan didetoksifikasi. Persen yield xilitol tertinggi untuk tiap gram sampel, pada kedua jenis sampel serbuk kayu, terdapat pada substrat yang didetoksifikasi, yaitu sebesar O,32% untuk serbuk kayu jati dan O,47% untuk serbuk kayu melinjo."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30420
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>