Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Winda Andriana
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas keterbacaan dalam kaitannya dengan linguistik.
Tingkat keterbacaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Cloze Test.
Permasalahan linguistik siswa kelas III SD dalam memahami teks buku pelajaran
akan diungkap dengan menganalisis kelas kata hasil isian Cloze Test. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman gramatikal, semantik, dan konteks
wacana pada siswa adalah penyebab rendahnya keterbacaan teks.

ABSTRACT
This undergraduated thesis is discussed readability in relation to linguistic.
Score of readability in this study were measured by using a Cloze Test. Linguistic
problems of students in third grade primary school textbooks to understand the
text will be revealed by analyzing the word category of the completed Cloze Test.
This research is a qualitative descriptive analysis. The results showed that a lack
of understanding of the grammatical, semantic, and context of discourse are the
causes of low text readability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43507
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harwintha Yuhria Anjarningsih
"Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang ingin dikembangkan dalam pengajaran bahasa Inggris. Di SMU, pada setiap tingkat kelas, tujuan yang ingin dicapai tercantum dalam GBPP yang dipakai. Salah satu komponen penting dalam pengajaran membaca adalah teks-teks yang terdapat di dalam buku ajar yang dipakai. Sering kali, derajat keterbacaan teks mempengaruhi keterpahaman teks tersebut. Ada setidaknya dua hal yang dapat mempengaruhi keterpahaman teks. Hal pertama adalah kompleksitas gaya teks dan yang kedua adalah pilihan kata-kata yang menyusun teks tersebut. Kompleksitas gaya secara sederhana mengacu kepada faktor sintaksis dari teks; apakah kalimat-kalimat dalam teks tersebut terdiri atas kalimat-kalimat sederhana, majemuk, atau kompleks. Faktor kompleksitas gaya ini diasumsikan mempengaruhi keterpahaman teks karena kalimat-kalimat sederhana akan lebih mudah dan cepat dimengerti daripada kalimat kompleks. Kemudian, pilihan kata diasumsikan berpengaruh kepada keterpahaman karena kata-kata yang berfrekuensi rendah (jarang diternui) kemungkinan besar akan menghambat proses pemahaman atas arti sebuah kalimat atau bahkan makna teks itu sendiri jika kata-kata tersebut terdapat dalam jumlah yang relatif banyak. Karena alasan tersebut di atas, di dalam penelitian yang hasilnya dilaporkan dalam skripsi ini dianalisis kompleksitas gaya dan tingkat pilihan kata yang terdapat dalam dua buku ajar yang dipakai di kelas III SMU Negeri 39, Jakarta Timur. Dipilih SMU 39 karena di sekolah tersebut dipakai dua buah buku ajar bahasa Inggris. Perbedaan kompleksitas gaya dan tingkat pemilihan kata di antara kedua buku ajar ini diasumsikan mempengaruhi keterpahaman teks. Pengaruh ini diharapkan terbukti dalam hasil tes keterpahaman yang dilakukan dengan menggunakan soal-soal yang terdapat setelah teks-teks yang dijadikan percontoh dalam penelitian ini. Dengan demikian, dapat dilihat korelasi apa yang terdapat antara kompleksitas gaya dan tingkat pilihan kata di satu pihak dengan keterpahaman teks di pihak lain."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S14130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S7045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zanariah
"Palembang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Selatan terus berkembang seirama dengan pesatnya kemajuan pembangunan dan aktivitas penduduknya. Kegiatan pembangunan kota membawa implikasi pada upaya perbaikan kuaiitas kehidupan masyarakat dan kualitas Iingkungan hidup. Permasalahan yang dapat diidentifikasi daiam penelitian ini adalah: (a) penyediaan air bersih belum memenuhi kebutuhan masyarakatnya, baik kualitas maupun kuantitasnya, (b) sering terjadi pemadaman aliran listrik secara bergilir yang mengganggu aktivitas masyarakat, (c) kondisi infrastruktur kota sebagian besar rusak, (d) terbatasnya ruang terbuka hijau pada lokasi-lokasi padat hunian.
Masalah penelitian adaiah bagaimana pengembangan praktis indikator keberlanjutan Kota Palembang. Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan pengembangan praktis indikator keberlanjutan Kota Palembang. Mengidentifikasi masalah-masalah pokok Kota Palembang yang mengancam keberlanjutan Kota dan menyusun indikator-indikator pembangunan berkelanjutan secara kualitatif normatif.

Palembang is the capital city of South Sumatra Province has many progress in development and social activities. City development activities have some impact on quality of environment and improvement of human life. Many problem can be identifed such as (a) the quality and quantity of water supply is necessary not enough with society needs, (b) the electrical turn-off often disturb the human activities, (c) the public infrastructure much inappropriate condition, and (d) lack of green space in many slump areas.
The problem in this research is how practical of sustainable development indicator of Palembang city. The aim of this research is to give a concept of the practical of sustainable development indicators of Palembang city. To identify the main problems of Palembang city which threatening of sustainable city and to arrange normative or qualitative concept of sustainable development indicators."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T10482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Lambok
"Pelayanan air bersih di Kota Palembang sudah ada sejak pada masa kolonial. Pada saat itu (1929-1949) kapasitas produksi air bersih di Kota Palembang baru mencapai 100 liter per detik. Kini kapasitas produksi air bersih di Kota Palembang sudah meningkat menjadi 3022,5 liter per detik. Namun, kapasitas produksi yang cukup besar tersebut masih belum mampu melayani kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kota Palembang.
Pelayanan air bersih merupakan salah satu komponen pelayanan perkotaan (urban services) yang menjadi tugas pemerintah kota. Pelayanan air bersih yang diberikan oleh PDAM Tirta Musi Palembang belum menjangkau seluruh masyarakat di Kota Palembang. Pelayanannya pun sampai saat ini masih belum memuaskan masyarakat karena pengaliran air bersih ke pelanggan masih terbatas. Berdasarkan kondisi tersebut permasalahan penelitian yang akan diangkat adalah membahas pandangan masyarakat di Kecamatan Ilir Timur II dan harapan mereka terhadap pelayanan yang diberikan oleh PDAM Tirta Musi Palembang. Sedangkan tujuan penelitan adalah ingin mengetahui pandangan pelanggan terhadap pelayanan, khususnya mengenai kualitas pelayanan air bersih, mengetahui faktor yang paling mempengaruhi pelayanan. dan memperoleh gambaran pandangan pelanggan tentang harapan peningkatan pelayanan.
Varibel-variabel yang dianalisis adalah tentang Kebutuhan Masyarakat terhadap Air Bersih, Pengalaman Masa Lalu, Dimensi Kualitas Pelayanan, Komunikasi Personal, dan Akses dan Fasilitas Pelayanan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Ho: Tidak ada hubungan antara variabel Kebutuhan Masyarakat, Pengalaman Masa Lalu, Dimensi Kualitas Pelayanan, Komunikas Personal, dan Akses dan Fasilitas Pelayanan terhadap Pandangan Masyarakat terhadap Pelayanan PDAM Tirta Musi Palembang. H1: Ada hubungan antara variabel Kebutuhan Masyarakat, Pengalaman Masa Lalu, Dimensi Kualitas Pelayanan, Komunikas Personal, dan Akses dan Fasilitas Pelayanan terhadap Pandangan Masyarakat terhadap Pelayanan PDAM Tirta Musi Palembang. Untuk tnenguji hubungan antar variabel dalam penelitian dipilih lokasi penelitian di Kecamatan Ilir Timur II yang dianggap mewakili karakteristik Kota Palembang, dengan jumlah sampel sebesar 300 orang, yang terdiri dari pelanggan rumah tangga, sosial, dan niaga.
Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antar variabel Kebutuhan Masyarakat terhadap Air Bersih, Pengalaman Masa Lalu, Komunikasi Personal, dan Akses dan Fasilitas Pelayanan terhadap variabel Pandangan Masyarakat terhadap Pelayanan PDAM Tirta Musi Palembang. Dengan dernikian untuk variabel-variabel tersebut Ho diterima daft Ht ditolak. Sedangkan pada variabel Dimensi Kualitas Pelayanan terdapat hubungan dengan variabel Pandangan Masyarakat terhadap Pelayanan PDAM Tirta Musi Palembang. Koefisien korelasi Pearson sebesar 0,196 teruji pada taraf signifikansi I% dan 5%.
Hasil pengujian juga menunjukkan ada pengaruh secara bersama-sama dan variabel bebas Kebutuhan Masyarakat, Pengalaman Masa Lalu, Dimensi Kualitas Pelayanan, Komunikasi Personal, dan Akses dan Fasilitas Pelayanan terhadap variabel Pandangan Masyarakat terhadap Pelayanan. Walaupun tidak terlampau besar hanya mencapai 5% (R2 = 0,050) dan F hitung = 3,060: F tabel 1%= 3,09 dan 5% = 2,24. Artinya, pengujian regresi tcrbukti pada taraf signikansi 5%. Sedang pada taraf signiftkansi 1% tidak terbukti.

Water services in Palembang have been exist since the colonialism era. In 1929 - 1942, the capacity of water production was still 100 litters per second. Now it has increased to 3022,5 litter per second. However, this large production is still unable to serve the needs of water supply of Palembang society.
Water service is one of the urban services for city government. Water services handled by Municipal Waterworks (PDAM) of Tirta Murti Palembang, still cannot reach all the society in Palembang. Even though, the service is dissatisfied, because of the stream flow that is still limited. Based on this condition, research problem that will be studied is the society view in sub district of East Ilir lI and their expectation to water service given by Municipal Waterworks (PDAM) of Tirta Murti Palembang. Moreover, the purpose of this research is to measure the customer view to the service especially about the quality of water service, the factor that influence the service and get description about customer view of the increasing service expectation.
Variables analyzed are about the needs of society of water, last experience, service quality dimension, personal communication and access and also service facility. Hypothesis in this research is Ho: there is not any relations among the needs of society of water variable, last experience, service quality dimension, personal communication and access and service facility concerning to society's view about the service of PDAM Tirta Murti Palembang. Hi: There is relation among the society needs of water variable, last experience, service quality dimension, personal communication and access, and service facility concerning to society's view about the service of PDAM Tirta Murti Palembang. To examine the relationship among variables in this research, sub district of East Ilir II, is chosen as a location. Because it can represent the characteristics of Palembang city with 300 respondents consist of housing, social and business consumer.
The result of this research shows that there is not any relations among the society needs variable, last experience, service quality dimension, personal communication and access, and service facility concerning to society's view about the service of PDAM Tirta Murti Palembang. So, Ho variables are accepted and Hi are rejected. Moreover, there is a relation between the service quality dimension variable and society's view concerning to the service of PDAM Tirta Murti Palembang. Correlation coefficient Pearson is 0,196 put to a test on level of significant 1% and 5 %.
The result also shows that there is an influence from predictor variable of society needs of water, last experience, quality of service dimension, personal communication and access, and service facility concerning to society's view about the service. Although it is only 5%(R2==0,050) and F observation = 3,060: F table 1%= 3,09 and 5%= 2,24. It means that the regression test proved on level of significant of 5% and on level of significant of 1% is not proved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu faktor yang menyebabkan keengganan membaca adalah faktor keterbacaan wacana. Apabila sebuah wacana memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi maka wacana tersebut mudah dipahami oleh pembacanya. Sebaliknya, semakin rendah tingkat keterbacaan sebuah wacana, semakin sulit pula dipahami oleh pembacanya. Tinggi rendahnya tingkat keterbacaan sebuah wacana, semakin sulit pula dipahami oleh pembacanya.tinggi rendahnya tingkat keterbacaan sebuah
wacana berpengaruh terhadap minat."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kilat Purwoyudo
"Fungsi Polisi adalah memelihara ketertiban dan keamanan, penegakan hukum, mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat. Untuk mewujudkan kondisi diatas Polri memerlukan dukungan dari beberapa komponen yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu Polri bekerja sama dengan unsur-unsur yang ada di dalam masyarakat seperti tokoh-tokoh dan pimpinan informal. Untuk memperoleh dukungan tersebut polisi menjalin hubungan dan kerjasama. Dalam pelaksanaannya polisi kadangkala terjebak dengan hubungan yang dilakukan dengan tokoh informal yang ada. Kekuatan informal yang mempunyai konotasi negatif dimata masyarakat diajak bekerja sama, contohnya adalah Preman.
Dari hubungan ini timbul kecenderungan penyimpangan kewenangan dan menumbuhkan peluang preman untuk tetap melakukan kegiatan. Tesis ini membahas tentang hubungan Polsekta llir Timur l dengan preman serta dampak yang di timbulkan dari pola hubungan yang dilakukan."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>