Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5249 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Setiap perusahaan menginginkan agar sumber daya manusianya berperilaku positif dan dengan frekuensi yang sesering mungkin. Salah satu teori yang digunakan untuk mencapai hal tersebut adalah reinformcement theory. Menurut teori ini, seseorang akan mengulangi perilaku positifnya bila ia mendapat konsekuensi yang menyenangkan dan tidak mengulangi perilaku negatifnya bila mendapat konsekuensi yang merugikan. Namun teori mendapat kritikan antara lain mengabaikan inteligensia manusia, mengurangi kebebasan berperilaku. Kritik lain juga berangkat dari tiga teori motivari yaitu Teori X/Y, Teori Kebutuhan dan Teori Motivator-Hygiene"
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (02) Februari 2003: 20-23, 2003
MUIN-XXXII-02-Feb2003-20
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Adrianus Eliasta, 1966-
"Dilema antara guilt (rasa bersalah) dan shameful (rasa malu) sudah lama menjadi topik menarik di bidang psikologi
sosial. Dilema tersebut antara lain muncul dalam pembahasan mengenai kontrol sosial, perilaku sendiri, nilai moral
individual, tingkat standar moral, pengaruh lintas budaya serta dalam situasi pendidikan. Diperkirakan pula, salah satu
yang lebih berperanan, entah itu aspek guilt atau aspek shameful, akan mempengaruhi pada cara bagaimana
memodifikasi perilaku seseorang. Studi ini menelaah mengenai kecenderungan di sekolah-sekolah menengah umum
dalam memodifikasi perilaku siswa yang telah menampilkan perilaku atau tindakan yang dianggap sebagai salah, jahat,
tidak tertib atau menyimpang dari norma sosial yang ada. Apakah kalangan guru di sekolah-sekolah tersebut
menampilkan kecenderungan mengeksploitasi penghukuman (punishment) atau melakukan tindakan penciptaan rasa
malu (shaming) siswa dikaitkan dengan apa yang sudah dilakukan siswa tersebut? Hasil penelitian memperlihatkan
bahwa metode penghukuman ternyata merupakan satu-satunya cara memodifikasi perilaku yang diterapkan. Dan,
temuan lain, diyakini bahwa dengan diberikan hukuman itulah lalu kemudian muncul rasa malu. Temuan ini
nampaknya bersesuaian dengan karakter masyarakat Indonesia perihal beroperasinya guilt dan shameful.
Such dilemma between guilt and shameful has been an interesting topic in the field of social psychology since few
times ago. That dilemma persists when discussing social control, self-control, individual moral values, moral standard,
cross-cultural influence as well as education-related setting. It is predicted, the one which is more influential, whether
guilt aspect or shameful aspect, will one way or another influence the way somebody’s behavior can be modified. This
study investigates such tendency which prevails in public schools especially performed by pupils when treating their
student’s misconduct. Research question forwarded is whether they exploit punishment or to create shaming feeling
towards students who have made nuisances in school. The result shows method of punishment has been the only way of
modifying behavior which is regarded deviant. Other finding, it is believed that, having given such punishment,
shameful feeling will follow. This finding is in association with the character of Indonesian society toward the way guilt
and shamefull operate."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Adrianus Eliasta, 1966-
"Dilema antara guilt (rasa bersalah) dan shameful (rasa malu) sudah lama menjadi topik menarik di bidang psikologi sosial. Dilema tersebut antara lain muncul dalam pembahasan mengenai kontrol sosial, perilaku sendiri, nilai moral individual, tingkat standar moral, pengaruh lintas budaya serta dalam situasi pendidikan. Diperkirakan pula, salah satu yang lebih berperanan, entah itu aspek guilt atau aspek shameful, akan mempengaruhi pada cara bagaimana memodifikasi perilaku seseorang.
Studi ini menelaah mengenai kecenderungan di sekolah-sekolah menengah umum dalam memodifikasi perilaku siswa yang telah menampilkan perilaku atau tindakan yang dianggap sebagai salah, jahat, tidak tertib atau menyimpang dari norma sosial yang ada. Apakah kalangan guru di sekolah-sekolah tersebut menampilkan kecenderungan mengeksploitasi penghukuman (punishment) atau melakukan tindakan penciptaan rasa malu (shaming) siswa dikaitkan dengan apa yang sudah dilakukan siswa tersebut?
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa metode penghukuman ternyata merupakan satu-satunya cara memodifikasi perilaku yang diterapkan. Dan, temuan lain, diyakini bahwa dengan diberikan hukuman itulah lalu kemudian muncul rasa malu. Temuan ini nampaknya bersesuaian dengan karakter masyarakat Indonesia perihal beroperasinya guilt dan shameful.

Such dilemma between guilt and shameful has been an interesting topic in the field of social psychology since few times ago. That dilemma persists when discussing social control, self-control, individual moral values, moral standard, cross-cultural influence as well as education-related setting. It is predicted, the one which is more influential, whether guilt aspect or shameful aspect, will one way or another influence the way somebody?s behavior can be modified.
This study investigates such tendency which prevails in public schools especially performed by pupils when treating their student?s misconduct. Research question forwarded is whether they exploit punishment or to create shaming feeling towards students who have made nuisances in school.
The result shows method of punishment has been the only way of modifying behavior which is regarded deviant. Other finding, it is believed that, having given such punishment, shameful feeling will follow. This finding is in association with the character of Indonesian society toward the way guilt and shamefull operate."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aditia Ramdhan
"Prospek pengembangan laut dalam yang terletak di cekungan Kutai, yang berpotensi menghasilkan gas sebesar 115 MMSCFD dan kondensat sebesar 4000 SBCPD. Gas dan kondensat yang dihasilkan sumur E akan dikirim ke existing FPU (Floating Production Unit) melalui pipeline 9.5? untuk diproses yang kemudian diteruskan juga melalui existing pipeline dari FPU tersebut ke terminal Z yang diharapkan dapat berproduksi pada pertengahan tahun 2016. Penambahan peralatan untuk produksi gas alam dari sumur E ini adalah penambahan Slug Catcher, Pig Receiver, Inlet Heater, Condensate Cooler, Production Separator, Coalescer Separator, pemipaan juga peralatan Instrumentation dan Electrical yang termasuk MCC dan battery room. Sementara FPU X akan menyediakan sebagian fasilitasnya untuk produksi gas alam sumur E yang berupa gas compression system dan gas dehydration system.
Pada karya tulis ini, untuk memodifikasi FPU X dambil empat langkah utama yaitu pertama dengan mensimulasikan gas masukan dengan mempertimbangkan lima skenario yang mungkin terjadi dan memprediksi nilai ICP (Indonesian Crude Price), kemudian menentukan desainnya berdasarkan kondisi terburuknya, kemudian mengevaluasi jumlah keluaran produksi gas dan kondensat dan terakhir menganalisa nilai keekonomian proyek ini.
Berdasarkan hasil analisa didapatkan data design condition untuk peralatannya berupa tekanan operasi, temperatur operasi dan heat duty dimana sumur ini akan memproduksi gas sebanyak 206.584,5 MMSCF dan kondensat 6.117.339,8 barel selama tujuh tahun beroperasi. Sementara CAPEX maksimum yang layak dikeluarkan adalah sebesar 571.190.717 USD.

The prospect of developing deep water located in Kutai basin, which have potensial to produce 115 MMSCFD of gas and 4000 SBCPD of condensate. The gas and condensate which produced by this E well will go to the existing FPU (Floating Production Unit) first via 9.5? of subsea pipeline to be proceeded then transferred to the Z terminal also via existing pipeline. This E well is expected to start operating in the middle of 2016. The additional equipment for this E gas processing are additional Slug Catcher, Pig Receiver, Inlet Heater, Condensate Cooler, Production Separator, Coalescer Separator, piping and also instrumentation and electrical including MCC and battery room. Thus the existing X FPU will provide some of its facilitity for E gas processing such as gas compression system and gas dehydration system.
In this thesis, to modify this FPU X, there are four main steps first by simulating the gas procesing considering five scenarios which might happen and by predicting the price of Indonesia crude oil, then deciding the design condition based on the worst scenario, after that by evaluating the gas and condensate output, last but not least by evaluating the economical value for this project development.
Based on the analysis done, there are inputs of the design condition such as the operating pressure, operating temperature and the heat duty while this well will produce as much as 206.584,5 MMSCF of gas and 6.117.339,8 barel of condensate for seven years of operation. While the maksimum CAPEX that worth to be expended is 571.190.717 USD."
2016
T45527
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Setiawan
"Alat penukar kalor (heat exchanger) mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia industri, khususnya pada industri minyak dan gas bumi. Alat penukar panas ini berfungsi untuk menaikkan suhu fluida yang lebih rendah dan atau mendinginkan suhu fluida yang lebih tinggi. Di Santan Terminal, salah satu gathering station milik Chevron Indonesia Company, alat penukar kalor unit HE-7 digunakan untuk memberikan panas awal pada hydrocarbon C4+ dalam proses kondensat depropanizer, dengan mengambil panas dari hot oil system menggunakan Terminol 55 sebelum dilakukan pemprosesan lebih lanjut. Untuk mempertahankan kinerja alat penukar kalor unit HE-7, dilakukan penelitian dengan memodifikasi sistem kerja feeder pump yang ada pada proses proses kondensat depropanizer tersebut, sehingga tingkat kinerja alat penukar panas dapat dipertahankan pada nilai efesiensi yang diharapkan.

Heat exchanger has a very important role in the industrial world, especially in oil and gas industry. Heat exchanger serves to raise the fluid temperature which is lower and / or cool the fluid temperature wich is higher. At Santan Terminal, one of the gathering station owned by Chevron Indonesia Company, the unit heat exchangers HE-7 is used to provide initial heat to the hydrocarbon C4+ in the process condensate depropanizer, by taking heat from the hot oil system using Terminol 55 prior to further processing. To maintain the performance of the unit heat exchanger HE-7, research done by modifying the feeder system of pump work in the process of the condensate depropanizer, so the heat exchanger performance can be mantain at expected effeciency number. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S369
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mowen, John C.
Jakarta: Erlangga, 2002
658.834 2 MOW p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pangewa, Maharuddin
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2004
658.4 PAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ristiyanti Prasetijo
Yogyakarta: Andi Yogyakarta , 2005
658.834 2 RIS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Sofyandi
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007
302.35 HER p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>