Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6335 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hardiningtyas
"Tujuan penelitian ini adalah (1)mengetahui pelaksanaan jasa penelusuran di Pustaka Bogor, (2) mengetahui metode kerja pustakawan dalam memberikan pelayanan jasa penelusuran, (3) menghitung hasil dari kegiatan jasa penelusuran informasi yang berupa hasil temuan, ketepatan informasi, dan waktu pelayanan yang diberikan, (4) mengetahui efektivitas jasa penelusuran melalui hasil pelayanan yang diberikan pada periode Januari-Juli 1995, di Pustaka, Bogor secara objektif dan subjektif.
Subjek penelitian berupa surat hasil penelusuran yang sekaligus memuat nama pemakai yang kalak menjadi responden. Objek penelitiannya ialah efektivitas pelayanan jasa penelusuran.
Sampel diambil secara acak sederhana dengan jumlah sampel sebanyak 87 responden. Berdasarkan jumlah tersebut, responden yang mengembalikan kuesioner sejumlah 69 (±80%).
Hipotesis penelitian terdiri dari: (1) ada hubungan antara hasil temuan dan kepuasan pemakai, (2) ada hubungan antara ketepatan informasi yang diterima pemakai dan kepuasan pemakai, (3) ada hubungan antara waktu pelayanan yang diberikan dan kepuasan pemakai, dibuktikan dengan uji korelasi product moment.

This research's purpose are (1) to investigate how reference services being performed and operated in Pustaka Bogor, (2) to investigate how librarians doing that service according to fulfill a request, (3) to calculate outputs from searching services about recall, precision, and time of services, (4) to account the effectiveness of searching services from January until July 1995.
The letters received from user who use that service become as subject of this research. The object of research is effectiveness of searching services.
The number of sample are 87 respondents and sample is taken by simple sampling method. From 87 questionnaire that had been sent, about 80 percent are received.
Hypotheses test by Pearson's product moment proved that (1) there is positive correlation between recalls and user's satisfaction, (2) there is positive correlation between information precision and user's satisfaction, and (3) there is negative correlation between time of services and user's satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmiarti Kusumaningrum
"Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2003 yang bertujuan untuk mengetahui apakah staf perpustakaan di lingkungan Departemen Pertanian Wilayah Bogor mengalami stres, mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi penyebab stres bagi staf perpustakaan dalam memberikan jasa rujukan, dan ingin mengetahui bagaimana gambaran stres yang mungkin dialami.
Pengambilan data dilakukan menggunakan metode survey dengan alat bantu kuesioner yang diberikan kepada staf perpustakaan di lingkungan Departemen Pertanian yang memberikan jasa rujukan. Selain itu juga dilakukan wawancara secara informal dengan 4 orang responden untuk data tambahan.
Hasilnya menunjukkan bahwa hampir seluruh responden (76,67%) cenderung tidak stres dalam memberikan jasa rujukan. Faktor-faktor yang dianggap dapat menjadi penyebab stres pada pustakawan dalam memberikan jasa rujukan adalah faktor kurangnya sumber informasi, dan faktor teknologi komputer, khususnya yang berupa permasalahan ergonomi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniarto Tedja
"Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi mengenai penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan oleh pasien sebelum berobat pada Subdep Kesehatan Anak Rumkital Dr. Mintohardjo dan bagaimana proses pelayanannya, untuk masukan bagi program pelayanan kesehatan Subdep Kesehatan Anak khususnya dan Rumkital Dr. Mintohardjo umumnya dalam rangka pelayanan kesehatan bagi anak sebaik mungkin. Data untuk penelitian ini didapat dengan melakukan wawancara dan pengamatan di poliklinik dan di ruang rawat mondok Subdep Kesehatan Anak Rumkital Dr. Mintohardjo. Untuk pasien poliklinik diambil sampel secara proportional systematic random sampling sedang sampel di ruang rawat mondok seluruh penderita yang dirawat. Data dikumpulkan dalam kurun waktu 10 Juni 1988 sampai dengan 18 Juli 1988. Didapat sampel pasien pengunjung poliklinik berjumlah 116 sampel dan pasien rawat mondok 48 sampel dan digunakan untuk analisa dalam penelitian ini.
Hasil dari penelitian di poliklinik menunjukkan pasien poliklinik berobat 55% tidak dirujuk dan pasien yang dirawat mondok 54% tidak dirujuk. Pasien yang berobat di poliklinik 63% pernah mendapat pelayanan dokter umum atau dokter ahli. Pada pasien yang berobat dilakukan anamnesa dan pemeriksaan laboratorium; radiologi, atau konsultasi. Dari diagnosa yang ditegakkan 59% menderita penyakit akut tetapi tidak gawat, sisanya menderita penyakit kronik. Sebagian surat rujukan yang berasal dart pelayanan kesehatan dasar menyalahi prosedur. Sebagian kecil dari surat rujukan tidak dijawab karena penderita sakit ringan. Pasien yang masuk rawat mondok terbanyak melalui poliklinik gawat darurat 162,5%) dan dirawat karena menderita penyakit dan dalam keadaan gawat.atau potensial gawat.
Disarankan agar disediakan fasilitas poliklinik untuk melayani kebutuhan anggota yang sukar menjangkau lokasi BP/BK TNI-AL yang melayani keluarga tetapi mudah menjangkau lokasi Rumkital Dr. Mintohardjo. Perlu ditingkatkan komunikasi dan koordinasi yang lebih baik dengan tenaga kesehatan yang melayani BP dan BK TNI AL misalnya dengan menyelenggarakan latihan di Rumkital Dr. Mintohardjo atau penugasan sementara di Rumkital secara bergilir."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Infant neonatal and underfive mortality rates in Papua province were still high based on a survey conducted in year 2000 ....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ella Nurlaella Hadi
"Pada tahun 2005, studi penatalaksanaan asfiksia bayi baru lahir (BBL) oleh bidan di desa Kabupaten Cirebon menemukan kematian asfiksia BBL yang dirujuk ke rumah sakit masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang proses rujukan, alur penanganan rujukan kasus asfiksia BBL di RS dan kualitas pelayanan di RS rujukan Kabupaten Cirebon. Untuk itu, digunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan BdD sudah menangani asfiksia BBL dengan benar, tetapi rujukan sering terlambat karena adanya faktor penghambat dari keluarga (ekonomi dan keputusan merujuk harus melibatkan keluarga besar) dan faktor lingkungan (transportasi di desa terpencil sulit terutama pada malam hari).
Disamping, karena penanganan rujukan asfiksia BBL di RS belum optimal, karena masih kurangnya keterampilan petugas bagian UGD dalam manajemen asfiksia BBL dan tidak tersedianya alat resusitasi neonatus di bagian UGD, padahal prosedur penanganan kasus rujukan pertama kali di bagian UGD.
In Cirebon district (2005) research on village midwives?s experience in managing birth asphyxia showed mortality of newborns with asphyxia who were referred to the hospitals were still high. This research was aimed to assess referral process, management procedure of referral birth asphyxia cases and quality of care given in the referral hospitals. This study was conducted using qualitative approach focusing on case study method. The result of this study showed that village midwives managed birth asphyxia correctly, but referral of newborn cases was often delayed, because of community factors (finance and delayed decision making by whole family to refer the newborn to the hospitals) and environmental factor (transportation in remote villages was difficult, especially at night. Besides that, referral hospitals were not yet providing adequate emergency care for referral cases of birth asphyxia. These were primarily due to lack of skills in management of birth asphyxia and unavailability of resuscitation device in emergency room."
2008
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Lenggogeni
"Suatu segmen baru yang dikenal dengan istilah metroseksual muncul dikota-kota yang ada di seluruh dunia saat ini, termasuk di Jakarta. Mereka adalah kelompok pria yang memiliki sifat narsistis dan gaya hidup hedonis dan kerap melakukan perawatan penampilannya ke salon, menjaga bentuk badan melaluifitness centre, fashion-oriented dan suka bersosialisasi melalui cafe, club. Salon sebagai bentuk jasa pelayanan yang mendukung gaya hidup metroseksual merupakan salah satu kebutuhan utama bagi pria metroseksual ini untuk mendukung penampilan mereka. Selain memperbaiki penampilannya ke salon pria metroseksual juga menginginkan adanya kepuasan emosional pada saat melakukan perawatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku pria metroseksual ini secara umum dalam memilih salon dan melakukan perawatan di salon mengetahui atribut atribut apa saja yang dipentingkan oleh mereka sehingga bisnis salon yang akan membidik target pasar metroseksual ini dapat memetakan implikasi pemasaran yang tepat.
Studi akhir ini menggunakan dua pendekatan yaitu penelitian ekploratori dan penelitian deskriptif. Populasi target adalah pria metroseksual yang berada di Jakarta dan metode convinience judgmental sampling.
Indepth interview yang dilakukan menghasilkan 11 atribut yang mempengaruhi pria metroseksual dalam memilih salon, dan 15 fasilitas salon yang sering digunakan. Secara demografis, mayoritas pria metroseksual berusia 20-29 tahun, belum menikah, berpendidikan Sl, mahasiswalpelajar dan karyawan swasta. Sedangkan secara psikografis, pria metroseksual terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu happy active man, conventional dan trend follower, dimana yang terbanyak adalah happy active man. Dalam mengenali kebutuhannya, alasan utama pria metroseksual adalah ingin memperoleh penampilan yang lebih baik, terutama dengan memotong rambut dan creamhath. Selain karena keinginannya sendiri, pria metroseksual pergi kesalon juga karena pengaruh dari orang lain, misalnya ternan dan pacar, serta karena adanya trend yang berkembang di lingkungan sekitarnya, juga informasi di majalah. Informasi mengenai salon biasanya diperoleh pria metroseksual melalui ternan (word of mouth), selanjutnya sebelum memutuskan untuk memilih salon, pria metroseksual juga mengevaluasi pelayanan yang disediakan di salon tersebut. Bagi pria metroseksual, keputusan untuk memilih salon kebanyakan berasal dari diri sendiri, dan anggaran yang dikeluarkan untuk sekali ke salon rata-rata Rp 50.000-Rp 250.000. Aktivitas yang paling banyak dilakukan adalah potong rambut, creamhath dan cuci blow. Selain melakukan berbagai aktivitas terse but, pria metroseksual juga menyukai salon yang memutar musik terutama jazz, pop dan instrument Top 40. Sebagian besar dari pria metroseksual juga menyukai desain ruangan salon yang modern minimalis.
Dari keseluruhan dimensi (citra salon, pegawai, fasilitas, lokasi dan ruangan, kenyamanan, harga) atribut yang paling dipentingkan metroseksual secara garis besar terletak pada beberapa faktor yaitu skill dari hairdresser dan capster, kenyamanan saat melakukan perawatan, pelayanan yang baik dari para pegawai salon dimana mereka ingin diperlakukan secara personal dan one to one.
Dari hasil analisa crosstah kelas sosial, umur dan kebutuhannya terhadap salon, kelompok metroseksual yang paling banyak membutuhkan jenis perawatan di salon yaitu pria metroseksual dari kelompok usia 30 - 39 tahun yang berasal dari kelas sosial AI. Jenis perawatan rambut yang paling dibutuhkan paling banyak adalah potong rambut.
Maka berdasarkan hasil penelitian ini saran yang diberikan untuk pengusaha salon yang akan membidik segmen metroseksual sebaiknya adalah pria metroseksual dengan usia 30- 39 tahun dari kelas sosial AI dengan produk utama adalah potong rambut, creambath, refleksi, facial dan cuci blow, dengan tarif harga berkisar dari Rp I 00.000- Rp. 500.000 dan program diskon berdasarkan waktu dan paket perawatan, desain interior ruangan modern minima/is, jenis musik jazz dan instrumen, pendekatan promosi mc!alui word of mouth melalui peningkatan pelayanan dan mutu yang yang diperoleh dari pengembangan pelatihan pada hairdresser dan capster serta peningkatan product knowledge melalui keiikutsertaan hairdresser pada acara, seminar dan roadshow serta kompetisi dibidang tata rambut yang sering diadakan oleh produsen produk rambut. Untuk kelancaran produktivitas di salon dapat dilakukan sistem booking agar menghindari antrian pelanggan pada hari libur atau weekend. Record sytem juga dapat dilakukan untuk mengingatkan kembali pelanggan datang terutama pada pelanggan yang melakukan perawatan khusus.
Keterbatasan penelitian ini adalah periode pelaksanaan penelitian ini hanya dilakukan Juni sampai September sehingga hanya memperoleh perilaku konsumen selama kurun waktu tersebut sedangkan perilaku konsumen dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dan pertanyaan pada screening harusnya dibuat lebih sempeit terutama yang menyangkut frekuensi aktivitas responden agar dapat mengurangi bias untuk mengkategorikan responden sebagai pria metroseksual. Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah menggali pertanyaan lebih dalam pada setiap aspek sehingga dapat mengetahui perilaku pria metroseksual dalam memilih salon lebih spesifik, melakukan penelitian yang membahas lebih dalam bagaimana pendekatan peinasaran secara psikografis pada pria metroseksual."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>