Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2577 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Mamengko, Marco Paulus Ignatius
"Saat ini dunia fashion Indonesia tengah berkembang secara pesat. Situasi ini jelas tidak lepas dari pengaruh globalisasi dan pasar bebas. Semakin banyak produk-produk High End dan Middle Market Fashion dari blok barat (Amerika, Inggris, Spanyol, Perancis dan Italia) serta Asia (Jepang, Cina dan Korea) yang masuk ke pasar Indonesia. Perkembangan media komunikasi yang terbilang pesat turut berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran kelompok-kelompok tertentu di dalam masyarakat Indonesia, terutama mereka yang bertempat tinggal di daerah urban ibu kota. Kelompok masyarakat berjuluk sadar fashion ini sangat memperhatikan estetika padu padan pakaian dan selalu mengikuti tren pakaian terbaru. Permasalahan kini terletak pada buying power kelompok masyarakat tertentu (menengah) yang tidak setara dengan harga pakaian modis.
Sejauh ini pasar Middle Market Fashion lokal didominasi oleh Nikicio diikuti Kleting. Lini pakaian D.M sebagai pemain baru di pasar konkrit harus merangkak dari bawah untuk mencari pelanggan. Kekuatan utama Lini pakaian D.M ada pada produk-produknya yang modis tapi dijual dengan harga terjangkau oleh kelompok masyarakat menengah.
Tujuan program komunikasi lini pakaian D.M adalah meningkatkan angka penjualan melalui strategi Hard Sell dan seiring waktu menciptakan awareness di dalam benak khalayak sasaran akan merek D.M. Kampanye ini akan berlangsung sedari bulan Juni 2011 sampai bulan Mei 2012. Diperkirakan kampanye ini akan menelan biaya kurang lebih Rp. 250,000,000.00 yang mencakup biaya desain, produksi dan pembelanjaan media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S590
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
370 Stu
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aquira K. Moeladi
"Seiring dengan adanya tuntutan dari lingkungan eksternal terhadap organisasi, organisasi perlu memiliki strategi usaha yang tepat. Namun strategi yang baik perlu didukung dengan pelaksanaan strategi yang baik pula. Manajer lini sebagai atasan langsung dari tenaga pelaksana memiliki fungsi yang penting dalam keberhasilan pelaksanaan strategi perusahaan. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk dimilikinya manajer lini yang memiliki kemampuan yang memadai untuk menjalankan strategi yang ditetapkan oleh perusahaan.
Demikian juga dengan PT. X yang berencana melaksanakan strategi penjualan dan pemasarannya yang baru. Namun berdasarkan analisis data hasil asesmen manajer lini di bidang penjualan dan pemasaran, diketahui bahwa para Area Manager (AM) dan Product Manager (PM) PT. X belum siap untuk dapat melaksanakan strategi penjualan dan pemasaran yang baru. Hal ini dapat mengancam gagalnya pelaksanaan strategi penjualan dan pemasaran PT. X yang baru dan pada akhirnya dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan PT. X, yaitu untuk meningkatkan pangsa pasar produk-produknya.
Mengacu pada hal di atas, maka sebagai langkah awal dan menjadi tujuan utama dalam penulisan tugas akhir ini adalah merancang program penyusunan intervensi Pengembangan Organisasi (PO) yang menekankan pada bentuk intervensi strategi manajemen SDM dengan kelompok target intervensinya adalah individu, yaitu paa AM dan PM yang tidak memenuhi kualifikasi untuk dapat melaksanakan strategi penjualan dan pemasaran PT. X yang baru. Dipilihnya metode ini karena kesesuaiannya dengan kebutuhan PT. X saat ini.
Urutan langkah-langkah yang harus ditempuh PT. X dalam melaksanakan program intervensi PO-nya adalah: persiapan dan komitmen, memulai kontrak, melakukan diagnosis, memberikan umpan balik, menyusun desain intervensi, melaksanakan intervensi, dan terakhir mengevaluasi keberhasilan intervensi. Untuk memperoleh hasil yang maksimal dari program PO-nya perlu adanya komitmen dari manajemen PT. X, serta kerjasama dengan konsultan PO yang handal, sehingga akhirnya membantu PT. X memiliki AM dan PM yang siap melaksanakan strategi penjualan dan pemasaran yang baru."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T38109
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ashari
"Pemakaian arsip bersama dalam sistem terdistribusi dapat menyebabkan masalah konsistensi arsip. Oleh satu pemakai arsip telah dilakukan perubahan, akan tetapi pada pemakai yang lain arsip ini belum berubah, tidak seperti pada pemakai pertama. Sehingga pada suatu saat dalam sistem terdapat dua (mungkin lebih) salinan arsip yang tidak mempunyai data sama.
Dalam thesis ini telah dibuat suatu model untuk menjaga konsistensi arsip dalam sistem terdistribusi yang menerapkan metoda nomor versi untuk arsip di rpa (cache) dan metoda penyewaan untuk membatasi waktu pemakaian arsip.
Model ini hanya dapat menjaga konsistensi arsip pada akses baca dan tulis tak serentak, akses tulis tak serentak, dan akses baca serentak. Akses baca dan tulis serentak dan akses tulis serentak tidak ditangani secara khusus, sehingga dibuat agar kasus ini tidak terjadi. Model ini juga hanya dapat menangani arsip-arsip ASCII saja, arsip biner tidak dapat ditangani.
Model telah diimplementasikan pada stasiun kerja Sun, dengan menggunakan satu stasiun kerja sebagai pelayan dan dua stasiun kerja lain sebagai kliennya. Untuk komunikasinya, model ini menggunakan protokol UDP/IP yang tersedia di stasiun kerja Sun."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sjahrir
Jakarta: LP3ES, 1987
338.959 8 SJA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sjahrir
Jakarta: LP3ES, 1988
338.959 8 SJA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Watson, C.W.
Jakarta: Teraju, 2008
297.272 WAT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Porkas M.
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Sebagai suatu negara yang wilayahnya terbentuk dari ribuan pulau yang menyebar dari
sabang sampai merauke, dan dengan penyebaran penduduk yang tidak merata, sistem dan
sarana transportasi merupakan hal yang penting. Transportasi sangat mendukung kegiatan
ekonomi, politik, pertahanan keamanan dan sosial budaya dalam kerangka pembangunan
nasional. Dengan kondisi geografis Indonesia, transportasi udara menjadi semakin penting
untuk menjangkau wilayah-wilayahnya.
Beberapa kebijaksanaan pemerintah yang berkaitan dengan penerbangan nasional
mengakibatkan perubahan iklim bagi bisnis jasa angkutan udara. Adanya kebijakan
pemerintah dalam pengembangan periwisata, sektor perhubungan udara harus dapat
mendukung atau mengakomodir kepentingan ini. Adanya laju perfumbuhan pariwisata yang
sangat tinggi, mengakibatkan pemerintah membuka pintu bagi maskapai penerbangan asing
untuk terbang langsung ke kota-kota tersebut:
Kebijakan "Limited Open Sky" yang diberlakukan pemerintah memberi dampak pada
peningkatan persaingan dalam bisnis jasa angkutan udara domestik dan intemasional. Hal ini
menjadi ancaman serius bagi maskapaipenerbangan asional jika tidak mempersiapkan diri
menjadi profesional dalam bidangnya. Bagi Garuda Indonesia sebagai maskapai
penerbangan pembawa bendera, untuk dapat bersaing harus menunjukan kinerja sebagi
"World Class Airline".
Untuk dapat menjadi "World Class Airline", Garuda lnd nesia selayaknya mempunyai
kinerja tepat waktu antara 90 % hingga 95 %. Ada beberapa alasan bagi maskapai
penerbangan untuk memfokuskan diri pada ketepatan waktu jadwal penerbangan. Pertama,
akan meningkatkan efisiensi pasar. Kedua, membuat pemanfaatan jam terbang pesawat
menjadi lebih baik. Ketiga, mencegah kerugian dari segi keuangan karena adanya tambahan
biaya dan kerugian komersil.
Bagi para pemakai. jasa angkutan udara, ketepatan waktu merupakan faktor yang
penting setelah keselamatan penerbangan ketika mereka memilih maskapai penerbangan
yang akari digunakan. Ketepatan waktu dan konsistensi jadwal penerbangan menjadi salah satu ukuran bagi kinerja sebuah maskapai penerbangan. Kinerja yang baik akan
meningkatkan preferensi pemakai jasa angkutan udara untuk menggunakan maskapai
penerbangan tersebut.
Dan data yang dikumpulkan, masalah teknik merupakan penyebab tertinggi penundaan penerbangan. Hal mi berhubungan dengan umur dari pesawat yang digunakan. Sebagian besar pesawat berbadan lebar yang dimiliki Garuda Indonesia sudah cukup tua. Terlihat dan lebih tingginya persentase penundaan pada penerbangan internasional dibandingkan domestik. Umur pesawat merupakan hanya salah satu penyebab penundaan penerbangan internasional lebih tinggi, adanya penumpang connecting dari Jakarta ke daerah lain juga merupakan penyebab.
Terjadinya keterlambatan dan atau pembatalan jadwal penerbangan dapat disebabkan
oleh penggunaaii jam terbang pesawat yang terlalu tinggi. Hal mi terjadi pada penggunaan Boeing 737, jika ada satu pesawat masuk hanggar lebih dari satu hari maka perusahaan hams membatalkan beberapa penerbangannya. Pemanfaatan jam terbang Boeing 737 saat mi terlalu padat, perawatan harlan hanya dapat dilakukan pada malam hari dan sangat terbatas. Keadaan mi mempengaruhi kondisi pesawat dimasa selanjutnya. Garuda Indonesia selayaknya mengunangi jumlah pemanfaatan jam terbang tersebut agar dapat menjalankan jadwal dengan konsisten dan memiliki citra baik.
Jumlah peralatan pendukung di darat bagi pesawat, seperti Ground Power Unit (GPU),
AC Car, Conveyer Belt, Highloader, dan sebagainya yang tidak seimbang dengan jumlah keberangkatan akan menjadi penghambat kelancaran persiapan. Jumlah peralatan yang ada saat mi di Garuda Indonesia sangatlah dirasakan kurang. GPU, GTC dan AC Car yang dapat digunakan kurang lebih 4 buah, padahal pesawat yang membutuhkan melebihi jumlah tersebut. Demikian juga terjadi pada peralatan pendukung lainnya.
Dukungan dari manajemen dalam mengantisipasi kekurangan sarana dan prasarana
hams segera dilaksanakan. Pengalihan pada pihak ketiga dapat menjadi salah satu pilihan selain membeli sendiri. Pilihan mana yang akan dipilih tergantung pada perhitungan balk secara keuangan maupun operasional.
Persiapan di area ramp yang efektif dan efisien akan sangat berpengaruh besar dalam
persiapan penerbangan. Jalur kritis dalam persiapan ini, dapat disimpulkan adalah
pemasangan garbarata, disembarkasi penumpang, persiapan awak kabin, embarkasi
penumpang, persiapan dokumen penerbangan, final check dan pelepasan garbarata.
Koordinasi yang dilakukan oleh Ramp Dispatcher pada persipan mi harus cermat sehingga akan menjamin ketepatan waktu.
Persiapan lain, seperti penanganan peumpang saat check-in, penanganan bagasi dan
kargo, kedatangan crew ke pesawat, pengisian bahan bakar, menaikan makanan ke pesawat, dan transit check juga dapat membuat penundaan penerbangam Kontribusi pengaruhnya kegiatan itu tidak terlalu besar bagi penundaan keberangkatan. Meskipun demikian tidak boleh lepas dari monitor dari Ramp Dispatcher.
Selain hal-hal yang dapat dikontrol oleh perusahaan, terdapat juga penyebab
penundaan yang diluar kontrol perusahaan. Cuaca, ATC Clearance, Imigrasi, VVIP
merupakan sebagian dari penyebab penundaan penerbangan yang di luar kontrol perusahaan. Adanya penyebab mi megakibatkan sebuak maskapai penerbangan tidak akan mungkin untuk memiliki ketepatan waktu penerbangan hingga 100%.
Dukungan sumber daya manusia yang profesional merupakan hal yang utama daiam
meminimalkan jurnlah penundaan penerbangan. Profesionalisme sumber daya manusia dapat dicapai melalui pelatihan dan pendidikan formal maupun non-formal. Peranan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdikiat) sebagai "Center of Excellent" sangat diperlukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berdayaguna.
Dukungan dapat diberikan dengan menyediakan jenis dan frekuensi kursus yang
memadai. Kesulitan untuk mendapat kesempatan mengikuti kursus yang berkaitan dengan tugasnya dirasakan saat ini oleh Ramp Dispatcher, demikian juga dengan bidang kerja lainnya. Pusdikiat harus mampu menyusun jadwal sehingga setiap karyawan memiliki kesempatan lebih banyak. Demikian pula dengan pemilihan jenis kursus yang berkaitan dengan penerbangan dan selalu diperbaharui mengikuti perkembangan dalam dunia penerbangan.
Tujuan untuk meminimalkan penundaan keberangkatan penerbangan akan dapat
terlaksana jika semua sadar akan pentingnya jadwal yang tepat waktu bagi pemakai jasa angkutan udara. Dukungan dari tingkat manajemen hingga petugas lapangan dan pusat pendidikan dan latihan PT Garuda Indonesia untuk menciptakan sumber daya manusia yang profesional, perlu ditingkatkan untuk menjadikan maskapai penerbangan Garuda Indonesia menjadi "World Class Airline".
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armstrong, Michael
Jakarta: Gramedia, 2003
658.407 ARM m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>