Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 373 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Imaduddin
"Tulisan ini menelaah proses sosialisasi yang terjadi di dalam konteks internet. Teknologi internet yang baru muncul mengambil peranan penting dalam kebudayaan dan aktivitas sosial. Salah satu dampak yang masih kurang ditelaah adalah dampaknya bagi proses sosialisasi remaja. Perkembangan teknologi yang cepat membuat agen sosialisasi tradisional,seperti orang tua dan pemerintah, merasa khawatir dengan perkembangan peran internet. Tulisan ini mencoba menelaah karya dan pendapat berbagai ahli terkait sosialisasi, sosialisasi remaja, dan dampak internet terhadap proses ini. Salah satu argumen menarik mengenai internet sebagai konteks sosialisasi adalah bahwa proses sosialisasi di internet ternyata lebih mendekati sosialisasi diri. Berbagai sifat internet seperti anonimitas, luasnya konteks, minimnya otoritas, serta kebaruan struktur dunia internet membuat individu remaja memiliki kebebasan dan agensi yang lebih tinggi dalam proses sosialisasi. Tulisan ini juga mencoba menelaah berbagai aktivitas sosialisasi remaja yang secara khusus berjalan di dalam konteks internet, seperti perilaku fiktif, berbohong, dan perancahan sebagai metode check and balances yang lebih egaliter.
The purpose of this paper is studying the kind of socialization process happening in the internet. Since its emergence the internet has taken an important role in culture and social activity. Yet studies in several of its contexts, such as adolescent socialization, is still sorely lacking. The radically development of the internet is quickly changing society and the nature of socialization, incurring anxiety and confusion especially on traditional agents of socialization. This paper is written in an attempt to study and compare some expert rsquo s studes and opinions regarding socialization, adolescent socialization, and the internet rsquo s impact on it. One of the most interesting opinion, is that the process of socialization happening in the internet is actually closer to the definition of self socialization. Some of internet rsquo s contexts, such as lack of anonimity, breadth of context, lack of authority and the relative novelty of internet rsquo s social structure are the factors influencing adolescent socialization. In the internet, adolescents tend to have a higher level of agency and independence in their socialization process. This paper also covers various adolescent socialization activities happening uniquely in the internet context, such as fictive behavior, lying, and scaffolding as a more egalitarian form of check and balances. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Eka Milleza
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis tentang strategi komunikasi sosialisasi Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
dengan menggunakan konsep difusi inovasi. Tujuan dari studi adalah menganalisis strategi
komunikasi untuk mensosialisasikan PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP dan mendeskripsikan
faktor-faktor pendukung tercapainya optimalisasi strategi komunikasi yang dilakukan BPKP
untuk mensosialisasikan SPIP. Menggunakan metode penelitian bersifat kualitatif didapatkan
hasil temuan penelitian bahwa strategi komunikasi sosialisasi SPIP lebih optimal
menggunakan saluran komunikasi interpersonal karena komunikan bersifat homophily,
menggunakan metode persuasif, dan para partisipan yang merupakan early adopter.

Abstract
This study analyzed the communication socialization strategy of Government Internal
Control System (SPIP) by Board of Supervisory Financial and Development (BPKP) by using
innovation diffusion concept. The purpose of this study is to analyze the communication
strategies for socializing the PP 60 of 2008 on SPIP and to describe the supporting factors in
achieving the optimization communication strategy performed by BPKP to socialize SPIP. By
using qualitative research method, research finding shows communication socialization
strategy SPIP is more optimal using interpersonal communication channels. The main reason
is that communicant is homophily, using persuasive methods, and the participants are early
adopters."
2012
T31122
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syariati Umami
"Skripsi ini membahas tentang Sosialisasi Fikih Muhammad Kholil di Bangkalan. Kholil adalah seorang ulama legendaris asal Bangkalan awal abad ke 19 dan ahli dalam ilmu fikih. Kholil mengarang kitab fikih beijudul Al-Matn As-Syarif dan As­ Sildh fi Baydn An-Nikdh. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian sejarah. Data diperoleh melalui studi pustaka dan wawancara dengan nara sumber yang memiliki keterkaitan dengan Kholil.
Tujuan penulisan skripsi ini untuk mengenal sosok Kholil, pemikiran fikihnya dan pengaruhnya di Bangkalan. Basil penelitian ini menunjukkan bahwa kitab fikih Al-Matn As-Syarif dan As-Sildh fi Baydn An-Nikah digunakan sebagai rujukan permasalahan Islam (ibadah dan pernikahan) di masyarakat Bangkalan dalam kehidupan sehari-hari. Pemikiran fikih Kholil memberikan pengaruh yang kuat dalam perkembangan Islam di Bangkalan Madura.

This study discuss about Socialization of Fikih 'Muhammad Kholil in Bangkalan. Kholil is a legendary ulama from Bangkalan in 19th century who is specialist infikih. Kholil writes fikih books which are entitled Al-Matn As-Syarif dan As-Silah fi Bayan An-Niktih The method which the writer used is historical research method. The data obtained thought literature and interviews with informants who have relevance with Kholil.
The Purpose of this study is to recognize the figure Kholil, thought and Kholil role in Bangkalan. The result of this study is to show that fikih books Al-Matn As­ Syarif dan As-Silah fi Bayan An-Nikah is used as references for moslem problems (worship and marriage) especially Bangkalan society. Kholil thought influences the growth of Islam in Bangkalan, Madura.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S44069
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Agustin Adhandani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program workshop seperti apa yang sesuai untuk mensosialisasikan kompetensi inti di PT X dan apakah terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman karyawan mengenai kompetensi setelah dilakukan intervensi tersebut. penilitian ini pada awalnya dilakukan terhadap 34 orang responden, namun karena kondisi perusahaan yang ada, maka responden yang mengikuti intervensi ini yaitu 10 orang karyawan.

This study aims to find out what kind of workshop program is suitable for socializing core competencies in PT X and whether there is an increase in knowledge and understanding of employees regarding competency after the intervention. This research was initially carried out on 34 respondents, but because of the condition of the existing company, the respondents who followed this intervention were 10 employees."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T38438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovita Octafitria
" Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran media sosial sebagai agen sosialisasi politik baru pada kaum muda Penelitian sebelumnya menyebutkan agen sosialisasi politik seperti keluarga institusi pendidikan media massa dan lembaga pemerintah sudah tidak diminati oleh kaum muda Konten dan cara penyampaian dari agen sosialisasi tersebut tidak mampu membuat kaum muda menaruh perhatian pada apa yang disampaikan Tulisan ini menjelaskan bagaimana media sosial mampu menjadi agen sosialisasi politik yang baru bagi kaum muda Konten dan pendekatan yang dilakukan melalui media sosial dirasa lebih sesuai dengan kondisi kaum muda saat ini sehingga mereka menggunakan media sosial sebagai sumber informasi yang berkaitan dengan politik Salah satunya ketika pemilu pemilihan umum 2014 berlangsung kaum muda yang menjadi pemilih pemula tersebut menjadikan media sosial sebagai referensi utama atau agen sosialisai politik Selain itu kaum muda juga lebih aktif dalam berpartisipasi politik melalui media sosial Dengan menggunakan pendekatan kualitatif penelitian ini mewawancarai enam orang kaum muda.

This research aims to explain the role of social media as a new agent of political socialization for the young people or youth Previous researches mentioned other agents of political socialization such as family academic institution mass media and governmental institution all of which no longer caught the interest of the young people The content and way of delivery from those agents were unable to raise attention from the young into what s being expressed This paper explains how social media can become a new agent of political socialization for young people The contents and approaches of the social media are deemed more suitable to the condition of the young people at the current moment therefore making them use those social medias as a source of information related to politics For one at the 2014 election young people who were a first time voter back then used social media as a main reference or an agent of political socialization Furthermore young people are also more active in political participation through social media With the use of qualitative approach this research collected interviews from six young people"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Nugraha
"ABSTRAct
Untuk menambah pengetahuan pajak masyarakat dalam rangka meningkatkan kepatuhan pajak, pemerintah perlu melakukan sosialisasi pajak. Sosialisasi pajak dapat dilakukan melalui beberapa media, salah satunya media televisi. Media televisi adalah media massa yang masih menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah melaksanakan sosialisasi pajak lewat media televisi untuk menambah pengetahuan pajak masyarakat dalam rangka meningkatkan kepatuhan pajak. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan sosialisasi pajak lewat media televisi dan hambatan dalam pelaksanaannya dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Lewat studi literatur dan wawancara mendalam, diketahui bahwa berdasarkan proses pengadaannya, sosialisasi pajak melalui media televisi terbagi menjadi dua, berbayar dan tidak berbayar. Selain itu, ada dua bentuk sosialisasi pajak lewat media televisi, yaitu penayangan Iklan Layanan Masyarakat dan talkshow. Namun, pelaksanaan sosialisasi pajak lewat media televisi masih terbilang kurang karena adanya hambatan yang ditemui, yaitu masalah dana. Terbatasnya dana membuat pelaksanaan sosialisasi pajak lewat media televisi menjadi kurang optimal. Diperlukan kerjasama lebih lanjut antara pemerintah dan media televisi agar sosialisasi pajak lewat media televisi dapat lebih banyak dilakukan.

ABSTRACT
To increase public tax knowledge in order to improve tax compliance, the government needs to socialize taxes. Tax socialization can be done through several media, one of which is television. Television is a mass media that is still the main source of information for the community. Therefore, the government carried out the socialization of taxes through television to increase the public tax knowledge in order to improve tax compliance. This thesis aims to analyze the implementation of tax socialization through television and obstacles in its implementation by using qualitative approach. Through literature studies and in depth interviews, it is known that based on the procurement process, the socialization of taxes through television is divided into two, paid and not paid. In addition, there are two forms of tax dissemination through television, namely Public Service Ads and talk show. However, the implementation of tax dissemination through television is still somewhat less due to the obstacles encountered, namely the problem of funds. The limited funds make the implementation of tax socialization through television to be less than optimal. Further cooperation between the government and the television is required in order to socialize taxes through television can be done more."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ndaru Haryo Kesowo
"Kasus terorisme yang terjadi di Indonesia lekat kaitannya dengan kelompok-kelompok radikalisme agama. Kini kelompok tersebut berusaha menyebarkan paham-paham radikalisme kepada kalangan anak sekolah agar dapat bergabung dengan aktifitas kelompok mereka. Penyebaran paham radikalisme tersebut dilakukan melalui keluarga, institusi pendidikan, dan media sosial. Penelitian-penelitian terdahulu menyatakan bahwa terdapat pendekatan keras dan pendekatan lunak dalam mencegah masuknya paham radikalisme sehingga posisi penelitian ini bertujuan untuk mendalami pendekatan lunak tersebut menggunakan konsep sosialisasi oleh Mead serta Elkin dan Handel. Peneliti berusaha untuk mengetahui bagaimana sosialisasi penyebaran paham radikalisme dan pencegahannya pada anak Sekolah Menengah Atas SMA.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis pada BNPT, guru SMA, dan murid-murid SMA di Jakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada sosialisasi yang dilakukan oleh BNPT dan guru SMA kepada murid-murid SMA. Berdasarkan pada hasil temuan lapangan terhadap 6 orang siswa SMA, 2 guru SMA, dan 2 pejabat BNPT, penelitian ini menghasilkan argumen bahwa penyebaran paham radikalisme pada anak SMA dilakukan melalui jaringan alumni rohis dan media sosial. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa kontra radikalisme yang dilakukan secara inisiatif oleh masyarakat lebih efektif daripada BNPT.

Terrorism cases in Indonesia closely related to religious radicalism groups. Nowadays, religious radicalism groups try to spread their ideology to school students so they can join with those group's activities. Radicalism ideologies spreads through family, education institution, and social media. The previous study shows that there are soft approach and hard approach to prevent the spread of radicalism ideology so the researcher's position is to extend the soft approach using Mead, Elkin, and Handel's socialization concept. The researcher tries to explore how radicalism ideologies socialization and its prevention to high schoolers kids.
This study using qualitative approach and constructivist paradigm to BNPT, high school teachers, and high school student in Jakarta. This study is a case study of the BNPT's and high school teacher's preventive socialization to high schoolers. Based on field findings from 6 high schoolers, 2 high school teachers, and 2 BNPT staffs, this study resulted an argument that radicalism ideologies spreads through Rohis's alumni network and social media. Also, this study found that people's initiative counter radicalism is more effective than BNPT's."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azmi
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pola sosialisasi politik pada organisasi mahasiswa dan implikasinya terhadap pola partisipasi politik mahasiswa. Sejumlah studi berpandangan bahwa terdapat pola sosialisasi politik yang dilakukan dengan menggunakan agen sosialisasi politik media sosial bertujuan untuk meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula, termasuk mahasiswa, dalam politik elektoral, baik di tingkat nasional maupun lokal. Selain itu, terdapat pula studi-studi yang menemukan pola sosialisasi politik yang dilakukan oleh agen sosialisasi politik teman sebaya dalam lingkup mahasiswa ditujukan sebagai sarana bagi pembentukan calon pimpinan beragam organisasi mahasiswa. Peneliti setuju dengan gagasan tentang dua pola sosialisasi politik bagi mahasiswa yang dibahas dalam studi-studi tersebut. Namun, peneliti tidak sepakat dengan implikasinya terhadap pola partisipasi politik yang hanya menempatkan mereka sebagai pemilih atau yang dipilih (pimpinan organisasi). Peneliti berargumen bahwa kedua pola sosialisasi tersebut juga dapat menciptakan mahasiswa yang terlibat secara kritis dalam politik, baik sebagai mahasiswa maupun sebagai warga negara. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam yang dilakukan kepada pengurus organisasi mahasiswa di Universitas Indonesia dan mahasiswa Universitas Indonesia secara umum.

This study aims to explain how the pattern of political socialization in student organizations and its implications for the pattern of student political participation. A number of studies are of the view that there is a pattern of political socialization carried out using social media political socialization agents aimed at increasing the political participation of novice voters, including students, in electoral politics, both at the national and local levels. In addition, there are also studies that find patterns of political socialization carried out by peer political socialization agents within the scope of students intended as a means for the formation of prospective leaders of various student organizations. Researchers agree with the idea of two patterns of political socialization for students discussed in these studies. However, researchers disagree with the implications for patterns of political participation that only place them as voters or elected (leaders of organizations). Researchers argue that both socialization patterns can also create students who are critically involved in politics, both as students and as citizens. The data in this study was obtained through a qualitative approach with data collection techniques using in-depth interviews conducted with student organization administrators at the University of Indonesia and University of Indonesia students in general."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Hanum
"Pemahaman masyarakat terkait pencucian uang dan pendanaan terorisme di Indonesia
masih tergolong rendah. Hal ini tercermin dari hasil pengukuran indeks persepsi publik
yang dinilai belum memuaskan. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) selaku instansi yang bertugas melakukan edukasi terkait pencucian uang dirasa perlu melakukan evaluasi terhadap kegiatan sosialisasi yang dilakukan selama ini. Penelitian ini mencoba melakukan pemeringkatan terhadap media komunikasi berbasis Teknologi Informasi (TI) di PPATK sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kualitas sosialisasi. Model AISDALSLove dipilih sebagai kriteria dalam melakukan
pemeringkatan. Data diperoleh dengan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran
kuesioner dengan teknik purposive sampling terhadap 31 responden dari PPATK dan masyarakat umum. Data kemudian diolah dengan pendekatan AHP yang dipadukan dengan COPRAS. Hasil analisis menunjukkan website berada di peringkat pertama disusul oleh Facebook, Instagram dan Twitter. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa perhatian dan minat merupakan kategori yang paling mempengaruhi publik dalam memilih media. Hasil penelitian ini menjadi sebuah evaluasi bagi Humas PPATK untuk memperbaiki sosialisasinya yang selama ini cenderung menitikberatkan sosialisasi melalui media sosial saja.

Public understanding regarding money laundering and terrorism financing in Indonesia is still relatively low. This is reflected in the results of the measurement of the public perception index which is considered unsatisfactory. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) as the agency in charge of conducting education related to money laundering is considered necessary to conduct an evaluation of the socialization
activities carried out so far. This research tried to rank the Information Technology (IT)-
based communication media in PPATK as an evaluation to improve the quality of socialization. The AISDALSLove model was chosen as ranking criteria. The data were obtained using a quantitative approach through questionnaires distribution with purposive sampling technique to 31 respondents from PPATK and public. The data was then processed with the AHP approach combined with COPRAS. The analysis results showed that the website is in the first rank, followed by Facebook, Instagram and Twitter. This results also showed that attention and interest are the categories that influence most in media choosing. The results of this study became an evaluation for PPATK's public relations in improving its socialization which is only focused on social media so far.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>