Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15551 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saldanha, Joao Mariano de Sousa
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan , 1994
338.959 86 SAL e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lapian, Adrian Bernard
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988
959.86 LAP t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lapian, Adrian Bernard
[Jakarta]: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai-Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1988
338.9 LAP t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Yang dimaksud "menurut pandangan Jakarta" di sini adalah sudut
pandang Pusat, atau lebih jelasnya kaca mata pemerintah pusat. Yang menjadi obyek pembahasan dalam tulisan ini adalah sudut pandang Jakarta mengenai pembangunan ekonomi Timor Timur karena orang
percaya bahwa sudut pandang tersebut pasti berbeda dengan sudut pandang masyarakat Timor Timur mengenai pembangunan ekonomi propinsi mereka. Sulit dihindari bahwa sudut pandang Jakarta akan berbeda dengan sudut pandang masyarakat setempat, entah itu masyarakat Timor Timur, Bengkulu, ataupun Kalimantan Tengah. Masalah tersebut lazim terjadi pada semua propinsi di Indonesia, terutama propinsi- propinsi yang secara geografis jauh letaknya dari Jakarta. Namun hal tersebut juga merupakan problem bagi Pusat itu sendiri. "
330 ANC 24:4 (1995)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
P. Susilo Sastrosuwignyo
Dili: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
303.4 SUS d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Albert Widjaja
Jakarta: LP3ES, 1988
320.992 ALB b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Acry Deo Datus
"ABSTRAK
Pembangunan industri akhir-akhir ini mempunyai dilema. Pertama, industri sebagai indikator ekonomi ingin mencapai pertumbuhan ekonomi yang setinggi-tingginya, sedangkan misi lain sebagai sarana politik ingin mewujudkan pemerataan dan keadilan dalam menikmati pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Pemerataan dan keadilan tersebut seringkali tidak tercapai dan karena itu menimbulkan konflik. Konflik dalam bentuk apa saja tidak diinginkan oleh pemerintahan manapun. Oleh karenanya setiap pemerintahan akan berusaha untuk melaksanakan pemerataan dan keadilan dengan sebaik-baiknya. Cara yang digunakan oleh pemerintahan negara-negara yang sudah maju maupun negara-negara yang sedang berkembang akhirakhir ini ialah antara lain dengan upaya mengatasi kemiskinan, pengangguran, keadilan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan. Kedua, industrialisasi akan berhubungan dengan eksploitasi sumber daya alam untuk peningkatan produksi. Kelemahan yang sering dipermasalahkan ialah eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam yang cenderung merusak kelestarian alam dan pencemaran lingkungan hidup.
Ada berbagai pandangan mengenai dilema pertama. Menurut Dorodjatun, ada dua pandangan terhadap suatu peristiwa ekonomi. Pandangan dari kelompok ekonomi murni dan non ekonomi, murni. Kelompok ekonomi murni berpendirian bahwa fakta ekonomi harus bisa diukur baik secara "cardinal" maupun secara "ordinal". Hal itu berarti suatu peristiwa ekonomi harus dapat diperhitungkan prospek dan hasil penjualan, pembelian, laba atau rugi. Tujuan terutama ialah memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya dengan biaya yang serendah-rendahnya. Kelompok ini tidak akan mengaitkan proses ekonomi dengan masalah pemerataan kesejahteraan dan distribusi pendapatan maupun kekayaan. Sehingga nampak ciri khasnya dalam pengkajian selalu menggunakan metode kuantitatif, yang tidak dapat diganti dengan analisa politik atau sosiologi.
Sedangkan, Kelompok Kedua, menganggap bahwa cara pandang Kelompok Pertama hanya mampu melihat indikator-indikator dipermukaan (keuntungan ekonomi), tetapi tidak mampu menjangkau "arus bawah" yaitu kondisi sosial, politik, ekonomi masyarakat, yang lebih menceriterakan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Menurut Kelompok Kedua, variabel maupun parameter ekonomi hanya merupakan tujuan sementara dari sejumlah aktor yang berada dibelakang variabel atau parameter dimaksud. Diduga bahwa aktor yang dimaksudkan Dorodjatun adalah para penentu kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision making), sehingga dengan demikian sangat bertalian erat dengan suatu sistem politik tertentu. Menurut Dorodjatun dalam karya tulisnya "Pendekatan Politik Ekonomi (Political-Economy)" berpendapat bahwa :
Kegiatan ekonomi sebagaimana halnya kegiatan-kegiatan lainnya di masyarakat, tidak terlepas dari konteks politik yang ada di masyarakat yang bersangkutan, karena sistem politik bukan saja membentuk "power relationship" di suatu masyarakat, akan tetapi juga turut menentukan nilai serta norma yang berlaku yang dirasakan pengaruhnya bahkan di dalan kegiatan ekonomi. "
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Widjaja
Jakarta: LP3ES, 1988
320.5 Wid b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
C.F.G. Sunaryati Hartono, 1931-
Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, 2009
338.9 SUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>