Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58709 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ezra Mahresi Choesin
"The fate of indigenous knowledge systems has become the concern of many in an era of globalization. These knowledge systems are said to be under the threat of extinction, to be replaced by 'Western', 'scientific', or 'global' knowledge. The author contends that these concerns are more rooted in an overly essentialist attitude that pits the 'local' against the 'global'. He argues that the dynamics of knowledge systems must be better understood using a model of knowledge best suited for this purpose. He further argues that the most promising model is the one based on connectionism and developed by cognitive anthropologists. Drawing examples from the experience of farmers in Lampung, he shows how individuals combine stimuli from various sources to form schemas, thus showing the irrelevance of making hard distinctions between the 'local' and the 'global'."
2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Idi Subandy Ibrahim
Jakara: Yayasan Obor Indonesia, 2014
302.2 IDI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tonny Sarbawono Suryokusumo
"Fenomena globalisasi pada industri ritel di Indonesia telah ditandai dengan hadirnya global hypermarket Carrefour yang dalam waktu kurang dari tiga tahun (1998-2000) telah membuka 7 big box di dalam kota Jakarta. Dengan kehadiran Carrefour tersebut, daerah liputan pasar ritel global dan ritel kecil lokal menjadi tumpang tindih. Apabila prinsip zero sum game berlaku pada pasar lokal, maka kehadiran toko Carrefour dapat berdampak substansial pada perdagangan lokal.
Penelitian ini mempelajari bagaimana ritel kecil lokal bersaing dalam perdagangan lokal tersebut, dengan menguji hubungan antara respon-respon persaingan yang dilakukan dan kinerja usaha yang dicapai. Ada 13 respon persaingan sebagai variabel bebas yang diuji pengaruhnya terhadap kinerja usaha ritel kecil lokal atau sebagai variabel terikatnya. Kinerja usaha diukur berdasarkan perkembangan nilai penjualan dan perkembangan perolehan laba bersih. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala Likert 5 titik. Untuk variabel bebas, titik ekstrim 1 = tidak dilakukan dan 5 = sangat dilakukan. Sedangkan untuk variabel terikat, titik ekstrim 1 = sangat menurun dan 5 = sangat meningkat.
Sampel bersifat purposive, yaitu terdiri dari toko-toko ritel kecil yang terdapat di sekitar 7 lokasi Carrefour. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengirim kuesioner secara acak kepada 500 toko ritel kecil dengan sampling frame berupa toko ritel dengan luas lantai komersil maksimum sekitar 140 M2 yang terdapat di dalam radius 5 KM dari lokasi Carrefour. Pengembalian kuesioner dilakukan melalui pos atau melalui faksimili. Kuesioner yang diperoleh kembali dan dapat digunakan adalah sebanyak 117 kuesioner atau tercapai usable response rate 23,40%.
Hasil penelitian ini memperlihatkan 3 kategori ritel kecil lokal, yaitu yang terpengaruh positif, yang tidak terpengaruh, dan yang terpengaruh negatif oleh adanya Carrefour. Bagi yang terpengaruh positif sebagian besar dalam keadaan untung dan sebagian besar respon persaingan tidak mempengaruhi kinerja usahanya. Ritel kecil lokal kategori ini berjumlah sekitar 21% dari seluruh sampel, yang berarti ada sekitar 21% ritel kecil lokal yang sukses dan aman dengan adanya Carrefour. Bagi yang tidak terpengaruh, sebagian besar dalam keadaan untung dan sebagian besar respon persaingan berpengaruh positif terhadap kinerja usahanya. Bagi yang terpengaruh negatif, sebagian besar dalam keadaan rugi dan sebagian besar respon persaingan tidak mempengaruhi kinerja usahanya. Ritel kecil lokal kategori ini berjumlah sekitar 24% dari seluruh sampel, yang berarti ada sekitar 24% ritel kecil lokal yang kalah dalam persaingan dan terancam bangkrut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T8045
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nangoi, Ronald
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997
658.8 RON m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nangoi, Ronald
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997
658.8 RON m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rifaldi Akbar
"ABSTRAK
Nasionalisme merupakan imaji tentang kesamaan. Nasionalisme tidaklah natural, nasionalisme adalah hasil pendisiplinan dan rutinitas. Seiring dengan modernitas, pergerakan orang ke berbagai wilayah di dunia menjadi pengalaman global baru dengan berkembangnya ide paspor, kewarganegaraan, dan warna-warni kebudayaan negara-bangsa. Di ruang diaspora, media memiliki peran penting dalam mentransmisikan imaji mengenai kesamaan sebagai satu kelompok. Media menciptakan ruang yang seolah-olah mendekatkan Pemuda Pelajar Diaspora Indonesia (PPDI) yang terdeteritrorialisasi dengan kampung halaman. Di Thailand, media membuat mereka merasa sebagai satu kelompok yang sama meskipun mereka berasal dari berbagai latar belakang etnik. Di dalam keseharian, mereka membentuk imaji nasionalisme akibat tiga sebab. Pertama, edukasi massa sebagai perpanjangan tangan modernitas yang menciptakan memori tradisi dan ide kebudayaan nasional. Kedua, alienasi identitas etnik sebagai konsekuensi globalisasi dan modernitas yang mengaburkan atribut etnik dalam relasi sosial di ruang diaspora. Ketiga, globalisasi media yang menciptakan sirkuit kesamaan simbol nasional dalam ruang media diaspora. Ketiga instrumen itu hidup di dalam keseharian PPDI. Media membangun nasionalisme PPDI dan mereka menggunakannya sebagai cara untuk melanggengkan relasi sosial sebagai masyarakat modern di ruang diaspora.

ABSTRACT
Nationalism is an imagination of similarities. Nationalism is not natural, nationalism is the result of disciplinary process and routine. Along with modernity, the movement of people to various regions in the world becomes a new global experience along with the development of the idea of​​passports, citizenship, and the culture of nation-states. In the diaspora space, the media has an important role in transmitting images of similarity as a group. The media creates a space that brings the Youth Indonesian Diaspora Student (PPDI) which is deterritorialized seems closer to their homeland. In Thailand, the media make them feel like a group even though they come from various ethnic backgrounds. Daily, they form the imagination of nationalism due to three reasons. First, mass education as an extension of modernity that creates memories of national cultural traditions and ideas of national culture. Second, alienation of ethnic identity as a consequence of globalization and modernity which obscures ethnic attributes in social relations in the diaspora space. Third, media globalization creates a circuit of similarities of national symbols in the diaspora media space. These three instruments live daily with PPDI. The media builds PPDI nationalism and they use it as a way to maintain social relations as a modern society in the diaspora space."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Leny
"Jayawijaya suffers from hazards stemming from natural and human-made-disaster (anthropogenic). Dani tribe resided in Jayawijaya is known to dwell on profound influence of culture and nature allowing genuine local knowledge in managing disaster risks to breed. This study aims to understand the cultural knowledge systems of Dani tribe relating to disaster and its practices. This study is developed from desk studies and interviews with stakeholders. Dani tribe has known the concept of human-and-human and human-and-nature unison. They define this concept as transcendence relationship. Harmonious relationship between human and nature is believed would influence livelihood and in contrast would engender various forms of disaster. As part of securing their well-being, Dani tribe formulates norms which is manifested in various practices such as: environmental protection which includes rules and sanctions; the establishment of war command post and tribal structure consisted of commander of war and the head of fertility who govern war threads and initiate peace; as well as ritual performances. Living in harmony with nature allows Dani tribe to interpret these signs of nature as an early warning of disaster. Hopefully, the results of this study would be beneficial to local governments, customary institutions, faith-based institutions, and stakeholders in an effort to build community resilience."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>